Anda di halaman 1dari 2

IV. Prosedur Percobaan.

1. Percobaan Tanah.
a. NaOH 6 M.
Ditimbang tanah kebun. Dipanaskan tanah kebun tersebut pada furnace
selama 30 menit pada suhu 105ºC. Setelah dingin ditimbang dan dicatat
perubahannya. Pemanasan dilakukan lagi pada suhu 600ºC selama 30 menit,
setelah ditimbang lagi dan dicatat perubahan beratnya.

Sampel tanah kering selanjutnya dilarutkan pada NaOH 6 M secara bertahap


kemudian diamati perubahan yang terjadi.

b. H2SO4.
Ditimbang tanah kebun. Dipanaskan tanah kebun tersebut pada furnace
selama 30 menit pada suhu 105ºC. Setelah dingin ditimbang dan dicatat
perubahannya. Pemanasan dilakukan lagi pada suhu 600ºC selama 30 menit,
setelah ditimbang lagi dan dicatat perubahan beratnya.

Sampel tanah kering selanjutnya dilarutkan pada H2SO4 secara bertahap


kemudian diamati perubahan yang terjadi.

2. Percobaan Air.
Disiapkan sampel air yaitu air danau (masing-masing panas dan dingin))
dilakukan prosedur sebagai berikut:

Dibagi 7 bagian:
a. Sampel nomor 1 diukur pH-nya.
b. Sampel nomor 2 diberikan larutan NaOh 6 M 5 tetes.
c. Sampel nomor 3 diberikan larutan HCl 3 M 5 tetes.
d. Sampel nomor 4 diberikan larutan Na2CO3 3 M 5 tetes.
e. Sampel nomor 5 diberikan larutan amoniak 5 tetes.
f. Sampel nomor 6 diberikan larutan Na2SO4 3 M 5 tetes.
g. Sampel nomor 7 diuapkan sampai airnya habis.

3. Percobaan Udara.
Ditimbang lampu Spiritus yang telah diisi spiritus. Dibuatlah dudukan untuk
spiritus dari bahan malam. Ditempatkan bahan alas lain yang tidak lengket.
Disiapkan gelas kimia 1000 mL dekat dengan dudukan lampu tersebut. Setelah
siap, dinyalakan lampu spiritus tersebut dan segera ditutup rapat dengan gelas
kimia dan dipastikan semua bagian gelas kimia yang terbuka menjadi tertutup
dengan malam. Diamati yang terjadi lalu setelah apinya mati, ditimbang kembali
berat lampu spiritus tersebut. Dicatat selisih berat lampu spiritus sebelum dan
sesudah perlakuan di atas.

Anda mungkin juga menyukai