Anda di halaman 1dari 2

Survey Lalulintas 2024, Kota Medan Macet

Total

access_timeApr 18th, 2016 10:36:25 Transportasi/Ags folder_open Aktivitas


Transportasi.co | Hasil perbandingan total luas jalan dengan total kendaraan pada
2024,maka diprediksi lalulintas di Kota Medan Sumatera Utara akan macet total.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan kendaraan diprediksi tidak akan
bisa bergerak di Medan karena total luas panjang jalan sudah sama dengan total luas
kendaraan, “Medan akan macet total pada 2024,” terang Akhyar pada media di Medan
(16/4).

Tidak bisa bergerak kendaraan di Kota Medan, karena secara geografis menjadi
hambatan bagi Kota Medan dalam membangun infrastruktur transportasi.

Ia menjelaskan rasio jumlah kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum di Kota


Medan adalah 97,8% banding 2,2%. Kendaraan roda dua mendominasi tingginya
jumlah kendaraan pribadi, yakni sebesar 75,95%.

“Ini menunjukkan tingkat keinginan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum


masih rendah,” ujarnya.

Dari hasil survey, kata Akhyar, terhadap naik turun penumpang angkot pada beberapa
trayek di Medan, diketahui bahwa tingkat isian pada angkot rata-rata sangat rendah,
yakni sekitar 0,42 % atau enam penumpang dari kapasitas 14 penumpang.

“Kemampuan menambah ruas jalan semakin sulit jika dibandingkan dengan


penambahan kendaraan,” ucapnya.

Berdasarkan data yang ada, lanjutnya, panjang jalan hanya bertambah kurang dari satu
%, sedangkan penambahan kendaraan rata-rata 15% per tahun.

Untuk mengatasinya, pemerintah Kota Medan telah menyusun sejumlah rencana


program pembangunan transportasi.

Beberapa di antaranya, yakni melakukan traffic management, pembangunan dan


revitalisasi transportasi publik serta mengatur berbagai hal non-motorized
transportation, seperti membangun lahan parkir untuk transit masyarakat ketika ingin
menggunakan angkutan umum.

Sementara Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Agus Taufik Mulyono


mengatakan, tantangan sistem transportasi Indonesia ke depan bukan lagi terkait alat
transportasi itu sendiri.

“Tantangan transportasi ke depan adalah peradaban, bukan lagi teknologi. Manusia


itulah yang menjadi PR berat,” terang Agus.

Menurut Agus, Sumut memiliki berbagai kelebihan dalam bidang transportasi. Hal inilah
yang harus dimanfaatkan semaksimal oleh pemerintah dan juga masyarakat.

“Sumut ini punya simpul-simpul transportasi yang tidak dimiliki provinsi lain. Pelabuhan
yang jadi pintu gerbang tol laut, bandara yang besar, dan pintu gerbang masuk jalur
darat,” ujarnya memberi alasan. (Teks & Editor: AD)

Anda mungkin juga menyukai