GARUDA INDONESIA
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional Indonesia yang
merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nama Garuda digunakan
dan disadur dari nama burung tunggangan Dewa Wisnu dalam legenda pewayangan. Pada tahun
2007, maskapai ini bersama dengan maskapai Indonesia lainnya (termasuk anak perusahaan
Garuda Indonesia, yaitu Citilink), dilarang terbang memasuki wilayah Eropa dikarenakan tidak
dipenuhinya faktor keselamatan yang ditetapkan oleh regulator lokal di kawasan tersebut. Setahun
kemudian, maskapai ini menerima sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOASA) dari IATA
yang menunjukkan bahwa Garuda Indonesia telah memenuhi standar keselamatan penerbangan
internasional.
Pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia resmi bergabung dengan aliansi
penerbangan Skyteam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di Denpasar, Bali.
Pada tanggal 30 Mei 2014, Garuda Indonesia melayani rute Jakarta –
Penjelasan Visi
“To be a sustainable airline company through customer-oriented services and growth in profit”
Penjelasan Misi
“To maximize shareholder return through strong revenue growth, cost leadership in full service
operations, and group synergy while providing the highest value to customers through excellent
Indonesian hospitality”
Costumer : Memberikan kepuasan pada pelanggan melalui pelayanan full-servive yang maksimal.
Public Image : Kesempurnaan jasa melalui “sentuhan & keramah-tamahan” khas Indonesia.
Menuju Maskapai dengan Standar Layanan Kelas Dunia. Dengan konsep layanan “The Garuda
Indonesia Experience” dan standar layanan di seluruh customer’s touch points, Garuda
Indonesia secara konsisten terus meningkatkan standar layanan untuk menjadi maskapai
dengan layanan kelas dunia
a. .Spesific : Tujuan jangka panjang tersebut sudah spesifik, karena Garuda Indonesia
memiliki tujuan yang jelas dan fokus, yaitu menjadi maskapai dengan standar layanan kelas
dunia.
b. Measurable : Indikator tersebut sudah tercapai dengan diterimanya penghargaan sebagai
maskapai bintang lima dari Syktrax pada tahun 2014 (akan terus dipertahankan).
c. Attainable : Tujuan dapat dicapai dan dipertahankan oleh Garuda Indonesia, karena dalam
pencapaiannya dilakukan perbaikan secara berkelanjutan terhadap pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan.
d. Realistic : Tentu tujuan tersebut dapat dicapai oleh Garuda Indonesia. Garuda Indonesia
telah menjadi salah satu maskapai penerbangan nasional dengan standar pelayanan dan
kesehatan kelas internasional.
Analisis Strategi SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats), berikut penjabarannya:
1. Strength (Kekuatan)
a) Maskapai penerbangan terbesar di Indonesia dimana Garuda saat ini
mengoperasikan 143 pesawat yang terdiri dari 9 pesawat jenis Boeing 777- 300ER,
2 pesawat jenis Boeing 747-400, 13 pesawat jenis Airbus 330-300, 9 pesawat jenis
Airbus A330-200, 81 pesawat Boeing 737-800NG, 18 pesawat CRJ1000 NexGen
(pesawat perintis), dan 11 pesawat jenis ATR 72-600 (pesawat perintis).
b) Garuda Indonesia hingga tahun 2016 mempunyai 40 rute penerbangan domestik
dan 36 rute internasional.
c) Konsep layanan yang selalu menempatkan pelanggan sebagai fokus utama yang
didasarkan keramahtamahan dan keunikan Indonesia yang disebut dengan “Garuda
Indonesia Experience” yang didasarkan pada 5 senses yaitu sight, sound, smell,
taste, and touch, menjadikan Garuda Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain.
d) Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan
merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat.
e) Memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang handal, profesional,
kompeten, berdaya saing tinggi dan helpful serta dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI
(eFficient & effective, Loyalty, customer centricitY, Honesty & openness, and
Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia (dibuktikan dengan perolehan
penghargaan “World’s Best Cabin Crew” sejak tahun 2014 hingga tahun 2016 dari
Skytrax (London, UK).
f) Garuda Indonesia menjadi maskapai paling diminati untuk penerbangan
internasional, dengan pangsa pasar 16,54 % atau sebanyak 4,17 juta penumpang
dari total penumpang internasional sepanjang 2015
g) Memiliki teknologi informasi yang mutakhir dalam menjalankan bisnis sehingga
menempatkan Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan dengan TI
tercanggih di Indonesia.
h) Garuda Indonesia banyak melakukan kegiatan CSR seperti program kemitraan dan
bina lingkungan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab kepada
masyarakat.
i) Garuda Indonesia termasuk dalam kategori baik untuk hal tata kelola perusahaan
(Good Corporate Governance).
j) Garuda Indonesia telah memiliki brand yang kuat dan telah diakui di pasar
domestik dan internasional (kualitas pelayanan dan keselamatan dengan standar 5-
star airline).
2. Weakness (Kelemahan)
a) Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan
cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan.
b) Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam
jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang
masih harus dibayar.
c) Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
d) Biaya operasional yang tinggi (dengan konsep pelayanan full-service) menjadikan
harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan
lainnya.
3. Opportunities (Kesempatan)
a) Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki
pertumbuhan yang pesat. Dimana bila dibandingkan dengan negara lainnya, lalu
lintas udara Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan jumlah populasi 14
(hanya 42% atau 106 juta pengguna jasa dibandingkan dengan total penduduk
sebesar 249,9 juta). Hal ini jelas menyimpan potensi peningkatan pengguna jasa
yang besar.
b) Bergabungnya Garuda sebagai anggota aliansi global maskapai penerbangan yang
bernama SkyTeam Global Airline Alliance yang menjadi presensi baik bagi
perusahaan dalam rangka peningkatan jangkauan dan akses terbang terhadap
berbagai destinasi lintas negara (memperluas cakupan pasar internasional).
c) Peningkatan terhadap proyek pengembangan dan pembangunan bandara utama dan
baru di Indonesia dengan total estimasi anggaran proyek mencapai USD 4,2 Milyar
(2014 - 7 bandara, 2015 – 5 bandara, 2016 – 2 bandara, 2017-2018 – 4 bandara)
yang implementasinya tersebar merata di seluruh tanah air.
3. Threats (Ancaman)
a. Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang
menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti
landasan pacu/runway yang terbatas.
b. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
c. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
d. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia.
e. Bencana Alam dan faktor-faktor yang tidak terhindarkan lainnya.
ANALISIS 4P
•Kualitas produk ini dipandang sebagai produk pelayanan nomor satu di Indonesia.
Terbukti bahwa dari sejak tahun 1949 hingga saat ini produk pelayanan jasa ini menjadi nomor
satu di Indonesia sebagai perusahaan penerbangan yang dipercaya. Pengakuan dan penghargaan
dari dunia internasional terkait pelayanan oleh cabin crew, pelayanan kelas ekonomi terbaik,
dan manajemen kualitas pelayanan bintang 5 dari Skytrax menunjukkan sebuah bukti kualitas dari
Garuda Indonesia. Selain sebagai maskapai penerbangan yang menjadi citra negara, perusahaan
penerbangan ini juga menjadi sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai
negara (sebelum adanya pesawat kepresidenan) dan sebagai angkutan bagi ribuan jemaah haji
setiap tahunnya.
•Keistimewaan maskapai penerbangan ini cukup terbukti, mulai dari pelayanan baik di
luar maupun di dalam pesawat. Maskapai penerbangan ini juga sudah menerima sertifikasi IATA
Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa maskapai ini telah seluruhnya
memenuhi standar keselamatan, penerbangan internasional. Keunikan dari pelayanan Garuda
Indonesia sendiri diterjemahkan dari program ‘Garuda Indonesia Experience’ yang digagas oleh
manajemen sebagai bagian dari implementasi pelayanan penerbangan dengan ‘sentuhan’ khas
Indonesia.
•Merek (Brand Name) Pada tanggal 25 Desember 1949, saat presiden Indonesia pertama
akan terbang ke Yogyakarta, Dr. Konijnenburg wakil dari KLM melapor bahwa pesawat yang
akan dinaiki Soekarno harus diberi nama dan dicat sesuai nama yang diberikan presiden. Maka,
presiden pun menjawab dengan mengutip satu baris dari sebuah sajak bahasa Belanda gubahan
pujangga terkenal, Raden Mas Noto Soeroto di zaman kolonial, “Ik ben Garuda, Vishnoe's vogel,
die zijn vleugels uitslaat hoog boven uw eilanden” (Aku adalah Garuda, burung milik Wisnu
yang membentangkan sayapnya menjulang tinggi diatas kepulauanmu). Dari situ, presiden
memberikan nama maskapai ini menjadi Garuda Indonesian Airways dengan logo barunya. Maka,
pada 28 Desember 1949, terjadi penerbangan yang bersejarah, pesawat DC-3 dengan registrasi
PK-DPD milik KLM Interinsulair terbang membawa Presiden Soekarno dari Yogyakarta ke
Kemayoran-Jakarta untuk pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS).
• Kemasan Kemasan tentu menjadi hal yang penting dalam rangka menciptakan image
dan sebagai pembeda dengan produk lain. Dalam hal ini, garuda Indonesia memiliki logo yang
lebih menjadi ciri khas lambang negara, yakni burung garuda. Selain itu, kemasan pada pelaku
pelayanan juga memiliki diferensiasi tersendiri dibandingkan dengan maskapai penerbangan lain,
ini juga dimaksudkan sebagai ciri khas Indonesia, yaitu pada 28 Mei 2010 Garuda Indonesia
Secara resmi meluncurkan seragam baru bagi pramugari/pramugaranya. Seragam pramugari
terinspirasi dari kebaya tradisional dengan batik motif lereng dilengkapi dengan kebaya berwarna
biru gaya Kartini di bagian atas. Kostum tambahan bagi pramugari termasuk sebuah batik motif
lereng berwarna jingga dengan kebaya berwarna jingga. laki laki memakai jas abu abu, kemeja
biru dan dasi. Seragam ini didesain oleh Josephine Komara.
2. Place
Sebagai produk pelayanan jasa penerbangan yang paling terkemuka di Indonesia, analisis terkait
bahasan place ataupun tempat dijabarkan sebagai berikut :
• Saluran Distribusi (distribusi channel) Distribusi oleh perusahaan ini dilakukan
dilakukan melalui media digital (iklan di televisi), kegiatan-kegiatan seperti pameran wisata, dan
juga secara eksklusif pada media in-flight magazine majalah garuda yang bernama ‘Colours’.
Majalah yang didistribusikan pada seluruh penerbangan Garuda Indonesia tersebut berisi sejumlah
artikel cerita, wawancara terkait wisata dan kegiatan unik dan menarik yang dapat dilakukan pada
destinasi yang ada dalam rute penerbangan Garuda Indonesia. Bahasan lain yang ada dalam
majalah tersebut adalah terkait seni seperti aspek informasi budaya dan musik, serta informasi
informasi tambahan Garuda Indonesia lainnya.
3.Price
• Daftar Harga Daftar harga pesawat garuda Indonesia bisa di lihat langsung di situs
www.garuda-indonesia.com.
• Sistem Pembayaran Sistem pembayaran untuk pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia
sendiri bisa dilakukan dengan melalui online ataupun pemesanan melalui telepon.
4.Promotion
• Event Marketing Sebagai perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, kegiatan dan acara
seperti pameran (event marketing) sebagai media promosi rupanya masih perlu dilakukan guna
menyadarkan serta memberikan informasi baru tentang Perusahaan Garuda Indonesia kepada
masyarakat. Pada acara ini juga diberikan beberapa penawaran paket perjalanan wisata khusus
bagi pengguna jasa layanan penerbangan.
• Sales Promotion (SP) Walaupun iklan sudah dilakukan melalui media visual seperti televisi, tapi
promosi juga tetap dilakukan Garuda Indonesia pada media cetak seperti koran dan majalah.
• Local Area Marketing (Pemasaran Lokal) Hampir di semua daerah di Indonesia terdapat agent
travel sebagai Local Area Marketing di daerah tersebut.