ABSTRAKSI
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) berkewajiban
melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi (SE) pada tahun yang berakhiran dengan angka enam. Sampai saat ini,
BPS telah melaksanakan amanat UU tersebut dan telah melaksanakan Sensus Ekonomi pada tahun 1986, tahun
1996, dan tahun 2006. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan BPS pada tahun 2016 merupakan kegiatan Sensus
Ekonomi yang keempat.
Kegiatan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari kegiatan perencanaan dan
persiapan pada tahun 2014, hingga kegiatan penyajian dan diseminasi hasil pada tahun 2018. Pada Tahun 2016,
BPS telah melaksanakan kegiatan Listing Sensus Ekonomi Tahun 2016 yang disingkat dengan Listing SE2016.
Sedangkan kegiatan lanjutan SE2016 yang dilaksanakan pada tahun 2017 adalah Pendataan Usaha Mikro Kecil dan
Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi tahun 2016 atau selanjutnya disebut dengan Pendataan UMK dan UMB
SE2016.
Dengan dilaksanakannya kegiatan Pendataan UMK dan UMB SE2016 diharapkan akan menghasilkan data rinci
usaha/perusahaan Mikro Kecil dan Menengah Besar sebagai dasar untuk perumusan berbagai kebijakan dan
analisis secara makro maupun mikro. Selain itu, hasil dari pendataan UMK dan UMB SE2016 ini juga digunakan
sebagai benchmarking dan basis data bagi berbagai survei lanjutan di bidang ekonomi.
Secara umum pendataan UMK dan UMB SE2016 bertujuan untuk mengetahui profil usaha di Indonesia yang dapat
digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonomi secara makro dan data yang dihasilkan akan digunakan
sebagai acuan survei-survei selanjutnya. Pendataan UMK dan UMB SE2016 meliputi pengumpulan dan penyajian
data tentang kegiatan usaha/perusahaan UMB dan UMK secara rinci dan mutakhir menurut kategori lapangan
usaha (tidak termasuk kategori lapangan usaha pertanian) pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
PENYELENGGARA
BPS
FREKUENSI KEGIATAN
Lainnya
RIWAYAT KEGIATAN
Sensus Ekonomi pertama kali dilaksanakan di Indonesia pada tahun 1986. Sesuai siklusnya, Sensus Ekonomi
dilakukan setiap sepuluh tahun, pada tahun berakhiran 6. Hingga saat ini telah dilaksanakan Sensus Ekonomi
sebanyak empat kali yakni pada tahun 1986, 1996, 2006 dan 2006. Pendataan UMB dan UMK merupakan kegiatan
lanjutan dari Sensus Ekonomi 2016. Di dalam kegiatan ini juga terdapat integrasi dari survei-survei yang
dilaksanakan secara mandiri, namun pada tahun ini (2017) dilaksanakan secara integrasi dalam Pendataan UMB
dan UMK Subsektor masing-masing. Kegiatan - kegiatan tersebut antara lain :
Kegiatan lanjutan Sensus Ekonomi selalu mengalami perubahan di setiap dilaksanakannya sensus ekonomi. Pada
tahun 1996 kegiatan SE Lanjutan ialah Pencacahan Perusahaan Non Direktori (PND) dan Usaha Rumah Tangga
(URT), sedangkan pada tahun 2006 ialah Pencacahan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha
Besar (UB). Pada tahun 2016 dilaksanakanlah Pencacahan Usaha Mikro Kecil (UMK) dan Usaha Menengah Besar
(UMB).
- Lainnya
JADWAL KEGIATAN
Metodologi
KERANGKA SAMPEL
ALOKASI SAMPEL
UMB non kategori G dicacah lengkap (sensus), sedangkan untuk UMB kategori G dilakukan systematic sampling
sebanding terhadap population size. Sedangkan target sampel UMK sebesar 1,5 juta usaha yang terbagi dalam 514
kabupaten/kota dengan alokasi sampling sebanding terhadap population size.
CAKUPAN WILAYAH
Seluruh kabupaten/kota
WILAYAH KEGIATAN
---
UNIT OBSERVASI
CAKUPAN RESPONDEN
Pengumpulan Data
Kuesioner
- Staf
- KSK
- Mitra
- Revisit
- Task Force
- Supervisi
- Lainnya
Pengolahan Data
- Integrasi Pengolahan
METODE PENGOLAHAN
- Batching
- Editing
- Coding
- Data Entri/Scan
- Verifikasi
- Validasi
- Tabulasi
Aplikasi Entri dari Subdit Integrasi Pengolahan Data, Dir. Sistem Informasi Statistik
METODE ANALISIS
UNIT ANALISIS
Unit Usaha
PERBANDINGAN DATA
1
Evaluasi
Diseminasi
Aksesibilitas
PERSYARATAN
Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan:
Pendataan UMK dan UMB Sensus Ekonomi 2016, 2017
PENOLAKAN
Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau
kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.