Anda di halaman 1dari 6

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada Pendidikan Tinggi

Berdasarkan apa yang dijelaskan dalam PermenRistekdikti Nomor 44 tahun 2015, Standar
kompetensi lulusan (SKL) adalah kriteria minimal tentang kualifikasi kompetensi yang harus
dikuasai oleh setiap lulusan pendidikan tinggi. Kualifikasi kompetensi tersebut mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian
pembelajaran lulusan, yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran. SKL digunakan
sebagai acuan utama dalam mengembangkan standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan
pembelajaran.
Kompetensi Sikap yang ada pada Standar Kompetensi lulusan pendidikan tinggi menurut
PermenRistekdikti Nomor 44 tahun 2015, adalah perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari
internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial
melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Kompetensi Pengetahuan diartikan sebagai
penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian
dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
Kompetensi Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui
pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat
yang terkait pembelajaran, kompetensi keterampilan terdiri dari:
a) keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat program
dan jenis pendidikan tinggi
b) keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap
lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.

Rumusan capaian pembelajaran yang disusun oleh lembaga pendidikan tinggi manapun
harus mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI dan memiliki kesetaraan
dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Rumusan capaian pembelajaran pada ranah sikap dan
keterampilan umum diatur dalam lampiran Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015, namun dapat
dikembangkan lebih lanjut oleh perguruan tinggi, sedangkan rumusan capaian pada ranah
pengetahuan dan keterampilan khusus, disusun oleh program studi, kemudian diusulkan kepada
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi capaian
pembelajaran lulusan. Ketetapan ini dapat juga menjadi rujukan program studi sejenis.
Berdasarkan lampiran Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015, setiap lulusan program
pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap sebagai berikut:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral,
dan etika
c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,
dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinal orang lain
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri
j. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

Rumusan capaian pembelajaran pada keterampilan umum juga diatur dalam lampiran
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015. Rumusan capaian pembelajaran pada keterampilan umum
pada lampiran peraturan tersebut, tetap dapat dikembangkan kembali oleh lembaga pendidikan
tinggi. Rumusan capaian pembelajaran pada keterampilan umum dalam lampiran
Permenristekdikti nomor 44 tahun 2015 pada jenjang Diploma, Sarjana, Magister, Doktoral
dijelaskan pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Rumusan capaian pembelajaran keterampilan umum pada jenjang Diploma

DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA


Lulusan Program Lulusan Program Diploma Lulusan Program
Diploma Satu wajib Dua wajib memiliki Diploma Tiga wajib
memiliki keterampilan keterampilan umum sebagai memiliki keterampilan
umum sebagai berikut: berikut: umum sebagai berikut:
a. mampu melaksanakan a. mampu menyelesaikan a. mampu
serangkaian tugas pekerjaan dengan tugas menyelesaikan
spesifik dengan yang berlingkup luas dalam pekerjaan berlingkup
menggunakan alat, bidang yang spesifik, luas dan
informasi, dan pilihan menganalisis informasi menganalisis data
prosedur kerja yang secara dengan beragam
tepat dari beberapa terbatas, dan memilih metode yang sesuai,
pilihan yang baku; metode yang sesuai dari baik yang belum
beberapa pilihan yang maupun yang sudah
baku; baku;
b. mampu menunjukkan b. mampu menunjukkan b. mampu
kinerja bermutu dan kinerja bermutu dan terukur menunjukkan kinerja
terukur dari hasil kerja dari hasil kerja yang bermutu dan terukur;
yang sebagian seluruhnya merupakan hasil
merupakan hasil kerja sendiri, tanpa
kerja sendiri melalui pengawasan;
pengawasan tidak
langsung;
c. mampu memecahkan c. mampu memecahkan c. mampu memecahkan
masalah pekerjaan masalah pekerjaan masalah pekerjaan
dengan sifat dengan sifat dan konteks dengan sifat dan
dan konteks yang lazim, serta konteks yang sesuai
yang lazim, serta dilaksanakan dan dengan bidang
dilaksanaka bertanggung jawab keahlian terapannya
n melalui bimbingan; secara mandiri atas didasarkan pada
hasilnya; pemikiran logis,
inovatif, dan
bertanggung jawab
atas hasilnya secara
mandiri;
d. mampu menyusun d. mampu menyusun
laporan tertulis dalam laporan hasil dan
lingkup terbatas proses kerja secara
akurat dan sahih
serta
mengomunikasikann
ya secara efektif
kepada pihak lain
yang membutuhkan;
d. mampu bekerja e. mampu bekerja sama, e. mampu bekerja
sama dan berkomunikasi, sama,
berkomunikasi mengambil inisiatif yang berkomunikasi,
dengan cara dan diperlukan dalam dan berinovatif
bahasa yang sesuai konteks pelaksanaan dalam
dengan etika dalam pekerjaannya; pekerjaannya;
lingkungan
kerjanya;
e. mampu f. mampu bertanggung- f. mampu
bertanggung-jawab jawab pada pekerjaan bertanggung-
pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi jawab atas
sendiri dan dapat tanggung jawab atas pencapaian hasil
diberi tanggung mutu dan kuantitas hasil kerja kelompok
jawab atas mutu dan kerja orang lain; dan dan melakukan
kuantitas hasil kerja supervisi dan
orang lain yang evaluasi terhadap
setara; dan penyelesaian
pekerjaan yang
ditugaskan
kepada pekerja
yang berada di
bawah
tanggungjawab-
nya; dan

g. mampu
melakukan proses
evaluasi diri
terhadap
kelompok kerja
yang berada di
bawah tanggung
f. mampu g. mampu h. mampu
mendokumen- mendokumentasikan, mendokumentasi -
tasikan, menyimpan, kan, menyimpan,
menyimpan, mengamankan, dan mengamankan,
mengamankan, dan menemukan kembali dan menemukan
menemukan data untuk menjamin kembali data
kembali data untuk kesahihan. untuk menjamin
menjamin kesahihan dan
kesahihan. mencegah
plagiasi.

Lanjutan di lampiran permenristekdikti no 44 tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai