Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CITAPEN
Jalan Raya Veteran III Tapos RT 01/ RW 03 Desa Citapen Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor Kode Pos 16760 Telp/sms. 085782503518
Email: citapenpuskesmas@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA
PUSKESMAS CITAPEN

A. Pendahuluan
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah
perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah resiko penyakit terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman
penyakit dan masalah kesehatan lainnya: sadar hukum , serta berprestasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat
sehat dan aman (safe community).
Dengan berlandaskan pada dasar Pembangunan Kesehatan dan untuk
mewujudkan visi Indonesia Sehat 2025, ditetapkan 4 (empat ) misi Pembangunan
Kesehatan, yang salah satunya, yaitu: Kesadaran, kemauan, dan kemampuan
setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk menjaga kesehatan,memimih, dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan.
Dalam undang – undang Nomor 23 tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan
kerja disebutkan bahwa upaya kesadaran kerja wajib diselenggarakan pada setiap
tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan
bagi pekerja agar pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri
sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang
optimal, sejelas dengan program perlindungan tenaga kerja.

B. Latar Belakang
Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya kesehatan kerja bagi
masyarakat pekerja. Bentuk upaya pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja mencakup upaya
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
Dibeberapa daerah di Indonesia Pelayanan kesehatan kerja belum banyak
dilakukan, hal ini berdasarkan hasil need assessment survey yang dilakukan –
pada beberapa propinsi di Indonesia. Secara faktual menggambarkan wawasan
mengenai yang kesehatan kerja masih kurang dan sumber daya manusia di
bidang K3 masih kurang serta sistem informasi kesehatan kerja yang masih belum
dilaksanakan. Salah satu permasalahan kesehatan nasional, baik masa kini
maupun dekade mendatang adalah penanggulang dan penatalaksanaan berbagai
penyakit yang berkaitan dengan adanya peningkatan intensitas industrialisasi.
Berbagai penyakit sehubungan dengan pencemaran lingkungan maupun penyakit-
penyakit yang diperoleh dari tempat kerja atau karena pekerjaannya diperkirakan
akan meningkat baik kuantitas maupun itensitasnya. Untuk itu diperlukan
perencanaan maupun pengembangan institusi pelayanan yang memiliki
kemampuan, mutu pelayanan dalam satu kerangka sistem rujukan yang
berkesinambungan.
Penatalaksanaan penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit akibat hubungan
kerja (PHAK), haruslah dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan suatu
bentuk atau pola pelayanan dasar. Peran serta masyarakat dan rujukan upaya
kesehatan dengan kata lain penata-laksanaan penyakit akibat kerja, harus harus
dilakukan dan dikembangkan secara berjenjang dan memiliki sistem rujukan dari
bentuk pelayanan yang paling sederhana sampai bentuk pelayanan yang sesuai
dengan kemajuan IPTEK, tanpa mengabaikan bentuk – bentuk partisipasi
masyarakat dan kerja sama lintas sektor pada setiap jenjang pelayanan.
Di Puskesmas Klangenan terdapat 2 Pos UKK yang telah terbentuk dan
berdiri sejak tahun 2008 yaitu pos ukk Prima di desa Serang ( Pandai besi ) dan
pos ukk Sehat di desa Danawinangun (tahu) masih produktif dan kejadian akibat
kerja sekurang–kurangnya sekali dalam sebulan datang berobat ke tempat
pelayanan Pos UKK. Dari data tersebut maka prioritas upaya kesehatan kerja
yang bermutu di Puskesmas Klangenan adalah :
a. Pendataan semua kelompok kerja yang ada diwilayah kerja puskesmas
b. Pelayanan Kesehatan kerja dasar
c. Pelayanan penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (PHAK) , dan Kecelakaan Kerja (KAK)
d. Kerjasama jejaring dalam rangka sistem penetalaksanaan pelayanan
kesehatan kerja.

C. Tujuan Umum dan Khusus


A. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat
pekerja yang bermutu, merata dan terjangkau untuk meningkatkan
produktivitas kerja masyarakat pekerja dan kondisi kerja yang aman, sehat
dan produktif
B. Tujuan Khusus
1. Tersedianya standar pelayanan kesehatan kerja dasar
2. Medorong terbentuknya jejaring kerja pelayanan kesehatan kerja dasar
yang sadar mutu / berkualitas
3. Memelihara dan meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor,
toma, organisasi dan dunia usaha dalam pembinaan pelayanan
kesehatan kerja dasar.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Didalam Penilaian dan pengendalian resiko
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala dan
Gedung
khusus ( sebelum mutasi, setelah cuti sakit/ cuti panjang,
kejadian luar biasa ) purna bakti
Diagnosis dini dan pengobatan segera penyakit akibat kerja
dan kecelakaan kerja
Pelayanan IGD
Pelayanan kesehatan umum, kuratif dan rehabilitasi
Promosi kesehatan ditempat kerja
Tindakan preventif bagi managemant dan kendali biaya dari
resiko kesehatan dan keselamatan kerja
Pencegahan kecelakaan
Surveilans kesehatan kerja dan lingkunagan kerja
Pencatatan, pelaporan, dokumentasian
Kegiatan Diluar Gedung Pengumpulan data dasar
Pemetaan jenis usaha,jumlah pekerja dan perkiraan faktor
resiko dan besarnya masalah
Pertemuan koordinasi tingkat kecamatan dengan lintas
sektor
Pertemuan dengan pengusaha dan serikat pekerja
Pelatihan pekerja dan pengusaha oleh puskesmas
Kunjungan lapangan
Menentukan tindakan perbaikan
Pemberian motifasi pengusaha
Memfasilitasi pembentukan Pos UKK sektor Formal dan
Informal

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Secara umum dalam melaksanakan kegiatan upaya kesehatan kerja
adalah berdasarkan petunjuk Standar Pelayanan Puskesmas dan mengikuti siklus
PDCA ( Plan,Do, Chek, Action )
1. Sosialisasi pelayanan kesehatan kerja
2. Pelayanan kesehatan kerja paripurna
a. Identifikasi jenis usaha / kerja dan resiko
b. Penyuluhan
c. Pemeriksaan kesehatan
3. Pemeriksaan tempat kerja
4. Terbentuknya Pos UKK
5. Terlaksananya pertemuan lintas program dan lintas sektor
6. Terlatihnya Pelatihan P3k dan kader Pos UKK

RINCIAN KEGIATAN, SASARAN KHUSUS, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Sasaran Rincian Sasaran Cara Melaksanakan
Pokok Umum Kegiatan Kegiatan
1 Kegiatan Kinerja Penilaian dan pengendalian
Di Pelayanan resiko
Pemeriksaan kesehatan Tersusunnya panduan Sesuai SOP
Dalam Kesehatan
sebelum bekerja, berkalan dan SOP pemeriksaan
Gedung Kerja di
dan khusus (sebelum kesehatan calon pekerja
puskesmas
mutasi, setelah cuti sakit/
cuti panjang, kejadian luar
biasa ) dan purnabakti
Diagnosis dini dan Tersusunya panmduan 1. Penyusunan
pengobatan segera penyakit dan SOP penangganan Panduan klinis
akibat kerja dan kecelakaan PAK dan KK DX dan
kerja Buku register RJ. RI. IGD pengobatan PAK
dan KK
2. Pelayanan Di
IGD, rawat jalan
dan rawat inap
Pelayanan kesehatan umum Buku Register RJ. RI. Sesuai SOP
kuratif dan rehabilitasi IGD
SOP Rawat Jalan
Promosi kesehatan ditempat Panduan penyuluhan KK Penyuluhan ditempat kerja
kerja tentang :
a. Resiko pekerjaan
dan
pencegahannya
b. Hygiene
perorangan
c. Jenis-jenis APD
pemakaian
d. Norma sehat
dalam bekerja
budaya K3
e. Gizi kerja
f. Sanitasi industri
Tindakan preventif bagi Terkumpulnya data 1. Pencatatan identifikasi
managemen dan kendali identifikasi potensi resiko dan pengukuran
biaya dan resiko kesehatan kesehatan ditempat kerja potensi resiko
dan keselamatan kerja kesehatan di tempat
kerja
2. Meremondasikan
perbaikan lingkungan
kerja bila ada ketidak
sesuaian
3. Memberikan
pertimbangan
kebijakan tentang
kesehatan kerja
kepada pimpinan
managemen
Pencegahan kecelakaan 1. Terkumpulnya data 1. Iventarisasi jenis
identifikasi potensi pekerjaan agar dapat
resiko kesehatan mengetahui resiko
ditempat kerja yang miungkin timbul
2. Tersusunya panduan 2. Pemantauan kondisi
pelaatihan P3k tempat kerja
3. Tersusunya panduan 3. Pelatihan P3K
4. Pelatihan kader POS
pelatihan kader Pos
UKK
UKK

Pencatatan, pelaporan dan Format laporan bulanan Rekapitulasi data dari


dokumentasi Buku register BP dan
Pcare online BPJS
2 Kegiatan Terciptanya Pengumpulan data dasar Tersusunnya data jenis Identifikasi dan
diluar kerjasama lintas usaha, pekerjaannya, pengukuran potensi resiko
gedung program , lintas dan resikonya kesehatan di tempat kerja
sektor,tokoh
masyarakat dan
pengusaha
upaya kesehatan
kerja
Pemetaan jenis usaha, Tersusunya data dan Identifikas dan pengukuran
jumlah pekerja dan perkiraan pemetaan potensi resiko kesehatan di
faktor resiko dan besarnya tempat kerja
masalah
Pertemuan koordinasi Terjadwalnya rencana Sosialisasi kegiatan
tingkat kecamatan dengan pertemuan dan kesehatan kerja bagi tokoh
lintas sektor terwujudnya dukungan masrakat, lintas program
dari lintas program, dan lintas sektoral dunia
lkintas sektor dan tokoh usaha
masyarakat
Pertemuan dengan Terwujudnya dukungan Pertemuan tingkat
pengusaha dan serikat pengusaha dan serikat kecamatan
pekerja pekerja
Pelatihan pekerja dan Tersusunnya panduan Pelatihan didalam gedung
pengusaha oleh puskesmas pelatihan P#K dan kader puskesmas maupun diluar
Pos UKK gedung, bisa di
perusahaan yang bersedia
menjadi tempat pelatihan
Kunjungan lapangan Buku Laporan Kunjungan 1. Mengumpulkandata
menetukan tindakan identifikasi potensi
perbaikan resiko kesehatan
ditempat kerja.
2. Memantau kondisi
tempat kerja
Pemberian motivasi Memberikan pertimbangan
pengusaha kebijakan tentang
kesehatan kerja kepada
pimpinan manajemen
Memfasilitasi pembentukan Terbentuknya Pos UKK Sesuai SOP
Pos UKK sektor formal dan
informal
VI. SASARAN
Masyarakat pekerja home industry pekerja informal yang ada di wilayah puskesmas
Citapen.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelayanan kesehatan kerja di lakukan setiap 1 bulan sekali pada minggu kedua dan
ke empat pada hari selasa di desa Serang dan kamis didesa Danawinangun

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Sistem ini diperlukan untuk “ Feed back mechanism “ ( individual kasus maupun
hasil surveilans ) seperti pemantauan prevalensi, insiden penyakit dan angka
kecelakaan akibat kerja.
Sistem pencatatan dan pelaporan ini penting dalam perencanaan managemen
kesehatan kerja menggunakan dan mengikuti sistem yang sudah ada dan
mengamati azas kewilayahan ( Wilayah kerja puskesmas ) seperti SIMKK.
Sistem ini perlu kerjasama dengan poliklinik perusahaan Dinas Kesehatan
dan lintas sektor setempat untuk pemantauan dan analisis PAK, PAHK dan KK.
Jenis pelaporan dan frekuensinya disesuaikan dengan sistem informasi
Managemen.
Kesehatan kerja ( SIM – KK ) yang berlaku, untuk saat ini pelaporan masih
menggunakan format laporan manual.

X. Penutup
Pelayanan kesehatan kerja dasar merupakan upaya penatalaksanaan
PAK, PHAK dan KK dilakukan secara sistematik terrencana dan dilaksanakan pada
setiap jenjang sesuai dengan kewenangannya selain itu diperlukan kerjasama /
jejaring lintas program atau lintas sektor dalam rangka sistem penatalaksanaan
pelayanan kesehatan kerja untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kerja.
Mengetahui, Mengetahui, Klangenan, 02 Januari 2018
Kepala UPT Penanggung Jawab UKM Pelaksana
Puskesmas Klangenan Puskesmas Klangenan Program K3

dr. H. Asep Sri Mega,S.Tr.Keb Effi Rusmaladewi, Skep. Ners


Firmansjah,MH.Kes Nip.19691024 199003 2 Nip.19670602 199401 2 001
NIP. 19700904 200112 1 002 003

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 279 MENKES / SK / IV / 2006
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KEPERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan


strata I dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
b. Bahwa dalam rangka mengoptimalisasih dan mengintergrasikan semua
upaya keperawatan kesehatan di puskesmas agar pelayanan yang diberikan
bermutu, holistik dan kompherensip perlu adanya suatu pedoman yang
ditetapkan dengan keputusan Menteri Kesehatan
Mengingat : 1. UU Nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan ( Lembaran Negara tahun 1992 )
Nomor 100 Tambahan lembaran – Negara Nomor
3495 )
2. UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara tahun
2004 Nomor 125 . Tambah Lembaran Negara Nomor 4432 )
3. UU Nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran ( Lembar Negara Tahun
2004 Nomor 116 Tambah Lembaran Negara Nomor 4431 )
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 , tentang Tenaga Kesehatan
( Lembar Negara Tahun 1996 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637 )
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 / Menkes / SK / 2001 / Tentang
Registrasi dan Praktek Perawat
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 145 / MenKes / SK / X / 2003 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 / MenKes / SK / IV / 2004 Tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 839 / MenKes / SK / VI / 2009 Tentang
Pengembangan Managemen Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit di
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575 / MennKes / SK / XI / 2005 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Depkes

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UPAYA PERKESMAS DI PUSKESMAS
Kedua : PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA PERKESMAS DI
Puskesmas sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan
Ketiga : Pedoman Penyelenggaraan Upaya Perkesmas di puskesmas
sebagaimana yang dimaksud dalam diktum kedua digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan Perkesmas di puskesmas
Ketempat : Pembinaan dan pengawasan pelaksana penyelenggaraan
Perkesmas puskesmas di laksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dengan melibatkan organisasi Profesi sesuai
dengan Tugas dan Fungsi masing - masing
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan

Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 21 April 2006
MENTERI KESEHATAN
Dr.dr. SITI FADILAH SUPARI, SP.JP ( K )

Anda mungkin juga menyukai