Anda di halaman 1dari 2

SOAL UAS ANTROPOLOGI POLITIK

Jawaban Soal dengan Tulis Tangan


Dikumpulkan sampai dengan 4 Januari 2018

Deny Lombard (2008) menyebut setidaknya ada 3 cara meraih kekuasaan dalam tradisi
Kerajaan Islam di Jawa di masa lau. Cara pertama adalah dengan melakukan praktek pertapaan
yang panjang dan melelahkan. Biasanya pertapaan dilakukan ditempat sunyi, baik di dalam
gua maupun di pinggir pantai. Tujuan utama bertapa adalah konsentrasi penuh untuk bisa
meraih dan mendapatkan mandat suci dari langit untuk memimpin. Dalam istilah Jawa disebut
Wahyu Kedaton. Cara kedua adalah dengan mengumpulkan benda-benda pusaka yang
memiliki kekuatan gaib dan magis. Panembahan Senopati kedudukannya sebagai Raja
Mataram dianggap sah karena ia sudah memiliki Tombak Kiai Plered yang digunakan untuk
membunuh Arya Penangsang, seorang penguasa dari pesisir utara Jawa. Begitu juga Pangeran
Puger (Pakubuwono I) menggunakan tombak tersebut untuk membunuh Kapten Tack.
Kemudian cara ketiga adalah dengan membuat cerita palsu mengenai asal-usul leluhur. Dengan
bantuan para pujangga keraton dibuatlah babad atau cerita yang melukiskan sosok raja dalam
kondisi ideal. Dinasti Mataram misalnya menggambarkan Panembahan Senopati sebagai
keturunan Nabi Adam. Antara nama Nabi Adam dan Panembahan Senapati terdapat nama-
nama nabi, raja besar dari masa silam, mulai dari Mataram Kuno, Majapahit, Pajajaran, Kediri
dan raja terakhir Majapahit Prabu Brawijaya V. Hal tersebut dijadikan sebagai legitimasi untuk
menjalankan pemerintahan. (Diambilkan dari Bahaudin, Mistik dan Politik: Praktek
Perdukunan Dalam Politik Indonesia, Jurnal Keamanan Nasional Vol. I, No. 3, 2015)
Jelaskan dengan analisis struktural fungsional tentang budaya politik di atas

Perkembangan kebudayaan politik yang paling dominan pada saat ini adalah penggunaan
media dalam menjalankan perpolitikan. Keterlibatan media dalam politik seperti simbiosis
mutualisme yang saling menguntungkan. Dalam perjalannya, aktor politik yangterlibat
langsung dalam menarik simpatisan menggunakan tools atau alat yang dinamakan dengan
media. Keuntungan yang didapat aktor politik adalah semakin dikenal oleh masayarakat luas,
serta kemungkinan yang paling dominan adalah bertambahnya partisipan politik terhadapnya.
Contoh yang nyata terjadi ketika media telah menguasai panggung politikdi Indonesia yaitu
pada pemilu tahun 2014. Dimana pada saat itu politik di Indonesia sangatrentan terhadap
doktrin yang dilaksanakan pada saat itu, terutama media pertelevisian. Aktorpolitik yang
familiar dalam pemilu tahun 2014 adalah Abu Rijal Bakrie dengan Partai GolonganKarya yang
dipimpinnya. Penggunaan media televisi yang digunakan adalah TVone dan ANTV, kemudian
Surya Paloh dengan Partai Nasdem yang menggunakan MetroTV sebagai media penarikan
suaranya, dan Hary Tanoe dengan partai Hanura yang menggunakan perusahaan
groupmiliknya yaitu MNCTV, GlobalTV, dan RCTI. Media televisi yang digunakan
memperlihatkanpolitik media benar-benar sangat berpengaruh sekali dalam doktrinisasi. (Dari
https://www.researchgate.net/publication/325499413_Kebudayaan_Politik_dalam_Pengaruh_
Media)
Jelaskan:
1. Jelaskan dengan analisis proses, peran aktor media dalam politik mobilisasi di
Indonesia
2. Jelaskan dengan analisis evolusi tentang peran media dalam partisipasi pemilih di
Indonesia
3. Bagaimana analisis ekonomi politik dalam menjelaskan relasi media, ekonomi dan
politik di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai