Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang wilayahnya memiliki daerah

rawan bencana. Setidaknya menurut BNPB (2010) ada 13 jenis bencana

yang selalu mengancam negeri kepulauan ini, yakni bencana geologi

meliputi gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi, bencana

hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebekaran

lahan dan hutan, puting beliung dan gelombang pasang, bencana biologi

(epidemic, wabah penyakit, dan bencana sosial, konflik sosial dan terror

Bencana alam adalah salah satu fenomena yang dapat terjadi setiap

saat, dimanapun dan kapanpun sehingga menimbulkan resiko atau bahaya

terhadap kehidupan manusia, baik kerugian harta benda maupun korban

manusia (Nugroho.dkk,2009). Indonesia terletak ditiga lempeng aktif

dunia menyebabkan Indonesia sangat penuh dengan aktivitas tektonik dan

vulkanis. Salah satu bencana yang selalu hadir dan menyebabkan kerugian

yang besar adalah bencana letusan gunung api. Bencana letusan gunung

api adalah bencana yang sangat sering terjadi di Indonesia. Nusantara

sebagai bagian dari The ring of fire, karena Indonesia berada pada lempeng

tektonik aktif, memiliki gunung api aktif dari Sabang sampai Merauke

yang selalu dapat berkemungkinan meletus waktu tak tertentu.


Gunung Marapi merupakan gunung api aktif di wilayah Sumatera

Barat, sehingga apabila terjadi erupsi / letusan akan berdampak pada

kondisi sosial maupun kondisi ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)

menumjukkan bahwa pada tanggal 1 Januari – 18 Januari 2016 terjadi

beberapa aktivitas di Gunung Marapi diantaranya : 1 (satu) kali Gempa

Hembusan, 10 kali Gempa Tremor (Tre), 33 kali Gempa Tornello (Tor), 9

kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB). 1 (satu) kali Vulkanik Dalam (VA), 7

kali Gempa Tektonik Lokal (TL) dan 11 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).

Aktivitas Gunung Marapi meningkat dari bulan Desember tahun

2015, masyarakat di sekitar Gunung Marapi pada radius 3 km dari kawah /

puncak, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas

– gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan. Akibat yang

dapat ditimbulkan oleh bencana Gunung Marapi dapat mempengaruhi

kondisi sosial maupun kondisi ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.

Dengan itu maka dibuatlah pemetaan jalur evakuasi bencana erupsi

Gunung Marapi di Kecamatan Canduang Kabupaten Agam guna

mengurangi resiko korban jiwa dan belum tersedianya jalur evakuasi di

daerah setempat jika aktivitas Gunung Marapi meningkat pada suatu saat.
B. Identifikasi Masalah

Kecamatan Canduang merupakan salah satu kecamatan di

Kabupaten Agam, salah satu nagari yang ada di Kecamatan Canduang

yaitu Nagari Bukik Batabuah masuk kedalam daerah yang luas terkena

dampak tertinggi bahaya letusan Gunung Marapi dengan luas daerah luas

1.822 ha (sumber: hasil analisis data sekunder,2016).

C. Batasan Masalah

Daerah penelitian ini hanya mengambil di daerah Kecamatan Canduang

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara penentukan daerah dan persebaran resiko bencana

erupsi Gunung Marapi dengan sistem informasi geografis ?


2. Bagaimana cara menentukan jalur evakuasi bencana erupsi Gunung

Marapi menggunakan metode Network Analisys?


3. Bagaimana karakteristik jalur evakuasi berdasarkan rute jaringan jalan

di Kecamatan Canduang menggunakan metode Network Analisy?

E. Tujuan Penelitian
1. Memetakan resiko bencana Gunung Marapi berbasis SIG, sehingga

dapat diketahui daerah kajian resiko bencana dan daerah persebaran

risiko bencana Gunung Marapi.


2. Pembuatan peta jalur evakuasi Gunung Marapi untuk mengurangi

dampak kerugian yang akan terjadi akibat bencana Gunung Marapi.


3. Pembuatan peta jaringan jalan di Kecamatan Canduang menggunakan

metode Network Analisys?


BAB II
LANDASAN TEORI

1. Gunung Api

a. Defenisi Gunung Api


Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang

dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan

dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar

10 km dibawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi,

termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat

meletus. Gunung berepi terdapat diseluruh dunia, tetapi lokasi gunung

api yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada

disepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pasific Ring og Fire). Busur

Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempeng

tektonik.
Gunung berapi terdapat beberapa bentuk sepanjang masa

hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi

separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati.

Bagaimana pun gunung berapi mampu istiarahat dalam waktu 610

tahun ssebelum berubah menjadi aktif kembali ( Massinai, 2015)

b. Gunung Marapi
Gunung Marapi (puncak tertinggi : 2891,3 mdpl) adalah gunung

berapi yang bertipe strato yang secara geografis terletak pada

0°22’47,72” LS dan 100°28’16,71” BT dan secara administrasi terletak

di dua kabupaten yaitu Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.


Karakter letusan Gunung Marapi berupa letusan secara ekslpodif

maupun efusif dengan istirahat rata – rata 4 tahun. Kegiatannya tidak

selalu terjadi pada kawah yang sama, tetapi bergerak membentuk garis

lurus dengan arah timur – baratdaya antara Kawah Tuo hingga Kawah

Bongsu. Sejak awal tahun 1987 sampai sekarang letusannya bersifat

eksposif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek.

Letusan disertai suara gemuruh, abu, pasir, lapilli, dan kadang –

kadang juga diiktui oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik

( Rasyid, 1990)
4. Peta atau Pemetaan
Peta merupakan alat bantu yang melmiliki peranan penting dalam

ilmu geografi. Peta digunakan sebagai alat bantu atau media yang akan

memudahkan menyampaikan gagasan atau informasi kepada orang lain.

Secara umu, peta merupakan gambaran konvensional permukaan bumi


sebuah tahapan yang hasrus dilakukan dalam pembuatan peta. Langkah

awal yang dilakukan dalam pembuatan peta, dilanjutkan dengan

pengelohan data, dan penyajian dalam bentuk peta

5. Penentuan Jalur Evakuasi


Penentuan jalur evakuasi dibuat berdasarkan analisis resiko

bencana gunung api, mulai dari aaspek kerentanan, aspek kapasitas,

hingga aspek ancaman bencana gunung api. Menggunakan data

administrasi yang bersumber dari BIG (Badan Informasi Geografis).

Selain menggunakan analisis dari aspek penyusun analisis resiko bencana,

jalur evakuasi juga disusun menggunakan metode Network Analisys

berdasrkan :
1. Jarak dan waktu tempuh lokasi
2. Topografi jalan
3. Ketersediaan sarana transportasi evakuasi
4. Fasilitas di sektor pengungsian

6. Network Analisys
Analisis jaringan (Network Analisys) juga dikenal sebagai

‘protokol analisys’ merupakan seni mendengarkan (listening) dalam

komunikasi data dan jaringan biasanya dilakukan untuk memastikan

bagaimana peralatan – peralatan berkomunikasi dan menentukan

kesehatan dari jaringan tersebut.

7. Sistem Informasi Geografis


Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu alat berbasis

kompoter untuk memetakan dan meneliti hal – hal yang ada dan terjadi di

muka bumi. Data dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) ada dua jenis
yaitu : data spasial dan data deskriptif (atribut) yang berfungsi untuk

menentukan masing – masing feature (titik, garis dan poligon).


Sisitem informasi geografis mampu mengintegrasikan operasi

database umum seperti quaery dan analisa statistic dengan visualisasi yang

unit dan manfaat analisa mengenai ilmu bumi yang ditawarkan oleh peta.

Kemampuan ini menjadi penciri sistem informasi geografis dari sistem

informasi lainnya, dan sangat berguna bagi suatu cakupan luas perusahaan

swasta dan pemerintah untuk menjelaskan peritiwa, meramalkan hasil, dan

strategi perencanaan. Sistem Informasi Geografis (SIG).

Diagram Aliran Peneliti

Persiapan
Pengumpulan Data
Peta Bahaya
Peta Kapasitas
Peta Kerentanan

Data Citra Landsat


Peta Bahaya Peta Kapasitas Peta Kerentanan

KKapasitas KKapasitas Data Shelter

Koreksi

Peta Resiko Geometrik

KKapasitas Citra
Pemotongan
Citra dan DEM

Overlay Citra
dan DEM

Peta 3D KR3

KKapasitas

Overlay

Topologi jalan 3D
area bencana

Area bencana

KKapasitas
Pengolahan data
menggunakan netwok
analisys

Peta jalur evakuasi bencana


Gunung Marapi

Anda mungkin juga menyukai