Anda di halaman 1dari 2

ISI JURNAL

A. Latar Belakang
Trauma pada penduduk sipil masih tetap merupakan penyebab kematian
pada seluruh kelompok usia terutama pada usia produktif yaitu kelompok usia di
bawah 45 tahun. Lebih dari setengah pasien trauma merupakan akibat
kecelakaan lalu lintas, selebihnya akibat terjatuh, luka tembak dan luka tusuk,
keracunan, luka bakar, dan tenggelam. Trauma abdomen menempati peringkat
ketiga sebagai penyebab kematian akibat trauma setelah cedera kepala dan
cedera pada dada.
Diagnosis dan penanganan yang tepat dari trauma abdomen merupakan
unsur terpenting dalam mengurangi kematian akibat trauma abdomen. Sebagian
dokter (ahli bedah) menganggap bahwa ruptur organ berongga dan perdarahan
dari organ padat akan menyebabkan peritonitis dan akan mudah diketahui tapi
kenyataannya gejala fisik yang tidak jelas, kadang ditutupi oleh nyeri (shadowed
by pain) akibat trauma ekstra abdomen dan dikaburkan oleh intoksikasi atau
trauma kepala yang semuanya merupakan alasan utama terlewatkannya
diagnosis trauma abdomen.
B. Pembahasan
Trauma abdomen yang tidak diketahui masih menjadi momok penyebab
kematian yang seharusnya dapat dicegah. Diagnosis dan penanganan yang tepat
dari trauma abdomen merupakan unsur terpenting dalam mengurangi angka
kematian.
Menurut Pramugyono hasil laparotomi baik laparotomi positif maupun
negatif bukan didasarkan pada jenis trauma tetapi pada hasil temuan
intraoperatif. Laparotomi disebut positif jika pada saat laparotomi ditemukan
adanya kerusakan organ visera dan harus diinterverensi bedah sedangkan
laparotomi disebut negatif jika pada saat laparotomi tidak ditemukan kerusakan
organ visera sehingga tidak memerlukan tindakan interverensi bedah.
Untuk menghindari laporatomi non terapeutik perlu dilakukan pemeriksaan
klinis yang teliti ditambahkan dengan pemeriksaan penunjang lainnya seperti
pemeriksaan CT scan, foto rontgen , laboratorium, dll.
C. Kelebihan Hasil Jurnal
Dalam penelitian ini dapat di ketahui bahwa laparotomi baik laparotomi
positif maupun negatif bukan didasarkan pada jenis trauma tetapi pada hasil
temuan intraoperatif. Dengan demikian para dokter atau penunjang medis lainya
dapat melakukan pemeriksaan klinis dengan lebih teliti, agar dapat menghindari
laparotomi negatif yaitu ketika tidak ditemukannya cedera organ intraabdomen
saat laparotomi dengan cara pemeriksaan fisik dan modalitas alat diagnostic.
D. Kekurangan Hasil Jurnal
Dalam penelitian ini kekurangannya yaitu: masih banyaknya perbedaan
pendapat mengenai laparotomi rutin. Dalam penanganan trauma tajam abdomen
di berbagai pusat pelayanan kesehatan.
E. Implikasi Dalam Keperawatan
Lebih dari sepertiga pasien trauma abdomen yang membutuhkan
tindakan operasi segera (emergency laparotomy) pada awalnya mempunyai
gejala yang tidak khas (benign physical examination), sehingga klinisi yang
kurang waspada menganggap bahwa tidak ada trauma abdomen. Sehingga jika
tidak di lakukan tindakan dengan segera akan menyebabkan kematian pada
pasien.

Anda mungkin juga menyukai

  • Asuhan Retinoblastoma
    Asuhan Retinoblastoma
    Dokumen19 halaman
    Asuhan Retinoblastoma
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Mata Kuliah Hiv Aids Kelompok I
    Mata Kuliah Hiv Aids Kelompok I
    Dokumen1 halaman
    Mata Kuliah Hiv Aids Kelompok I
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Soal
    Kumpulan Soal
    Dokumen6 halaman
    Kumpulan Soal
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Makalah Napza
    Makalah Napza
    Dokumen17 halaman
    Makalah Napza
    Oland Wn
    Belum ada peringkat
  • Bab I PDF
    Bab I PDF
    Dokumen9 halaman
    Bab I PDF
    Nurjannah Harahap
    Belum ada peringkat
  • Makalah Napza
    Makalah Napza
    Dokumen17 halaman
    Makalah Napza
    Oland Wn
    Belum ada peringkat
  • Hkanjs
    Hkanjs
    Dokumen10 halaman
    Hkanjs
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • NJHJK
    NJHJK
    Dokumen3 halaman
    NJHJK
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • 12 5 6 PDF
    12 5 6 PDF
    Dokumen4 halaman
    12 5 6 PDF
    Ardian
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan
    Pendahuluan
    Dokumen19 halaman
    Pendahuluan
    Indira Damar Pangestu
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen3 halaman
    Cover
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Panduan Hematologi
    Panduan Hematologi
    Dokumen4 halaman
    Panduan Hematologi
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Formulir Ramlah
    Formulir Ramlah
    Dokumen1 halaman
    Formulir Ramlah
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat
  • Panduan Hematologi
    Panduan Hematologi
    Dokumen4 halaman
    Panduan Hematologi
    Anonymous Q41dt1X4
    Belum ada peringkat