Anda di halaman 1dari 1

Kekasihku yang Jutek

“An, barusan kamu ada yang nanyain. Anak bos besar itu, Andre.” Mendengar hal
tersebut, Ana cuek-cuek saja dan tetap melajutkan membaca buku.

Melihat ekspresi Ana yang tidak respon, Mira pun bertanya apakah Ana sedang galau
atau ada masalah.

Namun, tiba-tiba Ana meminta Mira untuk membaca puisi yang ternyata adalah puisi
yang ia yakini dari Huda.

Huda merupakan sosok lelaki yang sampai hari ini masih dikagumi oleh Ana.

Cinta tetap akan menjadi cinta meski ia tak pernah diucapkan

Engkau adalah keindahan itu sendiri

Yang membuat hati ini selalu ingin menyapa lebih dan lebih

Engkau adalah sinar yang aku cari

Dan akan tetap seperti itu sampai nanti

Dan ingatlah bahwa suatu saat nanti, aku akan menghampiri mu sayang…

Dengan penuh keyakinan, Ana berkata bahwa itu adalah pesan dari Huda untuknya.

Namun, ia juga merasa bingung karena sekalipun Huda tidak banyak bicara.

Namun, Ana tetap bersikukuh untuk memendam dan melanjutkan perasaannya.

Hingga berminggu-minggu berlalu masih saja belum ada kabar mengenai Huda.

Dan lantaran tidak kuat lagi menahan perasaannya, Ana pun menemui Huda di taman
dekat sekolah.

Akan tetapi, lagi-lagi Huda menghindar dan Ana langsung berkata bahwa ia mencintai
Huda.

Di hari berikutnya, ayah dan ibu Ana berkata bahwa ada sosok lelaki yang ingin
melamar.

Namun, Ana tidak begitu menghiraukan.

Ibunya pun menyahut, “Namanya Huda, nak”.

Mendengar sahutan sang ibu, Ana langsung ceria dan memastikan bahwa itu adalah Huda
yang ia cintai.

Anda mungkin juga menyukai