Anda di halaman 1dari 17

BAB I.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infark Miokardium Akut (IMA) à nekrosis miokardium yg disebabkan oleh tidak
adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner. (Perki,2004).Infark
miocardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang
tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002).

Infark miocard acut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu. (Suyono, 1999). Infark Miokard Akut adalah penyakit jantung yang
disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner (Hudak & Gallo; 1997). Sumbatan akut
terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan otot jantung.

1.2 Rumusan masalah


a Apakah Definisi dari Infark Miokardium Akut (IMA) ?
b Apa Etiologi dari Infark Miokardium Akut (IMA) ?
c Bagaimana Patofisiologi Infark Miokardium Akut (IMA) ?
d Apa Manifestasi Klinik pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
e Macam-macam dari Pemeriksaan Diagnostik pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
f Bagaimana Komplikasi pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
g Konsep Asuhan Keperawatan dari Infark Miokardium Akut (IMA)

1.3 Tujuan
a. Menetahui Definisi dari Infark Miokardium Akut (IMA) ?
b. Untuk mengetahui Etiologi dari Infark Miokardium Akut (IMA) ?
c. Mengetahui Patofisiologi Infark Miokardium Akut (IMA) ?
d. Mengetahui Manifestasi Klinik pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
e. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
f. Mengetahui Komplikasi pada Infark Miokardium Akut (IMA) ?
g. Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan dari Infark Miokardium Akut (IMA)

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI

Infark Miokardium Akut (IMA) à nekrosis miokardium yg disebabkan oleh tidak


adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner. (Perki,2004).Infark
miocardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang
tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang. (Brunner & Sudarth, 2002).

Infark miocard acut adalah nekrosis miocard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu. (Suyono, 1999). Infark Miokard Akut adalah penyakit jantung yang
disebabkan oleh karena sumbatan arteri koroner (Hudak & Gallo; 1997). Sumbatan akut
terjadi oleh karena adanya ateroksklerotik pada dinding arteri koroner, sehingga
menyumbat aliran darah ke jaringan oto jantung.

B. ETIOLOGI

Faktor penyebab:

1. Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :

a. Faktor pembuluh darah: Aterosklerosis, Spasme, Arteritis.

b. Faktor sirkulasi: Hipotensi, Stenosos aurta, insufisiensi.

c. Faktor darah: Anemia, Hipoksemia, polisitemia

2. Curah jantung yang meningkat:

a. Aktifitas berlebihan

b. Emosi

c. Makan terlalu banyak

d. Hypertiroidisme

3. Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada:

2
a. Kerusakan miocard

b. Hypertropimiocard

c. Hypertensi diastolic

Faktor predisposisi :

1. Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :

a. Usia lebih dari 40 tahun

b. Jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat setelah
menopause.

c. Hereditas

d. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.

2. Faktor resiko yang dapat diubah :

a. Mayor: hiperlipidemia, hipertensi, Merokok, Diabetes, Obesitas, Diet tinggi


lemak jenuh, kalori.

b. Minor: Inaktifitas fisik, Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif, ambisius,


kompetitif) Stress psikologis berlebihan.

C. PATOFISIOLOGI

3
Proses terjadinya IMA:

Mekanisme nyeri pada IMA:

Hipoksia yang terjadi pada jaringan otot jantung memaksa sel untuk melakukan
metabolisme CO2 (metabolisme anaerob), sehingga menghasilkan asam laktat dan juga
merangsang pengeluaran zat-zat lainnya seperti histamine, kinin, atau enzim proteolitik
seluler merangsang ujung-ujung saraf reseptor nyeri di otot jantung, impuls nyeri
dihantarkan melalui serat saraf afferen simpatis, kemudian dihantarkan ke thalamus,
korteks serebri, serat saraf aferen, dan dipersepsikan nyeri.

Perangsangan syaraf simpatis yang berlebihan akan menyebabkan :

4
a. Meningkatkan kerja jantung dengan menstimulasi SA Node sehingga menghasilkan
frekuensi denyut jantung lebih dari normal (takhikardi).

b. Merangsang kelenjar keringat sehingga ekresi keringat berlebihan.

c. Menekan kerja parasimpatis, sehingga gerakan peristaltik menurun, akumulasi cairan


disaluran pencernaan, rasa penuh di lambung, sehingga merangsang rasa mual atau
muntah.

d. Vasokonstriksi pembuluh darah perifer, sehingga alir balik darah vena ke atrium
kanan meningkat, dan akhirnya tekanan darah meningkat.

D. MANIFESTASI KLINIK

Tanda dan gejala yang timbul pada Infark Miocard akut adalah:

1. Nyeri hebat pada dada kiri menyebar ke bahu kiri, leher kiri dan lengan atas kiri,
kebanyakan lamanya 30 menit sampai beberapa jam, sifatnya seperti ditusuk-tusuk,
ditekan, tertindik.

2. Takhikardi.

3. Keringat banyak sekali.

4. Kadang mual bahkan muntah diakibatkan karena nyeri hebat dan reflek vasovagal
yang disalurkan dari area kerusakan miokard ke traktus gastro intestinal.

5. Dispnea.

6. Abnormal Pada pemeriksaan EKG.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

5
1. EKG

Adanya gelombang patologik disertai dengan peninggian segmen ST yang konveks


dan diikuti gelombang T yang negatif dan simetrik.Yang terpenting ialah kelainan Q yaitu
menjadi lebar (lebih dari 0,04 sec) dan dalam ( Q/R lebih dari ¼ )

2. Laboratorium

3. Creatinin fosfakinase (CPK).

4. Iso enzim CKMB meningkat. Hal ini terjadi karena kerusakan otot, maka enzim intra sel
dikeluarkan ke dalam aliran darah. Normal 0-1 mU/ml. Kadar enzim ini sudah naik pada
hari pertama ( kurang lebih 6 jam sesudah serangan ) dan sudah kembali ke nilai normal
pada hari ke 3.

5. SGOT (Serum Glutamic Oxalotransamine Test ) normal kurang dari 12 mU/ml. Kadar
enzim ini biasanya baru naik pada 12 – 48 jam sesudah serangan dan akan kembali
normal pada hari ke 7 dan 12.

6. Radiologi

Hasil radiologi tidak menunjukkan secara spesifik adanya infark miokardium, hanya
menunjukkan pembesaran dari jantung.

7. Ekhokardiografi

Menilai fungsi dari ventrikel kiri,gerakan jantung abnormal

F. KOMPLIKASI

6
Infark miokardium akut sering menimbulkan komplikasi, antara lain:

a. Perluasan infark dan iskemia pasca infark

b. Aritmia (sinus bradikardi, supraventrikular, takiaritmia, aritmia ventricular)

c. Disfungsi otot jantung (gagal jantung kiri, hipotensi)

d. Infark ventrikel kanan

e. Defek mekanik

f. Rupture miokard

g. Aneurisma ventrikel kiri

h. Perikarditis

i. Thromboembolisme.

BAB III. TINJAUAN KASUS

7
Seorang wanita berusia 63 tahun, sedang dirawat di rumah sakit karena mual disertai
nyeri dada, seperti terbakar setelah makan. Klien mengira bahwa sensasi tersebut di sebabkan
oleh yang ia makan, dan 2 jam kemudian ia menyatakan bahwa nyerin dadanya tidak berkurang
dan rasanya seperti menjalar ke bahu kiri. Saat ini klien mengatakan rasanya ada gajah duduk di
dadanya. Keadaan umum klien tampak lemah. TD=160/84 mmHg, nadi 118 x/mnt,
HR=120x/mnt, RR=28x/mnt, suhu 37,4 °C, SpO2=98%.

3.1 .Pengkajian

Pada kasus didapatkan data:


Identitas
Nama : Ny. S
Usia : 63 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Diagnose medic : infark myocard, PJK
Riwayat kesehatan : Infark Myokard sebelumnya, penyakit arteri koroner, PJK.
DM
Keluhan : mual disertai nyeri dada, sensasi terbakar di dada dan
menjalar ke bahu kiri, dada terasa sesak
Aktivitas : kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur, pola hidup
menetap, jadwal olah raga tak teratur
Keadaan umum : klien tampak lemah
TD :160/84 mmhg,.
Nadi :118 x/menit.
RR : 28 x/menit
Suhu : 37,4 oc
HR : 120 x/menit
Saturasi oksigen : 98%
Makanan/cairan : mual, kehilangan nafsu makan, nyeri ulu hati/terbakar
Riwayat penyakit lampau : penyakit arteri koroner, PJK, DM
Ketidaknyamanan : nyeri dada yang timbulnya setelah makan , dapat/tidak
berhubungan dengan aktivitas tidak hilang dengan istirahat
atau nitroglyserin , lokasi tipikal pada dada anterior,
substernal, perikordia, dapat menyebar ke tangan, rahang,
atau wajah.
Kualitas : berat,menetap, tertekan.

8
Pemeriksaan fisik :
1. Status kesehatan umum
kesadaran komposmentis, suara bicara jelas, TD 160/ 84
mmHg, suhu tubuh 37,4oC, RR 28 X/menit, nadi 118X/menit

2. Sistem integument

Tidak tampak pucat, permukaan kulit baik, tekstur baik, rambut


tipis dan bersih ,tidak botak, sianosis tidak ada.

3. Kepala

Normo cephalic, simetris, nyeri kepala tidak ada.

4. Muka

Simetris, odema -, otot muka dan rahang kekuatan normal,


sianosis pada circum oris tidak ada

5. Mata

Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (-), pupil


isokor sclera tidak ikterus (-), reflek cahaya positif. Tajam
penglihatan norma.

6. Telinga

Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas


normal, pendengaran menurun.

7. Hidung

Deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi tidak ada,


pernafasan cuping hidung tidak ada.

9
8. Mulut dan faring

Bau mulut -, stomatitis (-), gigi lengkap, Kelainan lidah tidak


ada.

9. Leher

Simetris, kaku kuduk tidak adak, pembesaran vena jugularis


5+0 cmH2O

10. Thoraks

Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi intercoste


(-), perkusi resonan, rhonchi -/-, wheezing -/-, vocal fremitus
kuat dan simitris, perkusi resonan

11. Jantung

Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas
kanan ics 2 sternalkanan dan ics 5 axilla anterior kanan.perkusi
dullness. Bunyi s1 dan s2 tunggal, gallop (+), mumur (-).
capillary refill 2 – 3 detik

12. Abdomen

Bising usus +, tidak ada benjolan, nyeri tekan pada kuadran


kanan bawah tidak ada, pembesaran hepar tidak ada.

13. Inguinal-Genitalia-Anus

Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan


pembulu limfe tidak ada, tidak ada hemoroid.

14. Ekstrimitas
10
Akral hangat, edema -/-, kekuatan 5/5, gerak yang tidak
disadari -/-

15. Tulang belakang

Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Penurunan Curah Jantung b.d perubahan faktor-faktor listrik, penurunan
karakteristik miokard.
2. Gangguan pertukaran gas b.d. gangguan aliran darah ke alveoli.
3. Nyeri akut b.d. iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai
dengan : penurunan curah jantung.

3.3 Intervensi Keperawatan


1. Nyeri berhubungan dengan myocardial ischemic
Tujuan :
a. Pasien mengatakan nyeri dadanya berkurang.
b. Pasien menunjukan penurunan tegangan, rileks.
c. Pasien dapat mendemstrasikan penggunaan tekhnik relaksisasi 4 jam setelah
dilakukan keperawatan.

Kriteria Hasil :
a. Pasien melaporkan nyeri berkurang dan tidak menjalar
b. Pasien tenang

No. Intervensi Rasional


1. Pantau / karateristik nyeri dada Identifikasi karateristik nyeri dada
pasien , lokasi, radius, durasi, secara tepat akan menjadi arahan untuk
kualitas , dan faktor yang melakukan intervensi
mempengaruhi

11
2. Ukur dan catat TTV tiap jam Suplai oksigen koroner yang adekuat
dapat dimanifestasikan dengan
kestabilan tanda vital
3. Beri posisi semiflower Posisi semiflower dapat dapat
meningkatkan ekspansi dada dan
sirkulasi darah meningkat
4. Anjurkan dan bimbing pasien Pemberian oksigen dapat menambah
untuk tarik nafas dalam suplai oksigen miokard
5. Tehnik relaksasi tehnik ditraksi Tehnik relaksisi dibutuhkan untuk
dan bimbingan imajinasi meminimalkan konsumsi oksigen
miokard dan meningkatkan suplai
oksigen jaringan tehnik-tehnikdistribusi
dan imajinasi membantu mengalihkan
fokus perhatian dan rasa nyeri
6. Lakukan pemeriksaan ECG tiap Pemeriksaan ECG tiap hari dan saat
hari dan saat nyeri dada nyeri dada timbul berguna untuk
mendiagnosa luasnya infark
7. Berikan terapi terah baring Tirah baring total dapat mengurangi
selama 24 jam pertama post konsumsi oksigen miokard
serangan
8. Ciptakan lingkungan yang tenangDengan ketenangan dapat menghindari
kecemasan
2. Pertahanan keseimbangan antara suplai oksigaen dengan kebutuhan oksigen
myocardinal
Tujuan :
Terpenuhi suplai dan kebutuhan oksigen pasien

Kriteria Hasil :
Pasien dapat bernafas dengan normal dan dapat mengungkapkan keluhan
tentang pernafasannya.
No Intervensi Rasional

12
1. Beri penjelasan pentingnya tirah Menambah pengetahuan pasien, bahwa tirah
baring (bedrest) baring dapat mengurangi konsumsi oksigen
miocard sehingga pasien dapat kooperatif
selama perawatan.
2. Jelaskan akibat jika pasien Pada fase akut supply oksigen menurun oleh
banyak beraktivitas selama 24 karena adanya sumbatan pada miokard,
jam pertama post serangan aktivitas dapat memperburuk hemodinamik.
3. Beri kesempatan pada pasien Umpan balik positif dari pasien dan
untuk bertanya tentang hal- keluarga menjadi tolak ukur sikap koperatif
hal yang belum dimengerti. pasien.
4. Ukur dan catat tanda vital Efek dari aktivitas terhadap sirkulasi
sebelum dan sesudah aktivitas. sistemik dan koroner dapat ditunjukkan dalam
peningkatan tanda vital .
5. Bantu pasien dalam memenuhi Kebutuhan ADL pasien dapat
ADL. terpenuhi dengan bantuan peraw at untuk
mengurang beban jantung pasien.
6. Evaluasi respon pasien saat Adanya tanda-tanda tersebut
setelah aktivitas terhadap nyeri merupakan tanda adanya ketidakseimbangan
dada, sesak, sakit kepala, pusing, supply dan kebutuhan oksigen miokard.
keringat dingin.
7. Hentikan aktivitas saat pasien Istirahat dibutuhkan untuk
mengeluh nyeri dada, mengurangi kebutuhan oksigen miokard
sesak, sakit kepala, pusing,
keringat dingin.
8. Beri penjelasan pada Pasien dapat waspada apabila ada tanda-tanda
pasien tanda – tanda penurunan status hemodinamik akibat
memburuknya aktivitas, nyeri dada, sesak, sakit kepala,
pusing, keringat dingin.dan tahu cara
menanggul anginya.

13
3. Proses aktivitas menimbulkan mual muntah
Tujuan : Dapat mengurangi rasa mual dan pasien dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya.

Kriteria Hasil : pasien mengeetahui penyebab rasa mual dan penanggulannya

No. Intervensi Rasional

1. Kaji penyebab mual muntah Dengan ini dapat mnenentuan


tindakan yang akan dilakukan

2. Berikan obat analgetik untuk Pemberian obat dapat menurunkan


mengurangi mual muntah saraf vagus penyebab mual muntah

3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Pemenuhan nutrisi dapat


pemberian diet rendah garam dan mempercepat penyembuhan
lemak.

14
4. Ansietas berhubungan dengan kecemasan
Tujuan :
Klien akan mengungkapkan kesadaran atau perasaannya cara hidup wajar.

Kriteria Hasil :
Klien menyatakan ansietas menurun sampai pada tingkat yang dapat diatasi.

No. Intervensi Rasional

1. Kaji tingkat kecemasan dan mekanisme Hasilnya bisa digunakan untuk


koping pasien dan keluarganya melakukan langkah selanjutnya

2. Bebaskan pasien dari cemas dan nyeri. Kecemasan dapat meningkatkan heart
rate , menaikkan tekanan darah dan
menyebabakan kelenjar adrenal
epinephrine yang dapat menimbulkan
arrhythmia

3. Rencanakan pemberian obat anti Cemas cemas sangat berhubungan


anxiety. dengan peningkatan rangsangan simpatik

4. Diskusikan dengan pasien tentang Huungan yang terjalin dan penyesuaian


lingkungan ruang CVCU dan apa yang ruangan yang sesuai akan membuat rasa
15
bisa mengantisipasi dalam hari nyaman yang dapat menurunkan rasa
mendatang, untuk menghilangkan cemas
kecemasan dan membantu pasien untuk
menemukan sumber koping.

5. Jelaskan semua prosedur pada pasien kejelasan prosedur akan memberikan


dan memberikan kesempatan bertanya kemantapan dan rasa aman untuk
dilakukan perawatan

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

IMA (infark miokard akut) Merupakan salah satu penyakit yang di akibatkan karena
berkurangnya suplai oksigen kejaringan .sehingga kematian sel-sel mikardium yang terjadi
akibat kekurangan oksigen berkepanjangan .

Selain itu , serangan jantung terjadi jika ada suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan
terbatasnya atau terputusnya aliran darah kesuatu bagian dari jantung .dimana arteri koroner kiri
memperdarahi sebagian besar ventrikel kiri, septum dan arteri kiri serta arteri kanan
memperdarahi sisi diafragmatik ventrikel kiri sedikit bagian posterior septum dan vetrikel serta
antrium kanan .

Akan tetapi , IMA(infark miokard akut) bisa diatasi. apabila , perawat atupun tim medis segera
melakukan tindakan kepada kliennya untuk cepat tanggap terhadap gejala-gejala yang
ditimbulkan dalam IMA ini .

B. Saran

Sebaiknya , untuk menghindari penyakit IMA ini . maka hindarilah hal-hal yang dapat
menyebabkan fungsi otot jantung terganggu ,dengan melakukan pola nafas efektif dengan baik
karena penyakit ini cukup membahayakan bagi tubuh dalam menjalankan aktivitas sehari-hari .
16
Daftar pustaka

http://akperbhayangkaraaskep.blogspot.com/2012/01/imainfark-miokard-akut.html

Http://zhazarhara88.blogspot.com/2014/02/penyakit-jantung-ima-infark-miokard-akut.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai