Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN, PENGENDALIAN,

PENYEDIAAN, DAN PENGGUNAAN


OBAT

Nomor : 851/ /SOP/PKM.KR/2019


S No Revisi : 00
O Tanggal Terbit : Januari 2019
P Halaman :

PUSKESMAS YONO, AM. KEP


KOTA RAJA NIP.197903172005011005

1. Pengertian Suatu prosedur untuk memastikan tercapainya sasaran yang


diinginkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi ketidaksesuain, kelebihan dan kekurangan /kekosongan
obat.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan dalam penyediaan,
pengendalian dan penggunaan obat
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kota Raja Nomor 851/
/SOP/PKM.KR/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian
Puskesmas Kota Raja Tahun 2019
4. Referensi - Buku pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan
Puskesmas.
- Peraturan menteri ksehatan Republik Indonesia no 30 tahun 2014
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan :
Langkah-
langkah B. Langkah-langkah :
1. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat
rata – rata perbulan di puskesmas induk dan seluruh unit
pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat selama
satu tahun.
2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke instalasi farmasi
kabupaten (IFK) sesuai ketersediaan obat / alkes di IFK.
3. Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di
luar formularium untuk memenuhi kebutuhan.
4. Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas
tentang usulan obat yang tidak tersedia di formularium.
5. Petugas farmasi menerima obat / alkes dari IFK berdasarkan
permintaan yang diusulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
6. Petugas farmasi menyimpan obat / alkes yang datang dari IFK
di logistik farmasi di Puskesmas.
7. Petugas farmasi menginventaris obat dan menulis di
penerimaan dan dikartu stok sebagai pengendali stok.
8. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat
yang stok berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa.
9. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat
yang kosong stok untuk digantikan dengan obat pengganti lain
dengan fungsi yang sama.
10. Petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit
eksternal dan internal dengan melihat LPLPO untuk
menghindari ketidaksesuaian pemekaian obat dan kelebihan
obat.
11. Petugas farmasi mengevaluasi stok obat, kamar obat dan
logistik farmasi di puskesma, jika terjadi kekurangan maka
diusulkan permintaan bon obat tambahan.
6. Bagan alir

Petugas farmasi Petugas farmasi mengajukan


memperkirakan / menghitung
pemakaian obat rata – rata
usulan obat ke instalasi
perbulan di puskesmas farmasi kabupaten (IFK)

Petugas farmasi meminta


persetujuan dari kepala Petugas farmasi mengajukan
puskesmas tentang usulan obat usulan obat yang tidak
yang tidak tersedia di formularium. tersedia di luar formularium

Petugas farmasi menyimpan


Petugas farmasi
obat / alkes yang datang dari
menerima obat / alkes dari
IFK di logistik farmasi di
IFK berdasarkan
permintaan Puskesmas.

Petugas farmasi Petugas farmasi


menginformasikan menginventaris obat dan
kepada petugas medis menulis di penerimaan dan
obat yang stok berlebih dikartu stok

Petugas farmasi Petugas farmasi


menginformasikan kepada mengevaluasi penggunaan
petugas medis obat yang obat di sub unit eksternal dan
kosong stok internal
Petugas farmasi
mengevaluasi stok obat,
kamar obat dan logistik
farmasi di puskesmas

7. Hal-hal yang 1. Keadaan Obat


perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. kamar obat / gudang obat puskesmas
2. Sub unit eksternal dan internal
9. Dokumen 1. Kartu stok gudang Obat
terkait
2. LPLPO sub unit internal dan eksternal.

10. Historis
Perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai