KETERSEDIAAN OBAT
1. Pengertian Suatu prosedur pengadaan obat yang bertujuan untuk menjaga tidak
terjadinya kekurangan kekosongan obat untuk proses pelayanan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kota Raja Nomor 851/
/SOP/PKM.KR/2019 tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian
Puskesmas Kota Raja Tahun 2019
4. Referensi 1. Buku pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan
kesehatan Puskesmas.
2. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 30 tahun
2014
5. Prosedur/ A. Alat dan Bahan
Langkah- 1. Resep obat
langkah 2. LPLPO
3. Kartu Stok
B. Langkah-langkah :
1. Petugas farmasi (gudang) memperkirakan / menghitung
pemakaian obat rata – rata perbulan di puskesmas induk dan
seluruh unit pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan
obat selama satu tahun.
2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke instalasi farmasi
kabupaten (IFK) sesuai ketersediaan obat / alkes di IFK.
3. Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di
luar formularium untuk memenuhi kebutuhan.
4. Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas
tentang usulan obat yang tidak tersedia di formularium dan
mengajukannya ke IFK
5. Petugas farmasi menerima obat / alkes dari IFK.
6. Petugas farmasi menginventaris obat dan menulis di
penerimaan dan dikartu stok sebagai pengendali stok.
7. Petugas farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit
eksternal dan internal dengan melihat LPLPO untuk
menghindari ketidaksesuaian pemakaian obat dan kelebihan
obat.
Petugas farmasi mengevaluasi stok obat dikamar obat dan
logistik farmasi di puskesma, jika terjadi kekurangan maka
diusulkan permintaan bon obat tambahan.
8. Bagan alir
Petugas farmasi
mengevaluasi penggunaan
obat di sub unit eksternal dan
internal
9. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
10. Unit terkait 1. Gudang Farmasi
2. Unit-unit pelayanan