Tes-Tes Lain
Contoh berbagai tes resmi adalah TOEFL, IELTS, GRE, GMAT, dan SAT.
Tes-tes semacam itu sudah termasuk dalam seleksi.
Kalau aku membuat istilah, si pelamar beasiswa dan universitas
sebenarnya sudah ikut pra seleksi. Pra seleksi adalah tes-tes seperti TOEFL,
IELTS, GRE, dan sebagainya.
Tes-tes lain yang kadang-kadang muncul adalah tes psikologi dan Tes
Potensi Akademik (TPA). Tapi tes jenis ini sangat jarang dilakukan. Beasiswa
luar negeri banyak yang tak mengakui TPA versi Indonesia. Tes psikologi?
Sangat jarang dilakukan. Tapi memang pernah ada dalam seleksi beasiswa.
Interview
Untuk seleksi dokumen, kamu nggak punya banyak peran. Kecuali peran
kamu dalam persiapan dokumen.
Namun untuk proses interview, kamu punya banyak kesempatan untuk
improvisasi. Interview ini bisa dilakukan dengan dua jenis, yaitu face to face
dan telepon.
Untuk apa interview? Pada dasarnya, interview dilakukan buat melihat
kandidat, mulai dari segi kemampuan hingga kecocokan. Interview punya
tujuan untuk mengetahui tentang kandidat, mulai dari latar belakang, minta
studi, tingkat percaya diri hingga kemampuan bahasa asing.
Sebagian besar beasiswa pasti punya prosedur interview. Untuk
“beasiswa jatah” yang seleksi dilakukan di Indonesia, pasti mereka punya
proses interview. Untuk beasiswa internasional, tidak semua punya prosedur
interview. Sebagian beasiswa hanya menggunakan seleksi dokumen.
Sebagian beasiswa internasional punya prosedur interview via telepon.
Kalau urusan dokumen, kita sudah punya modal tetap yang tidak bisa
diubah lagi. Tapi kalau untuk urusan interview, kamu punya kesempatan
besar untuk upgrade dan menjual diri kamu.