Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Tahanan dan Propulsi Kapal
1. Ucapan terima kasih tidak lupa penyusun haturkan sebanyak-banyaknya kepada Bapak
Erifive Pranatal selaku dosen mata kuliah Tahanan dan Propulsi Kapal 1 yang telah
membimbing penyusun agar dapat mengerti bagaimana cara menyusun tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membanggun
ke arah yang lebih baik.
Semoga laporan tugas rencana garis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun
penulis untuk tugas perencanaan selanjutnya.
Muhammad iqbal f
(05.2017.1.01135)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahanan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang bekerja
kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan tersebut sama
dengan gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal. Sedangkan suatu
tahanan kapal ini adalah sama dengan suatu gaya dan karena dihasilkan oleh air, maka ini
disebut gaya hydrodinamika. Gaya hidrodinamika ini semata-mata disebabkan oleh gerakan
relatif kapal terhadap air.
Gerakan kapal di fluida bekerja seperti sistem sumbu orthogonal yaitu 3 (tiga) buah sumbu x,
y, dan z, ditempatkan sedemikian rupa, pusat sumbu berimpit dengan titik berat kapal.
Bidang x, dan y satu bidang dengan permukaan bumi (sejajar).
Gerakan kapal dibebani 4 (empat) gaya yang tidak tergantung satu sama lainnya :
2. Hambatan hidrostatik (gaya apung) F∆ atau γv. Seperti halnya mg, tekanan atau gaya
ini selalu sejajar dengan Zo.
3. Resultante gaya hidrodinamik (F) yang didesakkan oleh air pada kapal sebagai akibat
gerakan menerjang air tersebut. Gaya F dapat diuraikan dalam 2 (dua) ; komponen
gaya angkat (L) dan komponen tahanan (atau drag) R (atau D). Dimana L tegak lurus
terhadap kecepatan kapal dan R (atau D) sejajar V.
4. Gaya dorong (T), yang di desakkan oleh air pada pendorong kapal, umumnya
berlawanan arah dengan R.
1
Gaya-gaya tersebut diatas timbul akibat adanya ;
1. Kecepatan kapal (V), relatif terhadap air dan udara atau yang dilintasi oleh kapal
tersebut.
2. Gaya gravitasi bumi yang bekerja baik pada kapal maupun pada air yang dibebani
oleh kapal itu.
Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada di atas
permukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan air. Tahanan yang di atas
permukaan air adalah yang bekerja pada bagian badan kapal yang kelihatan di atas
permuakaan air, disini pengaruh adanya udara yang mengakibatkan timbulnya hambatan.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Tersedianya nilai tahanan suatu kapal yang nantinya akan digunakan untuk
menghitung daya mesin kapal
Sebagai data awal dalam perencanaan propeller.
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dalam menentukan tahanan suatu kapal.
Kemampuan menghitung tahanan kapal merupakan bagian dari kompetensi utama
lulusan program studi teknik perkapalan dan kemampuan ini bermanfaat untuk
digunakan saat bekerja diindustri galangan kapal atau perusahaan pelayaran
2
BAB II
DASAR TEORI
Pada dasarnya tahanan kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada di atas
permukaan air dan tahanan yang berasal dari bawah permukaan air. Tahanan yang di atas
permukaan air adalah yang bekerja pada bagian badan kapal yang kelihatan di atas
permuakaan air, disini pengaruh adanya udara yang mengakibatkan timbulnya hambatan.
Komponen tahanan yang bekerja pada kapal dalam gerakan mengapung di air adalah :
Tahanan Gesek (friction resistance) timbul akibat kapal bergerak melalui fluida yang
memiliki viskositas seperti air laut, fluida yang berhubungan langsung dengan permukaan
badan kapal yang tercelup sewaktu bergerak akan menimbulkan gesekan sepanjang
permukaan tersebut, inilah yang disebut sebagai tahanan gesek. Tahanan gesek terjadi akibat
adanya gesekan permukaan badan kapal dengan media yang di lalulinya. Semua fluida
mempuyai viskositas, dan viskositas inilah yang menimbulkan gesekan tersebut. Penting
tidaknya gesekan ini dalam suatu situasi fisik tergantung pada jenis fluida dan konfigurasi
fisik atau pola alirannya (flow pattern). Viskositas adalah ukuran tahanan fluida terhadap
gesekan bila fluida tersebut bergerak. Jadi tahanan Viskos (RV) adalah komponen tahanan
yang terkait dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh viskos. Tahanan gesek ini
dipengaruhi oleh beberapa hal, sebagai berikut :
Tahanan sisa didefenisikan sebagai kuantitas yang merupakan hasil pengurangan dari
hambatan total badan kapal dengan hambatan gesek dari permukaan kapal. Hambatan sisa
terdiri dari :
Tahanan gelombang adalah hambatan yang diakibatkan oleh adanya gerakan kapal
pada air sehingga dapat menimbulkan gelombang baik pada saat air tersebut dalam keadaan
tenang maupun pada saat air tersebut sedang bergelombang.
Tahanan udara diartikan debagai Tahanan yang di alami oleh bagian badan kapal
utama yang berada diatas air dan bangunan atas (Superstrukture) karena gerakan kapal di
udara. Tahanan ini tergantung pada kecepatan kapal dan luas serta bentuk bangunan atas
tersebut. Jika angin bertiup maka tahanan tersebut juga akan tergantung pada kecepatan angin
dan arah relatif angin terhadap kapal.
3
3) Tahanan bentuk
Tahanan ini erat kaitannya dengan bentuk badan kapal, dimana bentuk lambung kapal yang
tercelup di bawah air menimbulkan suatu tahanan karena adanya pengaruh dari bentuk kapal
tersebut.
Tahanan pola gelombang adalah komponen tahanan yang disimpulkan dari hasil pengukuran
elevesi gelombang yang jauh dari model kapal; dalam hal ini medan kecepatan bawah
permukaan ( subsurface velocity field ), yang berarti momentum fluida, dianggap dapat
dikaitkan dengan pola gelombang dengan memakai teori linier. Tahanan yang disimpulkan
demikian itu tidak termasuk tahanan pemecahan gelombang ( wave breaking resistance ).
Tahanan tekanan adalah komponen tahanan yang diperoleh dengan jalan mengintegralakan
tegangan normal keseluruh permukaan kapal menurut arah gerakan kapal.
Tahanan tekanan viskos adalah komponen tahanan yang diperoleh dengan jalan
mengintegralkan komponen tegangan normal akibat viskositas dan turbulensi. Kuantitas ini
tidak dapat diukur langsung, kecuali untuk benda yang terbenam seluruhnya, dalam hal ini
sama dengan tahanan tekanan.
Tahanan ini mencakup tahanan untuk korelasi model kapal. Hal ini akibat adanya pengaruh
kekasaran permukaan kapal, mengingat bahwa permukaan kapal tidak akan pernah semulus
permukaan model. Tahanan tambahan juga termasuk tahanan udara, anggota badan kapal dan
kemudi.
4
Lingkungan juga berpengaruh pada tahanan. Bila kapal bergerak di air yang terbatas, dinding
pembatas air tersebut akan cukup dekat untuk mempengaruhi tahanan kapal. Terbatas disini
diartikan sebagai dekatnya jarak antara dinding pembatas air itu sendiri dalam arah
horizontal. Kedangkalan air juga mempunyai pengaruh pada tahanan, yang disebut pengaruh
air dangkal ( Shallow Water Effect). Bila membandingkan karakteristik untuk kerja kapal
umunya karakteristik di daerah perairan yang mempunyai panjang, lebar dan kedalaman yang
terbatas. Selain itu, jika berada dijalur perairan samudera bebas ( sea way ), tahanan kapal
akan mengalami perubahan yang berupa :
1. Adanya Tahanan Tambahan (Added Resistance ) akibat angin yang bertiup pada
bagian superstructure, RAA.
4. Tahanan menjadi lebih besar karena sudut hanyut ( drift angle ) yang ditimbulkan
oleh baik angin dan gelombang maupun gerakan daun kemudi.
Kenaikan tahanan rata-rata digelombang, RAW, diartikan sebagai kenaikan tahanan rata-rata
diangin dan gelombang dibandingkan terhadap tahanan diair tenang pada kecepatan rata-rata
yang sama.
5
BAB III
Dalam perhitungan tahanan kali ini yang akan dihitung adalah tahanan total dari kapal
KM. BATURAJA yang saya buat dalam tugas Rencana Garis sebelumnya. Perhitungan ini
menggunakan metode GULDHAMMER-HARVALD. Sedangkan ukuran-ukuran utama
kapal yang nantinya akan digunakan untuk data-data perhitungan tahanan dari kapal tersebut
adalah sebagai berikut :
= 8450,086m3
Menghitung displacement
D = Ñ x r air laut
= 8450,086 x 1.025
= 8661,338ton
= 2487,486m2
6
Rasio Lebar / Sarat :
= 2.33
Vs = 14,5 knot
= 7,4588 m/detik
= 9,8 m / detik
Koefisien tahanan total kapal atau CT dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh
koefisien-koefisien tahanan kapal yang ada:
CT = CR + CF + CA + CAA + CAS
= 2,453244596
7
Tahanan total kapal
Sehingga:
RT = CT x ( 0,5 x r x v x S )
= 173,994 kN
RT (dinas) = RT + 20 % RT
= 173,994 + ( 20 % x 173,994)
= 34,7988 kN
EHP = Rtdinas x Vs
= 1739,6 HP
8
2 . Menghitung Wake Friction (w)
Wake friction atau arus ikut merupakan perbandingan antara kecepatan kapal
dengan kecepatan air yang menuju ke propeller. Dengan menggunakan rumus yang
diberikan oleh Taylor ,maka didapat :
W = 0.5 Cb - 0.05
= 0,325
= 0,227
Va = (1 - w) x Vs
= (1-0,325)x14,5 m/s
=9,7875
ηrr = 1,01
ηh = (1 - t) / (1 - w)
ηh = (1-0,227) / (1-0,325)
= 1,144
ηo = 47,0%
Pc = ηH x ηrr x ηo
= 1,144x1,01x47,0
=0,543
9
6. Menghitung Delivered Horse Power (DHP)
DHP = EHP/Pc
= 3202,208399 HP
THP = EHP / ηH
= 2798,046174 HP
= 2437,599455 kW
BHPscr = SHP / ηG
=3334,24448 HP
= 2487,346382 kW
b. BHPmcr
BHP mcr adalah daya output dari motor penggerak keluaran pabrik (Maximum
Continuous Rating = 100%) . dimana besarnya 80% - 85%, maka daya yang
diambil sebesar 85%. Sehingga cukup dengan daya 85% dari MCR kapal dapat
bergerak dengan kecepatan (vs)
daya BHPscr diambil 85%
= 3922,640565 HP
= 5258,231321 KW
10
BAB IV
KESIMPULAN
Dari data yang telah didapat dengan mengubah variasi kecepatan dinas dengan acuan
pengambilan kecepatan dinas awal yakni 14,5 knot. Berikut hasil dari perhitungan dengan
variasi yang telah ditentukan tersebut.
Chart Title
700.000
17.5, 666.449
600.000
500.000
400.000
16.5, 358.650
RT
Series1
300.000
15.5, 254.584
200.000
14.5, 173.994
100.000 13.5, 121.017
12.5, 83.615
11.5, 61.050
0.000
10 11 12 13 14 15 16 17 18
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Perhitungan Tahanan Kapal perikanaan dengan metode Guldhammer dan
Harvald
UKURAN
Panjang antara garis air (LBP) 103,5 meter
Panjang garis air (L) 104,54 meter
√𝑔𝐿
32,02324702 meter/detik
Lebar (B) 15,85 meter
Sarat (T) 6,8 meter
Displasemen (∆) 8661,338893 ton
Volume (V) 8450,086725 m^3
▼1/3 20,537 meter
Luas permukaan basah (S) 2487,486656
1/2ρS 1274,836911 N detik^2/m^2
Luas permukaan basah (termasuk anggota badan) (S1) 2510,028656
S1/S 1,009062159
KOEFISIEN DSB
Rasio lebar sarat (B/T) 2,330882353
Koefisien blok (Cb) 0,75
Koefisien penampang tengah (Cm) 0,98
Koefisien prismatik longitudial (Cp) 0,76
Rasio panjang displasemen (L/▼1/3) 5,090
Posisi longitudinal titik benam persen L dibelakang midship 0 persen
ΔLCB = LCB Sebenarnya - LCBstandar= -0,7 persen
13