Anda di halaman 1dari 4

‫عهُ َوأَتْ َب َع‬ َ ‫طا‬ َ َ ‫علَى َم ْن أ‬ َ ‫ش ْه ِر ش ََّوا ِل ْال َك ِري ِْم ا َ ْل ُم ْن ِع ِم‬ َ ‫علَى نِعَ ِم ِه فِى‬ َ ِ‫اَ ْل َح ْمدُ

َ ِ‫اَ ْل َح ْمدُ هلل‬


.ُ‫ظ َه َرهُ ْال َع ْبدُ َو َما اَ ْخفَاه‬ ْ َ‫ الَّذِى َي ْعلَ ُم َماا‬.ُ‫ أَ ْل ُم ْنـت َ ِق ِم ِم َّم ْن خَالَفَهُ َواَتْ َب َع ه ََواه‬.ُ‫ضاه‬ َ ‫ِر‬
‫س ْب َحانَهُ َوت َ َعالَى‬ ُ ُ‫ اَ ْح َمدُه‬.ُ‫ساه‬ َ ‫ق ِعبَا ِد ِه فِالَ يَتْ ُر ُق اَ َحدًا ِم ْن ُه ْم َوالَ يَ ْن‬ ِ ‫اَ ْل ُمتَ َك ِف ِل ِبأ َ ْرزَ ا‬
‫يك‬َ ‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِر‬.ُ‫َح ْمدًا َكثِي ًْرا اِ ْذالَ يَ ْست َ ِح ُّق ْال َح ْمدَ ِاالَّ اِيَّاه‬
‫علَى‬ َ ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬َ ‫علَى‬ َ ‫س ِل ْم‬
َ ‫ص ِل َو‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬َ ‫ َوأَ ْش َهدُ أَ َّن ُم َح َّمدًا‬,ُ‫لَه‬
,ِ‫وص ْي ُك ْم َونَ ْفسِى ِبتَ ْق َوى هللا‬ ِ ُ ‫ ا‬:ُ‫ اَ َّما َب ْعد‬.‫ص َحا بِ ِه َو َم ْن تَ ِب َعهُ اِلَى َي ْو ِم ْال ِق َيا َم ِة‬ ْ َ‫اَ ِل ِه َوا‬
‫اص‬ ِ ‫علَى ْال َم َع‬ ْ ‫ت‬
َ ‫اآل َجا ُل َواَ ْنت ُ ْم‬ ِ ‫ض‬ َ َ‫ َواْنق‬. َ‫ع ِة غَافِلُ ْون‬ َّ ‫ع ِن‬
َ ‫الطا‬ َ ‫رح ْي ُل َواَ ْنت ُ ْم‬ِ َّ‫ب ال‬ َ ‫قَ ُر‬
‫ فَقَا َل هللا تَ َعالَى فِي‬. َ‫ط ْغيَا نِ ِه ْم تَ ْع َم ُه ْون‬ ُ ‫ال ََ ْه َوا ُل َواَ ْنت ُ ْم فِى‬ْ ‫تا‬ ِ َ‫ َوت َ َرا دَف‬. َ‫عا ِكفُ ْون‬ َ
QS 3 Ali 'Imron ayat 159( :‫جي ِْم‬ ِ ‫الر‬
َّ ‫ان‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬َّ ‫عوذُ بِاهللِ ِمنَ ال‬ ُ َ‫ أ‬،‫ِكتَابِ ِه ْال َك ِريم‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di manapun kita berada.
Baik ketika kita sedang bersama orang banyak, maupun ketika sendirian. Dan marilah kita
senantiasa takut akan terkena azab-Nya, kapan dan di mana pun kita berada. Karena, kewajiban
menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya bukan hanya pada
waktu dan saat-saat tertentu saja. Bahkan, beribadah kepada-Nya adalah kewajiban yang harus
dilakukan hingga ajal mendatangi kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ْ ‫كو‬
ْ‫َاع ُب ْد‬ َْ َّ‫ح َّتى َرب‬ َْ َ‫ين ي َْأتِي‬
َ ‫ك‬ ُْ ‫ْاليَ ِق‬

“Dan beribadahlah kepada Rabb-mu sampai kematian mendatangimu.” (Al-Hijr: 99)

Hadirin rahimakumullah,

Belum lama berlalu, kaum muslimin berada di bulan yang penuh barakah. Bulan yang kaum
muslimin berpuasa di siang harinya dan shalat tarawih di malam harinya. Bulan yang kaum
muslimin mengisinya dengan berbagai amal ketaatan. Kini, bulan itu telah berlalu. Dan akan
menjadi saksi di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala perbuatan yang dilakukan oleh
setiap orang di bulan tersebut. Baik yang berupa amalan ketaatan, maupun perbuatan maksiat.
Maka, sekarang tidak ada lagi yang tersisa dari bulan tersebut, kecuali apa yang telah disimpan
pada catatan amalan yang akan diperlihatkan pada hari akhir nanti. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,

ْ‫م‬ ُْ ِ‫ت َّما نَ ْفسْ ُكلْ تَج‬


َ ‫د يَ ْو‬ ْْ َ‫مل‬ ْْ ‫خ ْيرْ ِم‬
ِ ‫ن َع‬ َ ‫ضرًا‬ َ ‫ح‬ ْْ َ‫مل‬
ْ ‫تم‬ ِ ‫سوءْ ِمن َومَا َع‬ َّْ َ‫ه بَ ْي َنهَا أ‬
ُ ْ‫ن لَ ْْو تَوَد‬ ُْ ‫بَ ِعي ًدا أَ َم ًدا َوبَ ْي َن‬
ُْ ‫َذ ُر ُك‬
‫م‬ ُْ ‫س‬
ِ ‫ه للاُْ َو ُيح‬ َ ‫ُ وَللاُْ نَ ْف‬ ُ ‫ال ِعبَا ِْد َر ُء‬
ُْ ‫وف‬ ْ ِ‫ب‬
“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati (pada catatan amalan) segala kebajikan dihadapkan
(di mukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia
dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan
Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (Ali ‘Imran: 30)

Jamaah Jumat yang berbahagia


Sesuai dengan namanya, syawal, yang artinya peningkatan. Adalah salah satu bulan yang
menuntut pelaluinya meningkatkan segala kebaikan. Hal demikian tentunya merupakan sebuah
implikasi yang sangat logis. Sebab, setelah sebulan lamanya ditempa atau digodog dengan
puasa ramadhan, malam harinya memperbanyak sholat-sholat sunat, qiyamul lail, tadarus,
belajar dan tafakkur, maupun ibadah-ibadah lainnya, maka otomatisasi peningkatan kualitas
kebaikan tentunya mampu berjalan dengan sendirinya.
Tidak lupa, senyampang masih dalam suasana Idul Fitri, kita tingkatkan pula rasa saling
memaafkan pada sesama. Sebagaimana tradisi masyarakat kita yang membudaya dengan
istilah halal-bihalal. Saling membersihkan dosa dan kesalahan pada sesama. Diawali dari
pengakuan yang tulus bahwa hamba ini adalah tempatnya salah dan dosa. Sehingga
implikasinya, terhadap sesamanya pun tentu banyak salah dosanya. Karenanya, menjadi
kebutuhan yang sangat pentinglah untuk meminta maaf dan saling memaafkan pada sesama.
Kontradiksinya, merupakan suatu ironi-lah, atau bahkan kelewat batas-lah, bila kita tidak
membuka diri dari rasa salah dan dosa pada sesama. Sebab cap/stempel dari Tuhan bahwa
manusia itu tempatnya salah dan dosa telah terlekat kuat dan tidak bisa dihindari.

Jamaah Jumat Rahimakumullah


Di dalam mengarungi bulan syawal ini, sedikitnya 5 hal yang perlu ada peningkatan kualitas dan
perhatian seksama. Pertama, tentang niatan menjalani berbagai aktifitas. Aktifitas apapun yang
dijalani saat ini, niatannya adalah karena Allah, untuk Allah, dan demi Allah. Semata-mata demi
menjalankan perintah Tuhan dan utusan-Nya. Contoh kecilnya adalah tentang niatan belajar.
Bila tahun kemarin niatan belajarnya belum/bukan karena Allah, semisal demi meraih nilai tinggi
dan prestasi, atau karena takut sangsi, atau takut tergusur peringkatnya, atau bahkan karena
takut pada guru/orang tuanya, maka dibulan syawal ini perlu ditingkatkan. Niatan belajarnya
adalah semata-mata karena Allah dan utusan-Nya. Bukan lagi karena hal-hal yang lain.
Demikian pula bekerja dan beraktifitasnya, bila tahun kemarin niatannya masih tercampur aduk,
semisal demi mencukupi kebutuhan, atau karena gengsi harga diri, atau karena tuntutan
profesionalisme, maka di bulan ini ditingkatkan niatannya. Yaitu semata-mata menjalankan
perintah Allah dan utusan-Nya. Profesional karena Allah, demi Allah, dan merupakan kebutuhan
rohani yang wajib dijalani.

Jamaah Jumah yang berbahagia


Hal kedua yang perlu peningkatan kualitasnya adalah beribadah dan kinerjanya, baik dalam
belajar, bekerja, maupun aktifitas lain. Bila kemarin beribadahnya pada skala 5 misalnya, maka
pada bulan ini ditingkatkan menjadi skala 6 atau lebih. Yang bermula dari skala 7 maka lebih
ditingkatkan lagi. Demikian pula pada belajar atau bekerjanya. Bila kemarin masih belum rutin,
bolong-bolong, atau karena sukur ingat, maka ditingkatkan untuk lebih rutin dan kontinyu.
Memenuhi Sabda Nabi Saw
‫ام َو ِإ ْن قَ َّل‬
َ َ‫َّللاِ َما د‬ َّ ‫ِإ َّن أَ َح‬
َّ ‫ب األ َ ْع َما ِل إِلَى‬
Sesungguhnya amal yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus (kontinyu) meskipun
sedikit (HR. Bukhari dan Muslim).
Hal ketiga adalah peningkatan kecerdasan mengelola masalah. Aktifitas apapun yang dijalani,
tentu ada masalah didalamnya. Baik dari yang sederhana sampai yang sangat ruwet, perlu
disikapi dengan sebijaksana mungkin. Kebiasaan yang cupet, mudah menyerah, atau mudah
salah paham perlu dikikis habis dengan belajar lapang dada, nglenggono, dan
menyelesaikannya dari berbagai sudut pandang, pemikiran luas, dan jiwa dewasa. Sebab
semua masalah itu pasti ada penyelesaiannya. Berbanding lurus dengan usaha, pikiran luas,
dan tentunya hidayah Tuhan sebagai kuncinya.
Demikian pula ketika ditimpa masalah yang menyusahkan maupun yang menyenangkan.
Keduanya perlu disikapi dengan jiwa arif dan bijaksana. Sebab, keduanya adalah sama-sama
masalahnya. Ada efek kejut yang tak terduga dibalik kejadiannya. Yang tentunya akan
berpengaruh terhadap konsentrasi dan tingkat keimanan.

Jamaah Jumah yang berbahagia


Hal keempat yang perlu peningkatan kualitasnya adalah kebersamaan dan musyawarahan.
Bagaikan kompaknya lima jari dalam mengangkat beban. Baik yang ringan sedang maupun
yang berat, kelimanya kompak dan seia sekata mengangkatnya. Tidak membeda-bedakan
ukuran bebannya, maupun tugas fungsi tujuannya. Demikian pula ketika beban yang diangkat
adalah berupa masalah. Kelimanya aktif dalam mengangkat, urun ide pemikiran, hingga
memecahkannya secara bersama. Tidak ada pembedaan yang besar maupun yang kecil, yang
panjang maupun yang pendek, yang atasan maupun bawahan. Kesemuanya berperan sesuai
dengan tingkat mampu dan daya pikir masing-masing. Refleksinya, alangkah indahnya,
alangkah sejuk dan damainya bila segala aktifitas mampu memerankan kebersamaannya lima
jari, yang setiap hari tanpa disadari telah diterapkan.

Sidang Jumat yang berbahagia


Hal kelima yang perlu peningkatan kualitasnya adalah pengetahuan pemahaman sekaligus
realisasi jiwa ro’in (jiwa pemimpin atau pendidik). Setiap diri adalah pendidik (kullukum ro’in)
dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa-bagaimana yang telah dididikkan pada
sesamanya. Karena itu, yang telah memahami dan meyakini jiwa pendidik, perlu meningkatkan
daya praktis-realis pada sesama. Tanpa terbatasi ruang dan media, ia perlu ditingkatkan
seluas-luasnya. Melalui berbagai jalur, berbagai sarana, berbagai situasi dan kondisi, maupun
berbagai golongan yang ada dalam lapisan masyarakat, jiwa ro’in dapat ditularkan.
Sementara yang belum mampu memahami dan meyakini, perlu mengetahui lebih dahulu bahwa
diri ini adalah pendidik. Perlu memahami bahwa saya yang sekarang memang tidak bisa apa-
apa ini adalah pendidik. Bila sekarang belum mampu mendidik, maka perlu memahami pada
saatnya nanti pasti akan jadi pendidik pula. Minimal jadi pendidik keluarganya, syukur bage
mampu mendidik sesama yang lebih luas. Memenuhi perintah-Nya ballighu ’anni walau aayat.
Sampaikan apa yang kamu ketahui walau hanya satu ayat. Walaupun satu kata, atau bahkan
satu titik, kalau ternyata berguna dan bermanfaat pada sesama, maka perlu disampaikan.

Sidang Jumat yang berbahagia


Dari kelima hal yang perlu perhatian peningkatan kualitasnya di bulan syawal ini, bila direnungi
secara mendalam, masih banyak hal lain yang menuntut peningkatan kualitasnya. Selanjutnya
bersyukur secara mendalam bahwa hanya karena rohmat Allah-lah kita mampu memahami dan
menyelaminya. Hanya karena rohmat Allah pula kita mampu merealisasikannya, dengan
berlaku lemah lembut, pemikiran yang meluas, dan jiwa yang lapang dada. Sebagaimana
firman-Nya:
(QS 3 Ali 'Imron ayat 159
‫ال ََ ِمنِيْنَ ‪َ .‬واَ ْد َخلَنَـا َواِيَّـا ُك ْم فِى ُز ْم َرةِ ِع َبـا ِد ِه‬‫َج َعلَنَا هللاُ َواِيَّـا ُك ْم ِمنَ ْالفَا ئِ ِزيْنَ ا ْ‬
‫اح ِميْنَ ‪.‬‬ ‫ت َخي ُْرا َّ‬
‫الر ِ‬ ‫صـا ِل ِحـيْنَ ‪َ .‬وقُ ْل َر ِ‬
‫ب ا ْغ ِف ْر َواَ ْر َح ْم َواَ ْن َ‬ ‫ال َّ‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ورا‪ .‬ا َ ْش َهدُ ا َ ْن‬ ‫ش ُك ً‬ ‫ار َخ ِلفَةً ِل َم ْن ا َ َرادَ ا َ ْن يَذَّ َّك َر ا َ ْوا َ َرادَ ُ‬‫ا َ ْل َح ْمدُ هلل الَّذِي َج َع َل اللَّ ْي َل َوالنَّ َه َ‬
‫سلَهُ اِلَى‬ ‫سولُهُ‪ ,‬ا َ ْر َ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫الَاِلَهَ اِالَّ هللاُ َو ْحدَهُ الَش َِري َْك لَهُ‪َ .‬وا َ ْش َهدُ ا َ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫علَى‬ ‫سو ِل َك ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫ِك َو َر ُ‬ ‫ع ْبد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫ا‪,‬و ِس َرا ًجا ُمنِي ًْرا‪ ,‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ْال َعالَ ِميْنَ بَ ِشي ًْر َاونَ ِذي ًْر َ‬
‫ص ْح ِب ِه ا َ ْج َم ِعيْنَ ‪,‬‬ ‫ا َ ِل ِه َو َ‬
‫اض ُر ْونَ ‪ ,‬اِتَّقُوهللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َوالَت َ ُموت ُ َّن اِالَّ َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمونَ ‪.‬‬ ‫ا َ َّمابَ ْعدُ‪ ,‬اَيُّ َها ْال َح ِ‬
‫علَ ْي ُك ْم‪.‬‬‫واوا ْذ ُك ُرو نِ ْع َمةَهللاِ َ‬ ‫ص ُموا ِب َح ْب ِل هللاِ َج ِم ْيعًا َوالَتَفَ َّرقُ َ‬ ‫َوا ْعت َ ِ‬
‫ب ْالعَالَ ِميْنَ ‪ .‬اَللَّ ُه َّم‬‫سيِ ِدنَا ُم َح َّمدٍ‪َ ,‬و ْال َح ْمدُ هللِ َر ِ‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َ‬ ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّمد ٍَو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫اء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َواتِ‪ ,‬اِنَّ َك‬ ‫ال ََ ْح َي ِ‬ ‫ت اَ ْ‬ ‫ؤمنِيْنَ َو ْال ُم ِ‬
‫ؤمنَا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ِ‬ ‫ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬
‫اخذُ ْل ِم ْن َخذَ َل ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ‪َ ,‬وا َ ْع َل‬ ‫الديْنَ َو ْ‬ ‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر ِم ْن نَ َ‬ ‫ْئ قَ ِديْر‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْن ُ‬ ‫شي ٍ‬‫علَى ُك ِل َ‬ ‫َ‬
‫َك ِل َمتِ َك اِلَى يَ ْو ِم الدَ َِيْنَ ‪.‬‬
‫ار ِفيْنَ َون َِو‬ ‫علَى دِي ِن َك‪ ,‬اَللَّ ُه َّم ا ْفت َ ْح قُلُو َبنَا َكفُتُوحِ ْال َع ِ‬ ‫ت قُلُو َبنَا َ‬‫ب ث َ ِب ْ‬ ‫ب ْالقَلَو ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َيا ُمقَ ِل َ‬
‫قُلُوبَنَا ِب ِهدَايَ ِة ْاليَ ِقيْنَ ‪.‬‬
‫ْطنِي‬ ‫ض َحا َجاتِي َواع ِ‬ ‫ت َوا ْق ِ‬ ‫علَى نِيَّتِى فَا ْقبِ ْل َم ْعذُ ْو َرا ِ‬ ‫اَلل ُه َّم اِنَّ َك تَ ْعلَ ُم ِس ِرى َو َ‬
‫ش ْيءٍ‬ ‫علَى ُك ِل َ‬ ‫الخ َرةِ اِنَّ َك َ‬ ‫الدي ِْن َوالدُّ ْن َيا َواْ ِ‬ ‫س َؤ ِلي فَ ِانَّ َك تَ ْعلَ ُم َمافِي نَ ْفسِي ِفى ِ‬ ‫ُ‬
‫الريْحِ‬‫ع ْو ِن َو َّ‬ ‫طا ُ‬ ‫اض َو ْال َّ‬ ‫عنَّا ِمنَ ْال َبآلَ ِء َو ْال َوبآ َ ِء َواْالَ ْم َر ِ‬ ‫قَ ِدي ُْر‪ .‬اَلل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ان َو َج ِميْعِ‬ ‫ط ِ‬ ‫اء َوالد َِّم َوفِت َ ِن ْال ِج ِن َواْ ِال ْن ِس َوال َّ‬
‫ش ْي َ‬ ‫س ْي ِل ْال َم ِ‬ ‫ق َوال َّ‬‫الز ْلزَ لَ ِة َو ْالبَ ْر ِ‬
‫َو َّ‬
‫اجعَ ْل هذَا ْالبَلَدَ اِ ْندُ‬ ‫ب ْ‬ ‫ش ْيءٍ قَ ِدي ٍْر‪ .‬اَلل ُه َّم َر ِ‬ ‫على ُك ِل َ‬ ‫َآء َو ْال ُم ْن َك ِر اِنَّ َك َ‬
‫ْالفَ ْخش ِ‬
‫ت َبيْنَ‬ ‫ف َب ْينَ ُه ْم َك َما اَلَّ ْف َ‬ ‫سنًا‪ .‬اَلل ُه َّم ا َ ِل ْ‬ ‫ار ُز ْق اَ ْهلَهُ ِر ْزقًا َ‬
‫ط ِيبًا َح َ‬ ‫ِى ِامنًا َو ْ‬ ‫ْو ِن ْيس َ‬
‫شيْأ ً اَ ْن يَقُ ْو َل لَهُ ُك ْن فَيَ ُك ْونَ َر ِ‬
‫ب‬ ‫ار َو ْال ُم َها ِج ِريْنَ اِنَّ َمااَ ْم ُر هُ اِذَا اَ َرادَ َ‬ ‫ص ِ‬ ‫اْالَ ْن َ‬
‫ان يَ ْفقَهُ قَ ْو ِل ْي‪َ .‬و ْال َح ْمدُ هللِ‬ ‫س ِ‬ ‫ع ْقدَة ً ِم ْن ِل َ‬ ‫احلُ ْل ُ‬‫ي َو ْ‬ ‫ي َويَس ِْر ِل ْي ا َ ْم ِر ْ‬ ‫ص ْد ِر ْ‬ ‫ا ْش َر ْح ِل ْي َ‬
‫ب ْالعَالَ ِميْنَ ‪.‬‬ ‫َر ِ‬
‫ع ِن‬ ‫اء ذِى ْالقُ ْر َبى َو َي ْن َهى َ‬ ‫ان َواِ ْيتَ ِ‬
‫س ِ‬ ‫ال َِ ْح َ‬‫ِع َبادَهللاِ ا َِّن هللاَ َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َوا ْ‬
‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُرونَ َولَ ِذ ْك ُرهللاِ ا َ ْكبَ َر‪..‬‬‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ِغى يَ ِع ُ‬‫ْالفَ ْحش ِ‬

Anda mungkin juga menyukai