Anda di halaman 1dari 11

7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

Wednesday, 31 July 2019

(https://www.pa-jakartaselatan.go.id)  search...

Beranda
(http
s://w
ww.p
a-
on 28 August 2018. Hits: 10595
jakar
tasel
atan.
 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan
go.id
)

Oleh : Drs. Cece Rukmana Ibrahim, SH.,MH.


Pendahuluan.
Sering terjadi keluhan yang disampaikan oleh Juru Sita Pengganti kepada para hakim dan pimpinan Pengadilan Agama, utamanya sekitar dilema
yang dialami oleh mereka ketika menyampaikan relaas panggilan kepada pihak- pihak yang berperkara di lapangan, dari mulai kata-kata yang tidak
mengenakan, acuh tak acuh, hujatan, dan makian.
Jurusita/Jurusita Pengganti adalah salah satu pejabat yang bertugas di Pengadilan Agama, selain hakim, panitera dan sekretaris pengadilan.
Pekerjaan Jurusita/Jurusita Pengganti banyak dilapangan sehingga hasil kerja Jurusita/Jurusita Pengganti sangat berpengaruh terhadap administrasi
pengadilan, terutama dalam proses persidangan.
Jurusita/Jurusita Pengganti mempunyai peranan penting dalam mata rantai proses persidangan, membantu kelancaran pelaksanaan persidangan
pengadilan dan berada di bawah koordinasi Panitera. Sebagai ujung tombak peradilan, Jurusita/Jurusita Pengganti mempunyai tanggung jawab yang besar
dalam melaksanakan tugasnya, sebab tidak jarang ketika bertugas di lapangan Jurusita/Jurusita Pengganti mengalami kendala atau menemukan
pengalaman yang tidak mengenakan, hal itu merupakan resiko dari suatu pekerjaan.

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 1/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

Terkadang mereka kesulitan ketika penyampaian relaas panggilan yang harus melalui Lurah/Kepala Desa, ketika pihak yang berperkara tidak
ditemui di alamat tempat tinggalnya, adapun dilema tersebut antara lain: 
1. Pihak kelurahan/Desa tidak bersedia menyampaikan relaas panggilan tersebut kepada pihak yang berperkara;
2. Pihak kelurahan/desa dalam Berita Acara relaas panggilan tidak bersedia  mencantumkan kata-kata “...untuk disampaikan kepada  pihak yang
berkara”.
3. Jurusita/Jurusita Pengganti kesulitan mendapatkan tanda tangan Lurah dan cap stempelnya.
Rumusan Masalah.
Untuk merumuskan permasalahan di atas, maka perlu rumusan masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan tulisan ini, yaitu:
1. Bagaiamana cara melaksanakan pemanggilan yang sah dan patut?
2. Bagaimana seni memanggil yang harus dilakukan oleh Juru Sita Pengganti supaya panggilan tersebut sah dan patut?
Pembahasan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Jurusita/Jurusita Pengganti berdasarkan Pasal 38 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989, tentang keberadaan
Jurusita/Jurusita Pengganti di Pengadilan Agama.
Sahnya suatu panggilan diantaranya harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang, artinya pejabat yang berwenang di sini adalah
Jurusita/Jurusita Pengganti yang diangkat oleh Ketua Pengadilan Agama berdasarkan SK pengangkatannya, sehingga menjadi tidak sah suatu panggilan
apabila dilaksanakan bukan oleh Jurusita/Jurusita Pengganti di tempat yang dipanggil sesuai alamat yang diberikan Penggugat/Pemohon dalam Surat
Gugatan/Permohonannya.
Panggilan menurut hukum acara perdata ialah menyampaikan secara resmi ( dan patut ( official) property)
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
suatu perkara di pengadilan agar memenuhi dan melaksanakan hal-hal yang diminta dan diperintahkan majelis hakim atau pengadilan. Menurut pasal 388
dan pasal 390 ayat (1) HIR, yang berfungsi melakukan panggilan adalah jurusita.
Hanya yang dilakukan jurusita pengadilan dianggap resmi dan sah
.
Kewenangan jurusita ini berdasarkan pasal 121 ayat (1) HIR diperolehnya lewat perintah ketua majelis hakim yang dituangkan pada Penetapan Hari Sidang
atau Penetapan Pemberitahuan.
Rangkaian proses pemeriksaan persidangan harus berjalan menurut tatacara yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. Pemeriksaan
persidangan tingkat pertama di pengadilan (PN/PA), tingkat banding di Pengadilan Tinggi/Pengadilan Tinggi Agama, dan tingkat Kasasi di Mahkamah
Agung, diawali dengan proses pemanggilan atau bisa juga disebut panggilan kepada Tergugat harus dilakukan secara patut, patut artinya memenuhi masa
tenggang waktu persidangan, sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja, sebagaimana diatur pasal 122 HIR. Oleh karena itu, sah tidaknya pemanggilan dan
pemberitahuan yang dilakukan oleh pihak pengadilan sangat menentukan baik atau buruknya proses pemeriksaan persidangan.
Jika Tergugat telah diketahui tempat tinggal atau kediamannya, surat panggilan disampaikan kepada Tergugat sendiri secara langsung ( in person
),
istilah in person dapat diperluas lagi sampai meliputi keluarga terdekat dalam garis lurus ke atas dan kebawah (orang tua dan anak), atau suami. Perluasan
pengertian in persondilakukan jika Tergugat diketahui tempat tinggal atau kediamannya, tapi berada di tempat.
Jika tempat tinggal dan kediaman Tergugat diketahui tapi ia tidak berada di tempat dan begitu juga keluarganya, surat panggilan itu disampaikan
kepada Lurah/Kepala Desa setempat dengan disertai perintah agar Lurah/Kepala Desa tersebut menyampaikan panggilan itu kepada Tergugat , hal ini
sebagaimana diatur pasal 390 ayat (1) HIR yang bunyinya;
“Tiap-tiap surat jurusita, kecuali yang akan disebut di bawah ini, harus disampaikan pada orang yang bersangkutan sendiri di tempat diamnya atau tempat
tinggalnya, dan jika tidak dijumpai di situ, kepada kepala desanya atau lurah bangsa Tionghoa yang diwajibkan dengan segera memberitahukan surat
jurusita itu pada orang itu sendiri, dalam hal terakhir ini tidak perlu pernyataan menurut hukum”
https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 2/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

Dari pasal tersebut di atas, dapat disimpulkan dalam hal Tergugat tidak dijumpai di tempat tinggal atau kediamannya, maka jurusita/jurusita
pengganti menyampaikan surat panggilan tersebut melaui Lurah/Kepala Desa, untuk disampaikan kepada Tergugat. 
Kata-kata “.... diwajibkan dengan segera memberitahukan surat jurusita itu pada orang itu sendiri
”, disimpulkan bahwa Lurah/Kepala Desa wajib
hukumnya untuk menyampaikan relaas panggilan tersebut kepada para pihak yang berperkara yang bertempat tinggal di kelurahahan atau desa yang
dipimpinnya, tidak ada alasan pembenar Lurah/Kepala Desa tidak bersedia menyampaikan relaas panggilan, karena itu adalah jelas perintah undang-
undang sebagaimana yang diatur pasal 390 ayat (1) HIR. HIR itu sendiri adalah peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia yang
pemberlakuannya berdasarkan peraturan peralihan Undang-undang Dasar tahun 1945. Oleh karena itu setiap warga negara harus patuh dan taat terhadap
setiap peraturan perundang-undangan Negara ini, walupun HIR adalah produk pemerintahan Hindia Belanda, yang sampai saat ini masih berlaku sebagai
Hukum Acara di Pengadilan.
Hanya sajadalam menyampaikan surat atau relaas panggilan, Jurusita/Jurusita Pengganti diharapkan mempunyai integritas yang tinggi, dapat
membangun komunikasi yang baik, mempunyai daya seni dan tehnik pemanggilan yang luwes, tidak kaku dan tidak bersifat mengajari, apalagi
memerintah, melainkan jurusita/jurusita pengganti harus mampu membangun komunikasi yang indah, daya seni berbicara dan bertutur kata yang menarik
dan memikat, sehingga orang yang diajak bicara oleh kita, apakah itu Tergugat langsung atau yang diminta bantuan oleh kita yaitu Lurah/Kepala Desa
dapat tergerak hatinya untuk menerima dan menandatangani relaas panggilan dan menyampaikan relaas panggilan kepada pihak Tergugat.
Oleh karena itu, penulis dapat memberi masukan kepada Pusdiklat Mahkamah Agung RI, dalam hal memberikan pelatihan dan pendidikan kepada
para Jurusita/Jurusita Pengganti dapat memasukan materi/mata pelajaran tentang Ilmu Komunikasi dan Ilmu Psikologi Sosial, juga para Jurusita/Jurusita
Pengganti, dapat meningkatkan kemampuan diri dalam hal berkomunikasi dengan pihak lain dan dapat mempelajari sendiri Ilmu psikologi sosial yang
notabene ilmu yang berkaitan dengan tipe dan watak seseorang.
Kesimpulan.
1. Dalam melaksanakan pemanggilan kepada pihak-pihak yang berperkara, Jurusita/Jurusita Pengganti,  harus sah dan patut, sah artinya dilaksanakan
oleh pejabat yang berwenang yang diangkat berdasarkan SK (Surat Keputusan) Ketua Pengadilan Agama, patut artinya masa tenggang waktu
pemanggilan sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja,  termasuk pemanggilan yang tidak bertemu langsung dengan pihak yang berperkara, maka surat
panggilan atau relaas disampaikan melalui Lurah/Kepala Desa tempat tinggal yang berperkara, dengan kewajiban untuk menyampaikan relaas/surat
panggilan tersebut kepada yang berperkara.
2. Ketika membuat berita acara relaas panggilan, Jurusita/Jurusita Pengganti harus menuliskan kata-kata yang lengkap, sehingga relaas panggilan itu
bisa dijadikan dasar oleh Majelis Hakim dipersidangan untuk memproses persidangan selanjutnya, selain itu dianjurkan setiap Jurusita/Jurusita
Pengganti memiliki integritas yang tinggi  dalam menyampaikan relaas/surat panggilan, memiliki seni dan gaya memanggil yang indah,
menumbuhkan dan menjalin komunikasi yang baik, sopan dan santun ketika menyampaikan relaas/surat panggilan, baik kepada para pihak secara
langsung maupun melalui Lurah/Kepala Desa.
Saran-saran.
Setiap Jurusita/Jurusita Pengganti harus menyampaikan panggilan secara sah dan patut, dan ketika panggilan/relaas disampaikan melalui
Lurah/Kepala Desa, harus membuat berita acara relaas panggilan tersebut dengan menuliskan kata-kata ” ...tidak bertemu dengan
penggugat/tergugat, dan relaas/panggilan disampaikan melalui Lurah/Kepala Desa, untuk disampaikan kepada penggugat/terguga”.
Setiap Jurusita/Jurusita Pengganti harus memiliki integritas yang tinggi, dan mempunyai jiwa seni yang tinggi dalam menyampaikan panggilan,
karenanya harus selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian.
Daftar Pustaka

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 3/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

1. Andila Dwimah, 2009, Pemanggilan, Tinjauan umum, Jakarta FHUI.


2. Harahap Yahya M, SH., 2005, Hukum Acara Peradilan, Jakarta Sinar Grafika. 
3. Makarno Moh. Taufik, SH. MH., 2004, Pokok-pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta, Renika Cipta.
4. Hhtp://www, Hukumonline.com.
5. Hhtp://www, Hukumacaraperdata.com

Add comment

Name (required)

E-mail (required, but will not display)

1000 symbols left

Notify me of follow-up comments

Refresh

Send JComments (http://www.joomlatune.com)

Agenda Pimpinan  Perkara PA Se-DKI 


 SIPP PA Jakarta Pusat (http://sipp.pa-jakartapusat.go.id/)
Undangan Focus Group Discussion di Hotel Mirah | Bogor
29-31     SIPP PA Jakarta Barat (http://sipp.pa-jakartabarat.go.id/)

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 4/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

JUL  SIPP PA Jakarta Timur (http://sipp.pa-jakartatimur.go.id/)


 SIPP PA Jakarta Selatan (http://sipp.pa-jakartaselatan.go.id/) 
Menghadiri Seminar di Hotel Holiday Inn Kemayoran| Jakarta
01 Utara 
 SIPP PA Jakarta Utara (http://sipp.pa-jakartautara.go.id/)
        
AGT

Menghadiri Perumusan Template di Jakarta Pusat


02
AGT

Pembekalan dalam rangka reviu Tim Penilai Nasional Kemenpan


08 RB | Ruang Rapat Lt. 2 Ged. Sekretariat MA-RI
        
JUL

Melantik Panmud dan Panitera Pengganti Pengadilan Agama


Jakarta Selatan  | Ruang Sidang | PAJS
03  
 
JUL

Statistik Web 
Hari ini 122
Minggu ini 5080
Bulan ini 122
Jumlah 337463

Negara Pengunjung 

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 5/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

(https://info.flagcounter.com/CfA6)

Hubungi Kami
Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Jl. Harsono RM No. 1, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12550
Telp: 021-78840013
Fax: 021-78839743
Website : www.pa-jakartaselatan.go.id
Email : office@pa-jakartaselatan.go.id_
pajakartaselatan@gmail.com_(kesekretariatan)

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 6/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

pajakartaselatan@yahoo.com_(kepaniteraan)

Tautan Web
 Mahkamah Agung RI (https://mahkamahagung.go.id/id)
 Badan Pengawasan MA-RI (http://bawas.mahkamahagung.go.id/)
 Badan Urusan Administrasi MA-RI (http://bua.mahkamahagung.go.id/) 
 Kepaniteraan MA-RI  (http://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/)
 Badan Peradilan Agama MA-RI (https://badilag.mahkamahagung.go.id/)
 Badan Peradilan Umum MA-RI (http://badilum.mahkamahagung.go.id/)
 BADIMILTUN MA-RI  (http://ditjenmiltun.mahkamahagung.go.id/)
 Balitbangdiklatkumdil MA-RI  (http://bldk.mahkamahagung.go.id/)
(http://bldk.mahkamahagung.go.id/) JDIH Mahkamah Agung  (https://jdih.mahkamahagung.go.id/)
 Direktori Putusan MA-RI (http://putusan.mahkamahagung.go.id/)
 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (http://selatan.jakarta.go.id/#close)

Tautan Web
 PTA DKI Jakarta (http://www.pta-jakarta.go.id)

 PA Jakarta Pusat (http://pa-jakartapusat.go.id/)


 PA Jakarta Barat (http://www.pa-jakartabarat.go.id/)
 PA Jakarta Timur (http://www.pa-jakartatimur.go.id/)
 PA Jakarta Selatan (http://pa-jakartaselatan.go.id)
 PA Jakarta Utara (http://pa-jakartautara.go.id)

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 7/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 8/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 9/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 10/11
7/31/2019 Dilema Juru Sita Pengganti Dalam Penyampaian Relaas Panggilan

https://www.pa-jakartaselatan.go.id/artikel/235-dilema-juru-sita-pengganti-dalam-penyampaian-relaas-panggilan 11/11

Anda mungkin juga menyukai