Dokumen 1
Dokumen 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk
hidup untuk menerima bahan–bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan – bahan tersebut agar menghasilkan berbagai aktivitas
dalam tubuhnya sendiri. Bahan–bahan tersebut dikenal dengan istilah
nutrient (unsur gizi, yaitu: air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan
mineral) (Mary E. Back, 2000)
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan
makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang
dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya (Kozier, et. al.
2010)
Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh
dan berkembang. Setiap nak mempunyai kebutuhan nutrien yang
berbeda-beda dan anak mempunyai karakteristik yang khas dalam
mengkonsumsi makanan atau zat gizi tersebut. Oleh karena itu, untuk
menentukan makanan yang tepat pada anak, tentukan jumlah
kebutuhan dari setiap nutrien, kemudian tentukan jeni bahan
makanan yang dapat dipilih untuk diolah sesuai dengan menu yang
diinginkan, tentukan juga jadwal pemberian makanan dan perhatikan
porsi yang dihabiskannya (Yupi Supartini, 2004)
5. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk
mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan
organisme
Vitamin terbagi dalam dua bagian besar, yaitu vitamin yang larut
dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
air adalah vitamin B dan C yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan
harus dikonsumsi melalui makanan tertentu. Vitamin B mencakup
vitamin B1, B2, B12. Vitamin B1 atau timin dperlukan tubuh untuk
metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai koenzim).
Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah,
kurang napsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin
B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino,
dan asam lemak, yaitu sebagai koenzim dari flavin enzim. Kekurangn B2
akan menyebabkan tubuh merasa lelah sehingga kurang aktif dalam
bekerja serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekurangan B12
dan asam polat dapat menyebabkan anemia. Selanjutnya, vitamin C
penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel,
meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan absorbsi zat besi
dalam tubuh
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, K. Vitamin
A mempunyai peran penting bagi tubuh terutama dalam pertumbuhan,
penglihatan, reproduksi, dan pemeliharan sel epitel. Vitamin D penting
untuk penyerapan dan metabolisme kelsium dan fosfor, pembentukan
tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai
senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia.
Sedangkan vitamin K penting untuk proses pembekuan darah
6. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam
kelompok mikro, yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt,
tembaga, fluorin, yudium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium,
natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang
cukup. Secara umum mineral berfungsi sebagai membangun jaringan
tulang, mengatur tekanan osmotik dalam tubuh, memberikan elektrolit
untuk keperluan otot-otot saraf dan membuat berbagai enzim
b. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap
pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang
adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi
lebih pada pertumbuhan janin. Apabila ibu tidak mendapat asupan gizi
yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat
untuk bayi, todler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat
berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat
dan tinggi atau meningkat secara kuantitas