Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK)


HALUSINASI PENDENGARAN

DISUSUN OLEH :

1. FEMBRI MOKODONGAN

2. ASTUTI MOLANU

3. TIRANIKA MENTARI KOPAYOS

4. NURMALA DATUELA

5. REDITA MOKOGINTA

6. SANDY

7. SERRA INDIANI ONDOT

8. SAVIRA MAHONE

9. TESSI SASMITA WORUTU

10. FITRIANI MAMONTO

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
2019

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 1


LEMBAR PENGESAHAN

1. FEMBRI MOKODONGAN

2. ASTUTI MOLANU

3. TIRANIKA MENTARI KOPAYOS

4. NURMALA DATUELA

5. REDITA MOKOGINTA

6. SANDY

7. SERRA INDIANI ONDOT

8. SAVIRA MAHONE

9. TESSI SASMITA WORUTU

10. FITRIANI MAMONTO

Telah diperiksa dan di setujui pada tanggal

Mengetahui

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 2


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah

SWT, karena atas luasnya limpahan rahmat dan hidayah-Nya hingga akhirnya

proposal “Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi Pendengaran” ini dapat

diselesaikan sebagaimana mestinya. Penyusunan proposal ini disusun sebagai

salah satu persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

“KEPERAWATAN JIWA III”.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan proposal ini

masih penuh keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran

yang konstruktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami

harapkan demi penyempurnaan proposal ini kedepannya.

Akhirnya penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak terutama bagi kami sendiri. Amin.

Kotamobagu, 17 September 2019

KELOMPOK

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 3


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................3

1.3 Tujuan .........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN TEORI PROPOSAL HALUSINASI PENDENGARAN

A. Deskripsi ......................................................................................................4

1. Pengertian ..............................................................................................4

2. Penyebab ................................................................................................4

B. Tujuan ...........................................................................................................5

a) Tujuan Umum ........................................................................................5

b) Tujuan Khusus .......................................................................................5

C. Masalah Keperawatan ..................................................................................5

D. Persiapan ......................................................................................................5

1. Analisa Situasi .......................................................................................5

2. Uraian Tugas Perawat ............................................................................6

3. Proses Seleksi.........................................................................................7

4. Program antisipasi masalah....................................................................7

E. Persiapan .......................................................................................................8

BAB III PELAKSANAAN TAK HALUSINASI PENDENGARAN

1. Fase perkenalan ...........................................................................................13

2. Fase Kerja ...................................................................................................14

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 4


3. Fase Terminasi ............................................................................................15

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................16

3.2 Saran .........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 5


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan
jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu
hal yang di butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat
dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang
lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain. (Menkes, 2005).
Menurut Sekretaris Jendral Dapertemen Kesehatan (Sekjen Depkes), H.
Syafii Ahmad, kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global
bagi setiap negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya
kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial
dan budaya pada masyarakat. Di sisi lain, tidak semua orang mempunyai
kemampuan yang sama untuk menyusuaikan dengan berbagai perubahan, serta
mengelola konflik dan stres tersebut. ( Diktorat Bina Pelayanan Keperawatan
dan Pelayanan Medik Dapertemen Kesehatan, 2007).
Setiap saat dapat terjadi 450 juta orang diseluruh dunia terkena dampak
permasalahan jiwa, syaraf maupun perilaku dan jumlahnya terus
meningkat. Pada study terbaru WHO di 14
negaramenunjukkanbahwapadanegara-negaraberkembang, sekitar 76 – 85 %
kasus gangguan jiwa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama
(Hardian, 2008). Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain
yang ada dimasyarakat.Dari 150 juta populasi orang dewasa Indonesia,
berdasarkan data DepartemenKesehatan (Depkes), ada 1,74 juta orang
mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan 4 % dar ijumlah tersebut
terlambat berobat dan tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk
penyakit kejiwaan ini.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 6


Terapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakikan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi
dinamika interaksi yang saling tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi
laboratorium tempat klien berlatih prilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki prilaku lama yang maladaptif.
Setiap peserta membutuhkan terepi aktivitas kelompok,dimana aktivitas
inimemungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan mengenal
lingkungan di sekitarmereka. Dimana pengertian kelompok itu sendiri adalah
kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki norma yang
sama .(stuart dan Laraia.2001.}.
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi aktivitasnya berupa
stimulus dan persepsi. Stimulus dari pengalaman masa lalu yang
menghasilkan proses persepsi klien yang maladapatif atau distruktif, misalnya
kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif terhadap orang lain,
dan halusinasi.
Didukung data dari Ruang Merak jumlah pasien yang ada 29 orang, terdiri
dari halusinasi17 Orang 59%,isolasi sosial 11 orang 38%, R.PK 1orang 3%,
Berdasarkan data yang ada di ruang Merak halusinasi urutan satu oleh karena
itu kalau tidak dilakukan TAK maka terjadi perilaku kekerasan.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolong
dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yang
mengikuti therapy ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat bekerjasama dan tidak
mengganggu anggota kelompok yang lain.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 7


B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Apa ladasan teori TAK Halusinasi Pendengaran ?

2. Apa masalah keperawatan yang dapat diambil ?

3. Apa tujuan TAK Halusinasi Pendengaran ?

4. Bagaimana persiapan TAK Halusinasi Pendengaran ?

5. Bagamana kegiatan TAK Halusinasi Pendengaran ?

6. Bagaimana kriteria Evaluasi TAK Halusinasi Pendengaran?

7. Bagaimana rencana Pelaksanaan TAK Halusinasi Pendengaran ?

8. Bagaimana pelaksanaan TAK Halusinasi Pendengaran ?

C. TUJUAN PENULISAN

Dari rumusan masalah di atas dapat ditarik tujuan penulisan, sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui landasan teori TAK Halusinasi Pendengaran.

2. Untuk mengetahui masalah keperawatan yang dapat diambil.

3. Unuk mengetahui tujuan dari TAK Halusinasi Pendengaran.

4. Unuk mengetahui persiapan TAK Halusinasi Pendengaran.

5. Untuk mengetahui kegiatan TAK Halusinasi Pendengaran.

6. Untuk mengetahui kriteria Evaluasi TAK Halusinasi Pendengaran.

7. Untuk mengetahui rencana Pelaksanaan Halusinasi Pendengaran.

8. Untuk mengetahui pelaksanaan TAK Halusinasi Pendengaran.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 8


BAB II

TINJAUAN TEORI

PROPOSAL TAK : HALUSINASI PENDENGARAN

A. DESKRIPSI

1. Pengertian

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang


berkisar dari suara sederhana sampai suara berbicara mengenai klien
sehingga klien berespon terhadap suara atau bunyi tersebut ( kliat, 2006 ).
Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara manusia, hewan, mesin,
barang, kejadian alamiah dan musik dalam keaadan sadar tanpa adanya
rangsangan apapun ( maramis, 2005 ).
Halusinasi pendengaran adalah persepsi sensorik yang keliru
melibatkan panca indra pendengaran ( isaac,2002 ). Halusinasi adalah
salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan
perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebenarnya tidak ada ( Keliat & Akemat, 2010 ).
2. Penyebab
Halusinasi juga dapat terjadi pada saat keadaan individunormal
yaitu pada individu yang mengalami isolasi, perubahan sensorik seperti
kebutaan, kurangnya pendengaran atau adanya permasalahan pada
pembicaraan, penyebab halusinasi pendengaran secara fisik tidak diketahui
namun banyak faktor – faktor yang mempengaruhinya seperti faktor
biologis, psikologis, sosial dan budaya, faktor pencetusnya halusiansi
adalah stress lingkungan, biologis, pemicu masalah sumber – sumber
koping dan mekanisme koping.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 9


B. TUJUAN
1. Tujuan umum
klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya
2. Tujuan khusus
a. klien dapat mengenal halusinasinya
b. klien mengenal waktu terjadinya halusinasi,
c. klien mengenal situasi terjadinya halusinasi,
d. klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi.
e. klien dengan ganguan presepsi halusinasi yang sudah mulai
mampu mengintreprestasikan realitas terhadap diri sendiri maupun
orang lain
f. klien dengan ganguan presepsi sensori halusinasi ynag sudah mulai
mampu mengontrol halusinasinya.

C. MASALAH KEPERAWATAN
Therapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ditujukan pada klien dengan

masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran dan dapat ditegakkan

diagnosis Gangguan Halusianasi Pendengaran.

D. PERSIAPAN

1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat,

pembagian tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan

ruangan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 10


2. Uraian Tugas Perawat

a. Leader

- Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok

- Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok

- Menetapkan jalannya tata tertib

- Menjelaskan tujuan diskusi

- Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi

pada kelompok terapi diskusi tersebut

- Kontrak waktu

- Menimpulkan hasil kegiatan

- Menutup acara

b. Co-Leader

- Mendampingi leader jika terjadi bloking

- Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan

- Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah

c. Fasilitator

- Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus

dilakukan

- Mendampingi peserta TAK

- Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok

- Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 11


d. Observer

- Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai

akhir

- Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok

- Mengobservasi perilaku pasien

3. Proses Seleksi

a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola

oleh perawat

b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien

sehari-hari serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada

klien tersebut dengan perawat ruangan.

c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang

akan dilakukan.

4. Program antisipasi masalah

Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi

keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi

proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 12


E. PERSIAPAN

1. Lama waktu

Waktu : kamis, 19 September 2019

Jam : 08.30 – 10.00

Lama : 40 menit

fase orientasi : 10 menit

fase kerja : 20 menit

fase terminasi : 10 menit

Tempat : Ruang Kelas

2. Jumlah Perawat
Mahasiswa : 10 Orang

3. Pembagian Tugas

- Leader : Fembri Mokodongan

- Co-Leader : Astuti Molanu

- Observer : Nurmala Datuelaa

Serra Indiani Ondot

- Fasilitator : Tiranika Mentari Kapoyos

Savira Mohune

Febrina Kadamong

Sandi

Nurul Redita Mokoginta

Fitriani Mamonto

Tessi Sasmita Woruntu

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 13


4. Metode dan media

a. Lomba memasang kaos kaki terbanyak selama 30 detik

Media dan alat :

- Tape recorder/ MP3 player

- kaos kaki

- Ruangan nyaman dan aman.

b. Langkah Kegiatan
Persiapan :
- Memilih klien sesuai indikasi, yaitu klien dengan perubahan
persepsi sensori halusinasi.
- Membuat kontrak dengan klien.
- Mempersiapkan peralatan dan tempat pertemuan.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 14


- Skema ruangan

Keterangan

Leader Co Leader

Fasilitator Pasien

Observer

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 15


5. Proses Pelaksanaan

a. Orientasi
- Salam terapeutik
- Salam dari terapis pada klien.
- Perkenalakan nama dan pangilan terapis (pake papan nama )
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama )
b. Evaluasi /Validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini.?
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu lomba
memasang kaos kaki terbanyak
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 10 menit \Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
d. Tahap kerja
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu lomba
memasang kaos kaki terbanyak selama waktu 30 menit.
- Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
- Beri juara pada peserta yang menang sebagai penghargaan
e. Tahap Terminasi
Evaluasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
- Terapis memberi pujian terhadap keberhasiln kelompok.
Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang, baik oleh perawat ruangan
maupun kelompok lain.
- Menyepakati waktu dan tempat.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 16


6. Antisipasi
1. klien yang tidak aktif ,
2. klien yang tidak mau menyelesaikan gamesnya ,
3. klien yang tidak mau mengikuti jalannya TAK sampai selesai ,
4. klien yang membuat kerbapaktan .

7. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Pembawa acara diharapkan mampu menghidupkan Dan menciptakan
suasana aktivitas kelompok yang dapat meningkatkan fungsi orientasi
pada peserta.
b. fasilitator diharapkan Mampu untuk memberikan motivasi pada peserta
untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas kelompok dan mampu
memberikan stimulus guna meningkatkan fungsi sosialisasi
c. Observer diharapkan dapat melakukan evaluasi dan dapat memberikan
masukan atau arah yang positif guna meningkatkan efektifitas
kelompok yang akan datang.
2. Evaluasi Proses
a. peserta tidak meninggalkan tempat terapi aktivitas klompok .
b. lama pelaksanaan sesuai degan target waktu terapi aktivitas kelompok
yang telah di rencanakan .
c. pesrta dapat berkomunikasi dengan sesama peserta.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 17


BAB III

PELAKSANAAN TAK

Tanggal : 19 September 2019

Tempat : Ruang kelas VI-B STIKES GRAHA MEDIKA

Jumlah peserta : 6 Orang dengan diagnosa Halusinasi Pendengaran

Metode : Diskusi dan Permainan.

Pembagian tugas anggota : Leader : Femri Mokodongan

Co-Leader : Astuti Molanu

Observer : Serra Ondot

Nurmala Datuela

Fasilitator : Tiranika Kapoyos

Savira Mohune

Febrina Kadamong

Sandi

Nurul Mokoginta

Fitriani Mamonto

Tessi Mamonto

Jalannya Acara

1. FASE PERKENALAN
Mengumpulkan anggota diruang kelas VI-A Keperawatan. Perawat

melakukan kontrak ulang untuk mengikuti TAK, perawat berhasil

mengumpulkan sepuluh orang klien sesuai dengan rencana semula.

Leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan TAK

kepada klien kemudian co leader menjelaskan aturan permainan.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 18


2. FASE KERJA

a. Sebelum memulai permainan leader memberikan papan nama sesuai

dengan nama pasien, setelah itu leader menyiapkan bahan berupa kaos

kaki.

b. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas selengkapnya :

Nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta ketrampilan

yang dimiliki.

c. Setelah itu leader menjelaskan lagi aturan permainan.

d. Setelah menjelaskan aturan permainan, leader menghitung 1 sampai 3

dan memulai permainan, tugas co leader adalah memutar music.

e. Sembari menunggu selama 30 detik, leader, co leader dan fasilitator

menyemangati para pasien dalam mengikuti lomba memasang kaus

kaki.

f. Setelah selesai selama 30 detik, game di hentikan dan co leader mulai

menghitung jumlah kaos kaki yg di pakai oleh para pasien.

g. Yang menang dalam lomba akan di berikan berupa bingkisan dan yg

kalah dalam lomba harus diberikan ganjaran.

h. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalanya acara .

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 19


3. FASE TERMINASI.

Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang terapi

aktifitas kelompok yang dilakukan.

Melakukan evaluasi :

a. Proses

90 % klien berpartisipasi aktif.

90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang

sesuai dengan Stimulus external.

90 % Klien mampu bekerja sama dalam kelompok.

100lien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.

b. Hasil

90 % Klien mampu memperkenalkan diri /menyebutkan nama, alamt

serta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien lain.

80 % Klien mampu menyanyikan sebuah lagu.

50 Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.

c. Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan

memotifasi kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain

bersama klien lain.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 20


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara

kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan gangguan

interpersonal. Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu

tujuan terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Beberapa aspek dari klien yang harus

diperhatikan dalam penjaringan klien yang akan diberikan aktivitas kelompok

adalah Aspek emosi, Aspek intelektual, dan Aspek social.

Halusinasi pendengaran adalah mendengar suara atau bunyi yang berkisar

dari suara sederhana sampai suara berbicara mengenai klien sehingga klien

berespon terhadap suara atau bunyi tersebut ( kliat, 2006 ). Halusinasi

pendengaran adalah mendengar suara manusia, hewan, mesin, barang, kejadian

alamiah dan musik dalam keaadan sadar tanpa adanya rangsangan apapun (

maramis, 2005 ).

B. SARAN

Saran Sebagai seorang perawat yang dimana kita mungkin akan bekerja

dirumah sakit jiwa atau rumah sakit yang ada pelayanan masalah kesehatan jiwa

untuk dapat melakukan dan mengaplikasikan terapi aktivitas kelompok. Dengan

dilaksanakan terapi aktivitas kelompok diharapkan klien dapat memiliki konsep

diri yang postif dan mampu bersosialisasi kembali dengan lingkungan sekitarnya.

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 21


DAFTAR PUSTAKA

1. Copel, 2007. Kesehatan Jiwa & Psikiatri Pedoman Klinis Perawat. Jakarta : Edisi
2 EGC
2. Hawari, 2001. Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta :
FKUI

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI PENDENGARAN Page 22

Anda mungkin juga menyukai