DI SUSUN OLEH
NIM : 01707010038
KELAS : KEPERAWATAN B
SEMESTER : V ( LIMA)
2019
TUGAS
1. Sistim pencernaan pada kasus apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
gastrointestinal bagian atas, sebutkan 5 jenis penyakit tersebut.!
2. Buatlah pathway dari 5 kasus tersebut!
3. Buatlah rencana askep pada kasus tersebut!
4. Sistim perkemihan.
- Buatlah skema pathway dengan batu ginjal, isk, dan BPH.!
- Buatlah rencana askep pada kasus diatas.!
5. Sistim imunologi.
- Sebutkan penyebab seseorang dapat mengalami penyakit HIV/AIDS.!
- Buathlah pathway HIV/AIDS!
- Buatlah Askep HIV/AIDS!
6. Sistim Endokrin.
- Sebutkan kasus dari sistim endokrin.!
- Buatlah pathway dari sistim endokrin.!
- Buatlah Askep dari sisitim endokrin.!
JAWABAN
1. Sistim pencernaan pada kasus apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
gastrointestinal bagian atas, sebutkan 5 jenis penyakit tersebut.!
Jawaban :
a. Disgafia
b. Gastritis
c. Aklasia
d. Hernia Hiatal
e. Tukak lambung ( ulkus )
e. Ulkus peptikum.
Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
S : klien Klien 1. Berikan perawata 1. Perawatan
mengatakan memenuhu oral teratur. oral dapat
sering merasakan kebutuhan 2. Catat berat badan mncegah
nyeri dan sering nutrisi harian saat masuk dan ketidaknyama
muntah. sesuai dengan bandingkan nan karena
O : klien terlihat tingkat dengan saat mulut kering.
menahan nyeri aktivitas dan berikutnya. 2. Berat badan
dan tidak mau kebutuhan 3. Jelaskan tentang merupakan
makan dengan metabolic. perlunya data yang
alasan sering mengkonsumsi diperlukan
muntah. karbohidrat, perawat untuk
lemak, protein mengevaluasi
vitamin dan perkembangan
mineral yang terapi nutrisi
adekuat. klien.
4. Konsultasikan 3. Pendidikan
dengan ahli gizi klien perlu
untuk dilakukan agar
menetapkan klien mengerti
kebutuhan kalori dan paham
harian dan jenis tentang
makanan yang penyakitnya.
sesuai bagi klien. 4. Untuk
pemberian
nutrisi baik
bagi klien.
4. Sistim perkemihan.
- Buatlah skema pathway dengan batu ginjal, isk, dan BPH.!
- Buatlah rencana askep pada kasus diatas.!
Jawab :
a. Batu Ginjal.
b. ISK
c. BPH
- Rencanaa Askep.
a. Batu Ginjal
Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
S : klien dalam 1. Kaji pola 1. Mengetahui
mengeluh waktu 1 x berkemih dan pengaruh iritasi
tidak bisa 24 jam pola cata produksi kandung kemih
buang air eliminasi urine tiap 6 jam dengan frekuensi
kecil dengan optimal 2. Anjurkan pasien miksi.
lancar. sesuai untuk minum 2. Mempertahankan
O : klien kondisi 2000cc/hari fungsi ginjal,
merasa cemas pasien 3. Pantau hasil pemberian air secara
karena tidak pemeriksaan oral adalah pilihan
bisa buang air laboratorium terbaik untuk
kecil dengan (elektrolit, mendukung aliran
normal. BUN, kreatinin) darah renal dan
4. Hindari membilas bakteri
minuman kopi, dari traktus
the, kola, dan urinarus.
alcohol 3. Peninggian BUN,
5. Kolaborasi kreatinin dan
dalam elektrolit menjukkan
pemberian disfungsi ginjal.
terapi. 4. Menurunkan iritasi
dengan menghindari
minuman yang
bersifat mengiritasi
saluran kemih
5. Untuk pengobatan
lebih efektif lagi.
b. ISK
Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
S : klien setelah 1. Berikan tindakan 1. meningkatkan
mengeluh dilakukan nyaman, seperti relaksasi,
merasakan tindakan pijatan didaerah menurunkan
nyeri pada keperawatan perut tegangan otot
bagian perut selama 3x24 2. Alihkan 2. distraksi,
dan merasa jam perhatian pada menghindari
tidak nyaman. diharapkan hal yang terlalu merasakan
O : klien nyeri menyenangkan nyeri
terlihat gelisah berkurang 3. Catat lokasi, 3. membantu
dan menahan atau hilang lamanya mengevaluasi
nyeri. intensitas skala tempat obstruksi
(1-10) nyeri dan penyebab
4. Pantau nyeri
perubahan 4. untuk
warna, pola mengidentifikasi
berkemih, indikasi
masukan dan kemajuan atau
haluaran setiap penyimpangan
8jam dan pantau dari hasil yang
hasil urinalisis diharapkan.
ulang 5. Untuk
5. Kolaborasi pengobatan lebih
dalam efektif.
pemberian
terapi.
c. BPH
Dx Kep Tujuan Intervensi Rasional
S : klien Nyeri 1. Kaji nyeri, 1. Nyeri tajam,
mengatakan hilang / perhatikan lokasi, interminten
merasakan nyeri intensitas (0-10). dengan dorongan
nyeri. terkontrol. 2. Pertahankan patensi berkemih.
O : mimik kateter dan sistem 2. Mempertahankan
wajah klien drainase, fungsi kateter
terlihat pertahankan selang dan drainase
menahan selang bebas dari sistem,
nyeri lekukan dan bekum. menurunkan
kesakitan. 3. Pertahankan tirah resiko distensi, /
baring jika spasme buli –
diindikasikan. buli.
4. Berikan rendam 3. Diperlukan
duduk atau lampu selama fase awal
penghangat bila dan fase akut.
diindikasikan. 4. Meningkatkann
5. Kolaborasi dalam perfusi jaringan
pemberian dan perbaikan
antispasmodic. edema serta
meningkatkan
penyembuhan (
pendekatan
parineal).
5. Menghilangkan
spasme.
5. Sistim imunologi.
- Sebutkan penyebab seseorang dapat mengalami penyakit HIV/AIDS.!
- Buathlah pathway HIV/AIDS!
- Buatlah Askep HIV/AIDS!
Jawaban :
a. Penyebab seseorang mengalami HIV /AIDS adalah menurunya sistim imun dalam
tubuh yang disebabkan virus HIV yang di dapatkan ketika bergonta – ganti
pasangan, memakai jarum suntik yang sama dengan penderita HIV, air susu ibu,
dan bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit HIV. Aids di dapatkan setelah virus
hiv menyerang tubuh maka gejala Aids akan timbul.
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan dan
Keperawatan Intervensi Rasional
criteria hasil
Jawaban.
- Diabetes Mllitus
- hipertensi
- Addison
- Hipertiroid
- Ostioporosis
b. Pathway
DIABETES MELITUS.
PATHWAY HIPERTENSI
PATHWAY ADDISON
PATHWAY HIPERTIROID
pathway Ostioporosis
askep pada sistem endokrin
1. Diabetes Millitus
Diagnos tujuan Intevensi Rasional
a
Divisi Hidrasi adekuat Pantau TTV, Hipovolemia
volume Kriteria Evaluasi : catat adanya dapat
cairan − TTV : TD : 120/80 perubahan dimanifestasik
mmhg tekanan darah an oleh
R : 16- hipotensi dan
24x/menit Kaji pola takikardi
N : nafas seperti paru-paru
70x/menit adanya mengeluarkan
SB : 37,5 c pernafasan asam karbonat
− Nadi perifer dapat kussmaul melalui
diraba atau keton pernapasan
− Intake dan output yang
seimbang menghasilakan
− Kadar elektrolit kompensasi
dalam batas alkolosis
normal respiratori
terhadap
keadaan
ketoasidasis.
pernapasan
yang berbau
aseton
berhubungan
dengan
pemecahan
asam aseto
asetat dan
Pantau harus
frekuensi berkuraang
pernapasan, bila ketosis
penggunaan telah
otot bantu terkoreksi.
nafas dan peningkatan
periode kerja
apneu serta pernapasan,
muncul pernapasan
sianosi cepat dan
dankal serta
munculnya
sianosis
mungkin
indikasi dari
kelelahan
pernapasan
Kaji nadi atau mungkin
perifer klien
pengisi kehilangan
kapiler, kemampuanny
torgor kullit a uuntuk
dan membran mengkompens
mukosa asi asidosis.
mempertahan
kaji intake dehidrasi atau
output volume
sirkulasi
dengan
adekuat.
Menghindari
pertahankan pemanasan
untuk yang
memberikan berlebihan
cairan paling terhadap klien
sedikit 2500 yang lebih
ml/hari dalam lanjut dapat
batas yang menimbulkan
dapat kehilangan
ditoleransi cairan
jantung jika perubahan
pemasukan mental dapat
cairan sudah berhubungan
dapat dengan
diberikan hipoglikemi,
Kaji ada elektrolit yang
perubahan abnormal,
mental atau asidosis,
sensori penurunan
perfusi
serebra, dan
berkembangny
Berikan a hipoksia.
terapi cairan tipe dan
sesuai dengan jumlah cairan
indikasi tergantung dari
derajat
kekurangan
pantau cairan dan
pemeriksaan repon klien
laboratorium dan secara
seperti Ht, individual
BUN/kreatini memberikan
n, pemukuran
Osmolalitas yang tepat dan
darah, akurat
natrium dan terhadap urin
kaium output
mengkaji
tingkat
dehidrasi
2. Hipertensi
DX Tujuan Intervensi Rasional
Risiko Setelah dilakukan Bedrest Mengurangi
ketidakefektif tindakan dengan tekanan arteri
an perfusi keperawatan posisi dengan
jaringan otak selama 3 jam kepala meningkatka
b/d sirkulasi risiko terlentan n draimage
darah yang ketidakefektifan g atau vena dan
kurang ke nutrisi jaringan posisi memperbaiki
otak otak dengan elevasi sirkulasi
kriteria hasil : 15-45 serebral
− kesadaran sesuai mengetahui
baik indikasi setiap
− tanda vital monitor perubahan
stabil TTV tiap yang terjadi
− nyeri 2 jam pada kllien
kepala secara dini
berkurang dan untuk
atau hilang penetapan
− tidak ada tindakan
tanda PTIK yang tepat
untuk
mengetahui
monitor perubahan
tekanan nilai GCS,
intrakarni mengakaji
al dan adanya
respon kecenderung
neorologi an pada
s tingkat
kesadaran
dan potensial
peningkatan
TIK dan
memanfaat
dalam
menentukan
lokasi
pembatasan
cairan dapat
monitor menurunkan
status edema
cairan serebral.
3. Hipertiroid
Dx Tujuan Intervensi Rasional
perubahan Setelah Mandiri Mandiri
nutrisi kurang diberikan − Hindari − peningkatan
dari tindakan makanan yang multilitas saluran
kebutuhan keperawatan dapat cerna dapat
tubuh selama 3x24 mengkatkan mengakibatkan diare
jam peristalki usus dan gangguan absorsi
keseimbanga kolaborasi nutri yang diperlukan
n nutrisi − Konsultasi Kolaborasi
kembali ahli gizi untuk − Mungkin
normal memberikan memerlukan bantuan
diet kalori untuk menjamin
tinggi pemasukan zat-zat
observasi makanan yang
− askultasi adekuat dan
bising usus mengidentifikasi
− pantau makana pengganti
masukan yang sesuai
makanan Observasi
setiap hari dan − Bising usus
timbang berat hiperaktiv
badan setiap mencerminkan
hari peningkatan lambung
edukasi yang menurunkan
− Dorong klien atau mengubah
makan dan fungsi absorsi
mengkatkan − Penurunan berat
jumlah badan terus menerus
makanan dan keadaan
masukan kalori yang
cukup merupakan
indikasi kegagalan
terhadap terapi anti
tiroid
Edukasi
− membantu
menjaga
pemasukan kalori
cukup tinggi
untuk menambah
kalori tetap tinggi
SOAL TANYA JAWAB 4 SISTEM
A. SISTEM PERKEMIHAN.
1. Ginjal membuang zat yang tidak di inginkan dengan cara ?
a. Difusi
b. Sekresi
c. Osmosis
d. Filtrasi
Jawab : d
2. Apabila banyak makan sayur – sayuran maka ufin akan bersifat ?
a. Asam
b. Basa
c. Netral
d. Alkalis
e. Toksis
Jawab : b
3. Material yang masuk ke dalam kapsula bowman adalah ?
a. Filtrasi
b. Filtrat
c. Osmotik air
d. Cairan peritubular
e. Molekul organic
Jawab : b
4. Sekresi ion hydrogen oleh tubulus harus dikurangi sampai batas yang sangat
rendah, hal ini terjadi pada keadaan?
a. Diuresis
b. Keracunan air
c. Alkalosis
d. Asidosis
e. Keracunan basa
Jawab : c
5. Bila ginjal tidak mengekresikan bikarbonat ke dalam urine tetapi mengabsorbsi
semua bikarbonat yang disaring dan menghasilkan bikarbonat baru ditambahkan
kembali ke cairan ekstraseluler maka akan terjasi ?
a. Asidosis
b. Keracunan air
c. Keracunan asam
d. Keracunan basa
e. Alkalosis
Jawab : a
6. Urine yang mengalir dari duktus koligentis pertama masuk kedalam ?
a. Tubulus distal.
b. Kolik renalis.
c. Ureter
d. Vesika urinaria
e. Ansa hele
Jawab : b
7. Sistim perkemihan terdiri atas ?
a. Ginjal
b. Ureter
c. Kandung kemih
d. Uretra
e. Benar semua
Jawab : e
8. Sum – sum ginjal yang terdiri beberapa badan berbentuk kerucut disebut?
a. Piramidrenal
b. Lobus ginjal
c. Kolumnarenal
d. Kaliks mayor
e. Kaliks minor
Jawab : a
9. Fungsi ginjal antara lain seperti ini..
a. Fungsi hormonal dan metabolisme.
b. Eksresi hasil sisa metabolisme.
c. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.
d. Mengtaur keseimbangan osmotic dan mempertahankan keseimbangan ion
Jawab : e
10. Sekresi ion yang sangatlah penting dalam pengaturan keseimbangan asam – basa
tubuh ..
a. Ion kalium
b. Ion kalisum
c. Anion
d. Kaliks mayor
Jawab : c
B. SISTEM PENCERNAAN.
1. Jeruk dan jambu biji merupakan sumber vitamin …..
a. B1
b. B2
c. C
d. A
Jawab : c
2. Penyakit radang usus buntu disebut juga dengan …..
a. Paroti-tis
b. Apendisitis
c. Kostipasi
d. Xerostomia
Jawab : b
3. Mineral besi berfungsi untuk pembentukan …..
a. Tulang
b. Otot
c. Sel darah merah
d. Gigi
Jawab : d
4. Proses berubahnya amilium menjadi glukosa pada pankreas dibantu oleh enzim
….
a. Amilase
b. Ptialin
c. Tripsinogen
d. Lipase
Jawab : a
5. Fungsi katup pangkal tenggorokan adalah..
a. Menutup saluran napas saat menelan makanan.
b. Menutup kerongkongan saat menelan makanan.
c. Menutup tenggorokan saat bernapas.
d. Membantu menelan makanan.
Jawab : a
6. Penyakit pada sistem pencernaan memiliki gejala sebagai berikut.
a) Kadar air dalam feses banyak.
b) Susah buang air besar
c) Sesak napas
d) Menyerang kelenjar ludah
e) Kurang makanan berserat
Manakah dari kelima pernyataan tersebut tanda dan gejala konstipasi ?
a. a dan d
b. b dan e
c. c dan e
d. a dan b
Jawab : b b dan e
7. Berikut ini termasuk alat pencernaan, kecuali…
a. Kerongkongan
b. Mulut
c. Lambung
d. Usus
Jawab : a
8. Berikut ini yang bukan fungsi lidah adalah..
a. Sebagai alat pengecap rasa
b. Mengatur letak makanan di dalam rongga mulut
c. Menghasilkan enzim ptyalin
d. Membantu proses menelan.
Jawab c
9. Vitamin A, D, E, dan K adalah vitamin yang terlarut dalam…
a.Protein
b.Lemak
c.Karbohidrat
d.Air
Jawaban: b
10. Berikut ini adalah sumber lemak nabati, kecuali....
a.Kelapa
b.Kemiri
c.Kacang-kacangan
d.Telur
Jawaban: d
SISTEM ENDOKRIN
1. Mekanisme sistem kekebalan tubuh dalam melindungi tubuh dari serangan mikrobia
penyebab penyakit (pathogen) menggunakan komponen berikut ini, kecuali . . .
a. Limfosit
b. Monosit
c. Mastosit
d. Trombosit
e. Protein antimikrobia
Jawaban : D
a. Membentuk antibody
Jawaban : B
a. Sel B plasma
b. Sel T supresor
c. Sel B pembelah
d. Sel T pembantu
e. Sel T pembunuh
Jawaban : A
4. Apa yang dimaksud dengan vaksinisasi . . .
a. Membunuhan pathogen
c. Menyalurkan pathogen
Jawaban : B
a. Membentuk antibody
d. Menyerang pathogen
Jawaban : C
6. Suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan jalan mencerna
mikrobia/partikel asing disebut . . .
a. Antibody
b. Limfosit
c. Inflamasi
d. Fagositosis
e. Interferon
Jawaban : D
7. Autoimunitas mengakibatkan beberapa penyakit di bawah ini, kecuali . . .
a. Diabetes mellitus
b. Myasthenia
c. Addison’s disease
d. Lupus
e. Aids
Jawaban : E
8. Beberapa cara kerja antibody, di antara pilihan di bawah mana yang berfungsi
menghalangi tempat pengikatan virus adalah . . .
a. Fiksasi
b. Vaksinasi
c. Prespitasi
d. Netralisasi
e. Aglutinasi
Jawaban : D
b. Memakan pathogen
c. Menghancurkan patugen
d. Menghambat pathogen
Jawaban : A
10. Senyawa yang berperan dalam proses penghancuran bakteri seperti pada gambar di atas
adalah . . .
a. Lisozim
b. Antigen
c. Antibody
d. Histamin
e. Protein komplemen
Jawaban : D