Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENANGGULANGAN BENCANA

Nama : Mohammad Almi Fajar Muharom

NIM : 21010116140190

Kelas : D

Soal :

1. Sebutkan jenis kegiatan manajemen bencana. Jelaskan.


2. Jelaaskan tentang Manajemen Resiko Bencana dan beri salah satu contoh Analisis
Resiko Bencana
3. Apa yang saudara ketahui tentang Penanggulangan Bencana berbasis masyarakat.
Jelaskan jenis kegiatan (sebelum, saat, dan setelah bencana).

Jawaban :

1. A) Pencegahan (Prevention)
Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana (jika mungking
dengan meniadakan bahaya).
Misalnya :
- Melarang pembakaran hutan dalam perladangan
- Melarang penambangan batu di daerah yang curam
- Melarang membangun di lereng yang curam
B) Mitigasi (Mitigation)
Serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (UU 24/2007)
Bentuk mitigasi :
- Mitigasi structural (membuat chekdam, bendungan, tanggul sungai, rumah
tahan gempa, dll.)
- Mitigasi non-struktural (peraturan perundang-undangan, pelatihan, dll.)
C) Kesiapan (Preparedness)
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna (UU
24/2007)
Misalnya :
- Pentiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi evakuasi,
rencana kontinjensi, dan sosialisasi peraturan/pedoman penanggulangan
bencana.
D) Peringatan Dini (Early Warning)
Serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang (UU 24/2007)
Pemberian peringatan dini harus :
- Menjangkau masyarakat (accesibel)
- Segera (immediate)
- Tegas tidak membingungkan (coherent)
- Bersifat resmi (official)
E) Tanggap Darurat (Response)
Upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana, untuk menanggulangi
dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan harta benda,
evakuasi, dan pengungsian.
F) Bantuan Darurat (Relief)
Merupakan upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan dasar berupa :
- Pangan
- Sandang
- Tempat tinggal sementara
- Kesehatan, sanitasi, dan air bersih
G) Pemulihan (Recovery)
Proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena bencana, dengan
memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Upaya yang
dilakukan adalah memperbaiki prasarana dan pelayanan dasar (jalan, listrik, air
bersih, pasaar puskesmas, dll.)
H) Rehabilitasi (Rehabilitation)
Upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk membantu
masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum dan fasilitas social penting,
dan menghidupkan kembali roda perekonomian.
I) Rekonstruksi (Reconstruction)
Program jangka menengah dan jangka panjang guna perbaikan fisik, social, dan
ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi yang sama
atau lebih baik dari sebelumnya.

2. Proses identifikasi, analisis, dan kuantifikasi kebolehjadian kerugian (probability of


losses) agar digunakan untuk mengambil tindakan pencegahan atau mitigasi dan
pemulihan. Usaha menyeluruh dan pengukuran yang diambil untuk mengurangi resiko
kejadian bencana. Kegiatan ini juga biasa disebut sebagai pengurangan resiko bencana
atau Disaster Risk Management (DRM).
Contohnya pada kasus Analisis Resiko Bencana Semburan Lumpur di Sidoarjo :
Resiko bencana telaha diterapkan di wilayah Sidoarko unutk analisis resiko
bencana gunung lumpur, Analisis resiko dipergunakan untuk menghitung potensi
kerusakan suatu wilayah akibat terjadinya gempa. Informasi GIS dipergunakan sebagai
dasar untuk menilai aspek-aspek bencana dan kerentanan dari dua desa di Kecamatan
Porong, Sidoarjo, kemudian dibandingkan satu kondisi dengan kondisi lainnya.
Dari contoh kasus tersebut di atas, tampak bahwa informasi GIS memberikan
sebuah penilaian yang sangat berharga terhadap resiko bencana gunung lumpur di
Sidoarjo. Informasi GIS bisa juga dipergunakan untuk melihat kecenderungan
perkembangan resiko bencana di suaatu wilayah. Dengan demikian jika GIS
dipergunakan sebagai alat standar untuk analisis resiko, apapun pendekatan
penilaiannya, maka mitigasi bencana bisa dilakukan untuk bencana-bencana lainnya.

3. Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat meripakan serangkaian aktivitas


masyarakat pada saaat sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi untuk mengurangi
korban jiwa, kerusakan sarana/prasarana dan terganggunya peri kehidupan masyarakat
dan lingkungan hidup dengan mengandalkan sumber dan kemampuan yang dimiliki
oleh masyarakat. Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat juga merupakan
upaya mengkolaborasikan penanggulangan bencana sebagai upaya bersama antara
masyarakat, LSm, swasta, dan Pemerintah.
Contoh kegiatan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat :
a) Sebelum
- Regu peringatan dini
- Regu pemetaan
- Regi pelatihan kesiapsiagaan
b) Saat
- Regu pertolongan pertama
- Regu SAR
- Regu penilaian cepat
- Regu pengungsian
- Regu dapur umum
- Regu logistic
c) Setelah
- Mendata kebutuhan pemulihan dan sumber daya yang ada
- Memfasilitasi musyawarah untuk menentukan prioritas pemulihan berdasarkan
sumber daya yang ada

Anda mungkin juga menyukai