Anda di halaman 1dari 41

CURRICULUM VITAE

Full Name : Drs. Muhamad Yamin, M.Farm, Apt.


Education : Faculty of Pharmacy Pancasila University Jakarta.
Born at : Kuningan, 02 April 1960
Address : Komp.DKI Blok R3/24, Pondok Kelapa,
Jakarta 1345 No.Hp.087871277755
Email : yamin.y164@gmail.com
Jobs Experience : (+/- 29 year at) :
Marketing Pharma : Nattermann, Rhone Poulenc,
Ciba-Geigy, Novartis, Molex Ayus
Profesional Distribution : PT.Charisma Metco
Organisation
2014 – Now : Ikatan Apoteker Indonesias (IAI), Anggota Bid.Sertifikasi PP
Ketua PD DKI (2018-2022), Ketua PC IAI Jakpus (2014-2018)
2014 - Now : Ketua Alumni Magister Farmasi (KAUP)
2006 - 2013 : Ketua Alumni Komisariat Farmasi (KAUP)
1985 - 1986 : Sekjen ISMAFARSI
1984 - 1986 : Sekjen Keluarga Mahasiswa Universitas Pancasila (KMUP)
1
PERAN STRATEGIS IAI
TERHADAP OBAT ILEGAL

MUHAMAD YAMIN
Anggota Bidang Resertifikasi PP IAI
Ketua PD IAI DKI Jakarta
DASAR HUKUM
Undang- UU No. 36/2009 ttg Kesehatan
undang UU. NO 44/2009 ttg Rumah Sakit

Peraturan PP No. 72/1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi


Pemerintah dan Alat Kesehatan
PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

PMK No. 1148/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi.


Permenkes PMK No.58/2014 ttg pasal 9, ayat (2) : Pelaksanaan pembinaan
dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
melibatkan organisasi profesi
PMK No.72/2016 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian di RS
Pekerjaan Kefarmasian

• Pelayanan sediaan • Pengelolaan dan •Pasal 6:


farmasi di RS hrs pelayanan Sediaan •Yanfar harus menjamin
mengikuti standar sediaan farmasi di RS
farmasi harus aman, bermutu ,
pelayanan kefarmasian bermanfaat dan
menjamin keamanan,
• Pengelolaan sediaan terjangkau
mutu dan khasiat •Pelayanan dilakukan mell
farmasi harus dilakukan
olh IFRS sistem 1 pintu sediaan farmasi sistem 1 pintu
•IFRS dipimpin apoteker
Pp 51/2009 ttg sebagai
UU NO 44 Standar Yanfar
penanggung di
jawab
Pekerjaan
2009TTG RS Kefarmasian RS
SOSMED SPANDUK CFD ??
?? ??
SINERGI
DINAS
KESEHA
TAN
SINERGI
PENGAMANAN
JALUR PEREDARAN
OBAT
BALAI
GP KEMEN
BESAR POM
FARMASI KES JAKARTA

PENGURUS
DAERAH IAI
PERAN SERTA IAI DALAM PENGEMBANGAN
APOTEKER INDONESIA

• Promosi peran Apoteker kepada Masyarakat dan


Tenaga Kesehatan lain
• Pembinaan terhadap Anggota dalam praktek
Profesi
• Partner Pemerintah dalam implementasi
berbagai Kebijakan dan Regulasi Farmasi
• Peningkatan kompetensi, kapabilitas dan
keterampilan profesional Bidang Farmasi
• Penetapan kompetensi Apoteker di Fasilitas
kesehatan (SKAI)

8
Pelayanan Kefarmasian

➢ Praktik
➢ Tanggung jawab ➢ Apotik
➢ Terapi ➢ IFRS
➢ Sediaan Farmasi ➢ Puskesmas
➢ Outcome : ➢ Klinik
quality of life ➢ Praktik Bersama
➢ Toko Obat
OBAT, BAHAN OBAT
OBAT TRADISIONAL
KOSMETIKA
Pelayanan Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan

Pengelolaan
KESELAMATAN Pelayanan farmasi
sediaan
PASIEN klinik
farmasi

SEDIAAN FARMASI YG AMAN, PENINGKATAN OUTCOME


KHASIAT DAN MUTU TERJAMIN TERAPI

Pengakajian Rekonsiliasi
Perencanaan Pengadaan Penerimaan Resep Obat Konseling

Pemantauan
Penyimpanan Distribusi Visite
Terapi
Pelayanan Kefarmasian di
Rumah
(Home Pharmacy Care)
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan
juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian
yang bersifat kunjungan rumah, khususnya
untuk kelompok lansia dan pasien dengan
pengobatan penyakit kronis lainnya
Kegiatan
1. Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang
berhubungan dengan pengobatan
2. Identifikasi kepatuhan pasien
3. Pendampingan pengelolaan Obat dan/atau alat
kesehatan di rumah, misalnya cara pemakaian Obat
asma, penyimpanan insulin
4. Penilaian/pencarian (assessment) masalah yang
berhubungan dengan pengobatan
5. Monitoring pelaksanaan, efektifitas dan keamanan
penggunaan Obat berdasarkan catatan pengobatan
pasien
6. Dokumentasi pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di
rumah
PeranApoteker dalam Terapi Obat
Mengamankan terapi obat dengancara:
o Memaksimalkan manfaat danmeminimalkan
resiko terapi obat

o Mengawal pasien atau klien mencapai tujuan


terapi dengan memberi jaminan bahwa
terapi obatnya tepat indikasi, efektif, aman
dan dapat mematuhi aturanpemakaian
Pelayanan?/
X AsuhanKefarmasian

•Adalah pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker untuk


membantu masyarakat atau individu mengatasi
problem kefarmasian
•Problem kefarmasian adalah problem terkait obat
untukterapi
•Paradigma yang dipakai untuk menyelesaikan
problem adalah safety, efficacy, economic
containtment
Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian
Apoteker harus :
1. Memahami sifat, khasiat, cara penggunaan, dosis,
efek samping, kontra indikasi, toksisitas dan
farmakokinetik sediaan farmasi
2. Dapat berkomunikasi secara efektif kepada pasien
dan profesi kesehatan lain
3. Mengetahui faktor-faktor apa yang menentukan
dimulai, diubah, dipertahankan atau dihentikan
suatu pengobatan
4. Mengembangkan data base pasien melalui
wawancara dengan pasien
5. Menunjukkan kematangan & tanggung jawab profesi
kepada pasien & profesi kesehatan lainnya
KERJA NYATA APOTEKER
• AMBIL KENDALI PENGELOLAAN OBAT
• PERIKSA PERIJINAN
• SUDAH MEMPERBAHARUI PERIJINAN ??
• KENDALI PELAPORAN
• UPDATE PERATURAN

BE PROFESSIONAL
OBAT ILEGAL & APOTEKER
PERSYARATAN SEDIAAN FARMASI

AMAN, BERMUTU, IZIN EDAR (NO.


BERKHASIAT REG. & NOTIFIKASI

OBAT,
BAHAN OBAT,
OBAT TRADISIONAL
& KOSMETIKA

PENANDAAN
SESUAI CPOB LENGKAP
Faktor yang berpengaruh pada Kualitas Sediaan
Farmasi di RS
Sistem
Pengelolaan
sediaan Farmasi
sesuai Standard Sediaan
Apoteker yg YANFAR farmasi yg
melakukan aman,
Praktek Penyediaan Sarana
berkhasiat,
yg mendukung
Kefarmasian bermutu, dan
pengelolaan
terjangkau
Kebijakan
pengelolaan obat
sistem satu pintu

PP no 51/2009 ttg Standar Pelayanan UU& no 36/2009 ttg


Pekerjaan Kefarmasian Kefarmasian kesehatan (Pasal 98)
Proses Pengelolaan dan Penggunaan Obat
(DRUG USE PROCESS)
PEMILIHAN
PEMANTAUAN PERENCANAAN
MANFAAT 1 PENGADAAN
10
& KEAMANAN
2
PENGGUNAAN
9

PENGELOLAAN
& INFORMASI PENGADAAN
PENGGUNAAN

8 4
PEMBERIAN & PENYIMPANAN
INFORMASI 5
7
PERACIKAN 6
& INFORMASI PENYALURAN
PERESEPAN
& INFORMASI
Peran Dokter Peran Farmasis
Peran Perawat
Peran Penderita
19
HAK KONSUMEN = KEWAJIBAN
PENYEDIA JASA / BARANG
KESAMAAN HAK
/ ADIL PRODUK AMAN,
KERAHASIAAN
MUTU, KHASIAT

HAK
KONSUMEN
DIDENGAR
GANTI RUGI KEWAJIBAN KELUHANNYA
PRODUSEN

DAPAT
PEMBINAAN ADVOKASI / INFORMASI
PERLINDUNGAN
Analisis Masalah Peredaran Obat Ilegal

PELANGGARAN
Masih ada oknum RS yang mengadakan /
PENGELOLAAN menggunakan obat yg tdk berasal dr IFRS
SEDIAAN FARMASI
SATU PINTU

•Pengadaan tdk melalui jalur resmi


PELANGGARAN • Hanya Sediaan Farmasi yang memiliki
PROSEDUR Ijin edar yg beredar di RS
• Kontrak tdk disebutkan tang.jwb pemasok
PENGADAAN tmsk menjaga keamanan, khasiat dan mutu
SISTEM SATU PINTU

Undang-Undang Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit

Pengelolaan Alat Kesehatan, Sediaan Farmasi,


dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit
harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem
satu pintu.
SISTEM SATU PINTU

Definisi • satu kebijakan kefarmasian

• pembuatan formularium,
Ruang lingkup pengadaan, dan pendistribusian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai

• mengutamakan
Tujuan kepentingan pasien
Manfaat sistem satu pintu
Proses pengawasan dan pengendalian lebih mudah
Standardisasi jenis sed farmasi & alkes Mutu-

sed. farmasi & alkes terjamin

Penurunan risiko kesalahan sed farmasi & alkes

Akses data akurat Peningkatan mutu-

pelayanan

Peningkatan pendapatan rs dan kesejahteraan pegawai


PRASYARAT PENYELENGGARAAN
STANDAR YANFAR

Pengorganisasian
Ketersediaan SD yg orientasi
Kefarmasian keselamatan SPO
pasien

DUKUNGAN MANAJEMEN FASKES


SPO
• Continual improvement standard of service
• Evidence bagi pelayanan yg mengutamakan pasien
• Jaminan mutu dan pelayanan yg konsisten
• Memungkinkan keahlian seluruh tim diaplikasikan
• Memungkinkan pendelegasian
• Mencegah kebingungan (siapa melakukan apa)
• Menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas
• Tools untuk training staf
• Kontribsi terhaap proses audit
SPO BIDANG KEFARMASIAN

• Hendaklah spesifik bidang kefarmasian


• Tergantung pada kompetensi staf
• Dalam kondisi normal, dapat digunakan setiap
saat
• Diberi nomer, diketahui waktu di up date
• Disimpan yg up date, direview berkala
SEDIAAN FARMASI ILEGAL/TMS
BAHAN AKTIF BAHAN AKTIF BAHAN RUSAK /
TIDAK ADA KURANG KADALUARSA

TIDAK ILEGAL/ KEMASAN


TERDAFTAR TMS PALSU

ADA BAHAN TERKONTA


JALUR ILEGAL
DILARANG MINASI

UANG & BIOTERORISME


SF YANG SERING ILEGAL/TMS
BANYAK DIBUTUHKAN / HARGA MAHAL

IMPOR – PRODUKSI – DISTRIBUSI – RITEL -


KONSUMEN

NPP, ANTIBIOTIK, ANALGETIK, VAKSIN,


HORMON, STEROID, ANTIHISTAMIN,
ANTIVIRUS, SEDIAAN UNTUK EREKSI
KOSMETIKA TERTENTU,
SUPLEMEN MAKANAN, JAMU TERTENTU
DAMPAK OBAT ILEGAL/TMS

BAHAN AKTIF KURANG/


TIDAK ADA / SALAH
PENAMPILAN BERBEDA :
MORBIDITAS
BENTUK, RASA, WARNA,
&
CETAKAN, DLL
NORTALITAS
PERUBAHAN BENTUK, RASA,
WARNA, MENGENDAP,
EMULSI PECAH
FAKTOR OBAT ILEGAL
• ‘LIFESTYLE’
• GLOBALISATION
• INTERNET
• SWAMEDIKASI
• KETERSEDIAAN ALAT & TEKNOLOGI
PEMBUATAN
• KELEMAHAN REGULASI & PENEGAKAN
• HOME INDUSTRI
• KRIMINAL TERORGANISIR
MENCEGAH ( 1)
1. PROTEKSI PRODUK : HOLOGRAM, WARNA SPESIFIK,
KODE KHUSUS, GAMBAR7 WARNA,UK, WADAH /
KEMASAN
2. APOTEKER MENGIKUTI PERKEMBANGAN /
PERUBAHAN PRODUK
3. PROSEDUR TERKONTROL : PENGADAAN / PEMBELIAN
: CoA, PERJANJIAN PEMBELIAN, BUAT DAFTAR
NEGATIF, DLL
4. PENGENALAN KONSUMEN & PERILAKUNYA SERTA
BERKOMUNIKASI EFEKTIF
5. MELIBATKAN & PENYULUHAN TERHADAP
MASYARAKAT TENTANG MUTU, KEAMANAN,
MANFAAT/ KHASIAT, “COST EFFECTIVENESS”, OBAT
MENCEGAH (2)
1. MARI MENDIDIK (CALON )TENAGA KEFARMASIAN
2. PASTIKAN SUMBER TERBAIK,HATI HATI DENGAN
PEMASOK NAKAL & ILEGAL
3. CEK & RICEK PENERIMAAN OBAT
4. MONITOR TANDA TANDA OBAT ILEGAL/TMS
5. JIKA ADA TANDA-TANDA, LAPORKAN KEPADA
PIHAK TERKAIT
6. MEMELIHARA MUTU SEDIAAN FARMASI
7. FARMAKOVIGILANS/ MESO
8. MEMELIHARA PENCATATAN / PATIENT
MEDICATION RECORD
ANTISIPASI E-PHARMACY
1. APOTIK LEGAL & UNTUK PELAYANAN E – PHARMACY
2. APOTIK & APOTEKER MEMENUHI STANDAR PELAYANAN
3. APOTEKER KOMPETEN + KOMPETENSI E-PHARMACY
4. BEKERJASAMA DENGAN PROVIDER BERIZIN
5. DAKTER TERDAFTAR, RESEP RESMI, & MAMPU TELUSUR
6. MEMILIKI PROSEDUR & MENJAGA RAHASIA
KEDOKTERAN DAN KEFARMASIAN
7. MENGENAL SEBAIK MUNGKIN PASIEN / KLIEN
8. OBAT LEGAL & DIKEMAS SECARA CUKUP
9. TERSEDIA “ CUSTOMER SERCICE”
Tindakan Pencegahan Obat Palsu di RS
Penerapan sistem satu pintu dalam pengadaan Sediaan
Farmasi : oleh IFRS

Pengadaan Sediaan Farmasi mengikut ketentuan yang


berlaku

Apoteker harus terlibat dan bertanggung jawab mulai dari


perencanaan, pengadaan sd distribusi obat dan vaksin.

Melakukan Evaluasi Terhadap Pemasok Sediaan Farmasi


PENGAWASAN OBAT
PENGAWASAN PRE PENGAWASAN
MARKET POST MARKET
• Inspeksi sarana
produksi, distribusi
dan pelayanan obat
• Pengawasan • Obat dan
penerapan CPOB thd • Pengawasan mutu vaksin
Industri Farmasi; obat beredar dengan
SISTEM REGISTRASI
• Penilaian keamanan, (sampling dan kualitas
OBAT YANG
khasiat dan mutu pengujian) rendah tidak
TRANSPARAN,
TERORGANISIR, obat sebelum • Pengawasan aspek akan
TERLATIH beredar; keamanan obat
(ADMINISTRASI,
diterima
INSPEKSI) DAN • Evaluasi BA/BE utk beredar pasien
INDEPENDEN kesetaraan terapetik (pharmacovigilance) • Monitor
obat generik dengan • Pengawasan penggunaan
obat inovator terhadap penandaan obat
dan iklan yang
beredar
PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN
KOMPETENSI SDM KEFARMASIAN
Pelayanan farmasi Kolaborasi Tanggung jawab
klinik ---langsung profesional dan etika, hukum dan
ke pasien kerja sama tim profesi

Pemberian Komunikasi dan


informasi terapi Distribusi obat
edukasi
dan obat

Pengetahuan
menajemen dan
skil
DOKUMENTASI SELURUH AKTIFITAS PELAYANAN
KEFARMASIAN

Memberikan bukti
Data yang
Membantu untuk dan kepastian
terdapat dalam Memberikan
menjamin mutu hukum bagi
dokumen dapat kontribusi pada
dan konsistensi tenaga
digunakan untuk proses Akreditasi
pelayanan kefarmasian dan
penelitian/survey
pasien
PENUTUP
Pengadaan sediaan farmasi haruslah
dilakukan melalui sistem 1 pintu yaitu IFRS

Pengadaan melalui jalur resmi (PBF/PBF


cabang yg izinnya masih berlaku) menjamin
tercegahnya peredaran sediaan farmasi di RS

Pengelolaan sediaan farmasi oleh tenaga


yang memiliki kompetensi dan kewenangan
bidang kefarmasian (apoteker)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai