Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian stunting

Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah


kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun
(balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang
terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting
apabila panjang atau tinggi badannya berada di bawah minus
dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya.
Standar yang dimaksud terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dan beberapa dokumen lainnya. Pada anak yang
stunting akan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan otak pada anak yang disebabkan karena
kekurangan asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan
kurangnya stimulus psikososial. Stunting ditandai dengan
panjang/tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya.
Anak stuntingakan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal.
Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit
dan di masa depan berisiko menurunkan produktivitas

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan


menunjukkan bahwa sejak 2007 – 2013, data Riskesdas 2013
menemukan 37,2% atau sekitar 9 juta anak balita mengalami
stunting. Data Riskesdas 2018 mencatat stunting sebesar 30,8%.
NamFakun demikian, walaupun mengalami penurunan angka ini
masih tergolong tinggi. Puskesmas Kebonagung stunting 2019
sebanyak 16 anak hingga bulan Mei 2019 dari 14 desa.

2. Penyebab Anak Stunting

Penyebab anak stunting adalah :

a. Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupu nak balita

b. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi


sebelum dan masa kehamilan, serta setelah melahirkan
c. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layann ANC
(pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post
Natal Care danpembelajaran dini yang berkualitas.

d. Masih kurangnya akses terhadap makanan yang bergizi

Hal ini dikarenakan harga makanan yang bergizi di Indonesia


masih tergolong mahal

e. Kurangny akses ke air bersih dan sanitasi

3. Pencegahan stunting diantaranya adalah :


Bagaimana Menangani Stunting? Penangan stunting dilakukan
melaluiIntervensi Spesifik dan Intervensi Sensitifpada sasaran 1.000 hari
pertama kehidupanseorang anak sampai berusia 6 tahun.Intervensi Gizi
SpesifikIntervensi yang ditujukan kepada ibu hamil dan anak dalam 1.000
hari pertama kehidupanKegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor
kesehatanIntervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat
dalam waktu relatif pendekIntervensi Gizi Sensitif Intervensi yang ditujukan
melalui berbagai kegiatan pembangunan diluar sektor
kesehatanSasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk
sasaran 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Intervensi Gizi Sensitif Idealnya dilakukan melalui berbagai kegiatan
pembangunan diluar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70%
Intervensi Stunting. Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat
secara umum dan tidak khusus ibuhamil dan balita pada 1.000 Hari
PertamaKehidupan (HPK).1.Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air
Bersih.2.Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.3.Melakukan
Fortifikasi Bahan Pangan.4.Menyediakan Akses kepada Layanan
Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).5.Menyediakan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN).6.Menyediakan Jaminan Persalinan Universal
(Jampersal).7.Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang
tua.8.Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.9.Memberikan
Pendidikan Gizi Masyarakat.10.Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual
dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.11.Menyediakan Bantuan dan
Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.12.Meningkatkan Ketahanan Pangan
dan Gizi.

Anda mungkin juga menyukai