SEKOLAH pada saat ini sering sekali dihadapkan pada sejumlah dilema yang muncul sebagai
akibat dari berbagai dinamika yang terjadi baik yang eksternal maupun internal sekolah. Dinamika
kehidupan politik dan kenegaraan yang pada gilirannya berimbas pada penundaan penerapan
kurikulum 2013 di sebagian sekolah merupakan contoh keadaan eksternal yang berpengaruh
langsung terhadap praktik kehidupan sekolah. Sekolah dan bahkan Dinas Pendidikan Provinsi,
Kabupaten/Kota dihadapkan pada dua pilihan apakah tetap melanjutkan penerapan kurikulum
2013 atau kembali menerapkan k Masing-masing kurikulum memiliki sejumlah konsekuensi yang
tidak kecil baik dilihat dari segi pengembangan kurikulum (perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kurikulum) maupun dari segi pendukung pengembangan kurikulum (misalnya,
manajemen, keuangan, penyalahgunaan narkoba) adalah merupakan contoh dari keadaan yang
memaksa sekolah untuk memilih apakah perlu tindakan pendidikan yang bersifat shock therapy.
Pemilihan tindakan yang tegas ini bukannya tanpa risiko. Ada sejumlah hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu, kelanjutan pendidikan siswa, kondisi keluarga siswa, HAM, hukum, dan
dinamika keadaan masyarakat di sekitar sekolah.
Pengambilan kegiatan prngambilan oleh warga sekolah meningkat serta kualitas praktik
pendidikan meningkat pula. Untuk dapat menghasilkan keputusan pendidikan yang berkualitas
tersebut kita perlu menginvestasikan waktu, tenaga dan sumber daya yang memadai untuk
melakukan berbagai langkah-langkah sistematis pengambilan keputusan.