Pada tahun 2014 Profit Margin sebesar 0,2297 atau 22,97% artinya,
Rp1,00 penjualan menghasilkan laba 22,97%. Pada tahun 2015 Profit Margin sebesar
21,46% mengalami penurunan dari tahun 2014 yang artinya kemampuan perusahaan
menghasilkan laba rendah. Solusi yang dapat ditawarkan untuk perusahaan ialah meningkat
penjualan dengan cara meningkatkan kualitas produk, melakukan riset pasar dan
meminimalkan biaya atas operasi penjualan.
Pada tahun 2016 Profit Margin sebesar 0,214 atau 21,40% mengalami
penurunan dari tahun 2015 yang artinya kemampuan perusahaan menghasilkan laba
rendah. Solusi yang dapat ditawarkan untuk perusahaan ialah meningkat penjualan dengan
cara meningkatkan kualitas produk, melakukan riset pasar dan meminimalkan biaya atas
operasi penjualan.
Pada tahun 2017 Profit Margin sebesar 0,2274 atau 22,74% mengalami
kenaikan dari tahun 2016 yang perusahaan semakin baik dalam meminimalkan beban, baik
itu beban bunga, pajak atau pun bahan baku yang dipakai untuk kegiatan operasi penjualan.
Pada tahun 2018 Profit Margin sebesar 0,2915 atau 29,15% mengalami
kenaikan dari tahun 2017 yang artinya perusahaan semakin baik dalam meminimalkan
beban, baik itu beban bunga, pajak atau pun bahan baku yang dipakai untuk kegiatan
operasi penjualan.
Pada tahun 2014 Return on Assets (ROA) sebesar 0,5551 atau 55,51%. Artinya,
Rp1,00 dari asset dapat menghasilkan laba sebelum bunga dan pajak 55,51%,
perusahaan mampu memanfaatkan aset-asetnya dengan baik, sehingga bisa
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pada tahun 2015 Return on Assets (ROA) sebesar 0,4977 atau 49,77%
mengalami penurunan dari tahun 2014 yang artinya perusahaan tidak efektif dalam
mengelola asetnya, misalnya persediaan yang sangat banyak. Solusi yang ditawarkan
untuk perusahaan ialah usaha dari manajemen dalam meningkatkan nilai penjualannya
tapi nilai penjualan atau pendapatan yang tinggi tentu belum cukup jika tidak dibarengi
dengan efisiensi biaya atau beban. Beban yang termasuk didalamnya, yang perlu
dilakukan efisiensi adalah harga pokok penjualan dan beban lainnya seperti mengurangi
porsi modal dari bank yang bisa menurunkan beban keuangan dan lain sebagainya
Pada tahun 2016 Return on Assets (ROA) sebesar 0,5118 atau 51,18%
mengalami kenaikan dari tahun 2015 yang artinya. perusahaan lebih efektif dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan jumlah laba bersih sebelum bunga dan pajak
(EBIT) yang lebih besar.
Pada tahun 2017 Return on Assets (ROA) sebesar 0,4956 atau 49,56%
mengalami peurunan dari tahun 2016 yang artinya artinya perusahaan tidak efektif
dalam mengelola asetnya, misalnya persediaan yang sangat banyak. Solusi yang
ditawarkan untuk perusahaan ialah usaha dari manajemen dalam meningkatkan nilai
penjualannya tapi nilai penjualan atau pendapatan yang tinggi tentu belum cukup jika
tidak dibarengi dengan efisiensi biaya atau beban. Beban yang termasuk didalamnya,
yang perlu dilakukan efisiensi adalah harga pokok penjualan dan beban lainnya seperti
mengurangi porsi modal dari bank yang bisa menurunkan beban keuangan dan lain
sebagainya
Pada tahun 2018 Return on Assets (ROA) sebesar 0,6241 atau 62,41%
mengalami kenaikan dari tahun 2017 yang artinya perusahaan lebih efektif dalam
mengelola asetnya untuk menghasilkan jumlah laba bersih sebelum bunga dan pajak
(EBIT) yang lebih besar.
Pada tahun 2014 Return on Equity (ROE) sebesar 103,9010 atau 10390,10% angka ini
menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
dari ekuitas atau modal yang dimiliki (baik modal sendiri maupun modal yang disetor
oleh pemegang saham). Atau dengan kata lain, mengukur pengembalian atas modal.
Pada tahun 2015 Return on Equity (ROE) sebesar 102,61 atau 10261,45%
mengalami peurunan dari tahun sebelumnya penurunan ini disebabkan oleh anjloknya
pendapatan karena turunnya penjulan yang disebabkan oleh lemahnya pertumbuhan
ekonomi dan juga sedikitnya jumlah produk baru.
Pada tahun 2016 Return on Equity (ROE) sebesar 112,344 atau 11234,49%
artinya perusahaan tersebut mampu memaksimalkan tingkat pengembalian ekuitas
untuk menghasilkan laba bersih dan perusahaan bisa memuaskan kepentingan
pemegang saham.
Pada tahun 2017 Return on Equity (ROE) sebesar 122,8264 atau 12282,64%
artinya perusahaan semakin baik dalam memaksimalkan tingkat pengembalian ekuitas
untuk menghasilkan laba bersih dan perusahaan bisa memuaskan kepentingan
pemegang saham. Diakibatkan oleh laba bersih perusahaan mengalami peningkatan
ekuitas stagnan, laba bersih mengalami peningkatan dan ekuitas turun, dan laba bersih
mengalami peningkatan dan ekuitas juga meningkat tetapi persentase laba bersih lebih
tinggi.
Pada tahun 2018 Return on Equity (ROE) sebesar 159,7085 atau 15970,85%
artinya perusahaan semakin baik dalam memaksimalkan tingkat pengembalian ekuitas
untuk menghasilkan laba bersih dan perusahaan bisa memuaskan kepentingan
pemegang saham. Diakibatkan oleh laba bersih perusahaan mengalami peningkatan
ekuitas stagnan, laba bersih mengalami peningkatan dan ekuitas turun, dan laba bersih
mengalami peningkatan dan ekuitas juga meningkat tetapi persentase laba bersih lebih
tinggi. Jika ROE mengalami peningkatan yang besar dan naik secara stagnan,
perusahaan tersebut dianjurkan untuk terus berinvestasi.