Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PPRA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KANJURUHAN


KABUPATEN MALANG

i
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN
Jalan Panji No.100 Telp (0341) 395041 Fax (0341) 395024
E-mail: rsud-kanjuruhan@malangkab.go.id Website: http://rsud-kanjuruhan.malangkab.go.id
KEPANJEN 65163

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN


KABUPATEN MALANG
NOMOR : 188.4/68/KEP/35.07.208/2018
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PPRA
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN
KABUPATEN MALANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN


KABUPATEN MALANG

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan,
diperlukan suatu proses pelayanan yang professional, cepat
dan tepat serta sesuai dengan ketentuan dan standar yang
berlaku
b. Bahwa untuk kepentingan tersebut diatas, perlu diterbitkan
Keputusan Direktur Tentang Pedoman Pengorganisasian
PPRA di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten
Malang.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1087/MENKES/SK/VII/2008 tentang Standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
983/MENKES/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit Umum Daerah;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
129/MENKES /SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;
7. SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
811/MENKES/SK/X/ 2006 Tanggal 03 Oktober 2006
tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Malang Milik Pemerintah Kabupaten Malang
Provinsi Jawa Timur (Diktum ke 2 perihal peningkatan kelas
Rumah Sakit dari kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan).

ii
8. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pola
Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten Malang.
9. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2014 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan.
10. Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
Kabupaten Malang Nomor: 56 tahun 2017 tentang
Pembentukan Instalasi di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan:
Kesatu : Pedoman Pengorganisasian PPRA di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang
Kedua : Pedoman Pengorganisasian PPRA di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian PPRA di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kabupaten Malang ini harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan
dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kabupaten
Malang.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kepanjen
Pada Tanggal : 15 Oktober 2018

DIREKTUR RSUD KANJURUHAN


KABUPATEN MALANG

Drg. MARHENDRAJAYA, MM, Sp.KG


Pembina Tk.I
NIP. 196612041992031004

iii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….. 01


BAB II GAMBARAN UMUM RS …………………………………………………….. 02
BAB III VISI DAN MISI …………………………………………………………….. 05
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS……………………………………………… 06
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA…………………………………… 11
BAB VI URAIAN JABATAN…………………………………………………………….. 12
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA…………………………………………………… 18
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL…………………. 21
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ………………………………………………………. 22
BAB X PELAPORAN…………………………………………………………..………… 23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan adalah Rumah Sakit Umum
Daerah milik Pemerintah Kabupaten Malang, terletak diatas tanah seluas
32.140 m2 dengan bangunan yang didirikan dan digunakan untuk operasional
pelayanan sampai saat ini seluas 17.550m2, berada di Malang Selatan dan
mempunyai 280 tempat tidur dengan tingkat hunian rata-rata 46.33% (data
rekam medik tahun 2018). Penurunan BOR ini dikarenakan adanya kebijakan
BPJS yang menggunakan metode rujukan berjenjang secara online, sehingga
berdampak pada menurunnnya jumlah rujukan ke rumah sakit Type B.
RSUD Kanjuruhan terus berupaya meningkatkan potensi diri untuk
meningkatkan kapasitas pelayanannya kepada masyarakat agar menjadi Rumah
Sakit pilihan bagi masyarakat dalam bidang kesehatan. Pada tahun 2006 status
RSUD Kanjuruhan telah meningkat menjadi Rumah Sakit Kelas B Non
Pendidikan, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 23 Oktober
2006 Nomor 811/MENKES/SK/X/2006, tentang Peningkatan Kelas RSUD
Kanjuruhan Kabupaten Malang dari kelas C menjadi kelas B Non Pendidikan.

B. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;

1
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daearah Tahun 2005 – 2025;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tahun
2010 – 2015;
15. Peraturan Bupati Malang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pola Tata Kelola
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah “Kanjuruhan”
Kepanjen;
16. Peraturan Bupati Malang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan;
17. Surat Keputusan Bupati Malang Nomor: 180/232/KEP/421.013/2009
tentang Penetapan RSUD Kanjuruhan sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) penuh.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Pengertian
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan yang selanjutnya disingkat dengan
RSUD Kanjuruhan adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
dengan mengutamakan pengobatan dan pemulihan tanpa mengabaikan
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui
penyediaan pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat (emergensi) dan
tindakan medik.

B. Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan merupakan unsur pendukung tugas
Kepala Daerah bidang salah satu unit pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
penyelenggaraan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan
sesuai peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya
rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
bidang tugasnya.

C. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud tersebut diatas, RSUD
Kanjuruhan berada dan berintegrasi dalam Sistem Kesehatan Daerah,
mempunyai fungsi:
1. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data berbentuk data base serta
analisa data untuk menyusun program kegiatan.

3
2. Perencanaan strategis bidang pelayanan kesehatan perorangan.
3. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan perorangan.
4. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang
pelayanan kesehatan perorangan.
5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan perorangan.
6. Penyelenggaraan dan pengawasan standar pelayanan si pegawai sipil daerah
minimal yang wajib dilaksanakan bidang pelayanan kesehatan.
7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.
8. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang kepegawaian di
lingkungan Pemerintah Daerah.
9. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Daerah.
10. Pelayanan medik.
11. Pelayanan penunjang medik dan non medik.
12. Pelayanan dan asuhan keperawatan.
13. Pelayanan rujukan.
14. Pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan dan bidang lainnya sesuai
kebutuhan rumah sakit.
15. Penelitian dan pengembangan.
16. Pengelolaan sumber daya rumah sakit.
17. Pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan kaidah ekonomi.
18. Perencanaan program, rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta humas
dan pemasaran rumah sakit.
19. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat, lembaga
pemerintah dan lembaga lainnya.

4
BAB III
VISI DAN MISI

A. Visi
Menjadi rumah sakit terbaik dan bermutu
B. Misi
1. Meningkatkan performance rumah sakit dan optimalisasi layanan
2. Memberikan pelayanan kesehatan rujukan kepada masyarakat secara
komprehensif dan profesional
3. Mewujudkan pelayanan publik yang inovatif
4. Melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) secara efektif dan efisien
5. Mewujudkan sumber daya manusia yang sejahtera
C. Tujuan
Mewujudkan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai standar
D. Sasaran
1. Meningkatnya kualitas pelayanan yang didukung oleh ketersediaan sarana
prasarana dan peralatan serta sumber daya manusia
2. Terwujudnya pelayanan yang terstandar akreditasi sesuai dengan kelasnya
3. Meningkatnya kepuasan pelanggan
4. Dukungan penganggaran yang efektif dan efisien
E. Strategi
1. Peningkatan performance
2. Optimalisasi layanan
3. Inovasi tiada henti
4. Pengembangan pendidikan dan penelitian
F. Program dan Kegiatan
1. Standarisasi pelayanan kesehatan
2. Peningkatan pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah sakit
3. Pembinaan lingkungan sosial

5
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. Perangkat Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan berdasarkan
Peraturan Bupati Malang No. 33 Tahun 2014 tanggal 10 Nopember 2014
tentang Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah, diatur dan
ditetapkan sebagai berikut :
1. Direktur
Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Malang melalui
Sekretaris Daerah
2. Wakil Direktur
Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
a. Wakil Direktur Pelayanan
1) Bidang Pelayanan Medik, berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Wakil Direktur Pelayanan.
a) Seksi Pelayanan Medik
b) Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medik
2) Bidang Pelayanan Keperawatan, berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.
a) Seksi Pelayanan Keperawatan
b) Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Keperawatan
3) Bidang Sarana dan Pelayanan Penunjang, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Pelayanan.
a) Seksi Pelayanan Penunjang
b) Seksi Monitoring dan Evaluasi Sarana Penunjang
b. Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan
1) Bagian Umum dan Kepegawaian, berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Kepegawaian
c) Sub Bagian Perlengkapan

6
2) Bagian Keuangan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.
a) Sub Bagian Penerimaan
b) Sub Bagian Pengeluaran
c) Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi
3) Bagian Perencanaan Program, Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan
serta Humas dan Pemasaran, berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan.
a) Sub Bagian Perencanaan Program
b) Sub Bagian Rekam Medik, Evaluasi dan Pelaporan
c) Sub Bagian Humas dan Pemasaran
c. Unit–unit Non Struktural
1) Komite, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
a) Komite Farmasi dan Terapi
b) Komite Medik
c) Komite Keperawatan
d) Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
2) Instalasi, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil
Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing
penyelenggaraan kegiatan dalam tanggung jawab masing-masing Wakil
Direktur.
1) Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur Pelayanan :
a) Instalasi Rawat Jalan
b) Instalasi Rawat Inap
c) Instalasi Gawat Darurat
d) Instalasi Bedah Sentral
e) Instalasi Anestesiologi dan Terapi Intensif
f) Instalasi Hemodialisa
g) Instalasi Pusat Pelayanan Terpadu
h) Instalasi Pelayanan Khusus
i) Instalasi Rehabilitasi Medik

7
j) Instalasi Perinatal Resiko Tinggi dan Persalinan Komprehensif
k) Instalasi Patologi Klinik
l) Instalasi Radiologi
m) Instalasi Farmasi
n) Instalasi Gizi
o) Instalasi Sterilisasi Sentral
p) Instalasi Pemeliharaan Sarana
q) Instalasi Sanitasi Lingkungan
r) Instalasi Kedokteran Kehakiman
s) Instalasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2) Instalasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan :
a) Instalasi Pelatihan
b) Instalasi Pendidikan Penelitian dan Pengembangan
c) Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit
d) Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit
e) Instalasi Peningkatan Mutu Rumah Sakit
d. Satuan Pengawas Internal (SPI)
Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur.
e. Kelompok Jabatan Fungsional
1) Terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai
kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya, dalam
unit kegiatan sesuai dengan kompetensinya, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Wakil Direktur.
2) Dalam rangka mempersiapkan peningkatan kelas RS menjadi kelas B
Pendidikan serta menjaga dan/atau memelihara mutu pelayanan
sesuai standar akreditasi RS dan/atau sertifikasi SMM ISO 9001:2015,
RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, Direktur membentuk beberapa
unit pelayanan, Panitia-panitia dan Tim-Tim yang bertugas membantu
Direktur dalam penyelenggaraan RS sesuai fungsinya.

8
3) Unit-unit Pelayanan, Panitia-panitia dan Tim-Tim tersebut dibentuk
dengan SK Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur, dengan struktur organisasi menyesuaikan/menyelaraskan
dengan organisasi fungsi Rumah Sakit serta peraturan per undang-
undangan yang berlaku, terdiri dari :
a) Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (PKPRS)
b) Tim PPRA
c) Tim Geriatri
d) Tim HIV Aids
e) Tim TB Dots
f) Tim Etik dan Hukum
g) Panitia Rekam Medik

9
B. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan

10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI PPRA

DIREKTUR

KETUA TIM PPRA

SERKERTARIS

PPRA

ANGGOTA

Keterangan :
: Instruktif/komando
: Koordinatif

11
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Ketua TIM PPRA


1. Syarat Jabatan
a. Klinisi dokter, dokter spesialis yang dalam tugasnya sehari-hari
terlibat penuh dalam perawatan pasien dan berminat di bidang
infeksi
b. Memiliki sertifikat pelatihan PPRA
2. Uraian Tugas
a. Memimpin dan menyelengarakan kegiatan PPRA di Rumah Sakit
b. Membuat kerangka dan mengevaluasi kebijakan
c. Memberi masukan kepada Direktur mengenai pelaksanaan program
PPRA di rumah sakit.
d. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antimikroba
yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data
resistensi antibiotika.
e. Mengkoordinasikan program PPRA, pendidikan dan pelatihan PPRA.
f. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
Pengendalian Resistensi Antimikroba.
g. Memberi usulan untuk kepada Direktur bagaimana cara
mengembangkan dan meningkatkan Program Pengendlian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit.
h.Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
i. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
j. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur Pengendalian
Resistensi Antimikroba yang berhubungan dengan prosedur terapi.
k. Bersama sama dengan anggota PPRA untuk membuat laporan serta
meneruskan laporan tersebut kepada Direktur.
l. Melaporkan kegiatan setiap tahun kepada KEMENKES RI

12
3. Wewenang
a. Penyelengara kegiatan PPRA di Rumah Sakit
b. Perencanaan evaluasi kebijakan dan pengembangan standart
pelayanan dan prosedur tetap PPRA
c. Perencanaan mengenai pelaksanaan program PPRA di rumah sakit.
d. Pemberi informasi usulan kepada Direktur untuk pemakaian
antimikroba yang rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan
kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan
data resistensi antibiotika.
e. Koordinasikan program PPRA, pendidikan dan pelatihan PPRA, dengan
unit lain
f. Pemberi usulan kepada direktur untuk mengembangkan dan
meningkatkan cara Pengendalian Resistensi Antimikroba.
g. Pemberi usulan untuk kepada Direktur bagaimana cara
mengembangkan dan meningkatkan Program Pengendlian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit.
h. Kontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
i. Penyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
j. Pembuat keputusan pengelolaan restricted antibiotika di rumah sakit
k. Monitoring dan mengajarkan praktek dan prosedur Pengendalian
Resistensi Antimikroba yang berhubungan dengan prosedur terapi.
4. Tanggung Jawab
a. Menjamin pelaksanaan seluruh kegiatan PPRA dengan baik
b. Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan PPRA
c. Melaporkan seluruh kegiatan PPRA kepada Direktur RSUD
d. Melaporkan kegiatan PPRA kepada KEMENKES
e. Pertanggunggjawaban penyelengaraan PPRA kepada Direktur RSUD

B. Wakil ketua PPRA

13
1. Syarat Jabatan:
a. Klinisi dokter, dokter spesialis
b. Memiliki sertifikat pelatihan PPRA
2. Uraian tugas
a. Membantu tugas pokok dan fungsi ketua PPRA
b. Mengajukan kerangka dan mengevaluasi kebijakan
c. Memberi masukan kepada ketua mengenai pelaksanaan program PPRA di
rumah sakit.
d. Memberikan usulan kepada ketua untuk pemakaian antimikroba yang
rasional di rumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi
antibiotika.
e. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara
Pengendalian Resistensi Antimikroba.
f. Memberi usulan untuk kepada ketua bagaimana cara mengembangkan
dan meningkatkan Program Pengendlian Resistensi Antimikroba di Rumah
Sakit.
g. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
h. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
i. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur Pengendalian
Resistensi Antimikroba yang berhubungan dengan prosedur terapi.
j. Menggantikan tugas ketua PPRA apabila berhalangan hadir
3. Wewenang
a. Membantu tugas pokok dan fungsi ketua PPRA
b. Pemberi Informasi kepada Ketua terkait pelaksanaan, pengembangan,
peningkatan, pengendalian penggunaan antibiotika.
c. Koordinasi dengan seluruh unit terkait surailense pola penggunaan
antibiotika, survailens pola resistensi, serta peningkatam pemahaman
terhadap resistensi antimikroba
4. Tanggung Jawab
a. Membantu kegiatan ketua PPRA

14
b. Melaporkan hasil koordinasi terkait kegiatan PPRA
c. Pertangungjawaban kepada ketua PPRA tentang
pelaksanaan,pegembangan, peningkatan pengendalian penggunaan
antibiotika.

C. Sekertaris PPRA
1. Uraian Tugas :
a. Melaksanakan tugas administrasi yang meliputi surat menyurat,
penyusunan laporan, dan penyimpanan arsip pelaporan komite
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).
b. Melaksanakan dan mengatur agenda kerja PPRA yang meliputi
penerimaan dan pengaturan jadwal koordinasi komite dan menyusun
jadwal pertemuan Ketua PPRA dengan anggota dan seluruh unit terkait.
c. Menyusun laporan kegiatan Surveilans dan kegiatan lain yang dilakukan
oleh PPRA.
d. Menyusun dan merekap hasil kegiatan PPRA untuk di tindak lanjuti oleh
Ketua PPRA sebagai pelaporan tertulis kepada Direktur.
2. Wewenang:
a. Membantu ketua dalam melaksanakan tugas administrasi
b. Koordinasi dengan unit terkait pelaporan survailens dan kegiatan lain
yang dilakukan oleh PPRA
c. Pelaksanaan koordinasi dengan unit lain di lingkungan rumah sakit

D. Anggota PPRA
1. Syarat jabatan :
a. Klinisi Perwakilan SMF atau Departement
b. Keperawatan
c. Instalasi Farmasi
d. Laboratorium Patologi Klinik
e. Komite PPI
f. Komite KFT

15
2. Uraian Tugas
a. Berperan aktif membantu ketua dalam pelaksanaan program
pengendalian resistensi antimikroba
b. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian
resistensi antimikroba
c. Melakukan survilense pola peresepan dan penggunaan antibiotika
d. Melakukan survilenses pola mikroba penyebab infeksi dan kepekaanya
terhadap antibiotik
e. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran
tentang prinsip pengendalian antimikroba, penggunaan antibiotika secara
bijak dan ketaat terhadap pengendalian infeksi melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan
f. Melaporkan seluruh kegiatan program pengendalian resistensi
antimikroba kepada ketua tim PPRA
3. Wewenang :
a. Pengawasan dan mengevaluasi pelaksanaan program pengendalian
resistensi antimikroba
b. Melakukan kegiatan survilense pola peresepan dan penggunaan
antibiotika
c. Melakukan kegiatan survilenses pola mikroba penyebab infeksi dan
kepekaanya terhadap antibiotik
d. Berkoordinasi serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
prinsip pengendalian antimikroba, penggunaan antibiotika secara
bijak dan ketaat terhadap pengendalian infeksi melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan
4. Tanggung jawab:
a. Melaporkan hasil kegiatana survailense, program pengendalian serta
berperan aktif dalam pelaksanaan program PPRA
b. Menyebarluaskan serta meningkatkan pemahaman dan kesadaran
tentang prinsip pengendalian antimikroba, penggunaan antibiotika

16
secara bijak dan ketaat terhadap pengendalian infeksi melalui
kegiatan pendidikan dan pelatihan

17
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA PPRA

Skema tata hubungan kerja dapat digambarkan sebagai berikut:

MANAGEMENT

RS
SMF
PATOLOGI

KLINIK
INSTALASI
FARMASI

KEPERAWATAN PPRA

KFT

Rekam
Medis Kamar
Operasi

PKRS
KOMITE
UNIT LAIN
PPI

Penjelasan bagan tata hubungan kerja PPRA dengan Unit/Instalasi di Rumah Sakit.
A. Staf Medis Fungsional
1. Menerapkan prinsip penggunaan antibiotika secara bijak dan menerapkan
kewaspadaan standart

18
2. Melakukan koordinasi program pengendalian resistensi antimikroba di
SMF/Bagian
3. Melakukan koordinasi dalam penyusunana panduan penggunaan antibiotika
di SMF
4. Melakukan evaluasi pengginaan antibiotika berasama tim

B. Keperawatan :
1. Menerapkan standart dalam upaya mencegah penyebaran mikroba resisten
2. Terlibat dalam pemberian antibiotika yang benar
3. Terlibat dalam pengambilan spesimen mikrobiologi secara tehnik aseptik

C. Instalasi Farmasi:
1. Mengelola serta menjamin mutu dan ketersediaan antimikroba yang
tercantum dalam formularium
2. Memberikan rekomendasi dan konsultasi serta terlibat dalam tata laksana
pasien infeksi, melalui pengkajian peresepan, pengendalian dan monitoring
penggunaan antimikroba, visite ke bangsal pasien bersama tim
3. Memberikan informasi dan edukasi tentang penggunaan antimikroba yang
tepat dan benar
4. Bersama klinisi dokter, melakukan audit penggunan antibiotika secara
kuantitatif dan kualitatif. Melalui review rekam medis dan semua lembar
pencatatan jejak rekam pasien
5. Monitoring efektivitas, efek samping dan keamanan antibiotika

D. Patologi Klinik:
1. Melakukan pemeriksaan mirkobiologi
a. Melaksanakan pemeriksaan kultur pada pasien sesuai indikasi.
b. Surveilens ke pasien terkait hasil kultur.
c. Laporan hasil pemeriksaan kultur.
2. Memberikan informasi pola mikroba dan pola resistensi secara berkala setiap
tahun

19
3. Menyusun pedoman kejadian luar biasa mikroba multiresisten

E. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi


1. Penerapan kewaspadaan standrat
2. Survileans kasus infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten
3. Cohorting/ isolasi bagi pasien infeksi yang disebabkan mikroba multiresisten

F. Komite Farmasi dan Terapi


1. Berperan dalam menyusun kebijakan dan panduan antimikroba di rumah
sakit
2. Memantau kepatuhan penggunaan antibiotika terhadap kebijakan dan
panduan di Rumah Sakit
3. Melakukan evaluasi penggunaan antimikroba bersama tim

G. PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit)


 Membuat jadwal PKRS tentang penggunaan Antimikroba secara bijak serta
kepada pasien, keluarga pasien dan pengunjung rumah sakit.
 Membuat laporan hasil PKRS PPRA ke tim PKRS rumah sakit.

H. Rekam Medik.
a. Koordinasi pengumpulan Rekam Pemberian Antibiotika dari instalasi
rawat inap

20
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Ketenagaan merupakan bagian dari kepegawaian yang memiliki tanggung


jawab dan tugas tertentu dalam suatu institusi, sedangkan tugas penting
kepegawaian adalah menerapkan pola dan prosedur kepegawaian sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam upaya menciptakan kepegawaian yang
stabil dan efektif. Macam atau kualifikasi dan jumlah tenaga tergantung dari besar
dan kegiatan institusi, kemampuan serta sarana dan fasilitas yang tersedia.
Masa bakti Tim PPRA ditetapkan dalam surat keputusan Direktur RSUD
Kanjuruhan Kepanjen. Kualifikasi ketua PPRA adalah klinisi dokter yang dalam
tugasnya sehari-hari terlibat penuh dalam perawatan pasien dan berminat di
bidang infeksi. Ketenagaan dari tim PPRA paling sedikit terdiri dari unsur
1. Klinisi Perwakilan SMF atau Departement
2. Keperawatan
3. Instalasi Farmasi
4. Laboratorium Patologi Klinik
5. Komite PPI
6. Komite KFT
NAMA JABATAN PENDIDIKAN SERTIFI JUMLAH
KASI KEBUTU
HAN
Ketua PPRA Dokter Spesialis Pelatihan 1
PPRA
Wakil Ketua PPRA Dokter Spesialis Pelatiha 1
n PPRA
Sekertaris PPRA Apoteker Pelatihan 1
PPRA
Anggota PPRA, terdiri dari  Dokter Spesialis 19
:  Apoteker
1. Staf Medis  S1 kep / D3 kep/
Fungsional D3 kebidanan
2. Instalasi Farmasi  D3 Analis
Keperawatan
3. Instalasi Patologi
Klinik
4. Komite PPI
5. Komite Farmasi
Terapi
21
BAB IX
ORIENTASI

1. Pertemuan rutin
a. Pertemuan rutin Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba
 Satu bulan sekali
 Peserta : Semua anggota PPRA
 Materi : Evaluasi kegiatan PPRA di semua unit
 Solusi dan rekomendasi
b. Rapat kerja dengan manajemen RS, ketua komite RS, kepala instalasi
dan kepala bidang di RS
 Tiga bulan sekali
 Jam 10.00 s/d selesai
 Peserta : Manajemen, Ketua komite RS, seluruh Kepala Instalasi
dan Kepala Bidang di RS
 Materi : Laporan pelaksanaan PPAM secara umum dan PPAM empirik
definitif di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan Penyampaian
permasalahan, Solusi serta tindak lanjut penyelesaian masalah yang
ditemukan.

2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau


sesuatu hal yang perlu dibahas segera.

22
BAB X
PELAPORAN

Dalam rangka tertib administrasi tim PPRA, maka perlu dibuat laporan yang
dilakukan secara berkala. Pelaporan ini bertujuan untuk mengetahui hasil capaian
kerja dan meningkatkan koordinasi antara PPRA dengan manajemen RS atau unit
terkait sehingga diharapkan dapat diketahui kondisi terkini dan dapat dilakukan
pengembangan terhadap kegiatan tim PPRA
1. LAPORAN TRIMESTER
 Laporan pelaksanaan PPAM secara umum dan PPAM Empirik definitif
 Laporan hasil audit kuantitatif dan kualitatif penggunaan antibiotika

2. LAPORAN TAHUNAN
 Pola mikroba, sensitivitas dan resistensi antibiotika pertahun
 Laporan angka kejadian infeksi rumah sakit yang disebabkan oleh
mirkoba resisten
 Laporan hasil audit kuantitatif dan kualitatif penggunaan
antibiotika

23

Anda mungkin juga menyukai

  • Untitled
    Untitled
    Dokumen1 halaman
    Untitled
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • Indikator Mutu
    Indikator Mutu
    Dokumen1 halaman
    Indikator Mutu
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • Asdf
    Asdf
    Dokumen3 halaman
    Asdf
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • Asfdasdf
    Asfdasdf
    Dokumen3 halaman
    Asfdasdf
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • Gvisus
    Gvisus
    Dokumen14 halaman
    Gvisus
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • Metpen Mike
    Metpen Mike
    Dokumen3 halaman
    Metpen Mike
    Michael susanto
    Belum ada peringkat
  • 4ep2uman 2 - Ppra
    4ep2uman 2 - Ppra
    Dokumen19 halaman
    4ep2uman 2 - Ppra
    Michael susanto
    Belum ada peringkat