Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

INFORMASI DAN TEKNOLOGI FARMASI

‘’SISTEM ELEKTRONIK FARMASI’’

Oleh :

PUTRI CANDRA SARI

O1B1 19 027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Aplikasi pengiriman layanan kesehatan memerlukan sistem penyediaan

obat yang kuat dan aman. Kehabisan persediaan dapat memiliki efek

memperparah pada perawatan pasien, terutama pada penyakit kronis. Electronic

Pharmacy System adalah istilah yang digunakan saat ini untuk menggambarkan

penerapan teknologi informasi dan komunikasi di sektor kesehatan. Saat ini, telah

memperhatikan pertumbuhan signifikan dalam penggunaan komputer di negara

berkembang untuk mengelola dan memberikan obat kepada pasien. Selain itu, ia

memelihara dan menganalisis catatan medis pasien, termasuk rejimen pengobatan

mereka.

Sistem ini dapat diadopsi menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK). Ini adalah desain proses untuk menjalankan semua kegiatan

sektor. Mulai dengan pendaftaran pelanggan, pilih produk dan menyimpan semua

informasi, hingga tagihan.

Menerapkan aplikasi farmasi dan mengintegrasikannya dengan data yang

diperoleh dari sistem yang ada, dapat membantu meningkatkan akurasi dan

kemudahan penciptaan kebutuhan dan stok medis pengelolaan. Selain itu, akan

mengurangi jumlah kehabisan persediaan medis.

Electronic Pharmacy System (EPS) adalah aplikasi berbasis web untuk

menjual obat-obatan melalui pemanfaatan alat dan teknologi untuk mencapai

tujuannya dan melaksanakan pekerjaannya dengan akurasi yang lebih besar.

Dengan demikian, pelanggan dapat menggunakan apotek secara elektronik.

Electronic Pharmacy System (EPS) bertujuan untuk mengurangi pekerjaan kertas


yang akan memberikan banyak fasilitas kepada pengguna dan mengurangi upaya

ini memungkinkan pasien untuk melakukan beberapa hal seperti kontak langsung

dengan apotek tertentu untuk meminta obat mereka dengan aman dan cepat.

Selain itu, pesanan dapat dikirim ke lokasi pasien dengan biaya yang lebih sedikit

yang akan menghemat upaya, uang, dan waktu. Selain itu, pasien bisa

menggunakan situs web apotek untuk membeli obat, bahan medis, perawatan bayi

dan ibu. Dengan Farmasi Elektronik, menunggu dan berdiri dalam antrian untuk

menerima obat dari apotek itu akan menjadi sesuatu dari masa lalu karena

elektronik apotek akan mempersingkat waktu. Selain itu, itu akan membawa

kenyamanan bagi pasien. Ini adalah ramah pengguna, di mana bertujuan untuk

membantu pengguna mengakses farmasi dengan mudah.

Resep elektronik adalah generasi elektronik dari peresepan melalui data

entry secara otomatis menggunakan software resep elektronik dan jaringan

transmisi yang menghubungkan resep dengan apotek. Resep elektronik

diharapkan dapat mengganti resep manual, resep yang dicetak komputer dan

computer faxed prescription. Keunggulan resep elektronik dibandingkan resep

manual tercantum dalam Tabel, Untuk menjamin kerahasiaan informasi pasien,

resep elektronik dikirimkan melalui jaringan yang aman dan tertutup yang hanya

ditujukan untuk kepentingan peresepan.

Kesalahan pengobatan (medication errors) sering terjadi di praktik umum

maupun rumah sakit. Kesalahan tersebut antara lain disebabkan kesalahan

penulisan resep (prescription errors) dan kesalahan peresepan (prescribing error)

karena keputusan medis yang salah. Selain itu, kesalahan peresepan juga
disebabkan oleh tulisan tangan dokter di kertas resep yang sulit dibaca dan

pemakaian singkatan tidak standar dalam menulis resep yang berpotensi

membahayakan pasien dan dapat menyebabkan perawatan pasien di bawah

standar. Oleh karena itu, perlu upaya untuk mencegah kesalahan penulisan resep

antara lain dengan penulisan resep secara elektronik dalam rangka peningkatan

kualitas layanan dan keselamatan pasien. Ketika berpikir tentang inovasi pada

sistem kesehatan, hampir selalu dihubungkan dengan teknologi medis (obat,

peralatan medis, penemuan diagnostik dan bedah), sedangkan inovasi di bidang

teknologi informasi kesehatan agak tertinggal. Di negara maju, seperti Amerika,

lembaga pemerintah berupaya mempromosikan sistem teknologi informasi

kesehatan secara aktif yang memicu munculnya ratusan perusahaan jasa di bidang

teknologi informasi kesehatan. Dukungan teknologi tersebut perlu dikembangkan

untuk memberikan proses yang paling efektif bagi pasien dan penyedia layanan

untuk meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan pasien serta berdampak

pada efisiensi, akurasi, penghematan biaya belanja obat yang akhirnya berdampak

pada peningkatan manfaat bagi pasien. Sistem rekam medis secara elektronik di

rumah sakit memicu gagasan peresepan elektronik atau e-prescribing yang

dikembangkan untuk mengurangi kesalahan dalam peresepan dan memberikan

proses paling efektif bagi pasien dan penyedia layanan untuk meningkatkan

kualitas layanan dan keselamatan pasien. Gagasan tersebut timbul karena adanya

laporan bahwa tulisan tangan dokter di kertas resep terkadang sulit dibaca dan

penggunaan singkatan tidak standar yang dapat menyebabkan salah penafsiran

dari pihak apotek dan berpotensi membahayakan pasien. Kesalahan tersebut


sebenarnya dapat dicegah. Penulisan tinjauan pustaka ini bertujuan memberikan

informasi tentang manfaat implementasi peresepan elektronik serta strategi yang

tepat dalam pelaksanaannya.

E-prescribing atau peresepan elektronik adalah teknologi elektronik yang

memungkinkan dokter dan praktisi medis lainnya untuk menulis resep elektronik

(e-resep) dan mengirimkannya ke komputer apotek yang dikehendaki yang

tergabung dalam jaringan

e-prescribing, langsung dari tempat praktik dokter/ tempat perawatan. Pengertian

lain e-prescribing adalah proses elektronik yang menghasilkan dan mengirimkan

permintaan resep elektronik dari dokter untuk dikirimkan oleh provider ke

komputer apotek yang dikehendaki langsung dari tempat perawatan/tempat

praktek dokter. Dokter tidak perlu menulis obat yang akan diberikan kepada

pasien dengan tulisan tangan di atas kertas resep, melainkan langsung

menuliskannya di komputer. Pada e-prescribing, e-resep dikirim melalui sistem

jaringan internet tertutup (intranet) yang aman. Dengan demikian, setiap

pengguna akses yang akan memasuki sistem tersebut harus melakukan autentikasi

terlebih dahulu yang memerlukan nama pengguna dan kata kunci atau SecureID

yang lain.

E-prescribing juga meningkatkan efisiensi apotek. Pengiriman resep

elektronik mempersingkat waktu dalam membaca resep sehingga memungkinkan

apoteker dapat mempersiapkan obat yang diperlukan lebih cepat. Sistem tersebut

dalam manajemen
tata laksana pasien rawat inap di rumah sakit dan rawat jalan dapat mengurangi

rawat inap yang lebih lama, mencegah morbiditas dan mortalitas, serta

meminimalkan penambahan

biaya yang lebih besar dengan cara proaktif menemukan kesalahan penggunaan

obat.

Lebih jauh, kebijakan pelaksanaan e-prescribing dapat memfasilitasi perubahan

sikap

positif terhadap implementasi rekam medis elektronik yang lebih lengkap.

Keunggulan resep elektronik dibandingkan resep manual

Menurut penelitian Judge et al. sistem alert dalam resep elektronik antara lain

meliputi alert dosis obat dan interaksi obat, sehingga bila sistem alert sudah

diterapkan pada resep elektronik, validasi resep tidak perlu dilakukan lagi.

Keuntungan resep elektronik bagi farmasi adalah kenaikan jumlah resep yang

signifikan karena semua resep elektronik hanya bisa dibeli di instalasi farmasi
rumah sakit. Pelaksanaan resep elektronik dapat mengurangi penggunaan obat di

luar formularium karena pilihan obat di resep elektronik hanya obat yang ada di

formularium. Jumlah konfirmasi akibat tulisan dokter yang tidak jelas juga

berkurang karena dengan resep elektronik, petugas farmasi tidak perlu lagi

membaca tulisan dokter.

Anda mungkin juga menyukai