BUPATI SIDOARJO
PROVINSI JAWA TIMUR
TENTANG
BUPATI SIDOARJO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
SUMBER PENDAPATAN DESA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Bagian Kedua
Jenis Pendapatan Asli Desa
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
(2) Aset Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. tanah kas desa;
b. pasar desa;
c. pasar hewan yang di kelola desa;
d. bangunan milik desa;
e. pemandian umum yang di kelola desa;
f. objek rekreasi yang di kelola desa;
g. tempat-tempat pemancingan di sungai yang di kelola
desa;
h. jalan desa;
i. kuburan desa;
j. lapangan desa;
k. saluran air milik desa;
l. tambatan perahu;
m. pelelangan ikan yang di kelola oleh desa; dan
n. lain-lain aset milik desa.
(3) Lain lain aset milik Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf n terdiri atas:
a. kekayaan Desa yang dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, serta
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;
c. kekayaan Desa yang diperoleh dari hibah dan
sumbangan atau yang sejenis;
d. kekayaan Desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. hasil kerja sama Desa; dan
f. kekayaan Desa yang berasal dari perolehan lainnya yang
sah
(4) Pengelolaan dan pemanfaatan Aset Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan (3) dilaksanakan berdasarkan
asas kepentingan umum, fungsional, kepastian hukum,
keterbukaan, efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan
kepastian nilai ekonomi.
(5) Pengelolaan Aset Desa dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Desa serta
meningkatkan pendapatan Desa.
(6) Pengelolaan Aset Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) dibahas oleh Kepala Desa bersama BPD
berdasarkan tata cara pengelolaan Aset Desa.
(7) Ketentuan lebih lanjut tentang pengelolaan Aset Desa,
diatur dalam Peraturan Bupati.
Pasal 6
Pasal 7
Bagian Ketiga
Dana Desa
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Jumlah dan tata cara penyaluran Dana Desa, diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.
8
Bagian Keempat
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi Daerah
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Bagian Kelima
Alokasi Dana Desa
Pasal 14
Pasal 15
Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian Alokasi Dana Desa
kepada Pemerintah Desa dan penyalurannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14, diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Bupati.
Pasal 16
(1) Penggunaan alokasi Dana Desa ditetapkan melalui
APBDesa dan dipergunakan untuk keperluan:
a. biaya penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat
Desa;
b. biaya operasional pemerintah Desa;
c. biaya operasional BPD; dan
d. biaya kegiatan lainnya yang ditetapkan dalam belanja
APBDesa.
(2) Ketentuan penggunaan Alokasi Dana Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, diatur dalam Peraturan
Bupati.
Bagian Keenam
Bantuan Keuangan
Pasal 17
Pasal 19
Bagian Ketujuh
Hibah dan Sumbangan yang Tidak Mengikat dari Pihak Ketiga
Pasal 21
Pasal 22
Bagian Kedelapan
Lain-Lain Pendapatan Desa Yang Sah
Pasal 23
Bagian Kesembilan
Pungutan Desa
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
BAB III
PENGELOLAAN SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 27
BAB IV
PENGEMBANGAN SUMBER PENDAPATAN DESA
Pasal 28
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 29
Pasal 30
BAB VI
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 31
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Ditetapkan di Sidoarjo
pada tanggal 2 Mei 2016
BUPATI SIDOARJO,
TTD
SAIFUL ILAH
Diundangkan di Sidoarjo
pada tanggal 15 Agustus 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SIDOARJO,
ttd
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO
NOMOR 5 TAHUN 2016
TENTANG
SUMBER PENDAPATAN DESA
I. UMUM
Desa mempunyai sumber pendapatan Desa yang terdiri atas
pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah
Kabupaten/Kota, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah
yang diterima oleh Kabupaten, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten, serta hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak
ketiga.
Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten kepada
Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang
bersangkutan. Bantuan tersebut diarahkan untuk percepatan Pembangunan
Desa. Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dari
Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan
wisata skala Desa, pengelolaan tambang mineral bukan logam dan tambang
batuan dengan tidak menggunakan alat berat, serta sumber lainnya dan tidak
untuk dijualbelikan.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
15
Pasal 6
Ayat (1)
Tenaga yang dinilai dengan uang adalah berupa gotong royong/
partisipasi masyarakat dalam bentuk kerja bakti dalam membangun
fasilitas pemerintahan desa/ aset desa di hitung dalam bentuk upah
harian yang berlaku di desa tersebut.
Barang yang dinilai dengan uang adalah partisipasi masyarakat dalam
menunjang kegiatan pemerintahan desa dalam bentuk barang yang
diberikan oleh masyarakat/warga dan dihitung berdasarkan stándar
satuan harga barang yang berlaku di desa tersebut.
Ayat (2)
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup Jelas.
Pasal 17
Cukup Jelas.
Pasal 18
Cukup jelas
Pasal 19
Cukup jelas.
16
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.