Anda di halaman 1dari 6

Nama : Riski Alfika Sari

Npm: 2018 31 045

“Biokimia Protein”

Fungsi Biologis Protein


1. Sebagai biokatalis dapat diartikan sebagai katalis yang berperan
untuk mempercepat reaksi kimia dalam metabolisme, yaitu enzim
2. Sebagai pengangkut atau pembawa oksigen ke seluruh tubuh
contohnya hemoglobin
3. Sebagai reseptor untuk mengenali rangsangn yang berasal dari luar
tubuh manusia contohnya, rhodopsin yang terdapat pada retina mata
yang bertanggung jawab untuk mengenali cahaya.
4. Sebagai pembawa pesan, contohnya hormon
5. Sebagai pembangun/structural, contohnya glikoprotein
6. Sebagai pelindung, contohnya lapisan saluran tubuh, mukosa
7. Pertahanan tubuh, contohnya imunoglobulin

Metabolisme Protein
Protein dalam sel hidup terus menerus diperbarui melalui proses
pertukaran protein, yaitu suatu proses berkesinambungan yang terdiri atas
penguraian protein yang sudah ada menjadi asam amino bebas dan
resistensi selanjutnya dari asam-asam amino bebas menjadi protein.
Dalam tubuh 1-2% protein mengalami mengalami peruraian setiap
hari. Sekitar 75-80% dari asam amino yang dibebaskan akan digunakan
kembali sintesis protein yang baru. Untuk mempertahankan kesehatan,
manusia memerlukan 30-60g protein setiap hari atau ekivalen dalma
asam amino bebas. Asam-asam amino yang berlebih tidak akan
disimpan, tetapi diuraikan dengan cepat.

Katabolisme Nitrogen Asam Amino


Di dalam katabolisme ini, asam amino glutamat dan glutamin
berperan penting, Gugus amino dari asam amino akan dialihkan ke alfa-
keto glutamat membentuk glutamat (terjadi disitosol).
Kelebihan gugus amino di jaringan otot dialihkan ke piruvat,
karenanya piruvat berubah menjadi alanin yang selanjutnya akan dibawa
ke mitokondria hepatosit untuk dilepas gugus NH4 nya
. Manusia merupakan makhluk ureotelik artinya dapat mengubah
nitrogen asam amino menjadi urea yang tidak toksik dan mudah larut
dalam air. Biosintesis urea dibagi menjadi 4 tahap:
(1) Transaminasi, Transaminasi adalah pemindahan gugus asam alfa-amino
pada glutamat, proses ini merupakan reaksi pertama dari proses katabolisme.
Reaksi ini dibantu oleh enzim transaminase. Enzim ini mempunyai gugus
prostetik piridoksal phospat. Senyawa ini mengalami transformasi antara
bentuk aldehid (piridoksal fosfat) yang dapat menerima gugus amino dengan
bentuk transaminasinya, yaitu piridoksamin fosfat yang dapat memberikan
gugus aminonya kepada suatu asam keto-alfa.
Pada reaksi transaminasi ini gugus amino-alfa dari asam amino akan
dialihkan ke asam keto-alfa glutarat dan hasilnya adalah asam keto-alfa
glutarat akan mendapat gugus amino menjadi glutamat, sedangkan asam
amino yang kehilangan gugus aminonya menjadi suatu asam keto-alfa yang
bersesuaian. Tujuan utama dari reaksi transaminase adalah untuk
mengumpulkan semua nitrogen dari asam amino dalam bentuk satu-satunya
senyawa, yaitu glutamat.

(2) Deaminasi oksidatif, Deaminasi oksidatif adalah proses pemecahan


(hidrolisis) asam amino menjadi asam keto dan ammonia (NH4
+).Deaminasi atau proses tersingkirnya gugus amino dari basa. Reaksi
deaminasi dapat terjadi secara langsung atau melalui reaksi transdeaminasi.
Dalam reaksi transdeaminasi, mula-mula asam amino diubah menjadi
senyawa lain yang dapat dideaminasi lebih lanjut untuk menghasilkan
amonia.

(3) Pengangkutan amonia dan


(4) Reaksi siklus urea. Siklus urea (disebut juga siklus ornithin) adalah
reaksi pengubahan amonia (NH3) menjadi urea ((NH2)2CO). Reaksi kimia
ini sebagian besar terjadi di hati dan sedikit terjadi di ginjal. Hati menjadi
pusat pengubahan amonia menjadi urea terkait fungsi hati sebagai tempat
menetralkan racun.

Asam-asam amino yang telah kehilangan gugus amino maka kerangka


karbonnya akan mengikuti siklus glukoneogenesis. Yang disebut sebagai
asam amino glukogenik.

Glutamat Hasilkan Amonia

Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar)


bersama-sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya
yang rendah, yang menandakan ia sangat mudah menangkap elektron

Seperti diketahui reaksi transaminasi asam alfa-amino menghasilkan


glutamat, reaksi ini terjadi di sitosol. Selanjutnya, L-glutamat tersebut akan
diangkut menuju mitokondria dan di sini akan mengalami deaminasi
oksidatif menghasilkan asam alfaketo dan ammonia.

Ammonia adalah senyawa yang beracun bagi jaringan tubuh. Kelebihan


ammonia akan diubah menjadi senyawa yang tidak beracun oleh hepar
sebelum akhirnya dibuang melalui ginjal. Ammonia berasal dari usus.
Jaringan lain juga memproduksi ammonia tetapi dalam jumlah sangat sedikit
dan cepat diangkut ke hepar.Ginjal juga memproduksi ammonia, ini tampak
dari kadar ammonia vena renalis yang lebih tinggi dari arteria renalis.
Ekskresi ammonia ke dalam urin oleh sel tubulus ginjal lebih merupakan
suatu yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan asambasa dan
penghematan kation

“Protein Darah”
Darah terdiri 55% plasma,45% sel, 99% eritrosit, dan < 1% leukosit
dan platelet.
Darah sangat berperan penting dalam tubuh dan didalam tubuh
snediri darah memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Dalam pernapasan sebagai pengangkutan O2 dan CO2


2. Dalam nutrisi sebagai pengangkutan hasil absorpsi usus
3. Dalam ekseresi tubuh sebagai pengangkutan sisa metabolik ke
ginjal, paru-paru, kulit, & usus.
4. Keseimbangan asam-basa
5. Keseimbangan air artinya antara sirkulasi darah dan jaringan itu
seimbang
6. Pengaturan suhu tubuh
7. Pertahanan terhadap infeksi oleh sel darah putih & antibodi
8. Pengangkutan hormon & pengaturan metabolisme
9. Pengangkutan metabolit
10. Koagulasi. Koagulasi adalah bagian penting dari hemostasis[1],
yaitu saat penambalan dinding pembuluh darah yang rusak oleh
keping darah dan faktor koagulasi (yang mengandung fibrin) untuk
menghentikan pendarahan (en:hemorrhage) dan memulai proses
perbaikan.
Plasma

Plasma darah terdiri atas Air 90-92%, protein 6-8%, glukosa,


karbohidrat, asam amino, elektrolit – Na, K, Ca, Cl, HCO3-, nitrogen
nonprotein – asam laktat, urea, kreatinin, gas respirasi – O2 dan CO2.
Berbagai protein plasma dapat dipisahkan menurut karakteristik
kelarutannya. Metode pemisahan tsb, Salting-out (Na2SO4 23%, dll) dan
Elektroforesis, Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau
molekul bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam
sebuah medan listrik . Medan listrik dialirkan pada suatu medium yang
mengandung sampel yang akan dipisahkan.

Albumin, merupakan protein utama dalam plasma. Berfungsi


mengikat berbagai macam ligand, seperti; asam lemak bebas, Ca, Cu,Zn,
hormon steroid, bilirubin. Albumin juga dapat mengikat obat-an, seperti;
sulfonamid, penisilin-G, dikumarol, aspirin.

“ Biosintesis Hemoglobin”
Biosintesis hemoglobin diawali dengan pembentukan molekul heme
yang secara umum berlangsung pada sel-sel perkusor. Hemoglobin dewasa
(HbA) mempunyai 4 gugus heme, setiap heme mengandung 1 ion Fe2+

Sintesis heme di mitokondria, heme disintesis dari suksinil KoA +


glisin. 85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit pada
sumsum tulang. Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan balik
negatif) sintesis enzim ALA- sintase. Jika heme meningkat, maka sintesis
ALA-sintase akan menurun.

Anda mungkin juga menyukai