Anda di halaman 1dari 52

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data


Penelitian dilaksanakan pada awal bulan Februari sampai akhir bulan
Maret bertempat di Jetty milik PT Kalbar Bumi Perkasa dan lokasi penelitian terbagi
di 3 jetty, Beginjan, Makuk, Perupuk, dimana PT Surveyor Indonesia di daerah
tersebut sebagai lembaga surveyor yang ditugaskan untuk memonitor dan
menghitung muatan bauksit pada tongkang dan vessel agar sesuai dengan
pemintaan buyer. Pada penelitian ini perhitungan menggunakan draught suvey.

5.1.1. Sistematika kegiatan pengapalan pada kondisi aktual kegiatan


pengapalan
Kegiatan barging pada PT Kalbar Bumi Perkasa, metode pemuatan bauksit
menuju barge menggunakan metode pengangkutan dengan dump truck. PT KBP
memiliki 3 buah jetty yang memiliki akses jalan hauling. Pada area stockpile (finish
coal) terdapat 2 hopper, yaitu hopper lama dan hopper baru. Semua hopper ini
terhubung pada satu belt conveyor yang akan mengangkut batubara langsung
menuju barge di jetty. Tahapan aktivitas barging yang kami lakukan di Tanah Merah
Coal Terminal site PT Kideco Jaya Agung adalah sebagai berikut:

a. Setelah proses crushing, material batubara akan langsung menuju ke stockpile


hasil (finish coal) diangkut menggunakan unit trailer dan di muat ke hopper.
b. Persiapan barge, dilakukan pengecekan terhadap kebersihan ruang muat barge
terhindar dari kontaminasi barang-barang seperti plastik, kertas, potongan besi
dan lainnya. Serta memastikan bahwa barge dalam keadaan kosong dari adanya
batubara dilakukan oleh surveyor dapat dilihat pada gambar 5.1.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 5.1.
Tongkang Sebelum Loading

c. Kemudian surveyor melakukan pembacaan draught barge


5.1.2. Mengetahui metode penghitungan draught barge aktual.
Perhitungan draught di awali dengan initial draught, yaitu pembacaan
draught mark barge dalam keadaan kosong tanpa muatan, untuk mendapatkan
berat tongkang kosong agar dapat memperkirakan muatan maksimal tongkang.
kegiatan initial pada tongkang, yaitu dengan cara membaca draught mark
pada sisi kiri tongkang ( depan, tengah, belakang ) dan sisi kanan tongkang (depan,
tengah, belakang). Hasil form initial dapat dilihat pada Gambar 5.2. Setelah selesai,
surveyor akan melaporkan kepada master loading, agar proses loading bisa
dilaksanakan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 5.2.
Form Initial

Setelah loading selesai, surveyor akan melakukan pembacaan final draught


pada draught mark barge. Untuk menghitung apakah muatan sesuai dengan
perkiraan pada saat initial dan sesuai dengan permintaan perusahaan, kegiatan
final draught dilakukan dengan cara membaca draught mark pada sisi kiri tongkang
( depan, tengah, belakang ) dan sisi kanan tongkang (depan, tengah, belakang).
Jika hasil final draught sudah didapatkan, maka hasil tersebut di kurangi dengan
hasil initial agar didapatkan quantity. Form initial, final dan hasil quantity dapat
dilihat pada Gambar 5.4.
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 5.3.
Tongkang Selesai Loading
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 5.4.
Form final dan quantity

5.1.3. Quantity Vessel


Berikut ini adalah hasil quantity vessel yang didapatkan selama 3 bulan,
yaitu bulan November, Desember dan Januari. Quantity vessel dapat dilihat pada
tabel 5.1.
Tabel 5.1.
Quantity Vessel
Quantity (MT)
Tanggal Vessel
Vessel
01-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 53.805
06-Nov-17 MV. Da Cheng 54.450
06-Nov-17 MV. Suryawati 67.043
10-Nov-17 MV. Ammar 48.809
13-Nov-17 MV. Tai Power Prosperty VIII 90.002
14-Nov-17 MV. Darya Jyoti 77.536
17-Nov-17 MV. Karunia 63.005
17-Nov-17 MV. STH New York 51.856
21-Nov-17 MV. Corona Majesty 59.999
21-Nov-17 MV. Yue Dian 6 62.802
26-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 54.803
27-Nov-17 MV. Kareem 50.004
28-Nov-17 MV. Tai power Prosperty II 86.057
29-Nov-17 MV. Olympic Progres 54.103
07-Dec-17 MV. Fermita 48.457
10-Dec-17 MV. Golden Ace 49.010
12-Dec-17 MV. Karunia 65.517
15-Dec-17 MV. Kareem 50.005
18-Dec-17 MV. Ammar 50.111
24-Dec-17 MV. Lumoso Karunia II 45.102
25-Dec-17 MV. Kareem 44.486
03-Jan-18 MV.BBU Endeveador 77.291
05-Jan-18 MV.Trenta 49.542
05-Jan-18 MV.Kareem 50.009
12-Jan-18 MV.Ocean Topaz 88.497
14-Jan-18 MV.Karunia 65.516
17-Jan-18 MV.Sea Rose 45.404
19-Jan-18 MV.Kareem 49.006
22-Jan-18 MV.Pia Via 88.003
25-Jan-18 MV.Pis Tis 44.701
28-Jan-18 MV.Kareem 50.008
30-Jan-18 MV.Lumoso Karunia II 45.603

5.2. Pengolahan Data

5.2.1 Perhitungan Barge


Seperti yang dijelaskan sebelumnya tentang tahapan perhitungan draught,
maka tabel berikut ini memperlihatkan hasil setiap tahap perhitungan
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan
Nama Barge for n after mean mean of mean displeacement corrt
Initial 1.1125 1.11375 1.114375
BG"Agung
Final 5.325 5.3225 5.32125
Initial 0.81 0.8175 0.82125
BG"Asia Star 101
Final 4.375 4.3725 4.37125
Initial 0.92 0.92 0.92
BG"Syukur 27
Final 4.49 4.4575 4.44125
Initial 1.145 1.0875 1.05875
BG"Finacia 18
Final 4.75 4.7525 4.75375
Initial 0.915 0.9175 0.91875
BG"Baiduri 30385
Final 4.5 4.495 4.4925
Initial 0.91 0.92 0.925
BG"Finacia 88
Final 4.65 4.655 4.6575
Initial 0.9525 0.96125 0.965625
BG"Finacia 91
Final 4.8425 4.84875 4.851875
Initial 0.89 0.8775 0.87125
BG"Baiduri 30382
Final 4.5225 4.53625 4.543125
Initial 1.1475 1.16875 1.179375
BG"Finacia 109
Final 5.585 5.6 5.6075

Setelah didapat data seperti pada table 5.2 maka kemudian di lakukan
pembacaan data pada displacement table sesuai dengan hasil yang di dapatkan
pada table di atas Lalu di dapatlah hasil pada table 5.3 sedangkan perhitngan
lengkapnya dapat di lihat pada lampiran C.
Tabel 5.3
Hasil Perhitungan

Nama Barge faktor pengali displeacement density corr displeace corr Quantity
Initial 0.71875 2656.293 -25.915 2630.378 11330.019
BG"Agung
Final 0.0625 14097.938 -137.541 13960.397
Initial 0.425 1503.399 -14.667 1488.732 7423.880
BG"Asia Star 101
Final 0.425 9000.421 -87.809 8912.612
Initial 1726.760 -16.846 1709.914 7300.926
BG"Syukur 27
Final 0.125 9099.616 -88.777 9010.840
Nama Barge faktor pengali displeacement density corr displeace corr Quantity
Initial 0.175 1965.990 -19.180 1946.810 7760.383
BG"Finacia 18
Final 0.075 9802.830 -95.637 9707.193
Initial 0.1875 1715.058 -16.732 1698.325 7454.612
BG"Baiduri 30385
Final 0.925 9243.114 -90.177 9152.937
Initial 0.25 1674.525 -16.337 1658.188 7742.754
BG"Finacia 88
Final 0.875 9493.563 -92.620 9400.942
Initial 0.28125 1751.944 -17.092 1734.852 8093.183
BG"Finacia 91
Final 2.59375 9924.863 -96.828 9828.035
BG"Baiduri 30382 Initial 0.7125 1622.513 -15.829 1606.683 7657.659
Nama Barge faktor pengali displeacement density corr displeace corr Quantity
Final 0.43125 9355.617 -91.274 9264.342
Initial 0.79375 2602.235 -25.388 2576.847 11768.457
BG"Finacia 109
Final 0.075 14486.637 -141.333 14345.304

Setelah dilakukan perhitungan pada barge maka di dapatlah total quantity barge
untuk setiap vessel, seperti pada table 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4
Quantity Barge

Quantity
Tanggal Vessel (MT)
Barge
01-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 54.351
06-Nov-17 MV. Da Cheng 54.941
06-Nov-17 MV. Suryawati 70.212
10-Nov-17 MV. Ammar 49.324
13-Nov-17 MV. Tai Power Prosperty VIII 91.596
Quantity
Tanggal Vessel (MT)
Barge
14-Nov-17 MV. Darya Jyoti 77.846
17-Nov-17 MV. Karunia 65.339
17-Nov-17 MV. STH New York 53.225
21-Nov-17 MV. Corona Majesty 61.063
21-Nov-17 MV. Yue Dian 6 68.770
26-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 57.718
27-Nov-17 MV. Kareem 50.871
Quantity
Tanggal Vessel (MT)
Barge
28-Nov-17 MV. Tai power Prosperty II 86.160
29-Nov-17 MV. Olympic Progres 57.025
07-Dec-17 MV. Fermita 48.649
10-Dec-17 MV. Golden Ace 52.464
12-Dec-17 MV. Karunia 66.774
15-Dec-17 MV. Kareem 50.275
18-Dec-17 MV. Ammar 51.972
Quantity
Tanggal Vessel (MT)
Barge
24-Dec-17 MV. Lumoso Karunia II 45.299
25-Dec-17 MV. Kareem 44.812
03-Jan-18 MV.BBU Endeveador 80.263
05-Jan-18 MV.Trenta 52.820
05-Jan-18 MV.Kareem 53.602
12-Jan-18 MV.Ocean Topaz 88.497
14-Jan-18 MV.Karunia 69.332
Quantity
Tanggal Vessel (MT)
Barge
17-Jan-18 MV.Sea Rose 45.796
19-Jan-18 MV.Kareem 49.303
22-Jan-18 MV.Pia Via 91.835
25-Jan-18 MV.Pis Tis 47.155
28-Jan-18 MV.Kareem 50.022
30-Jan-18 MV.Lumoso Karunia II 47.862
5.2.2 Selisih Quantity Barge dan Vessel

Pencapaian target pengapalan di perlukan untuk mengurangi selisih


(looses) yang terjadi pada saat proses barging, adapun dari tabel 5.4 di atas dapat
dilihat bahwa nilai selisih quantity tertinggi pada MV. Yue Dian 6, dengan jumlah
selisih 5,968 MT. Sedangkan selisih quantity terendah pada MV. Ocean Topaz
dengan jumlah selisih 0 MT. Sedangkan yang tidak mencapai target perusahaan
dengan batasan ±10% ada 2 yaitu MV.Kareem pada tanggal 25 Desember 2017
dengan quantity 44.486 MT dan MV. Pis Tis pada tanggal 25 Januari 2017 dengan
quantiy 44.701 MT. Hasil lengkapnya dapat di lihat pada table 5.6.
Tabel 5.6.
Selisih Quantity antara Barge dan Vessel
Quantity (MT)
Tanggal Vessel Selisih Persentase
Vessel Barge
01-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 53.805 54.351 546 1,00%
06-Nov-17 MV. Da Cheng 54.450 54.941 491 0,89%
06-Nov-17 MV. Suryawati 67.043 70.212 3.169 4,51%
10-Nov-17 MV. Ammar 48.809 49.324 515 1,04%
13-Nov-17 MV. Tai Power Prosperty VIII 90.002 91.596 1.594 1,74%
14-Nov-17 MV. Darya Jyoti 77.536 77.846 310 0,40%
17-Nov-17 MV. Karunia 63.005 65.339 2.334 3,57%
17-Nov-17 MV. STH New York 51.856 53.225 1.369 2,57%
21-Nov-17 MV. Corona Majesty 59.999 61.063 1.064 1,74%
21-Nov-17 MV. Yue Dian 6 62.802 68.770 5.968 8,68%
26-Nov-17 MV. Lumoso Karunia II 54.803 57.718 2.915 5,05%
27-Nov-17 MV. Kareem 50.004 50.871 867 1,70%
28-Nov-17 MV. Tai power Prosperty II 86.057 86.160 103 0,12%
29-Nov-17 MV. Olympic Progres 54.103 57.025 2.922 5,12%
07-Dec-17 MV. Fermita 48.457 48.649 192 0,39%
10-Dec-17 MV. Golden Ace 49.010 52.464 3.454 6,58%
12-Dec-17 MV. Karunia 65.517 66.774 1.257 1,88%
15-Dec-17 MV. Kareem 50.005 50.275 270 0,54%
18-Dec-17 MV. Ammar 50.111 51.972 1.861 3,58%
24-Dec-17 MV. Lumoso Karunia II 45.102 45.299 197 0,43%
25-Dec-17 MV. Kareem 44.486 44.812 326 0,73%
03-Jan-18 MV.BBU Endeveador 77.291 80.263 2.972 3,70%
05-Jan-18 MV.Trenta 49.542 52.820 3.278 6,21%
05-Jan-18 MV.Kareem 50.009 53.602 3.593 6,70%
12-Jan-18 MV.Ocean Topaz 88.497 88.497 0 0,00%
14-Jan-18 MV.Karunia 65.516 69.332 3.816 5,50%
17-Jan-18 MV.Sea Rose 45.404 45.796 392 0,86%
19-Jan-18 MV.Kareem 49.006 49.303 297 0,60%
22-Jan-18 MV.Pia Via 88.003 91.835 3.832 4,17%
25-Jan-18 MV.Pis Tis 44.701 47.155 2.454 5,20%
28-Jan-18 MV.Kareem 50.008 50.022 14 0,03%
30-Jan-18 MV.Lumoso Karunia II 45.603 47.862 2.259 4,72%
5.3. Pembahasan

5.3.1. Evaluasi Pencapaian Target Pengapalan


Dalam Pengiriman batubara dari PT Kideco Jaya Agung ke buyer memiliki
target tertentu. Target yang dimaksud adalah target quantity dan target waktu
pengapalan.
Grafik dibawah ini merupakan grafik pencapaian target kuantitas dan
pencapaian target waktu, dimana pada Gambar 5.5 memperlihatkan bagaimana
quantity pengapalan untuk setiap vessel dan target pengapalannya selama bulan
November-Januari.
Nov Des Jan
Gambar 5.5.
Pencapaian Target Quantity

Dari gambar 5.5 Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa dalam 32 kali
loading terjadi 40% yang tidak tercapai, adapun yang tidak tercapai pada target
vessel 50000 MT terjadi pada MV, Ammar pada tanggal 11 Nov, MV. Fermita pada
tanggal 8 Des, MV. Golden Ace pada tanggal 11 Des, MV. Lumoso Karunia II pada
tanggal 25 Des, MV. Kareem pada tanggal 26 Des, MV. Trenta pada tanggal 6 jan,
MV. Sea Rose pada tanggal 18 jan, MV. Kareem pada tanggal 20 jan, MV. Pis Tis
pada tanggal 26 jan dan MV. Lumoso Karunia II pada tanggal 30 jan. Yang tidak
tercapai pada target vessel 80000 MT terjadi pada MV. Darya Jyoti pada tanggal 15
Nov dan MV. BBU Endeveador pada tanggal 4 jan, sedangkan pada target vessel
100000 MT ketidak tercapaian terjadi pada MV. Tai Power Prosperity VIII pada
tanggal 13 nov.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketidak tercapaian target
quantity cenderung terjadi pada vessel dengan target quantity 50000 MT dan terjadi
di bulan desember.
5.3.2. Estimasi Kemungkinan Looses yang Terjadi
Hal-hal yang dapat mempengaruhi looses adalah pemilihan barge besar
(330 ft) dan barge kecil (300 ft) yang akan di gunakan akan mempengaruhi ratio
barge, dimana ratio barge akan mempengaruhi jumlah persentase loosesnya,
simulasi di lakukan dengan target vessel 50000 dan 60000 di estimasi
menggunakan 2 metode yaitu menggunakan metode statistik dan metode grafik.
a. Dengan menggunakan statistik
Jadi pertama-tama data lapangan dibedakan menjadi Analisa menggunakan data
hasil pengolahan data berupa persentase selisih kemudian di bagi menjadi 6 kelas
kemudian di analisis hasil analisis dapat di lihat pada table di bawah ini.
Tabel 5.7.
Data Statistik
No Interval Fi Xi FiXi
1 0.00% - 1.45% 13 0.73% 9.45%
2 1.45% - 2.91% 5 2.18% 10.91%
3 2.91% - 4.36% 4 3.64% 14.54%
4 4.36% - 5.82% 6 5.09% 30.54%
5 5.82% - 7.27% 3 6.54% 19.63%
6 7.27% - 8.73% 1 8.00% 8.00%
Total 32 93.08%
Rata-Rata 2.91%

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa dengan menggunakan statistik


kita mendapatkan batas normal looses yang terjadi adalah 2,91%.
5.3.3. Simulasi Dengan Menggunakan Grafik
` Grafik di bawah ini menggunakan parameter quantity barge dan quantity
vessel adapun grafik yang di hasilkan dengan menggunakan persamaan dan
parameter tersebut dapat dilihat di bawah ini
Gambar 5.6.
Grafik Estimasi Losses dan Pencapaian

Dari data grafik di atas di dapat kan persamaan (y=0,9776x – 351,37),


persamaan tersebut dapat di gunakan untuk mendapatkan hasil pencapaian dan
kisaran persentase losses yang akan terjadi permuatan vessel seperti pada tabel di
bawah ini
simulasi selisih pencapaian
50000 2,94% 97,05%
65000 2,78% 97,21%
80000 2,68% 97,32%
100000 2,60% 97,40%
Tabel 5.8
Estimasi losses dan pencapaian

5.3.4. Simulasi Berdasarkan Penyebab Perbedaan Quantity Antara Barge dan


Vessel
Penyebab utama terjadinya terjadinya perbedaan quantity antara barge dan
vessel kemungkinan di sebabkan oleh pendekatan nilai densitas yang kurang tepat,
seperti terlihat pada grafik di bawah ini
Gmbar 5.7.
Simulasi Perubahan Densitas

Terlihat pada gambar 5.7 bahwa grafik simulasi perubahan quantity tersebut
akan berubah nilai nya seirin dengan bertambahnya persamaan densitas yang
digunakan. Demikian pula terlihat pada estimasi statistik dan estimasi grafik, bahwa
semakin besar range persamaan densitas yang di gunakan maka semakin besar
pula hasil perubahan quantity yang di dapatkan.
Selain penyebab utama tersebut, penyebab perbedaan quantity antara
barge dan vessel (losses) juga paling banyak terjadi pada saat loading di laut
karena penggunaan vessel dengan crane atau di bantu dengan floating crane.
Tterjadi pengurangan atau tumpah pada saat barge dalam perjalanan menuju ke
vessel di karenakan tinggi gelombang dan juga pada saat pengisian di jetty terlalu
penuh sehingga jarak tumpukan batubara dengan sideboard terlalu dekat.
Kemungkinan juga terjadi kesalahan pada saat pembacaan draught mark di
karenakan cat angka draught mark pada barge dan vessel sudah mulai luntur dan
kurang nya penerangan pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai