Anda di halaman 1dari 12

38

BAB VII
PENENTUAN VISCOSITAS KINEMATIK
SECARA COBA-COBA (TENTAIVE METHOD)

7.1 TUJUAN PERCOBAAN


Menentukan viskositas kinematik untuk cairan Newtonian pada berbagai
temperatur.

7.2 TEORI DASAR


Viskositas kinematik merupakan waktu aliran atau eflux timer teratur. Alat
ini dikalibrasikan dengansuatu minyak standar yang mempunyai viskositas yang
ditentukan dengan cara referensi terhadap air didalam Master Viskosimeter atau
dengan perbandingan langsung dengan Viskosimeter yang dikalibrasikan secara
teliti. Sample dengan volume tertentu dan temperatur tertentu dialirkan melalui
pipa kapiler yang telah dikalibrasi dan waktunya telah diukur.
Viskositas dinamis atau viskositas absolut unit cgs dari viskositas dinamis
(Va) adalah poise, yang mana mempunyai dimensi gram / cm / detik.
Viskositas kinematik (Vk) adalah viskositas dinamik dibagi dengan densitas (Va /
d ), dimana keduanya diukur pada temperatur yang sama.
Unit dari viskositas kinematik adalah stoke, yang mempunyai dimensi cm 2 /
detik, tetapi dalam industri perminyakan biasanya dinyatakan dengan centi stoke
(stoke / 100). Cairan Newtonian (sample) adalah cairan yang mempunyai
perbandingan yang proposional antara shear rate dengan shear stressnya.
39

Hubungan antara tekanan resevoir dengan viscositas minyak pada temperatur


tetap digambarkan dengan grafik berikut :

Viscositas

Tekanan Reservoir Pb

Grafik 7.1.
Hubungan Antara Tekanan Reservoir
Dengan Viscositas Pada Temperatur Yang Sama

7.3 ALAT DAN BAHAN


1. Master Viskosimeter.
2. Viskosimeter.
3. Thermometer, yang mempunyai daerah pengukuran (range) seperti
dalam tabel ASTM Kinematik Thermometer.
4. Bath.
5. Timer.
6. Kalibrasi-kalibrasi sesuai dengan salah satu metode dibawah ini :
# Basic Calibration.
Menentukan waktu alir dalam detik dari destilasi air pada master
viscosimeter. Air harus mempunyai waktu alir minimum 200 detik pada
temperatur test. Kemudian hitung konstanta C dengan persamaan:
40

C = Vh1 / t
Dimana:
Vh 1 = viskositas kinematik (1,0038 cs pada 200C).
C = konstanta viscometer.
t = waktu alir, detik.
maka harga konstanta C dapat ditentukan: C = 1.0038 / t.
Kemudian tentukan viskositas sample hidrokarbon ke-1 yang lebih
viscous daripada air pada viskometer yang sama, kemudian
menggunakan harga viskositas diatas untuk kalibrasi pada viskometer
kedua dengan diameter yang lebih besar.

Gunakan persamaan :
C = Vh2 / t
Dimana :
Vh2 = Viskositas kinematik dari hidrokarbon yang digunakan untuk
kalibrasi.
t = Waktu alir, detik.
Setelah viskometer kedua dikalibrasi, harga viskositas kinematik
dapat ditentukan untuk sample hidrokarbon dengan viscositas yang
lebih besar. Harga viskositas tersebut digunakan untuk menentukan
kalibrasi viscometer ketiga. Seperti pada viscometer kedua, jadi untuk
viscometer ketiga perlu dua hidrocarbon untuk menentukan konstanta
viscometernya.
# Kalibrasi viscometer dengan minyak standart.
Lihat tabel II dan III. Mengukur waktu aliran untuk cairan (air
destilasi, tabel II dan tabel III). Minimum waktu alir untuk setiap
minyak standar pada setiap tabung yang dikalibrasi harus kurang dari
200 detik. Koefisien viscometer B adalah koefisien energi kinematik
41

yang digunakan pada viskometer yang mempunyai aliran kapiler sangat


kecil dan konstanta C berharga 0.05 atau lebih kecil.
( t1 + t2)
B = ————— X { (Vh2 x t1) – (Vh1 x t2 ) }
(t22 x t12)
Dimana :
t1 = Waktu alir (minimum 200 detik) untuk hidrokarbon
yang mempunyai viskositas kinematik Vh1.
T2 = Waktu alir untuk hidrokarbon yang mempunyai viscositas
kinematik Vh2.
Hitung konstanta :
Vh + (B/t)
C = —————
t

Dimana:
Vh = viscositas kinematik hidrokarbon yang digunakan untuk kalibrasi.
B = Koefisien viscometer.
Terakhir hitung viscositas kinematik dari suatu hidrokarbon yang
diinginkan dalam centistoke, sebagai berikut:
Viskositas kinematik (Vh) = (C x t) – (B/t)

7.4 PROCEDUR PERCOBAAN


1. Mengatur temperatur bath dengan thermometer berketelitian sampai
dengan 0.020F, temperatur lebih besar dari 60 0F, atau dengan
thermometer berketelitian sampai dengan 0.050F untuk temperatur
lebih kecil dari 600F.
42

2. Menyaring sample secukupnya dengan saringan 200 mesh atau


penyaring lain yang sesuai, untuk membuang partikel-partikel padat,
atau air. Bila temperatur kurang rendah menggunakan obat pengering.
3. Mengambil viscometer yang bersih dan kering dengan waktu alir lebih
dari 200 detik.
4. Memasang pemegang viscometer didalam bath sampai viscometer
mencapai temperatur pengukuran yang diinginkan (selama 5 menit
untuk mencapai temperatur 2100F).
5. Menggunakan alat penghisap untuk menaukan sample masuk kedalam
pipa kapiler sampai batas bawah sample kurang lebih 5 mm diatas garis
batas atas sampai dari viscometer (pada awal pengukuran).
6. Mencatat waktu yang diperlukan (dengan ketelitian 0,1 detik) sample
untuk bergerak (mengalir) dari garis batas atas (awal pengukuran).
7. Mencatat waktu yang diperlukan (dengan ketelitian 0.1 detik) sample
untuk bergerak (mengalir) dari garis batas atas (awalpengukuran) pada
viscometer. Bila waktu yang diperlukan kurang dari 200 detik,
mengganti viscometer dengan viscometer yang mempunyai pipa kapiler
yang lebih kecil, mengulangi prosedur tersebut.
8. Melakukan percobaan dua kali, bila hasil yang diperoleh dari kedua
percobaan sesuai dengan repeatabilitas, maka menggunakan harga rata-
rata untuk menghitung viscositas kinematiknya.
9. Menghitung viscositas kinematik dalam centistoke dengan cara
perhitungan diatas.

7.5 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


 Sample air = 50 ml
 Sample minyak I = 50 ml
43

 Sample minyak II = 25 ml
 Waktu alir, Air I = 273 detik (viscometer 50 ml)

Minyak I = 810 detik (viscometer 50 ml)


Minyak I = 1815 detik (viscometer 25 ml)
Minyak II = 1500 detik (viscometer 25 ml)

PERHITUNGAN :
 Menghitung CA ( konstanta ) =

VhA
CA =
Vis cositasAir50

1.0038
=
273
= 0,004235
 Menghitung viscometer kinematik (Vh) =
Diketahui T2A = 810 detik
Vh = CA . T1
= 0,004235 x 810 detik
= 1.0037 cm2/detik
 Menghitung konstanta (C2A) =
Diketahui T2A = 1815 detik

Vh 1.0037
C2A = = = 0,00189
T2 A 1815
44

 Menghitung Vh1 =
Vh1 = C2A . T2A
= 0,00189 x 1815 detik
= 3.43035 cm2/detik
 Menghitung Vh2 =
Diketahui T2B = 1695,9
Vh2 = C2A . T2B
= 0,00189 x 1500 detik
= 2.835 cm2/detik
 Menghitung Koefisien Viscometer ( B ) =

B =
T2 A xT2 B
T2 B 2  T2 A2
.[  Vh . T
2 A  -  Vh . T
1 B
 ]

= -
2722500
1044225
.[  2.835 x 273 -  1.0037 x 810
  ]

2722500
= . ( 773.955 – 812.997 )
1044225
= 368.064 Cp
 Menghitung konctanta alat keseluruhan ( C ) =

C A  C2 A
C =
2
[Vh1  ( B / T2 A )] / T2 A  [Vh2  ( B / T2 B )] / T2 B
=
2

2 x10 3  2.05 x10 3


=
2
45

= 2.026 x 10 3

 Menghitung harga viscositas kinematik untuk sampel minyak


( crude oil ) I untuk formasi Mundu =
B 368.064
# = # ( 0,001 x C x T )
T 1815
= 0.203 = 0,001 x 0.002026 x 1815
= 3.68 x 10 3 Cs
B
 < ( 0,001 x C x T )
T

B
 viscositas kinematik = (C x T) -
T
368.064
= (0.002026x 1815) -
1815
= 3.474 Cs

 Menghitung harga viscositas kinematik untuk sampel minyak


( crude oil ) II untuk formasi Nglobo =
B 368.064
# = # (0,001 x C x T)
T 1500
= 0.245 = 0,001 x 0.002026 x 1500
= 3.04 x 10 3 Cs

B
 < ( 0,01 x C x T )
T

B
 viscositas kinematik = (C x T) -
T
46

368.064
= (0.002026 x 1500) -
1500
= 2.794 Cs

7.6 PEMBAHASAN
Dalam suatu cairan yang mengalir, lapisan-lapisan dari cairan yang mengalir
tersebut bergerak dengan kecepatan yang tidak sama. Viscositas adalah derajat
kekentalan / keengganan cairan untuk mengalir Dengan kata lain didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada suatu bidang horizontal yang terpisah pada satuan
jarak dari kedua bidang ini, dimana bidang pertama bergerak sepanjang satu satuan
kecepatan .
Satuan viscositas adalah poise, dimana cairan dikatakan mempunyai
viscositas 1 poise bila gaya sebesar 1 dyne akan menyebabkan dua lapisan zat cair
yang luasnya 1 cm2 dan berjarak 1 cm bergerak satu terhadap yang lain dengan
kecepatan 1 cm / dtk.
Pada percobaan penentuan viscositas kinematik ini digunakan tiga buah
viscometer yaitu viscometer yang berdiameter 50 dan dua buah viscometer yang
mempunyai diameter 100 yang mana kemudian kedalamnya akan kita iai dengan
menggunakan air dan menggunakan dua macam sample, yaitu minyak ringan dan
juga minyak berat untuk masing-masing viscosimeter. Air atau H2O pada
percobaan ini digunakan untuk kalibrasi sebelum dilakukan pengukuran/referensi
dengan menggunakan minyak ringan ataupun minyak berat. Setelah dilakukan
percobaan dan perhitungan maka didapatkan Koefisien viscosimeter (B) yang
berharga 1,9581142 x 10-7.
Dalam percobaan ini praktikan harus melihat skala suhu yang ada pada
termometer dan mempertahankan supaya suhu tetap konstan seperti yang
diinginkan. Selain itu faktor kebersihan alat perlu dipertahankan agar tidak
mempengaruhi hasil viscositas kinematik minyak.
47

Viscositas merupakan sifat fisik yang akan berpengaruh terhadap fluida


untuk mengalir. Cairan mempunyai gaya gesek lebih besar untuk mengalir
daripada gas, sehingga cairan mempunyai koefisien viscositas yang lebih besar
dari gas dan juga viscositas sangat dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Dalam cairan hidrocarbon dapat dibuat suatu generalisasi :
 Viscositas naik dengan naiknya suhu.
 Viscositas naik dengan naiknya tekanan.
 Viscositas naik dengan bertambahnya gas dalam larutan.
Pad prinsipnya viscometer yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan untuk
sejumlah tertentu cairan untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh cairan itu sendiri.
Viscositas kinematik yang diperoleh dari hasil percobaan ini adalah 17,8061
Cs untuk minyak yang kedua dan 22,0467 Cs untuk minyak yang pertama. Dari
data hasil percobaan tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mutu dari
minyak bumi bergantung dari spesific gravitynya yang terdapat dalam
viscositasnya, dimana semakin ringan minyak bumi yang akan kita produksikan
maka semakin kecil harga viscositas minyak tersebut, dan hal ini akan sangat
menguntungkan karena akan semakin mahal harga jual minyak yang kita dapatkan
tersebut.
Setelah dilakukan percobaan tentang viscositas ini maka kita dapat
membuktikan bahwa harga viscositas minyak ringan selalu lebih kecil apabila kita
bandingkan dengan viscositas dari minyak berat.

7.7 KESIMPULAN
1. Dsari percobaan ini diperoleh viscositas kinematik ( Mundu ) 3.474 serta
viscositas kinematik ( Nglobo ) 2.794. Viscositas merupakan salah satu
sifat penting dari minyak bumi, dimana viscositas ini dapat didefinisikan
48

sebagai daya hambatan yang dilakukan oleh cairan apabila suatu benda
berputar dalam cairan tersebut.
2. Viscositas minyak perlu diketahui agar lebih mudah dalam hal
pengendalian ataupun pencegahan kesulitan pada waktu transportasi
minyak tersebut dalam pipa-pipa yang nantinya akan kita produksikan
lebih lanjut atau dengan kata lain , semakin tinggi viscositas dari sampel
minyak mentah maka semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk
mengalir dalam pipa produksi.
3. Viscositas fluida tergantung pada tekanan, temperatur, suhu dan unsur-
unsur penyusunnya atau komposisi dari hidrokarbpon tersebut.
4. Semakin ringan minyak bumi yang akan kita produksikan maka akan
semakin kecil harga viscositas minyak tersebut, dan hal ini akan sangat
menguntungkan karena akan semakin mudah untuk diproduksikan dan
akan semakin mahal harganya.
5. Untuk minyak berat titik bakarnya tinggi (tidak mudah terbakar), titik beku
rendah sedangkan untuk minyak ringan titik bakarnya rendah ( mudah
terbakar ), titik beku tinggi.
6. Pada umumnya semakin tinggi oAPI suatu crude oil, maka akan semakin
kecil harga viscositas yang nantinya kita dapatkan.
7. Viscositas berbanding terbalik dengan suhu, oleh karena itu pada pipa
produksi, suhunya dibuat agar viscositas turun sehingga tidak ada
hambatan dalam aliran produksi crude oil kepermukaan.
8. Laju alir crude oil formasi Mundu lebih cepat dibandingkan dengan laju
alir formasi Nglobo.
49

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen14 halaman
    Bab 4
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat
  • Siklus Udara Termodinamika
    Siklus Udara Termodinamika
    Dokumen26 halaman
    Siklus Udara Termodinamika
    Nur Isniati Mulliani
    100% (1)
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen28 halaman
    Bab 5
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen8 halaman
    Bab 3
    Nur Isniati Mulliani
    Belum ada peringkat