2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
MIND MAPPING..................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................2
B.Rumusan Masalah................................................................................................3
C.Tujuan Penulisan..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
D.Yel-yel...............................................................................................................24
A.Kesimpulan........................................................................................................25
iii
MIND MAPPING
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari makalah
ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan bidang pelayanan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja bidang pelayanan bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana Deskripsi bidang pelayanan bimbingan dan konseling
tersebut?
4. Apa saja peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan bimbingan
dan konseling sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/di bina?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan malasah, maka tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bidang pelayanan bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui 4 bidang pelayanan bimbingan dan konseling
3. Untuk dapat memahami pengertian 4 bidang bimbingan dan konseling
4. Untuk mengetahui peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan
bimbingan dan konseling sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/di
bina
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
4
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
5
lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab
sosial.
a. Layanan Informasi
6
modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia
serta informasi tentang cara-cara bergaul.
b. Layanan Orientasi
7
e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya
yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan
pribadi.
Secara umum tujuan belajar adalah membantu individu (siswa) agar mencapai
perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat prkembangan belajar
siswa.Selain itu secara khusus tujuan belajar yaitu agar siswa mampu menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan dalam konteks kemandirian
tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.
a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan sekolah dan
madrasah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-
cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di
sekolah atau madrasah.
b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama
mengikui pelajaran di sekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara
individual maupun kelompok.
c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai, memilih
kegiatan-kegiatan non akademik yang menunjang usaha belajar dan
memilih program studi lanjutan untuk tingkat pndidikan yang lebih tinggi.
Bantuan ini juga menyangkut penyebaran informasi tentang program studi
yang tersedia pada jenjeng pendidikan tertentu.
8
d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenaan
dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada program
studi atau jurusan-jurusan tertentu dan lain sebagainya.
e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang
mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap
menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang
menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi
keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara rutin dan lain
sebagainya.
f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur
kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif
dan efisien.
9
b. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya.
c. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana
pencapaian tujuan tersebut.
d. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
e. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan
lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
g. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara
optimal.
10
dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat
sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tunutan pekerjaan atau karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
11
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui bahwa tujuan bimbingan
karier antara lain:
12
Beberapa jenis layanan karier yang bisa diberikan kepaa siswa disekolah dan
madrasah antara lain:
13
sebagainya. Di samping itu setiap individu juga adalah makhluk yang sedang
berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan
itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.
14
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.
d.Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan
program pengayaan.
15
e.Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.
16
memberikan latihan-latihan. Selain itu guru juga harus melakukan upaya-upaya
untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik antara lain:
17
Guru memiliki hubungan yang erat dengan murid. Karena guru banyak
memiliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi tingkah
laku dan kegiatannya. Kedudukan guru dalam pendidikan yaitu memiliki
wewenang sepenuhnya dalam mempelajari dan memahami siswa-siswanya,
bukan saja sebagai individu tetapi juga sebagai anggota kelompok atau kelasnya.
Sejak siswa masuk ke sekolah dari pagi hari sampai sekolah usai, guru akan
memanfaatkan setiap kesempatan untuk membantu BK dalam mengumpulkan
data yang diperlukan agar dapat memahami siswa dengan baik.
Sebagian dari data tersebut didapatkan dari murid sendiri atau dari orang
tuanya dengan mengisi formulir-formulir isian atau melalui informasi lisan. Data
lainnya diperoleh dari pelaksanaan tes atau melalui observasi terhadap kegiatan-
kegiatan siswa, kebiasaan dan tingkah lakunya baik di dalam kelas maupun diluar
kelas. Karena itulah guru memiliki peran penting sebagai anggota utama di antara
petugas-petugas bimbingan. Pada umumnya guru tersebut berada pada posisi yang
lebih baik untuk mengetahui masalah-masalah, sikap dan kebutuhan siswa
sehingga memudahkan guru untuk memberikan bantuan kepada siswa yang
membutuhkan.
Tugas pertama guru dalam bimbingan adalah mengetahui atau lebih mengenal
siswanya. Kegiatan bimbingan tidak akan berhasil dengan baik manakala guru
kurang memahami siswa. Oleh karena itu diperlukan pemahaman atau
pengetahuan terhadap siswa tentang kebiasaannya dalam belajar, dalam bermain,
kesehatannya, asal-usulnya, teman-teman karibnya bahkan latar belakang sosial-
ekonominya Djumhur (1975: 127-129).
18
siswa merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang
dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian. Mengembangkan sikap-sikap
dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Menyediakan kondisi dan kesempatan
bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Membantu memilih
jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya. Perlakuan
terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan. Perlakuan
terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagai individu, siswa memiliki
potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri
untuk mandiri. Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan
membantu siswa untuk menyadari perasaannya itu. Kesadaran bahwa tujuan
mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja,
melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih
dewasa.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah:
d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
19
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
20
SOAL DAN JAWABAN
1. Bantuan layanan pada guru dalam hal mengelola kelas dapat berupa
informasi tentang ....
A. data untuk membantu kelompok belajar
B. kemunduran hasil belajar siswa
C. jenis tes yang akan diberikan
D. bentuk tes yang digunakan
2. Yang merupakan tugas guru dalam layanan bimbingan dalam kelas adalah,
kecuali
A. Guru Sebagai Pembangkit Motivasi Belajar
B. Guru Sebagai Tokoh Kunci dalam Bimbingan
C. Melakukan Kunjungan Rumah
D. Mengetahui Murid Sebagai Individu
21
C. Bidang Bimbingan Belajar
D. Bidang Bimbingan Karir
22
8. Apa saja pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan belajar?
Jawab:
Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar, dan menjalani program penilaian.
Pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok.
Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di sekolah.
Orientasi belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
23
YEL-YEL
Naik delma
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan merupakan suatu proses bantuan psikologis dan kemanusiaan
secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada yang
dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara optimal. Sedangkan
konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien
(siswa) yang berusaha memecahkan sebuah masalah dengan
mempertimbangkannya bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan
masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.
25
DAFTAR PUSTAKA
Bimo Walgito. 2010. Bimbingan dan Konseling (studi & karier). Yogyakarta:
Andi.
26
27