Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

“BIDANG PELAYANAN BK dan PERAN GURU DALAM


PENGEMBANGAN PELAYANAN BK”

Yang diampu oleh : Dr. Daharnis,M.Pd.,Kons

Disusun Oleh: Kelompok 7

1. Nurul Hasanah (17029111)

2. Indri Yulia Nasution (17033135)

3. Sonia Nur Riza (17033160)

4. Suci Ramadani (17046036)

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Bimbingan dan Konseling dengan judul “PELAYANAN
BK”.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan dukungan dari berbagai pihak.


Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Daharnis,M.Pd.,Kons selaku
dosen pembimbing.

Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan


jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang,08 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

MIND MAPPING..................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................2

A.Latar Belakang Masalah......................................................................................2

B.Rumusan Masalah................................................................................................3

C.Tujuan Penulisan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4

A.Bidang pelayanan BK.........................................................................................4

B.Peran Guru dalam pengembangan pelayanan BK.............................................13

C.Soal dan jawaban...............................................................................................21

D.Yel-yel...............................................................................................................24

BAB III PENUTUP..............................................................................................25

A.Kesimpulan........................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................26

iii
MIND MAPPING

BIDANG PELAYANAN BK dan PERAN


GURU DALAM PENGEMBANGAN
PELAYANAN BK

4 BIDANG Peran Guru dalam


Bidang
PELAYANAN
Pengembangan
BK Pelayanan BK
sesuai dengan Mata
Pelajaran yang
Diampu/Dibina

1. BIDANG Guru berusaha


membimbing siswa agar
PENGEMBANGAN
dapat menemukan
PRIBADI berbagai potensi yg
2. BIDANG dimilikinya, membimbing
siswa agar dapat
PENGEMBANGAN
mencapai dan
SOSIAL melaksanakan tugas-tugas
3. BIDANG perkembangan
PENGEMBANGAN mereka, sehingga dengan
BELAJAR ketercapaian itu ia
4. BIDANG dapat tumbuh dan
PENGEMBANGAN berkembang sebagai
indivi-du yang mandiri
KARIER
dan produktif.

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam


membentuk pribadi siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.Sekolah merupakan suatu sistem yang komponen–komponen
didalamnya terintegrasi dengan baik.

Bimbingan Konseling (BK) adalah salah satu komponen sekolah yang


bertugas membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi seorang
klien/mahasiswa. Khususnya para mahasiswa atau anak didik baik permasalahan
pribadi, keluarga maupun sosisl masyarakat sehingga tercapai tujuan pendidikan.

Secara formal kedudukan BK dalam sistem pendidikan di Indonesia ada


didalan undang–undang No. 20 / 2003 tentang sistem pendidikan naisonal beserta
perangkat peraturan pemerintahanya, sedagkan hal – hal yang berhubungan
dengan pendidikan dasar dimana sekolah dasar ada didalamnya dibicarakan secara
khusus dalam PP No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. pada pasal 25 ayat
I, dalam PP tersebut dikatakan bahwa : 1. bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan peribadi, mengenal
ligkungan dan merencanakan masa depan. 2. bimbingan diberikan oleh guru
pembimbing.

Peraturan pemerintah tersebut mengisyaratkan bahwa layanan BK di sekolah


dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan ditangani
dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat
mengembangkan kemampuan yang di miliki dapat berkembang dengan baik.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dari makalah
ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan bidang pelayanan bimbingan dan konseling?
2. Apa saja bidang pelayanan bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana Deskripsi bidang pelayanan bimbingan dan konseling
tersebut?
4. Apa saja peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan bimbingan
dan konseling sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/di bina?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan malasah, maka tujuan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui bidang pelayanan bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui 4 bidang pelayanan bimbingan dan konseling
3. Untuk dapat memahami pengertian 4 bidang bimbingan dan konseling
4. Untuk mengetahui peran guru dalam bidang pengembangan pelayanan
bimbingan dan konseling sesuai dengan mata pelajaran yang diampu/di
bina

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. BIDANG PELAYANAN BK(4 bidang:pribadi,social,belajar,dan


karir)

Dalam program konselor di Sekolah yang menyeluruh meliputi empat


bidang dasar yaitu : pengembangan pribadi, social,belajar dan karier.

Seterusnya, Prayitno (2004): menyebutkan pelaksanaan bimbingan dan


konseling secara umum dilaksanakan dalam 4 (empat) bidang yaitu :

1.Bidang Pengembangan Pribadi

2.Bidang Pengembangan Sosial

3.Bidang Pengembangan Belajar

4.Bidang Pegembangan Karier

Dengan demikian, bidang-bidang pelayanan bimbingan dan konseling di


sekolah dalam setting sekolah dilaksanakan dalam enam bidang pelayanan yaitu :

1. BIDANG PENGEMBANGAN PRIBADI

Yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,


menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya.
Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu peserta didik dalam
mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik dan dapat mengambil
keputusan tentang dirinya sendiri.

Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan pribadi ini antara lain:

1. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.

4
2. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan penyalurannya
untuk kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.

4. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha


penanggulangannya.

5. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan


diri.

6. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat, baik secara rohaniah maupun


jasmaniah.

Dalam Bidang Bimbingan Pribadi,bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan
kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik
kepribadian dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk
membantu peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi
yang baik dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri dan membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan
rohani.

2. BIDANG PENGEMBANGAN SOSIAL

Dalam Bidang Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga,
dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya dengan

5
lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan tanggung jawab
sosial.

Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses


sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang
dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Bidang bimbingan ini
memuat pokok-pokok materi berikut:

1.Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun


tulisan secara efektif.

2.Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di


rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma,
sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku.

3.Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan


teman sebaya.

4.Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah dan


lingkungan serta kesedaran untuk melaksanakannya.

5.Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta


berargumentasi secara dinamis kreatif dan produktif.

6.Orientasi tentang hidup berkeluarga.

Ada beberapa macam layanan bimbingan sosial, yaitu:

a. Layanan Informasi

Layanan informasi mencakup informasi tentang keadaan masyarakat dewasa


ini yang dapat mencakup perkembangan tentang ciri-ciri masyarakat maju dan

6
modern, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia
serta informasi tentang cara-cara bergaul.

b. Layanan Orientasi

Layanan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial adalah


suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana
hubungan sosial antar indivdu dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu,
dalam acara sosial terentu.

3. BIDANG PENGEMBANGAN BELAJAR

Bimbingan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Bidang ini bertujuan membantu
peserta didik dalam mengenal, menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap
dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan program belajar di sekolah.

Aspek-aspek bimbingan belajar

a. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu mahasiswa


mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan
pendidikan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bidang bimbingan
ini meliputi pokok-pokok materi berikut:
b. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar dan menjalani program penilaian.
c. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri maupun
kelompok.
d. Orientasi belajar di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.

7
e. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya
yang ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemamapuan serta pengembangan
pribadi.

Secara umum tujuan belajar adalah membantu individu (siswa) agar mencapai
perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat prkembangan belajar
siswa.Selain itu secara khusus tujuan belajar yaitu agar siswa mampu menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah belajar.Sedangkan dalam konteks kemandirian
tujuan bimbingan belajar adalah agar siswa mandiri dalam belajar.

bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan


belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik dalam mengenal,
menumbuhkan dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar di
sekolah.

Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan belajar, yaitu:

a. Orientasi kepada siswa (khususnya siswa baru) tentang tujuan sekolah dan
madrasah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-
cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di
sekolah atau madrasah.
b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat selama
mengikui pelajaran di sekolah dan madrasah maupun dirumah baik secara
individual maupun kelompok.
c. Bantuan dalam memilih jurusan atau program studi yang sesuai, memilih
kegiatan-kegiatan non akademik yang menunjang usaha belajar dan
memilih program studi lanjutan untuk tingkat pndidikan yang lebih tinggi.
Bantuan ini juga menyangkut penyebaran informasi tentang program studi
yang tersedia pada jenjeng pendidikan tertentu.

8
d. Pengumpulan data siswa (layanan pengumpulan data) yang berkenaan
dengan kemampuan intelektual, bakat khusus, cita-cita hidup, ada program
studi atau jurusan-jurusan tertentu dan lain sebagainya.
e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang
mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar dirumah, kurang siap
menghadapi ujian atau ulangan, kurang dapat berkonsentrasi, kurang
menguasai cara belajar yang tepat di berbagai mata pelajaran, menghadapi
keadaan dirumah yang mempersulit cara belajar secara rutin dan lain
sebagainya.
f. Bantuan dalam hal membuat kelompok-kelompok belajar dan mengatur
kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya belajar berjalan secara efektif
dan efisien.

Tujuan bidang layanan bimbingan belajar:

a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta


kehidupan-nya di masa yang akan datang.

b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik


secara optimal.

c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat


serta lingkungan kerjanya.

d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian


dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan


kesempatan untuk:

a. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas


perkembangannya.

9
b. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di
lingkungannya.
c. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana
pencapaian tujuan tersebut.
d. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
e. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan
lembaga tempat bekerja dan masyarakat.
f. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
g. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara
optimal.

4. BIDANG PENGEMBANGAN KARIER

Bimbingan Karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik


dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan
karier. Bidang ini bertujuan membantu peserta didik mengenal dunia kerja agar
dapat menentukan kemana selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus dan
mengetahui potensi diri yang dimiliki agar dapat diterapkan dengan kehidupannya
serta dapat membaca peluang karier yang tersedia di lingkungan sekitarnya.

Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karier adalah bimbingan dalam


mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan
yang dimasuki. Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral
dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar
bidang studi.

Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan


terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan
masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan

10
dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat
sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tunutan pekerjaan atau karier yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)

Menurut Herr bimbingan karier adalah suatu perangkat, lebih tepatnya


suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu
luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
kariernya (Marsudi, 2003:113).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier adalah


suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan
bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggung jawab.

Aspek-aspek bimbingan karier

Dalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu


mahasiswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir.

Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok materi berikut:

a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan


untuk memenuhi kebutuhan hidup.
b. Pengenalan, orientasi dan informasi karier pada umumnya secara
sederhana.
c. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berkenaan dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
d. Orientasi dan informasi sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya dalam kaitannya dengan karier yang hendak dikembangkan.

11
Berdasarkan pengertian diatas, dapat di ketahui bahwa tujuan bimbingan
karier antara lain:

a. Peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri


(minat,nilai, kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta
didik dapat mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan
dirinya.
b. Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag
tersedia yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan
demikian peserta didik memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan
dan keterampilan (skill) yang dituntut oleh peran-peran kerja tertentu.
c. Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri,
merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan
karir yang realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan
meminimalkan faktor dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan
dampak positif dari proses pemilihan karir.
d. Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan
berfungsi optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan
Reihant, 1979 (dalam Fajar Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah
diarahkan untuk membantu siswa dalam perencanaan dan pengarahan
kegiatan serta dalam pengambilan keputusan yang membentuk pola karir
tertentu dan pola hidup yang ikan memberikan kepuasan bagi dirinya dan
lingkungannya.

Dengan demikian, bimbingan karier di sekolah atau di madrasah tidak secara


langsung membantu siswa untuk berkarier tetapi lebih banyak bersifat informasi.
Hal ini tentunya pengecualian bagi sekolah-sekolah kejuruan yang berorientasi
karier, dimana selain siswa dibekali tentang aplikasi karier-karier tertentu, juga
dibimbing bagaimana pemilihan, perencanaan, dan pengembangannya.

12
Beberapa jenis layanan karier yang bisa diberikan kepaa siswa disekolah dan
madrasah antara lain:

a. Layanan informasi tentang diri sendiri, yang mencakup: kemampuan


intelektual, bakat khusus dibidang akademik, minat-minat umum dan
khusus, hasil belajar dalam berbagai bidang studi, sifat-sifat kepribadian
yang ada relevansinya dengan karier seperti potensi kepemimpinan,
kejujuran, keterbukaan, dll, nilai-nilai kehidupan dan cia-cita masa depan,
keterampilan-keterampilan khusus yang dimiliki siswa, kesehatan fisik dan
mental, kematangan vokasional, dan lain sebagainya.
b. Layanan informasi tentang lingkungan hidup yang relevan bagi
perencanaan karier, yang mencakup: informasi pendidikan (educational
information), informasi jabatan (vocational information), atau informasi
karier (career information).
c. Usaha-usaha membantu siswa merencanakan masa depannya, mencakup:
perencanaan masa depan, pengambilan keputusan, penyaluran ke salah
satu jalur studi akademik, pemantapan dan orientasi.
d. Layanan orientasi untuk bidang pengembangan karier mencakup: Suasana,
lembaga, dan objek karier (pekerjaan) seperti kantor, bengkel, pabrik,
pengoperasionalan perangkat kerja tertentu, dan lain sebagainya.

B. Peran Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan BK sesuai


dengan Mata Pelajaran yang Diampu/Dibina

Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai


potensi yang dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan
melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian
itu ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif.
Siswa adalah individu yang unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama.
Walaupun secara fisik mungkin individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada
hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan

13
sebagainya. Di samping itu setiap individu juga adalah makhluk yang sedang
berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan
itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.

Hubungan guru dan siswa seperti halnya seorang petani dengan


tanamannya. Seorang petani tidak bisa memaksa agar tanamannya cepat berbuah
dengan menarik batang atau daunnya. Tanaman itu akan berbuah manakala ia
memiliki potensi untuk berbuah serta telah sampai pada waktunya untuk berbuah.
Tugas seorang petani adalah menjaga agar tanaman itu tumbuh dengan sempurna,
tidak terkena hama penyakit yang dapat menyebabkan tanaman tidak berkembang
dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu dengan cara menyemai, menyiram, memberi
pupuk dan memberi obat pembasmi hama. Demikian juga halnya dengan seorang
guru. Guru tidak dapat memaksa agar siswanya jadi ”itu” atau jadi ”ini”. Siswa
akan tumbuh dan berkembang menjadi seseorang sesuai dengan minat dan bakat
yang dimilikinya. Tugas guru adalah menjaga, mengarahkan dan membimbing
agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya.
Inilah makna peran sebagai pembimbing. Jadi, inti dari peran guru sebagai
pembimbing adalah terletak pada kekuatan intensitas hubungan interpersonal
antara guru dengan siswa yang dibimbingnya.

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan


kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali
lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi
guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan
efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas
tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya
(2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai
pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki
pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan
peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis
(2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan

14
pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.

Lebih jauh, Abin Syamsuddin (2003) menyebutkan bahwa guru sebagai


pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau
masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial
teaching). Berkenaan dengan upaya membantu mengatasi kesulitan atau masalah
siswa, peran guru tentu berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konselor
profesional. Sofyan S. Willis (2004) mengemukakan tingkatan masalah siswa
yang mungkin bisa dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk kategori
ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu, berkelahi
dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal, berpacaran,
mencuri kelas ringan.

Dalam konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah,


peran dan konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan
efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Prayitno (2003)
memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling adalah:

a.Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan


bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

b.Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.

c.Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan


konseling kepada konselor.

d.Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan
program pengayaan.

15
e.Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.

f.Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan


layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

g.Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti


konferensi kasus.

h.Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian


pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat di


bedakan menjadi beberapa bagian yaitu:

1.Tugas guru dalam layanan bimbingan dalam kelas

Kejelasan gambaran tugas dapat memotivasi guru untuk berperan secara


aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas
terlaksananya kegiatan itu.

Perilaku guru dapat mempengaruhi keberhasilan belajar, misalnya guru


yang bersifat otoriter akan menimbulkan suasana tegang, hubungan guru siswa
menjadi kaku, keterbukaan siswa untuk mengemukakan kesulitan-kesulitan
sehubungan dengan pelajaran itu menjadi terbatas. Oleh karena itu, guru harus
dapat menerapkan fungsi bimbingan dalam kegiatan belajar-mengajar. Seorang
guru dapat melakukan bimbingan di dalam kelas dengan hal-hal berikut:

a.Guru sebagai pembangkit motivasi belajar

Pembangkitan motivasi belajar oleh guru kelas dapat dilakukan secara


khusus menggunakan jam pelajaran atau diselipkan sambil mengajar atau

16
memberikan latihan-latihan. Selain itu guru juga harus melakukan upaya-upaya
untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik antara lain:

a. Menjelaskan manfaat dan tujuan dari pelajaran yang diberikan. Tujuan


yang jelas dan manfaat yang betul-betul dirasakan oleh peserta didik
akan membangkitkan motivasi belajar.
b. Memilih materi atau bahan pelajaran yang betul-betul dibutuhkan oleh
siswa. Sesuatu yang dibutuhkan akan menarik minat sisiwa, dan minat
tersebut merupakan salah satu bentuk motivasi.
c. Memilih cara penyajian yang bervariasi, sesuai dengan kemampuan
peserta didik dan banyak memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mencoba dan berpartisipasi. Banyak berbuat dalam belajar
akan lebih membangkitkan semangat dibandingkan hanya dengan
mendengarkan. Oleh karena itu, guru perlu menciptakan berbagai
kegiatan peserta didik di dalam kelas.
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meraih
kesuksesan. Kesuksesan yang dicapai oleh peserta didik akan
membangkitkan motivasi belajar, dan sebaliknya kegagalan yang
terjadi pada peserta didik dapat menghilangkan motivasi.
e. Memberikan kemudahan dan bantuan kepada peserta didik dalam
proses belajar. Tugas guru ialah membantu mengoptimalkan
perkembangan siswa. Agar perkembangan peserta didik lancar, guru
memberikan kemudahan-kemudahan dalam belajar, dan tidak
mempersulit perkembangan belajar yang dialami siswa. Apabila
peserta didik mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar, guru
memberikan bantuan baik secara langsung maupun dengan memberi
petunjuk kepada siapa atau kemana meminta bantuan.
f. Memberikan pujian, ganjaran, ataupun hadiah untuk membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.

2.Guru sebagai tokoh kunci dalam bimbingan

17
Guru memiliki hubungan yang erat dengan murid. Karena guru banyak
memiliki waktu dan kesempatan untuk mempelajari murid, mengawasi tingkah
laku dan kegiatannya. Kedudukan guru dalam pendidikan yaitu memiliki
wewenang sepenuhnya dalam mempelajari dan memahami siswa-siswanya,
bukan saja sebagai individu tetapi juga sebagai anggota kelompok atau kelasnya.
Sejak siswa masuk ke sekolah dari pagi hari sampai sekolah usai, guru akan
memanfaatkan setiap kesempatan untuk membantu BK dalam mengumpulkan
data yang diperlukan agar dapat memahami siswa dengan baik.

Sebagian dari data tersebut didapatkan dari murid sendiri atau dari orang
tuanya dengan mengisi formulir-formulir isian atau melalui informasi lisan. Data
lainnya diperoleh dari pelaksanaan tes atau melalui observasi terhadap kegiatan-
kegiatan siswa, kebiasaan dan tingkah lakunya baik di dalam kelas maupun diluar
kelas. Karena itulah guru memiliki peran penting sebagai anggota utama di antara
petugas-petugas bimbingan. Pada umumnya guru tersebut berada pada posisi yang
lebih baik untuk mengetahui masalah-masalah, sikap dan kebutuhan siswa
sehingga memudahkan guru untuk memberikan bantuan kepada siswa yang
membutuhkan.

3.Mengetahui murid sebagai individu

Tugas pertama guru dalam bimbingan adalah mengetahui atau lebih mengenal
siswanya. Kegiatan bimbingan tidak akan berhasil dengan baik manakala guru
kurang memahami siswa. Oleh karena itu diperlukan pemahaman atau
pengetahuan terhadap siswa tentang kebiasaannya dalam belajar, dalam bermain,
kesehatannya, asal-usulnya, teman-teman karibnya bahkan latar belakang sosial-
ekonominya Djumhur (1975: 127-129).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar-mengajar


sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu: Mengusahakan
agar siswa-siswa dapat memahami dirinya, kecakapan-kecakapan, sikap, minat,
dan pembawaannya. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap

18
siswa merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang
dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian. Mengembangkan sikap-sikap
dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Menyediakan kondisi dan kesempatan
bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Membantu memilih
jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya. Perlakuan
terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan. Perlakuan
terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagai individu, siswa memiliki
potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri
untuk mandiri. Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan
membantu siswa untuk menyadari perasaannya itu. Kesadaran bahwa tujuan
mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja,
melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih
dewasa.

Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah:

a. Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan


bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

b. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada


siswa.

c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan


konseling kepada konselor.

d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.

e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan


siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.

19
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti


konferensi kasus.

h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian


pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

20
SOAL DAN JAWABAN

1. Bantuan layanan pada guru dalam hal mengelola kelas dapat berupa
informasi tentang ....
A. data untuk membantu kelompok belajar
B. kemunduran hasil belajar siswa
C. jenis tes yang akan diberikan
D. bentuk tes yang digunakan

2. Yang merupakan tugas guru dalam layanan bimbingan dalam kelas adalah,
kecuali
A. Guru Sebagai Pembangkit Motivasi Belajar
B. Guru Sebagai Tokoh Kunci dalam Bimbingan
C. Melakukan Kunjungan Rumah
D. Mengetahui Murid Sebagai Individu

3. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa untuk menemukan


dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan YME,mandiri,aktif, kreatif,serta sehat jasmani dan rohani
merupakan pengertian dari
A. BidangBimbinganSosial
B. BidangBimbinganPribadi
C. BidangBimbinganBelajar
D. BidangBimbinganKarir

4. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan


kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan
keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada
tingkat yang lebih tinggi merupakan pengertian dari
A. Bidang Bimbingan Sosial
B. Bidang Bimbingan Pribadi

21
C. Bidang Bimbingan Belajar
D. Bidang Bimbingan Karir

5. Jenis pelayanan yang paling sesuai dengan program bimbingan karir


adalah…..
A. Perencanaan pengembangan karier
B. Pemecahan masalah
C. Memberi pengajaran
D. pengumpulan data siswa dan lingkungan-nya

6. Sebutkan bidang kajian bimbingan dan konseling?


Jawab:
 Bidang pelayanan kehidupan pribadi, membantu individu menilai
kecakapan minat,bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk
mengembangkan diri sendiri.
 Bidang pelayanan kegiatan belaja rmembantu individu menilai dan
mencari alternatif hubungan sosial.
 Bidang pelayanan kegiatan belajar rmembantu individu dalam kegiatan
dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu.
 Bidang pelayanan dan pengenmbangan karier membantu individu dalam
mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan
dengan karier.

7. Apa saja tugas guru dalam operasiona lbimbingan di luar kelas?


Jawab:
 Bimbingan Bagi Peserta Didik yang Sesuai Tingkat Kecerdasannya
 Melakukan Kunjungan Rumah
 Menyelenggarakan Kelompok Belajar.
 Pertemuan Guru-Murid

22
8. Apa saja pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan belajar?
Jawab:
 Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi dari
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,
mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan
keterampilan belajar, dan menjalani program penilaian.
 Pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun
kelompok.
 Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di sekolah.
 Orientasi belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

23
YEL-YEL
Naik delma

Pada hari selasa ku turut bu lita ke kampus


Naik motor sampai kekelas ku duduk dimuka
Ku lihat kelompok 7 ingin presentasi
Membahas tentang bidang-bidang pelayanan BK
Pribadi social belajar karir para mahasiswa
Itulah bidang-bidang pelayanan BK

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bimbingan merupakan suatu proses bantuan psikologis dan kemanusiaan
secara ilmiah dan profesional yang dibekali oleh pembimbing kepada yang
dibimbing (peserta didik) agar ia dapat berkembang secara optimal. Sedangkan
konseling merupakan situasi pertemuan tatap muka antara konselor dengan klien
(siswa) yang berusaha memecahkan sebuah masalah dengan
mempertimbangkannya bersama-sama sehingga klien dapat memecahkan
masalahnya berdasarkan penentuan sendiri.

Materi bimbingan dan konseling di Perkuliahan termuat dalam 4 (empat)


bidang bimbingan yaitu : Bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karier,
dan bimbingan pribadi. Bimbingan sosial membantu peserta didik dalam interaksi
dengan lingkungan sosialnya. Bimbingan belajar membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam mengikuti pendidikannya. Bimbingan
karier membantu peserta didik peserta didik agar dapat menentukan kemana
selanjutnya mereka akan melangkah setelah lulus. Bimbingan pribadi membantu
peserta didik dalam mengenal dirinya sendiri. Bimbingan keluarga membantu
peserta didik memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga.

Demikian makalah sederhana ini kami susun. Terima kasih atas


antusiasme dari pembaca yang sudi menelaah dan mngimplementasikan isi
makalah ini. Saran konstruktif tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan.
Sekian.

25
DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 2010. Bimbingan dan Konseling (studi & karier). Yogyakarta:
Andi.

Natawijaya, Rochman dkk. 1985. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan Modul


UT 1-3. Jakarta: Depdikbud

Prayitno., Amti, Erman. 1999, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta,


Rineka Cipta.

Tawil, Drs. 1999, Dasar-dasar Bimbingan Konseling, Magelang: Universitas


Muhammadiyah Magelang

26
27

Anda mungkin juga menyukai