Anda di halaman 1dari 22

ACTION # 1

INFORMATION

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 37


BAB 1
CARI INFO, GIMANA CARA?
One secret of success in life is for a man to be ready for his opportunity when it
comes.
Benjamin Disraeli

Siapa yang punya informasi, dia adalah pemenang. Sebuah ungkapan


tepat dalam era abad 21. Sama seperti ungkapan ’siapa cepat dia dapat’.
Kamu tahu ungkapan ’informasi mahal harganya’?
Kira-kira sebegitu pentingnya informasi. Tanpa informasi, jangan harap
kamu bisa mencapai hasil maksimal. Orang sepinter apapun, jika dia tidak
tahu peluang kuliah di luar negeri, maka sama saja bo’ong. Orang yang nilai
TOEFL 630, kalau dia nggak daftar beasiswa karena tidak tahu, maka sama
juga.
Dari pengalaman scholarship hunting, aku menemukan banyak cerita
menarik. Mari perhatikan cerita berikut :

Contoh Email : Butuh Info dan Tips


Aku sering dapat email dari orang tak dikenal. Umumnya mereka
bertanya informasi bidang studi dan beasiswa. Jika aku punya informasi,
diminta kirim ke email mereka.

Dear Mas Arif yang baik,


Salam kenal, aq ******, dr univ *****. Aq tertarik dg posting mas
arif di milis beasiswa. Btw, aq lg cari info ttg univ. Pingin
mendalami bidang hukum & perkembangan anak. Boleh mnt tlng
krm info ke aq? Ini alamt email *******@yahoo.com
Thx berat ya,

Dalam hati aku berpikir,


Waduw.... kok begini ya? Memangnya aku ’gudang informasi’? Apa aku
petugas hubungan masyarakat (humas) yang kudu up date berita?

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 38


Tunggu sebentar? Mari kita klarifikasi semua. Bukankah yang butuh
informasi sekolah mereka? Bukankah mereka yang butuh informasi
beasiswa? Kok bisa-bisanya aku disuruh kirim info?
Sebuah pelajaran berharga untuk semua. Pertama, jangan pernah kirim
email dengan bahasa kurang jelas. Bayangkan, baru pertama kirim email
sudah ’sok akrab’. Masih mending kalau si pengirim sudah kenal. Tapi kalau
belum?
Kedua, sudah pasti aku asal-asalan merespon email seperti itu. Aku pun
biasanya masih membalas dengan bahasa singkat saja. Contohnya :

Dear *****
Salam kenal jg. Aq ga tahu info ttg yg km mnt. Mgkn km bs
googling.
Goodluck.

Arip Muttaqien

Aku membalas sesuai yang dia minta. Tak perlu berpanjang lebar. Jika si
pengirim email pun tak mau sedikit panjang lebar dalam nulis email, ngapain
pula aku mesti repot-repot?
Asal kamu tahu, itulah kesalahan terbesar para pencari beasiswa!
Mengapa? Bukankah mereka sudah berniat untuk mencari informasi?
Betul, mereka sudah berniat mencari informasi. Kita mesti menghargai
mereka. Tapi bukan begitu cara yang paling bagus. Bertanya dan asal
bertanya. Kamu pasti akan mendapatkan hasil minimal. Lihat saja contoh
kasus diatas? Aku sendiri kalau dikirim email yang isi ’asal-asalan’, maka aku
reply juga ’asal-asalan’.
Lalu bagaimana agar maksimal?
Hm....kamu mesti menempuh dua cara. Atau kalau nggak bisa dua, ya
satu cara sih cukup. Apa itu ? Cara offline dan online.
Cara online berhubungan dengan dunia maya, yaitu menggunakan
internet. Kamu bisa menggunakan search enginee, website, blog, milis
hingga social network. Sedangkan cara offline berhubungan dengan dunia
nyata, yaitu pameran pendidikan, seminar, training hingga ngobrol dengan
teman.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 39


Kalau ingin maksimal, gunakan semua cara diatas. Kalau kamu nggak
bisa, gunakan cara-cara yang bisa kamu gunakan. Syaratnya satu, yaitu kamu
benar-benar bisa memanfaatkan dengan benar.
Nah, pertanyaan konkret nih. Bagaimana cari informasi dari semua
saluran info itu? Yuks, kita bahas satu persatu.

Pameran Pendidikan & Beasiswa: Kesempatan Bertatap Muka


Pameran pendidikan & beasiswa termasuk jenis offline. Pameran
pendidikan seringkali diadakan di Indonesia. Terutama kota-kota besar
semacam Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Maklum deh, Indonesia kan
negara penduduk terbesar keempat didunia. Pasti jadi incaran ratusan
perguruan tinggi. Penduduk yang makin banyak, berarti pasar potensial.
Pameran pendidikan biasanya mengajak universitas-universitas luar
negeri. Australia, AS, Inggris, dan Belanda adalah negara yang paling sering
bikin pameran pendidikan. Minimal setahun dua kali pasti muncul pameran.
Biasanya diadakan di hotel-hotel kota besar.
Kamu bisa langsung nanya sama perwakilan universitas. Kamu bisa
langsung ngobrol all about universities. Kamu bisa minta informasi tentang
proses aplikasi, termasuk bidang studi apa saja yang ditawarkan.
Nah, kalau kamu kebetulan tinggal di kota-kota besar, pameran
pendidikan dan beasiswa adalah kesempatan yang bagus. Jangan khawatir
de. Biasanya pameran pendidikan diadakan khusus hari sabtu dan minggu.
So, kamu nggak usah bingung dengan jadwal kuliah atau sekolah.
Universitas dari Aussie melalui IDP sering banget menggelar pameran.
Maklum, Aussie kan negara tetangga dekat dengan Indonesia. Di Aussie ada
puluhan ribu mahasiswa dari Indonesia.
Berikutnya lagi adalah negara-negara berbahasa Inggris, seperti UK, AS,
dan Belanda. Di Belanda sudah umum digunakan bahasa Inggris. Banyak
penduduk Belanda yang cas cis cus English lho. Jadi nggak usah khawatir.
Kecenderungan orang Indonesia memang memilih kuliah di negara
native English. Atau paling tidak negara yang penggunaan English relatif
besar.
Buat kamu yang masih awam dengan kuliah di luar negeri dan agak
males cari informasi di internet, datang ke pameran adalah salah satu cara.
Selain kamu bisa dapat banyak informasi, kamu bisa juga refreshing.
Biasanya mereka ngasih doorprize lho. Maklum, namanya juga tujuan untuk
menarik pengunjung agar datang.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 40


Kamu yang mau informasi instant, disini tempatnya. Kalau bingung,
tinggal tanya saja ke orang di stand. Mereka ramah kok mau jawab semua
pertanyaan. Kan mereka punya tujuan agar kamu tertarik kuliah disana.

Gambar Pameran Pendidikan

(Sumber :
http://pinoyerasmusmundus.files.wordpress.com/2008/11/img_0642.jpg?w
=417&h=311. Diakses 31 Mei 2009, 21:45)

Untuk pameran beasiswa di dalam kampus, tidak semua kampus mau


menyelenggarakan. Biasanya di kampus-kampus besar. Tapi meski diadakan
di satu kampus, pasti terbuka untuk umum kok. Bukan berarti hanya untuk
mahasiswa situ saja.
Apa saja yang bisa kamu tanyakan dalam pameran pendidikan?
• Informasi tentang kampus?
• Bidang studi apa saja yang ditawarkan?
• Bagaimana proses aplikasi?
• Kapan deadline apply?
• Berapa biaya kuliah dan biaya hidup?
• Bagaimana kehidupan disana?

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 41


• Apakah ada beasiswa?
Ohya, kadang-kadang perwakilan universitas juga buka pendaftaran
langsung lho. Kamu yang sudah siap dengan segala syarat bisa langsung
daftar. Lumayan kan, bisa menghemat ongkos daripada kudu kirim dokumen
lewat kurir. Disamping itu kamu bisa langsung nanya, apakah ada syarat
yang kurang atau tidak.
Biasanya mereka ada seminar atau presentasi khusus. Jadi tak cuma
nanya di stand. Dalam sesi presentasi biasanya mereka akan menjelaskan
secara detail. Kalau kamu masih belum puas, kamu masih nanya ke stand
mereka.
Mereka pasti bawa brosur seabreg. Saran untuk kamu, datanglah hari
pertama pameran, disaat mereka masih memiliki brosur lengkap. Kalau
kamu datang hari terakhir, kadang kamu bisa kehabisan brosur. Kamu
kumpulin saja brosur sebanyak kamu bisa bawa. Lumayan tuh, bisa
menambah informasi.
Nah, apa tips bagi kamu agar bisa dapat informasi maksimal. Pertama,
kamu mesti manfaatkan pameran untuk bertanya habis-habisan. Jangan
cuma datang untuk keliling-keliling doank. Rugi besar kalau kamu cuma
lihat-lihat dan ambil sourvenir. Kalau cuma keliling-keliling doank, mending
tidur saja dirumah. Kan ada petugas yang siap sedia melayani pertanyaan
kamu. Kamu tanya sampai detail segala sesuatu. Kalau perlu hingga mereka
nggak bisa jawab, ^_^.
Kedua, jika ada alumni peraih beasiswa, bertanyalah ke dia. Jika ada
perwakilan dari universitas, bertanyalah ke dia. Jika ada bule datang itu
kesempatan kamu untuk dapat informasi lebih. Percayalah, ’sumber dari
orang pertama’ akan lebih valid dan lengkap. Mereka yang lebih mengerti
tentang segala sesuatu. Kalau orang Indonesia yang menjelaskan, iya kalau
dia sekolah disana. Kalau dia hanya sebagai pekerja di lembaga itu? Lebih
bagus jika kamu mendapat informasi langsung dari perwakilan universitas.
Sekalian pula kamu bisa melatih English speaking ☺.
Kalau ada alumni datang, itu lebih bagus lagi. Jika kamu masih kaku
ngomong sama bule, itu wajar saja. Beda budaya. Cobalah kamu ngobrol
dengan alumni, tentu lebih enak bukan? Contohnya, alumni yang pernah
kuliah di UK. Misal dia datang saat presentasi, setelah selesai presentasi,
coba tanya ke dia.
Ketiga, jika kamu datang ke pameran beasiswa, coba kamu tanya dengan
detail proses beasiswa. Jika kamu datang ke pameran pendidikan, coba kamu
tanya apakah ada beasiswa.
Tapi kamu nggak perlu malu bertanya ☺. Malu bertanya sesat dijalan.
Mau bertanya ketinggalan informasi ^_^.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 42


Banyak Teman Maka Banyak Rezeki
Ini cara yang paling simple. Kamu tinggal cari teman dan alumni yang
sudah pernah kuliah di luar negeri. Kamu tinggal tanya ke mereka, such as
bagaimana cara apply universitas dan bagaimana cara daftar beasiswa.
Jika kebetulan kamu punya teman akrab yang kuliah di luar negeri, itu
lebih bagus. Kamu bisa tanya banyak hal dengan detail. Misalnya, teman satu
angkatan, satu jurusan, atau satu universitas. Apalagi jika punya kesamaan,
kamu bisa lebih akrab.
Jika kamu tidak punya teman yang seperti itu, bagaimana? Kamu cari
donk, teman yang bisa memberi motivasi dan tempat belajar. Entah gimana
caranya. Usahakan menjadi orang yang supel dan banyak teman. Makin
banyak teman berarti makin banyak rezeki.
Teman juga bisa membantu saat kamu perlu koreksi tentang aplikasi
universitas dan aplikasi beasiswa. Bukankah lebih tepat bertanya kepada
orang yang berpengalaman?
Lantas, bagaimana memperbanyak teman?
Caranya simple. Kamu mesti melebarkan jaringan melalui berbagai cara.
Entah melalui jalur teman-teman yang sudah ada, komunitas beasiswa,
mailing list hingga facebook. Manfaatkan keunggulan yang kamu miliki.
Kunci penting, kamu nggak boleh malu. Malu bertanya dan malu
melebarkan jaringan, maka kamu tidak akan mendapatkan keuntungan
maksimal.

International Office, Universitas, Fakultas dan Departemen


Tiap kampus biasanya punya bagian internasional (international office).
International Office adalah bagian yang khusus ngurusin tentang pertukaran
mahasiswa, hubungan internasional, dan kegiatan-kegiatan internasional.
Pokoknya yang berbau kerjasama dengan asing.
Kalau kamu berniat ikut student exchange ke luar negeri, kamu mesti
rajin-rajin berkunjung ke international office. Soalnya disana mostly banyak
informasi berguna buat kamu.
Kamu bisa tanya ke petugas international office. Misalnya, tentang
program student exchange, international seminar, international forum,
international conference, kerjasama dengan universitas luar dan beasiswa.
Kalau memang kamu mahasiswa dan kebetulan kampusmu memiliki
international office, manfaatkan dengan baik. Tapi kalau memang nggak
punya fasilitas international office, jangan berkecil hati. Kamu masih bisa
cari informasi dari sumber lain.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 43


Atau kalau memang tidak ada bagian khusus international office, kamu
bisa bertanya ke bagian lain. Entah kemana, mestinya kamu yang lebih tahu.
Cobalah cari informasi ke rektorat, dekanat dan departemen, apakah kampus
kamu memiliki kerjasama khusus dengan universitas di luar?
Kadang beberapa departemen/jurusan memiliki program kerjasama
dengan universitas di luar. Kadang beberapa fakultas juga membangun
kerjasama dengan universitas di luar negeri.
Disinilah insting informan kamu diuji. Biasanya tak banyak yang
mengetahui informasi semacam itu. Kalau kamu bisa pegang informasi itu,
good! Kamu sudah selangkah lebih maju.

Gambar Website International Office, Universitas Indonesia

(Sumber : http://www.ui.ac.id/en/international/page/overview. Diakses 23


Februari 2010, 20:56 CET)

Manfaatkan Jaringan Professor : Domestik dan Luar Negeri


Kamu melupakan satu hal penting. Jika kamu mahasiswa, kamu
beruntung bisa bertemu dengan banyak dosen hingga professor. Setidaknya,
kamu yang kuliah di kampus bonafit pasti memiliki dosen yang pernah
mengenyam pendidikan di luar negeri.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 44


Nah, kenapa tidak dimanfaatkan?
Kamu toh bisa kenalan dengan dosen atau professor. Kamu bisa diskusi
dan minta saran. Kamu bisa minta rekomendasi ☺. Kamu bisa minta
informasi dan sebagainya.
Seseorang yang pernah kuliah di luar negeri, pasti dia punya networking
ke luar negeri. Minimal networking dengan universitas tempat dia kuliah
dulu. Kamu bisa mulai membangun networking melalui dosen kamu.
Lanjut...
Itu akan jadi keuntungan buat kamu lho. Kalau kamu punya
rekomendasi dari professor di luar negeri, itu bisa jadi ’amunisi kuat’.
Percaya atau enggak, aku selalu berusaha membangun networking dengan
professor di luar negeri. Dari sini aku dapat keuntungan maksimal.
Tak usah repot-repot. Kamu bisa manfaatkan fasilitas email. Kamu bisa
kirim email dan mereka akan terima email dalam waktu beberapa detik.
Mudah bukan?

Datangi Kedubes, Atase Pendidikan dan Lembaga Donor


Masih ada cara lain untuk dapat informasi gress. Kamu bisa datangi
kantor kedutaan besar (kedubes) negara asing. Biasanya mereka memiliki
bagian pendidikan atau kebudayaan. Kamu bisa masuk ke bagian atase
pendidikan. Biasanya informasi tentang pendidikan disediakan disitu.
Tapi tiap kedubes punya aturan main sendiri. Kalau kamu masuk
wilayah kedubes, berlaku ’aturan main’ mereka sendiri. Dan karena kamu
yang ’butuh’, kamu mesti ikuti aturan main mereka.
Beberapa kedubes kadang memberi ’space khusus’ untuk bidang
pendidikan dan kebudayaan. Tujuannya agar mempermudah pengunjung
yang ingin dapat informasi pendidikan dan kebudayaan. Misalnya, kalau
kamu ingin tahu informasi tentang AS, kamu bisa datang ke kantor AMINEF,
yang terpisah dari kantor Kedubes AS.
Mengapa dipisah? Tujuan agar pengunjung tidak terlalu dipusingkan
aturan birokrasi ditiap kedubes. Aturan di kantor pendidikan dan
kebudayaan biasanya ’lebih longgar’.
Selain kantor kedubes dan atase pendidikan, kamu bisa juga datang ke
kantor lembaga donor. Lembaga donor yang dimaksud seperti Ford
Foundation, World Bank, dan Asian Development Bank (ADB).
Hmmm…. Tapi kantor mereka hanya ada di kota-kota besar. Buat kamu
yang tidak tinggal di kota besar, jangan khawatir. Masih ada cara lain untuk

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 45


bisa dapat informasi. Jangan berpikir bahwa kamu ’mati kutu’ begitu tidak
tinggal di kota besar. Harapan itu masih ada ☺.

Internet : Jendela Dunia


Untuk kamu yang sering merasa ’kekurangan informasi’, berbahagialah
kamu. Sekarang dunia sudah berubah dengan satu penemuan spektakuler.
Apa itu? Internet!
Pepatah mengatakan, ”buku adalah jendela dunia”. Rasanya pepatah itu
perlu diubah menjadi ’internet adalah jendela dunia”. Internet yang
memberimu kesempatan menjelajahi ke segala penjuru dunia. Apa
keuntungan internet?
• Kamu bisa mendapatkan informasi terbaru, entah tentang universitas
atau beasiswa.
• Informasi yang diberikan lebih menarik dan fitur menarik, contoh
video, gambar, presentasi.
• Kamu bisa mendapatkan informasi lebih banyak daripada sekedar
datang ke pameran dan mengumpulkan brosur.
• Kamu bisa save segala informasi yang dibutuhkan.
• Jaringan kamu bisa lebih luas daripada sebelumnya. Dunia maya
memang memberikan kesempatan lebih luas.
• Kamu bisa mendapatkan beragam soal-soal TOEFl, GRE, GMAT
secara gratis.
• Kamu bisa mencari contoh-contoh aplikasi yang bagus.
• Dan lain-lain.
Kalau kamu memang berlangganan internet, kamu cukup duduk
didepan komputer atau laptop. Tinggal surfing internet dan informasi
tersedia didepan kamu. Kalau kamu nggak langganan internet, tak ada
salahnya merelakan sedikit waktu ke warnet. Sekedar satu jam hingga dua
jam setiap ke warnet dalam seminggu. Anggap ongkos ke warnet Rp
4.000/jam. Tidak terlalu mahal bukan?
Kamu tinggal mengetikkan alamat URL. Misal kamu ingin masuk ke
situs Harvad University. Kamu tinggal mengetikkan alamat
www.harvard.edu. Tunggulah beberapa saat.... Akhirnya muncul situs.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 46


Dari situ kamu bisa mendapatkan beragam informasi, mulai dari
program studi, prosedur administrasi, student, alumni, staf pengajar, biaya
kuliah hingga kegiatan kampus. Kamu bisa mengetahui bagaimana proses
daftar. Mestinya tak perlu lagi ada pertanyaan ”bagaimana cara daftar ke
Harvard University?” atau ”syarat apa saja yang diperlukan untuk masuk
Harvard University?”
Ketimpangan informasi cukup dipecahkan dengan internet. Sangat
mudah bukan?
Kunci informasi tercepat adalah internet. Tinggal bagaimana kamu bisa
atau tidak memanfaatkan.

Google is the Best Search Enginee


Bagi yang sering mengeluh tidak punya informasi cukup, maka wajah
kamu pasti berubah senang dengan munculnya makhluk baru. Siapa nama
makhuk itu? Google!
Bingung mencari
informasi? Susah mencari
ide? Cukup googling saja.
Kamu ketik alamat
www.google.com atau
www.google.co.id.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 47


Siapa yang tidak kenal dengan google? Bagi yang sering browsing
internet, google bukanlah makhluk langka.
Aku sering banget mencari informasi dengan googling. Termasuk
informasi universitas dan beasiswa di luar negeri. Kamu ingin mengikuti
caraku? Kamu cukup mengetikkan keyword dan tunggu sebentar, akhirnya
hasil pencarian keluar.
Sebuah permasalahan yang sering dikeluhkan :

”Saya sudah googling, tapi informasi yang muncul kok tidak


relevan?”
”Dear all. Aku ingin mencari beasiswa bidang hubungan
internasional. Tapi kok setelah googling, informasi itu tidak
muncul? Aku sudah bolak balik cek hasil googling, tapi tetap saja
tidak ketemu.”

Hmmm...asal kamu tahu, google itu mesin pencari. Sedangkan kamu


manusia. Kamu memasukkan keyword sebagai bahasa penghubung antara
kamu dengan google. Google menterjemahkan keyword yang kamu
masukkan. Google lalu meng-indeks sesuai keyword.
Untuk menemukan hasil yang bagus, kamu butuh ’logika’. Masukkan
keyword yang lebih spesifik. Untuk mempersempit hasil pencarian, kamu
bisa menggunakan fitur Google Advanced. Masukkan kata-kata terpilih yang
relevan.
Memang, mencari informasi melalui google seperti mencari di lautan
yang sangat luas.
Kalau kamu
tidak jago
memilah
keyword, jangan
kaget jika kamu
tidak
mendapatkan
informasi
relevan. Semua
tergantung
kecerdikan. Nah,
buat yang jam
terbang googling
sudah tinggi,
maka pasti akan

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 48


’lebih jago’ dalam memilih keyword.
Lalu gimana caranya memanfaatkan google lebih optimal? Google lebih
optimal saat kamu sudah memiliki tujuan yang jelas. Kalau kamu sekedar
ingin mengetahui informasi dengan keyword ’scholarship’, sudah pasti
banyak informasi yang muncul. Namun jika kamu memasukkan keyword
lebih detail seperti ’scholarship grant macro economics graduate’, kamu akan
mendapatkan hasil yang lebih relevan.
Jika google hanya dimanfaatkan sekedar surfing tanpa kamu punya
tujuan, kamu hanya akan menghabiskan waktu berjam-jam tiap hari di
internet.
Apakah kamu ingin seperti itu? Tentu tidak bukan ?

Google Translate : Memecah Kendala Bahasa


Kamu terkendala masalah bahasa asing? Misalkan kamu tertarik studi ke
Perancis. Sebagian besar situs universitas di Perancis ditampilkan dalam
bahasa Perancis. Dan kamu tidak mengerti sama sekali? Misal, kamu ingin
sekali kuliah di Université Paris 1 Panthéon Sorbonne. Maka kamu
buka website www.univ-paris1.fr dan keluar tampilan sepeerti ini :

Gambar Situs Université Paris 1 Panthéon Sorbonne

(Sumber : http://www.univ-paris1.fr. Diakses 23 Februari 2010, 21:29 CET)

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 49


Sekarang tidak usah khawatir! Kamu akan terbantu dengan jasa
penterjemah gratis. Benar-benar gratis! Manfaatkan makhluk bernama
Google Translate! http://www.translate.google.com/
Google Translate adalah fitur penterjemah gratis yang dibuat oleh
Google. Google Translate mampu menampilkan dalam 41 bahasa berbeda,
mulai dari bahasa Arab, Mandarin, Belanda, Jerman, Perancis, Spanyol,
Jepang hingga Indonesia.

Kamu tinggal copy paste kata yang ingin di traslate. Tidak hanya satu
kata, tapi bisa langsung satu kalimat, satu paragraf hingga beberapa paragraf
sekaligus. Misalnya kamu ingin menterjemahkan paragraf dibawah ini :

Issu principalement du dialogue socratique et de la pratique


des écoles philosophiques de Platon, d'Aristote et des
stoïciens, l'enseignement supérieur était dispensé, jusqu'à la
conversion de Constantin au christianisme (313), par des

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 50


maîtres qui exerçaient à titre privé. Il faudra attendre la
création de l'«auditorium*» impérial byzantin institué à
Constantinople en 425 par Théodose II pour qu'apparaisse la
première université d'état de l'espace européen.

Copy paste paragraf dalam kota khusus. Lalu pilih bahasa dari French >
English. Artinya kamu menterjemahkan dari Perancis ke Inggris. Hasilnya
sebagai berikut :

Resulting mainly from Socratic dialogue and the practice of


philosophical schools of Plato, Aristotle and the Stoics, higher
education was given to the conversion of Constantine to
Christianity (313), by masters who were in a private . It was
not until the creation of "Auditorium * instituted imperial
Byzantine Constantinople in 425 by Theodosius II arise for
the first state university in the European area.

Cukup mudah bukan? Kamu bisa mendapatkan hasil terjemahan kualitas


‘lumayan’. Meski secara gramatical masih error, tapi secara content sudah
cukup membantu. Setidaknya, kamu tidak benar-benar ’buta’ apa yang
dimaksud si penulis.
Tapi aku punya saran. Meski Google Translate menawarkan fasilitas
bahasa Indonesia, please jangan gunakan fasilitas ini. Bukan berarti aku anti
bahasa Indonesia ☺. Tapi ini untuk kebaikan kamu. Translate dalam English
donk. Toh, nanti jika kamu kuliah di luar negeri, minimal kamu
menggunakan English sebagai bahasa pengantar. Biasakan penggunaan
English dalam ber-internet ria. Okey...
Logis juga bukan translate ke English lebih bagus dibanding ke
Indonesia. Wajar, karena bahasa Inggris adalah bahasa terbesar didunia
maya. Hasil terjemahan ke English lebih bagus daripada terjemahan ke
bahasa Indonesia.

Milis-Milis Beasiswa : Komunitas Pemburu Beasiswa


Masih merasa bingung dengan step by step beasiswa? Masih
membutuhkan banyak teman untuk membantu? Apakah kamu ingin
bergabung dengan komunitas pemburu beasiswa?
Jangan bingung lagi dech. Kamu bisa gabung dengan mailing list
beasiswa. Jika kamu ingin kuliah ke luar negeri, kamu mesti bergabung

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 51


dengan komunitas. Jika kamu ingin mencari beasiswa ke luar negeri,
sebaiknya kamu bergabung dengan komunitas.
Apa keuntungan yang ditawarkan?
• Kamu bisa mendapat informasi lebih cepat, terutama sesama anggota
yang sharing informasi.
• Kamu masuk dalam komunitas yang memang benar-benar fokus ingin
kuliah dan mencari beasiswa.
• Kamu bisa memperoleh motivasi dan sharing pengalaman.
• Kamu bisa mencari masukan atau minta saran. Misal, saran untuk
aplikasi beasiswa.

===========================================

Berita:
Milis Beasiswa@YahooGroups.com

Mari kita baca cuplikan berita dari Kompas, 29 Februari 2004.

Mereka yang Setia Menjaga "Mailing List"

..................................

Orang yang tergabung di dalam mailing list disebut


anggota. Adapun orang yang berfungsi sebagai
pengatur mailing list disebut moderator atau
administrator. Tugas moderator menyangkut dengan
administrasi mailing list, seperti menerima
anggota baru, menjaga tata tertib di antara
anggota yang terkadang suka seenaknya, atau
meningkatkan fasilitas di mailing list, seperti
basis data anggota atau berbagai e-mail
sebelumnya. Semua mereka lakukan tanpa bayaran.
Merekalah para penggagas yang konsisten harus
memelihara lalu lintas informasi di mailing list.
Mereka tidak dibayar, bahkan sering harus
mengeluarkan dana dan menggunakan waktu pribadi.
Togap Siagian (30), misalnya, moderator yang
merintis mailing list beasiswa sejak Maret 2000.
Awalnya, ia terpicu oleh kebutuhan mendapatkan

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 52


beasiswa. Beberapa tahun bekerja di Papua, ia
merasa akses informasi sangat terbatas. "Koran aja
datangnya seminggu kemudian," katanya.
Internet lalu menjadi pilihan karena arus
informasinya cepat. Penerima beasiswa Fulbright
ini lalu berpikir, banyak orang yang berada dalam
kondisi seperti dia. Awalnya, anggota mailing list
beasiswa tak terlalu banyak. Sempat tersendat-
sendat juga Togap menyebarkan mailing list ini.
Promosi yang paling efektif dilakukan adalah
dengan cara mengirim pengumuman ke berbagai
mailing list lain yang anggotanya banyak.
Dari anggota-anggota yang masuk, beberapa orang
menunjukkan minat yang sangat besar. Maka, jumlah
moderator berkembang terus menjadi sembilan orang.
"Semuanya bekerja atau kuliah, tetapi masing-
masing rata-rata selama sejam ngurusin mailing
list sehari karena e-mail anggota baru bisa masuk
ke forum diskusi kalau sudah disetujui moderator,"
kata Togap yang dengan bangga menambahkan, jumlah
anggota mailing list beasiswa@yahoogroups.com
sudah mencapai lebih dari 11.000 orang.

..................................

(Sumber : http://www2.kompas.com/kompas-
cetak/0402/29/kehidupan/883864.htm. Diakses 1 Juni 2009, 8 : 50)

Bagaimana milis Beasiswa@YahooGroups.com saat ini? Hingga


Februari 2010, jumlah anggota adalah lebih dari 51 ribu. Milis ini sudah
berdiri sejak 21 Maret 2000.
Coba kita lihat message history dibawah ini. Tahun 2000, maksimal 10
email per bulan. Sekarang? Ratusan email per bulan. Sebuah milis yang
termasuk ramai dan mendidik bagi member-nya.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 53


Sumber : Milis Beasiswa@YahooGroups.com

===========================================

Sekedar cerita. Aku sendiri sudah gabung sama milis


beasiswa@yahoogroups.com sejak tahun 2006. Banyak banget benefit yang
kudapat, terutama info dan saran. Milis ini cukup ramai dengan frekuensi
yang tinggi untuk posting email. Anggota cukup rajin posting. Mereka
tersebar diberbagai benua.
Cara gabung milis sangat mudah. Kamu tinggal klik ’join’ lalu tunggu
confirmation dari moderator. Kadang moderator minta identitas diri kamu
sebelum dia approve. Maklum, tujuan milis memang untuk scholarship
hunting. Siapa tahu ada member yang ingin gabung milis untuk jualan
produk via internet marketing.
Nah... Buat kamu yang belum gabung milis beasiswa, segeralah gabung.
Jangan kamu tunda-tunda. Buat kamu yang belum gabung, begitu kamu
online, prioritaskan tuk segera gabung. Kalau kamu masih menunda-nunda,
bisa jadi kamu memang ’tidak serius’ untuk memburu beasiswa. Hehehe...

Social Networking : Nambah Teman dan Jaringan


Demam social networking begitu merebak dalam beeberapa tahun
terakhir. Kamu masih ingat dengan booming friendster? Aku termasuk orang
yang ikut-ikutan bikin account friendster. Konyol memang. Tapi friendster
memang lagi musim saat itu.
Sekarang, facebook lebih booming daripada friendster. Facebook yang
lebih user friendly mulai menarik minat masyarakat. Berbondong-bondong
mereka menggunakan untuk mencari teman lama. Lumayan membantu.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 54


Setidaknya mempererat friend
relation. Memang social
networking bisa digunakan buat cari
beasiswa? Jawabannya tergantung
siapa manusia pemakai ☺. Intinya,
social networking adalah untuk
mencari teman. Kamu yang kreatif
bisa pakai untuk mencari teman.
Misalnya, kamu ingin
berkomunikasi dan mempererat
pertemanan, tak ada salahnya lewat
social networking.
Kamu juga bisa cari komunitas
beasiswa lho... Percaya atau enggak,
aku dapat informasi beasiswa, salah
satunya dari facebook. Begini
ceritanya. Aku pernah daftar beasiswa Erasmus Mundus. Kebetulan aku
iseng-iseng cari konsorsium beasiswa itu. Nah, ternyata ada group di
facebook. Oke deh, aku gabung. Aku cari info dan tips khusus dari group.
Aku coba send message ke member lain untuk minta saran.
Lumayan membantu kok. Kesimpulan adalah tergantung siapa pemakai.
Social networking tak selalu buruk kok. Mungkin kamu bisa manfaatkan
lebih bagus lagi, ketimbang sekedar say hello di wall milik member lain.

Website dan Blog : Sarana Online yang Paling Membantu


Internet adalah revolusi penemuan yang memudahkan. Kamu tak perlu
repot-repot berkunjung ke kantor kedutaan. Kamu tak perlu repot-repot
berkunjung ke kantor lembaga donor.
Kamu cukup ketik URL atau googling, maka informasi tersedia didepan
mata. Misal, kamu ingin tahu beasiswa yang AMINEF tawarkan. Kamu cukup
ketik URL AMINEF.
Kalau kamu memang lupa,
cukup nanya ke Mbah Google.
Ketikkan keyword ’aminef
indonesia’. Maka kamu akan
mendapatkan informasi.
Habis itu, kamu tinggal
surfing sepuasnya.
Gampang kan?

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 55


Lalu gimana dengan blog? Apa memang bisa ngasih benefit buat kita?
Tentu saja semua tergantung kamu!
Pada dasarnya, blog itu cuma mengumpulkan informasi. Si penulis blog
mengumpulkan informasi dari berbagai institusi. Sumber institusi bisa
beasiswa luar negeri dan dalam negeri. Kamu tinggal manfaatkan saja
kebaikan hati mereka ☺.

Gambar Contoh Blog Beasiswa

(Sumber : http://kalenderbeasiswa.com. Diakses 23 Februari 2010, 22:32


CET)

Masih merasa nggak bisa dapat informasi? Jangan gitu donk. Semua
tinggal action dari kamu saja. Perkembangan zaman makin memberi
kemudahan untuk kamu ^_^.
Internet ada didepan mata. Tinggal bagaimana kamu bisa manfaatkan
internet.

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 56


===========================================

Kisah Sukses:
Jerico F. Pardosi: Berjuang dan Jangan Berhenti

Puji Tuhan, pagi ini aku buka website ADS dan ada pengumuman
beasiswa ADS tahun 2008 dan Syukur buat Tuhan Yesus....

AKU DAPAT BEASISWA ADS...dengan kursus EAP 8 minggu

tak terhitung uang yang keluar untuk berjuang membeli buku ielts&toefl
tak terhitung tenaga yang keluar untuk berjerih lelah
tak terhitung doa yang selalu terucap
tak terhitung dukungan keluarga dan orang terdekat
tak terhitung ....tetapi tahukah friends di balik semua itu

aku hanya baru memulai langkahku...

aku memulai perjalanan pencarian beasiswa dengan kegagalan saat aku


tidak mendapatkan UMPTN di tahun 1998 dan akhirnya dengan kondisi
ekonomi keluarga aku berhasil masuk ke akademi kesehatan lingkungan
program D3 dengan biaya yang sesuai kondisi keuangan.

Aku lulus tahu 2001 dan ikut tes CPNS di depkes dan kebaikan Tuhan
terus berlanjut dengan diterimanya aku sebagai PNS di Badan
Litbangkes sebagai staf peneliti. Di tahun 2004 aku melamar untuk
training di INDIA dibawah program ITEC/Colombo Plan selama 2
bulan dan berhasil diterima. Sepulang dari sana aku membulatkan tekad
untuk kuliah lagi dan di tahun 2005 aku lulus tes program sarjana
ekstensi di FKM UI dan lulus tepat waktu di tahun 2007 dengan IPK
yang sesuai harapanku 3,35.

Aku pernah gagal untuk beasiswa ADB, tapi gak nyerah...akhirnya aku
coba ADS, ini pengalaman pertama kali melamar ADS dan Puji Tuhan
AKU DITERIMA, dikarenakan

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 57


1. Aku banyak baca archive mail di milis ini
2. Aku banyak bertanya dengan para alumni dan teman (thanks Sri
Irianti, bang IVAN....Prof. Manihar Situmorang, Lusky, Puti Sari,
MScPH, Tin Afifah, SKM)
3. Aku banyak tanya dengan moderator (thanks bang Dhany, Togap)
4. Aku search mengenai universitas disana (Aussie)
5. Aku banyak bertanya dan berkirim email dengan Prof disana
Aku banyak berdoa dan beribadah

Ini hanya langkah awal, tapi aku gak akan pernah berhenti karena
kesuksesan bukan tujuan akhir tapi proses yang dijalani dengan tekad
dansemangat yang tidak mudah menyerah dan slalu bangkit saat
menemui kegagalan.

Teman-teman...aku juga masih terus belajar dan belajar terus seumur


hidupku.

DON'T STOP NOW...WALK AND RUN..

GOD BLESS YOU ALL

Jerico Franciscus Pardosi,SKM

(Sumber : http://beasiswaindonesia.blogspot.com/2008/06/jerico-f-
pardosi-berjuang-dan-jangan.html dan
http://groups.yahoo.com/group/beasiswa/message/24657. Diakses 6
Juni 2009, 10:14)

===========================================

Written by Arip Muttaqien, Sept’10 Page 58

Anda mungkin juga menyukai