Anda di halaman 1dari 3

PRE CONSTRUCTION RISK ASSESMENT

(PCRA)

No. Dokumen : No. Revisi: 0 Halaman :


RSUD
K3/RSKD/
Dr. KANUJOSO
DJATIWIBOWO
BALIKPAPAN
Ditetapkan Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR Januari 2019
OPERASIONAL
dr.Edy Iskandar,Sp.PD,FINASIM,MARS
PEMBINA TK. I
NIP. 19650528 199703 1 003

PENGERTIAN PCRA atau Pre Construction Risk Assesment adalah suatu


kegiatan identifikasi bahaya dan penilaian resiko untuk semua
kegiatan konstruksi

TUJUAN 1. Agar tenaga kerja yang tertusuk jarum mendapatkan


parawatan sesegera mungkin sehingga dapat dilakukan
pencegahan penularan infeksi terhadap petugas kesehatan
dan pemberian imunisasi / profilaksis anti virus dan vaksin.
2. Agar kesehatan tenaga kerja yang tertusuk jarum dapat
terpantau.
3. Agar dapat dilakukan evaluasi dan tindak lanjut sehingga
insiden tertusuk jarum tidak terjadi lagi.

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo


Balikpapan No: 188.4/68/SK-2015/RSKD Tentang Kebijakan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di RSUD dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan.

PROSEDUR 1. Apabila tenaga kerja tertusuk jarum, segera cuci dengan air
mengalir.
2. Laporkan ke Kepala Ruangan dan segera bawa ke Instalasi
Rawat Darurat (bila diperlukan).
3. Kepala Ruangan melaporkan insiden tertusuk jarum ke
Instalasi K3 (apabila terjadi pada jam kerja reguler). Waktu
pelaporan adalah 2 x 24 jam setelah kejadian.
4. Tenaga kerja mengisi formulir pelaporan insiden K3.
5. Instalasi K3 melakukan investigasi ke lapangan.
6. Instalasi K3 membawa tenaga kerja yang tertusuk jarum ke
Laboratorium RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo untuk
dibuatkan blanko permintaan pemeriksaan untuk petugas dan
pasien sumber penularan.
PENANGANAN INSIDEN TERTUSUK JARUM BEKAS PAKAI

No. Dokumen : No. Revisi: 1 Halaman : 2/3


RSUD
K3/17/RSKD/15
Dr. KANUJOSO
DJATIWIBOWO
BALIKPAPAN

PROSEDUR 7. Item pemeriksaan laboratorium yang diperiksa bagi :


a. Tenaga kerja yang terpajan : HbsAg Kualitatif, anti HIV, anti
HCV dan anti HBs Kuantitatif.
b. Pasien sumber penularan : HbsAg Kualitatif, anti HIV, anti
HCV.
8. Apabila tenaga kerja tertusuk jarum bekas yang pasien
sumber penularannya tidak diketahui, maka dilakukan follow
up pemeriksaan laboratorium kembali 3 bulan dan 6 bulan
setelah tenaga kerja terpajan.
9. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium tenaga kerja dan
pasien dalam batas normal, maka tidak dilakukan
pemeriksaan lanjutan.
10.Apabila hasil laboratorium pasien HIV positif, maka tenaga
kerja harus diberi konseling oleh konselor dan
dipertimbangkan untuk diberi Profilaksis Pasca Pajanan
(PPP).
11.Apabila hasil laboratorium pasien HBsAg positif dan tenaga
kerja belum memiliki anti HBs, maka tenaga kerja harus
berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam.
12.Tindak lanjut dilakukan bagi tenaga kerja yang hasil pasien
sumber penularannya tidak dalam batas normal berupa
pemeriksaan laboratorium kembali 3 bulan dan 6 bulan setelah
tenaga kerja terpajan.
13.Laporan hasil pemeriksaan laboratorium diarsipkan oleh
Instalasi K3 dan kemudian ditembuskan ke tenaga kerja yang
tertusuk jarum.
14.Instalasi K3 melakukan evaluasi dan kemudian melaporkan
kepada pihak manajemen RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo
Balikpapan.
15.Evaluasi dilakukan agar kejadian tersebut tidak terulang
kembali.
PENANGANAN INSIDEN TERTUSUK JARUM BEKAS PAKAI

No. Dokumen : No. Revisi: 1 Halaman : 3/3


RSUD
K3/17/RSKD/15
Dr. KANUJOSO
DJATIWIBOWO
BALIKPAPAN
ALUR PENANGANAN KEJADIAN TERTUSUK JARUM

PETUGAS YANG TERTUSUK


K3RS MANAJEMEN RSKD
JARUM

MULAI

Tenaga kerja tertusuk jarum

Cuci dengan air mengalir,


segera ke IRD bila diperlukan

Laporkan kejadian ke Kepala


Ruangan / Ketua Tim

Membuat laporan dengan mengisi


Ka. Ru / Ka.Tim melapor ke K3 formulir insiden

Wawancara dan investigasi kejadian

Sumber jarum bekas Sumber jarum bekas tidak


diketahui diketahui

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan


pada korban laboratorium pada korban

Pemeriksaan
laboratorium pada
sumber penularan

Hasil laboratorium Hasil laboratorium


normal tidak normal

Apabila HIV positif, maka korban Apabila HBs Ag positif dan


harus diberi konseling oleh korban belum memiliki Anti
konselor dan dipertimbangkan HBs, maka korban harus
untuk diberi Profilaksis Pasca berkonsultasi dengan
Pajanan (PPP) dokter spesialis penyakit
dalam.

Pemeriksaan laboratorium
kembali pada 3 bulan dan 6
bulan kemudian

Laporan dan evaluasi hasil


investigasi insiden tertusuk
jarum

SELESAI
Phase

REKAMAN 1. Formulir laporan insiden


MUTU 2. Formulir investigasi insiden
3. Hasil pemeriksaan laboratorium
4. Blanko permintaan pemeriksaan laboratorium

UNIT TERKAIT 1. Komite PPI


2. Instalasi Patologi Klinik
3. Seluruh Unit Kerja

Anda mungkin juga menyukai