PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku
terjadi setelah kegiatan belajar dilalui dengan berbagai proses, seperti mendengar,
tidak disajikan begitu saja ke pada siswa. Akan tetapi, siswa dibimbing untuk
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus-
Walaupun tujuan SPPKB sama dengan strategi pembelajaran inkuri , yaitu agar siswa
dapat mencari dan menemukan materi pelajaran sendiri, akan tetapi keduanya
memiliki perbedaan yang mendasar. Perbedaan tersebut terletak pada pola pola
memanfaatkan pengalaman siswa sebagai titik tolak berpikir, bukan teka-teki yang
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Apa dasar pertimbangan pemilihan SPPKB?
SPPKB?
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SPPKB
siswa melalui telaah fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan masalah yang diajukan. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan
begitu saja kepada peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk
didik.
penalaran siswa.
Sedangkan menurut Wahyana (1986:62) salah satu bentuk komunikasi adalah bentuk
verbal, memberi informasi, bertanya dan mendengar. Dengan suatu pertanyaan guru,
siswa dapat belajar berpikir dengan cara berpikir, memperoleh kesempatan untuk
belajar kreatif supaya menjadi kreatif, dan menjadi sensitif karena kemampuannya.
3
a. SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan
kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan
sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan kemampuan berpikir siswa. Strategi
tersebut bukan hanya sekedar model pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik
dapat mengingat dan memahami berbagai data,fakta atau konsep, akan tetapi
bagaimana data, fakta dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih
kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah. Jadi dapat
4
pemberian pertanyaan – pertanyaan yang memacu anak untuk berpikir sehingga dapat
B. KARAKTERISTIK SPPKB
SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini
sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai obyek belajar
berpikir, SPPKB pada dasarnya memiliki tiga karakteristik utama, yaitu sebagai
berikut:
mental siswa secara maksimal. SPPKB bukan model pembelajaran yang membiarkan
siswa untuk pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh
guru, tetapi menginginkan agar siswa aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap
kegiatan belajar yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak.
Karena Pembelajaran disini adalah peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang
a) Jika belajar tergantung pada bagaimana informasi diproses secara mental, maka
5
b) Guru harus mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa ketika
merencanakan topik yang harus dipelajari serta metode apa yang digunakan.
c) Siswa harus mengorganisasi yang mereka pelajari. Dalam hal ini guru harus
membantu agar siswa belajar untuk melihat hubungan antarbagian yang dipelajari.
b. SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara
terus- menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan
untuk mengembangkan daya pikir siswa akan masalah yang diajukan, sehingga siswa
menjadi memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau cara pemecahan masalah yang
telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa
c. SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil
Setiap strategi pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan SPPKB.
a.Kelebihan SPPKB
6
1. Melatih daya pikir siswa dalam penyelesaiaan masalah yang ditemukan
dalam kehidupannya.
2. Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang disajikan oleh guru.
b. kekurangan SPPKB
1. SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga jika waktu
mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan untuk memecahkan masalah-
4. Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB, akan membuat
5.SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang sesuai
7
D. TAHAP PELAKSANAAN SPPKB
Adapun tahap pelaksanaan SPPKB ini memiliki 3 garis besar tahapan yaitu kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk lebih jelasnya akan di jabarkan sabagai
berikut:
a. Kegiatan awal
1. Tahap orientasi
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan
harus dicapai, baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran,
berpikir yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang
2. Tahap Pelacakan
kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan
dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab
untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap
relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah
8
b. Kegiatan Inti
1. Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai
yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan
sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan
kemampuan dasar atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat
dipecahkan.
2. Tahap inkuiri
kemampuan berpikir. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya.
Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.
Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk
c. Kegiatan akhir
1. Tahap Akomodasi
penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci
9
sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru
membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka
2. Tahap Treatment
Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang belum bisa
3. Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah
yang disajikan. Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer
tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan.
Neokorteks adalah bagian dari otak manusia yang dikenal dengan otak berpikir.
Neokorteks terbagi atas dua bagian yaitu otak kiri dan kanan. Neokortek adalah
bagian otak yang menyimpan kecerdasan yang lebih tinggi seperti, penalaran,
berpikir secara intelektual, pembuat keputusan, bahasa, perilaku yang baik, kendali
motorik sadar dan penciptaan gagasan. Neokorteks merupakan bagian dari otak
mansuia yang memiliki manfaat luar biasa dalam kehiduan manusia. Neokorteks yang
manusia. Dan di dalamneokorteks tempat informasi yang diterima oleh panca indra
10
manusia, misalnya ketika mata melihat sebuah sesuatu hal yang aneh neokorteks akan
intelegensi (kecerdasan).
SPPKB
Di mulai dari mengidentifikasi karekteristik peserta didik dalam kelas yang beraneka
ragam membuat pendidik mengunakan analisis, urutan (fungsi otak kiri) untuk
mendekati peserta didik. Hal ini bertujuan agar solusi mendekati yang didapatkan
dengan menggunakan logika (fungsi otak kiri) akan membuat pendidik mengerti
dengan apa yang diinginkan oleh peserta didik. Ketika peserta didik sudah didekati,
pendidik akan mereview kembali dengan data-data yang sudah dimilikinya. Jika
terkendala dengan solusi yang digunakan, maka pendidik akan mencari solusi yang
lain.
11
Menganalisis karakteristik peserta didik bertujuan agar peserta didik merasa dekat,
sehingga peserta didik akan merasa materi yang diberikan untuk dirinya sendiri dan
berguna untuk kehidupannya. Semua ini akan meningkatkan emosi positif peserta
didik. Emosi positif memiliki dampak yang bagus dalam pembelajaran, karena hati
yang senang dan otak yang tenang membuat pelajaran yang sulit akan menjadi lebih
mudah.
Mencoba mengingat masa lalu adalah salah satu cara meningkatkan kinerja otak
manusia, karena otak manusia selalu berpikir dan terlatih berpikir untuk mengingat
pristiwa yang pernah terjadi. Pelacakan pristiwa yang berhubungan dengan materi
pembelajaran yang dilakukan pendidik adalah hal yang menggabungkan logika, dan
analaisis.
Ketika peserta didik diminta mengingat kembali apa yang pernah terjadi. Ketika itu
Jadi yang harus dilakukan pendidik pada tahap pelacakan ini adalah membuat otak
peserta didik mengingat kembali peristiwa yang dilaluinya yang berhubungan dengan
materi pelajaran yang akan dipelajari. Kemudian dilakukan dialog, di mana dialog
tersebut bisa membuat perasaan peserta didik menjadi senang atau sedih sehingga apa
yang akan terjadi nantinya lama disimpan di dalam otak. Kedua pelakuan tersebut
adalah suatu cara untuk meningkatkan kemampuan berpikir di belahan otak kanan
peserta didik.
12
c. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap Konfrontasi
Pada tahap ini, pendidik memikirkan permasalahan yang berbeda dengan materi
pelajaran yang sama. Palaksanaanya bisa dilakukan dengan bermain. Kegiatan yang
dilakukan dengan bermain adalah salah satu meningkatkan kinerja otak kanan, karena
Ketika peserta didik melakukan kegiatan yang diminta guru, rasa penasaran akan
muncul. Rasa penasaran ini salah satu meningkatkan kinerja otak kiri dan kanan.
Tahap ini peserta didik akan diarahkan untuk berpikir logis dan dapat menganalisis
setiap permasalahan yang diberikan oleh pendidik, sehingga peserta didik dapat
belajar berpikir kritis. Jika peserta didik sudah dapat berpikir kritis akan memudahkan
dalam mencari solusi. Sama dengan tahap konfrontasi, pada tahap ini fungsi otak kiri
akan berkerja.
neokorteks, contoh saja: dalam menggunakan bahasa sendiri untuk mencatat di buku
catatan, memberikan aneka warna, bentuk, kreatifitas (fungsi otak kanan) untuk
Pada tahap ini fungsi otak kiri juga akan dilatih dengan menggunakan urutan pristiwa
ditemukan dengan diskusi kelas, dan logika peserta didik akan menyimpulkannya.
13
f. Penyelesaian Masalah Dengan Tahap Transfer
Pada tahap ini, pendidik akan memberikan tugas tentang permasalahan yang ada
kaitannya dengan materi yang sudah dipelajari. Otak kanan dan kiri peserta didik
akan berpikir untuk meyelesaikan tugas yang diberikan pendidik. Analisis, logika
berpikir sangat diperlukan dan kreatifitas peserta didik akan nampak dengan masalah
Keenam tahap di atas pada dasarnya untuk melatih kinerja neokorteks peserta didik,
karena jika neokorteks peserta didik terlatih itu sama saja dengan meningkatkan
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
siswa melalui telaah fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak
yang mana tujuan akhir dari pembelajarannya adalah siswa terlatih mengungkapkan
diajarkan. Tidak hanya memecahkan permasalahan, siswa juga terlatih dalam berpikir
15
DAFTAR PUSTAKA
http://zuardey.blogspot.com/2012/05/strtegi-pembelajaran-peningkatan.html
http://zainalmasrizaina.blogspot.com/2012/09/strategi-pembelajaran-
peningkatan.html
http://smpnegeri1medan.blogspot.com/2011/08/strategi-pembelajaran-
peningkatan.html
http://jawharie.blogspot.com/2010/11/stategi-pembelajaran-peningkatan.html?m=1
16