Disusun Oleh :
Kelompok 11
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan kesempatan yang telah diberikan kepada kami yaitu kesempatan
untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang Sejarah Pengembangan
Manajemen.
Kami juga berharap dengan adanya makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan sejarah pengembangan
dasar-dasar manajemen yakni kita dapat mengetahui sejarah dan perkembangan manajemen.
Selain itu kami sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami siap menerima kritik dan
saran untuk kemudian hari sehingga kami dapat revisi dan tulis kembali serta kami juga
berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih
mengutamakan kualitas makalah dimasa selanjutnya .
Kelompok 11
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENDAHULUAN
A. Pengertian Manajemen.........................................................................
B. Sejarah Manajemen ..............................................................................
C. Sejarah Perkembangan Manajemen .....................................................
D. Teoi-teori Manajemen………………………………………………...
E. Pengertian Teori-teori Manajemen ......................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh beda dengan perkembangan
manusia, karena manajemen itu sudah ada bersamaan dengan adanya manusia.
Bisa dikatakan manajemen itu ada saat manusia tercipta. Oleh karena itu,
manajemen dan manusia sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Memang
hakikatnya manusia tidak bisa terlepas dari manajamen, dari prinsip-prinsip
manajemen, baik secara langsung ataupun tidak langsung, baik yang disari ataupun
yang tidak didasari.Seiring perkembangan dan tuntutan hidup manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, manajemen pun berkembang sesuai keahlian,
pengetahuan, dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Kata manajemen berasal dari bahasa Italia (1561) yaitu “Menaggiare” yang
berarti “mengendalikan”,terutamanya “mengendalikan kuda” atau berasal dari bahasa
Perancis Kuno yaitu “ Menagement” yang mempunyai arti “seni melaksanakan dan
mengatur” atau atau juga dari bahasa Latin “Manus” yang memeiliiki arti “tangan”
kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manege yang berarti “kepemilikan
kuda” ( yang berasal bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda ), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Kemudian bahasa Perancis
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi menagement yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur.
Sebagai mana yang telah kita baca dari definisi-definsi para ilmuwan kita dapat
menarik beberapa pokok pikiran penting, sebagai berikut.
Menyelenggarakan
Mengawasi
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengontrolan
Pengkoordinasian
B. SEJARAH MANAJEMEN
Keberadaan manajemen telah ada dari ribuan tahun yang lalu hanya saja sangat sulit
untuk menemukan dan melacak sejarah manajemen tersebut apalagi di negara indonesia yang
masih belum terbentuk ketika awal mula manajemen. Manajemen sendiri telah dipelajari dan
diajarkan sejak awalabad 20.
Berikut beberapa contoh yang membuktikan bahwa ilmu manajemen sudah ada sejak dahulu:
1. Bangunan Piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000
orang selama 20 tahun. Piramida tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang
yang memperdulikan apa sebutan untuk manajer atau leader ketika itu. Dialah orang
yang merencanakan apa saja yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta
bahan bakunya, memimpin dan mengkoordinasikan para pekerja.
2. Pada jaman Nabi Musa As telah ada pemikiran manajemen. Ini terlihat pada waktu
perjalanan Nabi Musa meninggalkan Mesir menuju Shiftim, yang mana jaraknya
kurang lebih 380 mil. Perjalanan sepanjang itu dilakukan bersama dengan ribuan
pengikutnya. Semula persoalan yang timbul diputuskan oleh Nabi Musa sendiri,
sehingga selama 39 tahun perjalanan tersebut hanya mencapai 240 mil saja.
Kemudian Jethro ( Mertua Nabi Musa) memberikan nasihat agar perjalanan lebih
cepat dan masalah Nabi Musa menjadi ringan, maka Nabi Musa disuruh
mendelegasikan tugas dan wewenang kepada orang-orang kepercayaanya dengan
kelompok-kelompok: 10, 50, 100, 500, dan 1.000 orang tiap kelompok. Dengan tugas
dan pendelegasian wewenang tersebut, sisa perjalanan dengan jarak 140 mil dapat
diselesaikan dengan waktu cuma 9 bulan saja.
3. Pada jaman Yunani Kuno. Yaitu cara mereka memerintah juga sudah memakai
pemikiran manajemen . pemakaian pemikiran manajemen yang digunakan ialah
membagi lembaga – lembaga pemerintah seperti councils ( Dewan-dewan), courts (
Pengadilan – pengadilan ), pejabat administrasi, Board of General. Dengan demikian
lembaga-lembaga ini menunjukkan pentingnya manajemen pada waktu itu.
1. Ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of
Nation pada tahuun 1776 M. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan
ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor),
yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh. Smith mengatakan bahwa dengan
sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus dari perusahaan peniti
dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri. menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat
bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa
pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas diantaranya yaitu :
1. Meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,
2. Menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan
3. Menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
2. Penggunaan mesin yang menggantikan tenaga dari manusia pada masa revolusi
industri menciptakan perpindahan dari produksi rumah tangga ke dalam bentuk
pabrik. Perpindahan itu menyebabkan makin menjamurnya manajer-manajer yang
mengarahkan pekerjaan didalam pabrik sehingga pekerjaan tersebut menjadi lebih
efektif dan efisien.
Setelah dua kejadian diatas, ilmu manajemen semakin berkembang dengan pesat.
Banyak ilmu-ilmu manajemen yang mulai digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
keluarga, mansyarakat ,negara maupun didalam dunia. Sehingga semakin bermunculan istilah
mengenai Era modern yang ditandai dengan adanya konsep manajemen total seperti W.
Edwards Deming (1900-1993).
Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan dengan
keberhasilan arsitek Mesir Kuno mewujudkan karyanya berupa
piramid Cheops. Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak akan
terwujud tanpa adanya manajemen yang baik. Hanya saja istilah manajemen baru muncul
pada tahun 1886. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan pada masa pra sejarah.
Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan
bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia.
Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada perkembangan sistem manajemen
indonesia?. Bagaimanakah perkembangan manajemen di Indonesia?. Pertanyaan-pertanyaan
ini akan mendapatkan jawaban yang tidak pasti. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia
punya sistem manajemen yang ada sejak zaman dahulu kala, sebagai warisan akar budaya
bangsa oleh Raja-Raja Nusantara yang dapat kita sebut dengan sistem manajemen
partisipatif; salah satu contohnya adalah gotong royong. Ada juga yang mengatakan bahwa
sistem manajemen Indonesia sangat dipengaruhi oleh negara-negara yang pernah menjajah;
Belanda dan Jepang. sistem pemerintahan dengan DPR dalam perumusan kebijakan publik
adalah salah satu contoh dari birokrasi top-down yang dianut oleh VOC. Jepang sejak
menduduki Indonesia telah membuat sistem pengklusteran dengan sistem manejemen
bottom-up contohnya dengan membentuk organisasi masyarakat dari tingkat bawah hingga
tingkat atas.
Ada penulis yang mencatat sejarah perkembangan manajemen diawali dari pra
industrialisasi, ada yang mengawalinya sejak aliran klasik dan ada juga yang memulai dari
manajemen ilmiah. Demikian juga jika kita lihat dari banyaknya aliran atau periode
manajemen, ada yang menuliskan tiga periode, empat periode dan lebih dari empat periode.
Di samping itu, pengelompokkan penulis yang termasuk di dalam setiap periode atau aliran
juga bermacam-macam. Penulis empat periode atau aliran sejarah perkembangan manajemen
mengatakan bahwa dimulai dari aliran manajemen klasik, behavioristik, model sistem, dan
hubungan manusia atau neo-klasik.
Meskipun demikian bukan berarti bahwa pengelolaan administrasi negara dan bisnis
selama ini di Indonesia tidak memakai konsep manajemen. Para pimpinan administrasi
negaradan pimpinan perusahaan telah mengadopsi bentuk menajemen. Apalagi kalau kita
mengikuti pola dan jalan pikiran Peter F. Drucker (1977: 7),manajemen menyandang fungsi
sosial. Manajemen tidak dapat dipisahkan darimasyarakat atau bagian dari masyarakat yang
dilayaninya, sehingga tak terlepasdari kaitan budaya (kultur) yang disandang oleh masyarakat
yang dilayaninya. Kulturitu bahkan tampil sebagai bagian terpadu dalam keseluruhan
manajemen tersebut.
Merujuk dari pemikiran Peter F. Drucker di atas, sesuatu yang pasti bahwa Indonesia
punya budaya (cultur) oleh karena itu ‘pasti’ punya nilai-nilai dasar manajemen. Sehingga
menjadi sangat mendesak (urgent) untukmengembangkan kekuatan imbangan yang ada pada
nilai-nilai budaya bangsaIndonesia, yaitu pengembangan manajemen yang berciri khas
Indonesia. Karena bangsa Indonesia sedang menghadapi banyak masalah akibat ‘salah urus’
(mis-management)dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ditandai oleh merajalelanya
kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) di hampir semua segi. Pada saat yang sama, Indonesia
juga harus berkompetisi dengan negara-negara lain dalam upaya menghadapi peradaban atau
tuntutan global.
Menemukan sistem manajemen dari akar budaya dan karakter dasar bangsa Indonesia
hampir dipastikan dapat lebih efektif dan efisien, jika dibanding dengan negara-negara yang
telah melaksanakannya seperti; Jepang, Cina, Eropa, dan amerika. Kita jangan lagi
mengadopsi sistem manajemen dari luar yangsebenarnya tidak semua cocok untuk diterapkan
Indonesia, sehingga mengakibatkan kegagalan pengelolaan. Berhasinya manajemen
Indonesia, sangattergantung dari cara penyaringan berbagai budaya (suku/etnis) yang ada
dimasyarakat Indonesia serta penerapannya dalam kehidupan organisasi.
Namun ada juga pendapat beberapa ahli manajemen yang menyatakan bahwa tak ada
satu sistem pun yang paling baik. Jauh lebih efektif bila anda menggunakan beberapa sistem
manajemen, dimana sistem itu disebut dengan “manajemen situasional”. Dalam
implementasinya oleh para leadership, pendekatan ini dikenal dengan “situational leadership”
atau kepemimpinan situasional.
Kepemimpinan situasional, manajer dianjurkan untuk mengubah-ubah sistem
kemanajemenannya tergantung pada jawaban atas dua pertanyaan berikut:
1) Seberapa kompeten karyawan anda menyelesaikan tugas-tugasnya?.
2) Seberapa mandiri karyawan anda melakukan tugas-tugasnya sendiri?.
Keefektifan dari seorang manajer tidak ditentukan oleh sistem apa yang cocok bagi
dirinya, melainkan apakah sistem manajemen tersebut cocok bagi karyawannya.
D. TEORI-TEORI MANAJEMEN
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat.
Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa
kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi
dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang
manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Robert Owen
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New
Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan
bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan
dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi
oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal
sebagai Bapak Manajemen Personalia.
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh
perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya,
karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para
manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian
kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena
hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu
pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor
mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer.
Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat
sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini
dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).
4. Pendekatan Perilaku
Aliran manajemen klasik tidak dapat menaikkan produktivitas sambil tetap
menjaga harmonisasi tempat kerja. Aliran klasik cenderung memandang organisasi
secara mekanistis. Teori perilaku kemudian muncul karena ketidakseimbangan
teori klasik dalam memandang organisasi. Mary Parker Follet dan Chester I
Barnard merupakan pioner dalam aliran perilaku.
Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran perilakun organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Adapun prinsip-prinsip
dasar perilaku sebagai berikut:
5. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi
dalam pemecahan masalah-masalah industri. Prosedur-prosedur riset operasi
tersebut di formalisasikan dan disebut aliran Management Science. Langkah-
langkah pendekatan management science adalah:
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang di dapatkan dari model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Julitriarsa, Djati, Drs. Dan Suprihanto, John, Drs., M.I.M., Manajemen Umum,
Edisi Pertama,Yogyakarta, BPFE,1988
3. Pidarta, Made, DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina
Aksara.