Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kelompok Pengantar Teknologi & Informasi :

Dibuat oleh:

o Siti Nassirotun Nissa (19250017)


o Dede Winengsih (19250047)
o Wahi Silvana Manoe (19250008)
o Emiliana S.Wruin (19250035)
MENCIPTAKAN DAN MENGEMBANGKAN DAYA SAING
SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA UNTUK DAPAT
MEMENANGI PASAR GLOBAL
Oleh : Jefri Lukito

Abstract.
Purposes : The purposes this articles is to learn about potential , charactical, cultural, Indonesian
human resources that can competate in the global market.
Methodology : the strategy for the style of the development of the competitive power.
Found : The deference competitive is very necessary the competitive power is the potential
resources for learning.
Unlimited research/implication : research according to data from literature
Implication applied-competitive is needed for someone to have his self develop further more.
The keyword : Competitive, Learning and Innovation.

LATAR BELAKANG

S ejarah proses berdirinya Negara


Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) didahului dengan adanya dua
kerajaan besar, yaitu : Sriwijaya dan
Majapahit. Sriwijaya (Shri Bhoja, Sri Boja
atau Sri Vijaya) merupakan kerajaan Melayu
purbakala di Sumatra yang mempunyai
pengaruh kuat di kepulauan Melayu. Dalam
bahasa Sansekerta, Sri berarti bersinar dan
Vijaya berarti kemenangan atau unggul.
Menurut sejarah, kerajaan Sriwijaya berdiri
sekitar tahun 200an hingga 1300an, Gambar 1. Kerajaan Sriwijaya
dengan pusat pemerintahan berada disekitar
Palembang-Sumatera (sekarang). Kerajaan Kerajaan Majapahit berdiri sekitar
Sriwijaya menguasai pusat perdagangan di tahun 1293 hingga 1527, dengan pusat
pinggir pantai seluruh kawasan Asia pemerintahan berada disekitar Trowulan-
Tenggara hingga Madagaskar (3300 mil Jawa Timur (sekarang). Kerajaan Majapahit
kearah barat). Kerajaan Sriwijaya berakhir menguasai kawasan semenanjung Melayu,
sekitar tahun 1200an hingga 1300an, banyak Sumatra, Kalimantan, Bali hingga ke
faktor penyebabnya termasuk ekspansi Filipina. Kerajaan Majapahit terkenal
kerajaan Majapahit. dengan raja yang bernama Hayam Wuruk
(Rajasanagara) dengan Perdana Menteri
yang bernama Gajah Mada.
sekaligus merupakan pendekatan untuk
mencari solusi bisnis dan industri.

WAWASAN DARI KONSEP DAYA


SAING
Daya saing merupakan kapabilitas
dari seseorang untuk mengukur keefektifan
dari suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
Gambar 2. Kerajaan Majapahit orang tersebut. Daya saing dapat meliputi
suatu pengetahuan, keterampilan, maupun
Sejarah telah membuktikan, bahwa kemampuan, karateristik seseorang atau
nenek moyang bangsa Indonesia pernah gabungan dua atau lebih atribut tadi. Daya
menguasai kawasan pemerintahan dan saing merupakan bangunan dari suatu
perdagangan yang lebih luas dari Negara pekerjaan. Pekerjaan tersebut terdiri dari
Kesatuan Republik Indonesia sekarang. tugas-tugas yang secara simultan atau
Apakah Negara Kesatuan Republik berurut dapat mendemonstrasikan daya
Indonesia kedepannya dapat terkenal seperti saing yang lebih kompleks (Hohe, Tondora,
Kerajaan Sriwijaya atau Kerajaan & Marreli, 2005).
Majapahit? Atau mungkinkah lebih dari itu, Pengetahuan adalah kepedulian,
terutama dibidang : ekonomi, politik, sosial informasi dan pengertian terhadap berbagai
budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, fakta, peraturan, prinsip, panduan, konsep,
serta pertahanan dan keamanan ? teori atau proses yang dibutuhkan untuk
jawabannya : ya. Makalah ini akan mencapai kesuksesan bekerja pada suatu
memaparkan prinsip-prinsip dasar, aplikasi, tugas (Marreli, 2001; Mirabile, 1997).
pendekatan, strategi kepemimpinan, sarana Pengetahuan mungkin lebih konkrit,
untuk membangun kompetensi, penciptaan spesifik, dan lebih mudah diukur atau lebih
nilai, dan daya saing yang berkelanjutan, kompleks, abstrak dan sulit di taksir (Lucia
termasuk tahap-tahap implememntasi & Lepsinger, 1999). Pengetauan
pencapaian tujuan, yaitu : menciptakan daya membutuhkan pembelajaran dan
saing bangsa. pengalaman.
Keterampilan adalah kapasitas untuk
STRATEGI UNTUK MODEL melakukan pekerjaan fisik maupun mental
PENGEMBANGAN DAYA SAING dengan suatu hasil yang spesifik (Marreli,
Daya saing berdasarkan pendekatan 1998). Sama halnya dengan interval paling
pelatihan, penilaian, dan pengembangan tinggi hingga pekerjaan ringan yang dapat
sumber daya manusia yang dapat diidentifikasikan, seperti mengisi
memperluas wawasan mereka untuk dokumentasi urutan abjad, dari asset-aset
mencapai tingkat keefektifan suatu tujuan secara fisik maupun non fisik, seperti
yang telah dirancang sebelumnya. mengatur proyek perbaikan kualitas (Hoge,
Pengidentifikasian dan aplikasi dari daya Tondora, & Marreli, 2005; Lucia &
saing membutuhkan keefektifan dari suatu Lepsinger, 1999).
pekerjaan yang dapat menjadi lebih
kompleks dari perkiraan sebelumnya. Dari
proses ini, percobaan-percobaan yang
dilakukan merupakan pengalaman yang baik

Anda mungkin juga menyukai