Anda di halaman 1dari 79

PENGARUH PENGETAHUAN ENTREPRENEURSHIP DAN PERSONAL INDEPENDENCE

TERHADAP KEBERHASILAN USAHA DALAM PERSPEKTIF BISNIS ISLAM

(Studi pada Home Industry Hidroponik Kota Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna


Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

Muhammad Rizal Afandi


Npm. 1951040363

Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI MANAJEMEN BISNIS
1444 H/ 2023 M
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul
Untuk menghindari terjadi kesalahan dalam memahami makna akan judul dari
penelitian ini, peneliti perlu untuk memberikan uraian dan penegasan terhadap arti dan
makna nya sebagai berikut:
1. Pengaruh
“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, atau benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Sedangkan
pengertian pengaruh menurut Badudu dan Zain yang dikutip oleh Awadz yaitu
sebagai berikut : “Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi
sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain tunduk atau
mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain”. 1 Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa pengaruh merupakan sumber daya yang dapat membentuk
atau mengubah sesuatu yang lain. Sehingga, dalam penelitian ini penulis meneliti
mengenai seberapa besar pengetahuan entrepreneurship dan personal
independence yang dalam upaya peningkatan pendapatan
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan atau
kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui.
Segenap apa yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu.2 Menurut
Notoatmodjo dalam Tedi Pitri pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimiliki (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya).3 Jadi pengetahuan adalah berbagai macam hal
yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera. Dapat disimpulkan
pengetahuan adalah jembatan ilmu dalam upaya menambah wawasan dalam
peningkatan pendapatan
3. Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Menurut Thomas W. Zimmerer dalam Andriana entrepreneurship
(kewirausahaan) adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk
memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang
dihadapi orang setiap hari.4 Menurut Andrew J. Dubrin entrepreneur adalah
seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif. 5 Istilah
entrepreneurship (kewirausahaan) pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu
yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang
dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai

1
Awad, Faizah Binti. "Pengaruh dan Otoritas (Kajian Teori dan Praktek Konseling)." Al-TA'DIB: Jurnal Kajian
Ilmu Kependidikan 7.1 (2014): 101-112.
2
Gufron, Gufron. Hubungan Pengetahuan Dash (Dietaryapproach To Stop Hypertension) Dengan
Kejadianhiperten Sisistolik (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh Kabupaten Bangkalan). Diss. STIKes Ngudia
Husada Madura, 2021.
3
Tedi Pitri, S. I. P. "Pengaruh Pengetahuan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Ria
Busana: Manajemen sumberdaya manusia." Ekonomedia 9.02 (2020): 37-56.
4
Andriana, Ana Noor, and Finnah Fourqoniah. "Pengembangan Jiwa Entrepreneur Dalam Meningkatkan Jumlah
Wirausaha Muda." Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat 2.1 (2020): 43-51.
5
Paramita, Sinta, and Rezi Erdiansyah. "Entrepreneurship dan New Media pada Generasi Muda." Kaji Tindak:
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat 3.1 (2016): 1-8.
risiko yang mungkin dihadapinya. Dapat disimpulkan Entrepreneurship adalah
segala hal yang berkaitan dengan sikap, tindakan dan proses yang dilakukan oleh
para entrepreneur dalam merintis, menjalankan dan mengembangkan usaha
mereka.
4. Personal Independence (kemandirian pribadi )
Personal Independence atau kemandirian pribadi berasal dari kata mandiri.
Menurut Poerwadarminta, mandiri adalah tidak tergantung pada orang lain,
sedangkan kemandirian adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung
pada orang lain.6 Dapat disimpulkan personal independence adalah kemampuan
untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sesuai dengan tahapan
perkembangan dan dapat berkembang dengan untuk berkembang melalui latihan
yang dilakukan secara terus menerus, hingga mendapatkan hasil yang diinginkan
nantinya.
5. Keberhasilan Usaha
Menurut Sujuti Jahja yang dikutip oleh Aprilia dan Melati “Keberhasilan usaha
adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang
sebelumnya dan menjadi bagian utama dari sebuah perusahaan dimana segala
aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan”.7
Dapat disimpulkan Keberhasilan usaha adalah pencapaian hasil yang diinginkan
dalam menjalankan dan mengembangkan suatu usaha atau bisnis.
6. Hidroponik
Merupakan salah satu seni menanam tumbuhan tanpa menggunakan media tanah.
Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan air yang
diperkaya dengan unsur hara atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Media
tanam hidroponik berfungsi sebagai kapiler atau pengantar larutan nutrisi ke akar
tanaman.8
B. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi adalah suatu usaha untuk meningkatkan daya dan taraf hidup
masyarakat dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka kebutuhan
masyarakat akan terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibutuhkan
lapngan pekerjaan yang mampu menyerap setiap angkatan kerja yang ada. Indonesia
adalah sebuah negara yang penuh dengan kekayaan alam, belum mampu untuk
memaksimalkan potensi yang ada. Masyarakat lebih dituntut untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi yang ada pada diri sendiri maupun yang ada di wilayah
masing-masing sehingga kebutuhan mereka bisa terpenuhi.9
Pesat tidak nya perkembangan sektor ini bergantung penuh pada kemampuan dan
kinerja para wirausahawan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut
bergantung kepada upaya para pengusaha itu sendiri memamfaatkan keterampilan
bisnisnya untuk memuaskan pelanggn. Wirausaha yang dimaksud yakni para
6
Maulana, Farhan. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Saufa Khalid Maritim
Samudera Cabang Banjarmasin. Diss. Universitas Islam Kalimantan MAB, 2022.
7
Aprilia, Dina Sofia, and Inaya Sari Melati. "Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Modal Usaha dan Bauran
Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha UMKM Sentra Batik Kota Pekalongan." Journal of Economic Education and
Entrepreneurship 2.1 (2021): 1-14.
8
Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011).
9
Lili Marlinah, “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif,”
Cakrawala-Jurnal Humaniora 17, no. 2 (2017): 258–65.
pengusaha yang mandiri yang memiliki kebebasan dalam memilih karier sesuai
dengan bidang usaha yang diminatinya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan
baru tanpa harus bergantung kepada orang lain mulai dari menciptakan ide,
menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan10.
Wirausaha juga memiliki pengetahuan tentang apa yang diketahui juga segala
bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan
pemahaman tentang cara berusaha sehingga menumbulkan keberanian mengambil
resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.11 Dengan demikian
dapat disimpulkan wirausahaan yang memiliki pengetahuan tentang ilmu
kewirausahaan dan kemandirian pribadi akan meningkatkan kinerjanya dalam
berwirausaha.
Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala
bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan
pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian Bentuk bisnis
atau usaha yang cocok dalam hal ini adalah industri rumahan atau home industry.
Home industry disebut sebagai kegiatan keluarga, yaitu sebagai unit-unit konsumtif
dan produktif, yang terdiri dari paling sedikit dua anggota rumah tangga yang sama,
sama-sama menanggung pekerjaan makanan dan tempat berlindung. Home industry
dapat pula diartikan sebagai rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil,
karena kegiatan ekonominya di pusatkan di rumah, walaupun skalanya tidak terlalu
besar tapi secara tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan, serta usaha
home industry mempuyai peranan yang penting diantaranya: dapat meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, dapat meningkatkan pendapatan produsen, dapat
meningkatkan keterampilan produsen, dapat meningkatkan nilai tambah dan kualitas
hasil, dan sebagainya12. Usaha di rumahan atau Home Industry ini terus berkembang
sesuai dengan potensi daerah dan perkembangan dunia wisata yang saling berkaitan
serta cocok dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Keberadaan industri sangat
membantu dalam mengatasi tingkat pengangguran karena dapat menambah
ketersediaan lapangan pekerjaan serta meningkatkan pendapatan khusus nya di Kota
Bandar Lampung.
Pengetahuan kewirausahaan seringkali dikaitkan dengan inovasi dan penggunaan
teknologi yang canggih. Wirausahawan sering kali menerapkan ide-ide baru dan
solusi kreatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang. Kemajuan
teknologi telah memberikan wirausahawan akses ke alat dan platform yang
memungkinkan mereka untuk menciptakan produk dan layanan yang lebih efisien,
menarik, dan relevan dengan kebutuhan konsumen. Fenomena ini memberikan hasil
positif bagi keberhasilan usaha dengan memungkinkan wirausahawan untuk
membedakan diri mereka dari pesaing dan menarik pelanggan yang lebih banyak. 13
Dibawah ini adalah data jumlah industri rumah tangga di Bandar Lampung.

10
La Ode Marihi, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja
Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Jayapura,” Future: Jurnal Manajemen Dan Akuntansi 5, no. 1 (2017): 42–
51.
11
Puspitaningsih, Flora. "Pengaruh efikasi diri dan pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha
melalui motivasi." Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan 2.2 (2014): 223-235.
12
Abidatul Afiyah and Dwiatmanto Muhammad Saifi, Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home
Industry (Studi Kasus Pada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar) (Brawijaya University, 2015).
13
Lestari, Endah Rahayu. Manajemen Inovasi: Upaya Meraih Keunggulan Kompetitif. Universitas Brawijaya
Press, 2019.
Tabel 1.1
Jumlah perindustrian di Bandar Lampung

Tahun / Year
Uraian
Description 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Industri Menengah 175 184 192 197 197 197


Industri Kimia, 139 146 151 154 154 154
Agro & Hasil Hutan
Industri Logam, 36 38 41 43 43 43
Mesin, Elektronik
Industri Kecil 2.987 3.092 3.216 3.292 3.295 3.382
Industri Kimia, Agro 1.680 1.733 1.820 1.887 1.890 1.946
& Hasil
Hutan
Industri Logam, 1.307 1.359 1.396 1.405 1.405 1.436
Mesin, Elektronik &
Aneka
Industri Rumah 7.630 7.742 7.943 8.158 8.164 8.301
Tangga
ndustri Kimia, Agro 4.176 4.242 4.348 4.516 4.519 4.627
& Hasil Hutan
Industri Logam, 3.454 3.500 3.595 3.642 3.645 3.674
Mesin, Elektronik &
Aneka
Jumlah / Total 10.792 11.018 11.351 11.647 23.312 23.760
SSumber: Data Statistik Kota Bandar
Lampung
Dilihat dari tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2017-2022 Industri
Rumah Tangga di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan, dimana tahun 2017
berjumlah 7.630 terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2022 berjumlah
8.301. Salah satu Home industry Hidroponik Kota bandar Lampung yaitu S3 Jauhari
Sofian Home yang berlokasi di Jalan Pulau Bangka Gg. Perkutut No 44 Perumahan
Cendana Kec. Sukabumi Kota Bandar Lampung 35122. Home industry ini berdiri
pada bulan Agustus tahun 2020 dan ditangani oleh Ibu Ida dan Bapak Herry. Home
industy ini sendiri bergerak dalam usaha penanaman berbagai sayuran dengan teknik
hidroponik yang terdiri dari 8 jenis sayuran yaitu selada, selada roman, selada junson,
kale, pakchoy, kangkung, bayam, dan kailan. Dari segi promosi yang dilakukan home
industry ini masih sangat sederhana yaitu melalui personal selling atau mulut ke
mulut. Sedangkan strategi distribusi yang diterapkan oleh home industry ini hanya
menggunakan dua cara, yakini distribusi secara langsung dan distribusi melalui
distributor, distributor ini yang akan mendistribusikan tanaman yang dijual ke
supermarket seperti Chandra dan juga di-distribusikan ke cafe-cafe.
Dalam beberapa tahun teakhir, setiap bulannya terdapat peningkatan pendapatan
pada home industry Hidroponik Lampung yang berada di Sukabumi Bandar
Lampung. Adapun data pendapatan dari HomeIndustry Hidroponik sebagai berikut:

Tabel 1.2
Pendapatan netto Home Industry Hidroponik Lampung

Bulan Tahun
2021 (Rp) 2022 (Rp) 2023 (Rp)
Januari 1.255.000 1.758.000 2.315.000
Februari 1.260.000 1.798.000 2.328.000
Maret 1.288.000 1.830.000 2.367.000
April 1.299.000 1.861.000 2.370.000
Mei 1.350.000 1.900.000 2.385.000
Juni 1.400.000 1.920.000 2.445.000
Juli 1.420.000 1.935.000 -
Agustus 1.530.000 1.940.000 -
September 1.600.000 1.990.000 -
Oktober 1.685.000 2.100.000 -
November 1.707.000 2.290.000 -
Desember 1.710.000 2.300.000 -
Sumber: Data wawancara pemilik Home Industry Hidroponik
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari bulan ke bulan pendapatan home
industry Hidroponik Lampung mengalami kenaikan yaitu dari bulan Januari 2021-
Juni 2022 walaupun kenaikan nya tidak terlalu tinggi.
Research Gap (kesenjangan penelitian terdahulu juga melatarbelakangi penelitian
ini antara lain penelitian oleh La Ode Marihi 2017 yang berjudul “Pengaruh
Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Pengusaha
Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Jayapura” Penelitian tersebut bertujuan untuk
menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi secara
parsial dan simultan terhadap kinerja pengusaha depot air minum isi ulang di Kota
Jayapura. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah analisis statistik
deskriptif dan regresi linier berganda melalui hubungan yang ada antar variabel yang
digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa semakin baik
kemandirian pribadi maka kinerja usaha juga semakin baik. Semakin tinggi
kemandirian pribadi maka semakin tinggi pula kinerja usaha yang dicapai. Sehingga
dalam memaksimalkan kinerja usaha, pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian
pribadi perlu untuk dimiliki dan diterapkan oleh wirausaha14.
Perbedaan dalam penelitia ini yaitu pada penelitian sebelumnya menggunakan
metode analisis statistik deskriptif dan regresi linier berganda melalui hubungan yang
ada antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan dalam penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang bersifat asosiatif yaitu untuk
mengetahui pengaruh antara variabel Entrepreneurship dan Personal Independence
Terhadap Keberhasilan Usaha dalam Perspektif Bisnis Islam. Dalam penelitian ini
akan dijelaskan bagaimana pandangan islam mengenai variabel keberhasilan usaha.
Selanjutnya, penelitian oleh Risma Hanifah 2018 yang berjudul “Pengaruh
Pengetahuan Kewirausahaan dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Sei Sikambing B”. Jenis
penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu penelitian yang membahas tentang
hubungan antara dua variabel. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan pengamatan (observation) dan menyebarkan kusioner. Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan non probability sampling. Dalam
penellitian ini secara parsial pengetahuan kewirausahaan memberikan pengaruh
positif terhadap keberhasilan usaha dan ada pada kategori rendah. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan wirausaha
berpengaruh signifikan teradap keberhasilan usaha15.
Perbedaan dalam penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu pada penelitian
Risma Hanifah membahas tentang Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan
Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. sedangkan dalam penelitian ini membahas tentang pengaruh
Entrepreneurship dan Personal Independence dalam Perspektif Islam.
Menurut pandangan Islam, Allah SWT dan Rasul-Nya menganjurkan umat Islam
untuk berusaha dan bekerja. Apapun jenis pekerjaan itu selama halal, maka tidaklah
tercela. Para nabi dan rasul juga bekerja dan berusaha untuk menghidupi diri dan

14
Lutfiana Nisarohmah and Dadang Darmawan, “Analisis Kesenjangan Gender Dalam Bidang Pekerjaan
Pada Era Kontemporer,” in Gunung Djati Conference Series, vol. 8, 2022, 113–19.
15
Risma Hanifah, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Keterampilan Wirausaha Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Sentra Wajit Cililin Di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat” (Universitas Komputer
Indonesia, 2018).
keluarganya. Demikian ini merupakan kemuliaan, karena makan dari hasil jerih payah
sendiri adalah terhormat dan nikmat, sedangkan makan dari hasil jerih payah orang
lain merupakan kehidupan yang hina. Karena itu, Islam menganjurkan kita untuk
berusaha, dan tidak boleh mengharap kepada manusia. Pengharapan hanya wajib
ditujukan kepada Allah saja. Allah-lah yang memberikan rezeki kepada seluruh
makhluk. Kalau kita sudah berusaha semaksimal mungkin, Insya Allah, rezeki itu
akan Allah berikan sebagaimana burung, yang pagi hari keluar dari sarangnya dalam
keadaan lapar, kemudian pada sore hari pulang dalam keadaan kenyang. Allah SWT
berfirman dalam Surat Al-Jumu’ah (62) : (10)

‫َفِاَذ ا ُقِض َيِت الَّص ٰل وُة َفاْنَتِش ُرْو ا ِفى اَاْلْر ِض َو اْبَتُغ ْو ا ِم ْن َفْض ِل ِهّٰللا َو اْذ ُك ُروا َهّٰللا َك ِثْيًرا َّلَع َّلُك ْم‬
‫ُتْفِلُحْو َن‬
artinya : apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.
Tafsiran ayat di atas adalah apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah
kalian di muka bumi) perintah ini menunjukkan pengertian ibahah atau boleh (dan
carilah) carilah rezeki (karunia Allah, dan ingatlah Allah) dengan ingatan (sebanyak-
banyaknya supaya kalian beruntung) yakni memperoleh keberuntungan. Pada hari
Jumat, Nabi saw. berkhutbah akan tetapi tiba-tiba datanglah rombongan kafilah
membawa barang-barang dagangan, lalu dipukullah genderang menyambut
kedatangannya sebagaimana biasanya. Maka orang-orang pun berhamburan keluar
dari mesjid untuk menemui rombongan itu, kecuali hanya dua belas orang saja yang
masih tetap bersama Nabi saw. lalu turunlah ayat ini.16
Salah satu faktor untuk menjadi wirausaha adalah pengetahuan enterprenuership.
pengetahuan interprenuersip merupakan faktor penting yang harus dimiliki
wirausawan agar usaha yang dijalankannya bisa berkembang. Pengetahuan wirausaha
dalam perspektif ekonomi islam merupakan pemahaman akan konsepkonsep
berwirausaha secara islam sesuai dengan alquran dan sunnah. Konsep berwirausaha
dalam islam dikenal dengan istilah tijarah (berdagang atau bertransaksi). Konsep
berwirausaha dalam islam yang mengacu pada konsep berdagang Nabi Muhammad
Saw yang perlu dipahami dan ditiru oleh umat muslim, seperti Shiddiq(Benar dan
Jujur) , Amanah(Dapat Dipercaya), Tabligh (Argumentatif/Komunikatif),
Fathonah(Cerdas dan Bijaksana) .17
Faktor kedua yaitu perilaku mandiri. Kemandirian dapat menjadi pribadi yang
mampu menyelesaikan persoalan dan pekerjaannya tanpa banyak tergantung pada
orang lain. Menurut Ranto Kemandirian Pribadi adalah kemampuan untuk
mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa
harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan,
sampai pada pencapaian kepuasan.18 Kemandirian pribadi direfleksikan dalam bentuk
kemampuan mengerjakan suatu pekerjaan yang baik dan benar sesuai dengan
16
M Quraish Shihab, Al-Quran Dan Maknanya (Lentera Hati, 2020).
17
Mufliha, Wijayati. Analisis Tingkat Pengetahuan Wirausahawan Terhadap Keberhasilan Suatu Usaha Dalam
Perspektif Ekonomi Islam. Diss. UIN Raden Intan Lampung, 2020.
18
Dzikriy Al-Muntazhim Lubis, “Pengaruh Kemandirian Pribadi, Motivasi Dan Pengetahuan
Kewirausahaan Terhadap Kemauan Memulai UKM Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU” (Universitas
Sumatera Utara, 2015).
kapasitas yang ada dalam dirinya. Kemampuan berusaha yang dimaksudkan adalah
perolehan kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
direfleksikan dengan adanya nilai tambah dari keadaan sebelumnya.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang


berjudul “Pengaruh Pengetahuan Entrepreneurship dan Personal Independence
Terhadap Keberhasilan Usaha Pespektif Bisnis Islam” (Studi pada Home Industry
Hidroponik Kota Bandar Lampung)” dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi baik secara parsial maupun
simultan terhadap keberhasilan usahadalam upaya meningkatkan pendapatan rumah
tangga.

C. Identifikasi dan Batasan Masalah


Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan dibahas dan agar penelitian
dilaksanakan secara fokus maka terdapat batasan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan difokuskan pada pengetahuan entrepreneurship dan
personal independence terhadap keberhasilan usaha Dalam Upaya
Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga.
2. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik dan tenaga kerja pada
Home Industry Hidroponik Kota Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah di dalam
penelitian ini sebagai berikut ;
1. Apakah pengetahuan enterpreneurship secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan usaha pada home industry hidroponik Kota Bandar
Lampung?
2. Apakah personal independence secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keberhasilan pada Home Industry Hidroponik Kota Bandar
Lampung?
3. Apakah pengetahuan enterpreneurship dan personal independence secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada Home
Industry Hidroponik Kota Bandar Lampung?
4. Bagaimanakah Keberhasilan usaha menurut pespektif Bisnis Islam?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah pengetahuan enterpreneurship secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada home industry
hidroponik Kota Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui apakah personal independence secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap keberhasilan pada Home Industry Hidroponik Kota
Bandar Lampung.
3. Untuk mengtahui apakah pengetahuan enterpreneurship dan personal
independence secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
usaha pada Home Industry Hidroponik Kota Bandar Lampung.
4. Untuk mengetahui bagaimana keberhasilan usaha menurut pespektif Bisnis
Islam.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk memperkaya keilmuan di lingkungan UIN Raden Intan Lampung
b. Sebagai bahan pengkajian dalam bidang ekonomi syariah, khususnya
model usaha Home Industry Hidroponik di Kota Bandar Lampung
c. Sebagai kontribusi pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang ekonomi syariah
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi pada Program Studi
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan
Lampung
b. Sebagai bahan rujukan atau referensi mengenai Ekonomi syariah,
khususnya model usaha Home Industry Hidroponik di Sukabumi Bandar
Lampung
c. Menjadi salah satu bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya untuk
memperdalam substansi penelitian dengan melihat permasalahan dari
sudut pandang yang berbeda.
G. Kajian Penelti Terdahulu
1. Penelitian kesatu yang dilakukan oleh Shintami Rouwelvia, Malik Made Antara,
Sulaeman (2017) dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Pendapatan Industri Bawang Goreng di Kota Palu” Penelitian tersebut
menghasilkan bahwa dari hasil analisis Variabel harga bawang goreng, biaya produksi
bawang goreng, biaya promosi, jumlah bahan baku yang digunakan dan jumlah tenaga
kerja secara simultan berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pendapatan
industri Bawang Goreng di Kota Palu, sedangkan Secara parsial variabel harga, biaya
produksi, biaya promosi dan jumlah bahan baku berpengaruh sangat nyata terhadap
peningkatan pendapatan industri bawang goreng di Kota Palu Perbandingan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Shintami Rouwelvia, Malik Made Antara, Sulaeman
ini dengan peneliti yaitu : dari segi persamaannya ini sama- sama membahas tentang
pendapatan industri, perbedaannya pada penelitian ini meneliti Industri Bawang
Goreng, sedangkan peneliti membahas Home Industri Hidroponik itu sendiri. 19
2. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Juliana Carolina Kilmanun, Ratih Kusumasari
Ndaru (2020) dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis Pendapatan Usahatani
Sayuran Hidroponik di Malang Jawa Timur” Penelitian tersebut menghasilkan bahwa
Berusahatani sayuran hidroponik di kota Malang dapat menambah pendapatan sebesar
Rp.1.495.330 dengan total biaya Rp. 2.689.670, memberikan keuntungan sebesar
Rp1.110.330 dengan R/C ratio 1.58. Serta dalam menanam sayuran hidroponik perlu
19
Shintami Rouwelvia Malik, Made Antara, and Sulaeman Sulaeman, “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRI BAWANG GORENG DI KOTA PALU,” Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu
Pertanian 24, no. 1 (n.d.): 36–48.
mempertimbangkan jenis sayuran dan disesuaikan dengan selera konsumen
Perbandingan dalam penelitian yang dilakukan oleh Juliana Carolina Kilmanun dan
Ratih Kusumasari Ndaru ini dengan peneliti yaitu : dari segi persamaannya ini sama-
sama membahas pendapatan usaha hidroponik. Perbedaannya untuk objek penelitian
ini mengambil di Usahatani Sayuran Hidroponik di Malang Jawa Timur sedangkan
peneliti mengambil di Home Industry Hidroponik Kelurahan Sukabumi Kota Bandar
Lampung.20
3. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh I Made Hary Kusmawan, I Nyoman Widhya
Astawa, I Wayan Suarbawa (2021) dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Faktor Faktor
Yang Mempengaruhi Pendapatan Home Industri Tahu di Kabupaten Tabanan.”
Perbandingan dalam penelitian yang dilakukan oleh I Made Hary Kusmawan dkk, ini
dengan peneliti yaitu : dari segi persamaannya ini sama-sama membahas pendapatan
home industri dan pengaruh pengetahuan entrepreneurship dan personal
independence. Perbedaannya pada penelitian meneliti Home Industri Tahu, sedangkan
peneliti membahas Home Industri Hidroponik.21
4. Penelitian keempat yang dilakukan oleh Wiwiek Andajani, Nina Lisanty, Agustia Dwi
Pamujiati, Eko Yuliarsha Sidhi (2021) dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Home Industri Tempe Kripik Kelompok
Usaha Jajanan Khas Kabupaten Trenggalek” Penelitian tersebut menghasilkan bahwa
dari hasil analisis dapat diketahui rata-rata pendapatan produsen home industri tempe
kripik, dalam satu kali produksi adalah Rp 695.650 ketiga faktor tersebut, yaitu umur,
tingkat pendidikan dan lama usaha atau pengalaman, ternyata tidak ada faktor yang
paling berpengaruh terhadap pendapatan produsen home industri tempe kripik di
Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek. Perbandingan
dalam penelitian yang dilakukan oleh wiwiek Andajani dkk, ini dengan peneliti yaitu :
dari segi persamaannya ini sama-sama membahas pendapatan home industri dan
pengaruh faktor lama usaha, perbedaannya pada penelitian meneliti Home Industri
Tempe Kripik, sedangkan peneliti membahas Home Industri Hidroponik itu sendiri 22.
5. Penelitian kelima yang dilakukan oleh Diyan Budiarto, Slamet Kyswantoro (2021)
dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Pendapatan Usaha Pangkalan Elpiji 3kg di Kecamatan Dander Kabupaten
Bojonegor”. Penelitian tersebut menghasilkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan Usaha Pangkalan Elpiji 3 Kg di Kecamatan Dander
Kabupaten Bojonegoro yaitu ada pada lamanya Usaha Pangkalan Elpiji 3 Kg itu
berdiri, Modal, dan juga penentuan lokasi yang strategis. Sedangkan jika ditinjau
dari kelayakan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan yang didapat
dari usaha pangkalan elpiji 3 kg ini relatif baik sebab modal dapat kembali antara 6
hingga 20 bulan. Perbandingan dalam penelitian yang dilakukan oleh Diyan
Budiarto, Slamet Kyswantoro ini dengan peneliti yaitu: dari segi persamaannya ini
sama-sama membahas tentang faktor- faktor yang mempengaruhi dari pendapatan,
perbedaannya pada penelitian ini menelitiusaha elpiji 3kg, sedangkan peneliti

20
Juliana Carolina Kilmanun and Ratih Kusumasari Ndaru, “Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran
Hidroponik Di Malang Jawa Timur,” Jurnal Pertanian Agros 22, no. 2 (2020): 180–85.
21
I MADE HARY KUSMAWAN, I NYOMAN WIDHYA ASTAWA, and I WAYAN SUARBAWA,
“Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Home Industri Tahu Di Kabupaten Tabanan,” Majalah Ilmiah Universitas
Tabanan 18, no. 1 (2021): 86–91.
22
wiwiek Andajani Et Al., “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Home Industri Tempe
Kripik Kelompok Usaha Jajanan Khas Kabupaten Trenggalek,” Jurnal AgribIS 7, no. 1 (2021): 16–32.
membahas Home Industri Hidroponik23

H. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan skripsi ini, peneliti membagi menjadi beberapa bab agar
skripsi ini mudah dipahami. Adapun sistematika penulisan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Pengetahuan Entrepreneurship dan Personal Independence Terhadap
Keberhasilan Usaha dalam Perspektif Bisnis Islam (Studi pada Home Industry
Hidroponik Kota Bandar Lampung) terdiri dari :
Bagian awal terdiri dari sampul depan (cover) skripsi, halaman sampul, halaman
abstrak, halaman pernyataan orisinalitas, halaman persetujuan, halaman pengesahan,
motto, persembahan, daftar riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar. Bagian inti terdiri dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV danBAB V
dengan penjelasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
B. Latar Belakang Masalah
C. Identifikasi dan Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Relevan
H. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Teori Yang Digunakan
B. Pengajuan Hipotesis
C. Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data
D. Definisi Operasional Variabel
E. Instrumen Penelitian
F. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
G. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
B. Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis

BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
LAMPIRAN
23
Diyan Budiarto and Slamet Kyswantoro, “Analisis Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Pendapatan Usaha
Pangkalan Elpiji 3 Kg Di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro,” Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Sosial 4, no. 1
(2021): 27–35.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Pengaruh

“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, atau benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Sedangkan pengertian menurut
Badudu dan Zain yaitu sebagai berikut : “Pengaruh adalah daya yang menyebabkan sesuatu
yang terjadi sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain tunduk atau
mengikuti karena kuasa atau kekuatan orang lain”.24
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan sumber daya yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehingga, dalam penelitian ini penulis
meneliti mengenai seberapa besar pengetahuan entrepreneurship dan personal independence
yang dalam upaya peningkatan pendapatan.

2. Pengatuhuan

Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu hasil tau dari manusia atas penggabungan
atau kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui. Segenap apa
yang diketahui tentang sesuatu objek tertentu. Menurut Notoatmodjo dalam Yuliana,
pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi pengetahuan adalah
berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera. 25
Menurut Sulaiman tingkatan pengetahuan terdiri dari 4 macam, yaitu pengetahuan
deskriptif, pengetahuan kausal, pengetahuan normatif dan pengetahuan esensial. Pengetahuan
deskriptif yaitu jenis pengetahuan yang dalam cara penyampaian atau penjelasannya berbentuk
secara objektif dengan tanpa adanya unsur subyektivitas. 26 Pengetahuan kausal yaitu suatu
pengetahuan yang memberikan jawaban tentang sebab dan akibat. Pengetahuan normatif yaitu
suatu pengetahuan yang senantiasa berkaitan dengan suatu ukuran dan norma atau aturan.
Pengetahuan esensial adalah suatu pengetahuan yang menjawab suatu pertanyaan tentang
hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah dikaji dalam bidang ilmu filsafat. Sedangkan menurut
Daryanto dalam Yuliana, pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang
berbeda-beda, dan menjelaskan bahwa ada enam tingkatan pengetahuan yaitu sebagai berikut :
1. Pengetahuan (Knowledge) Tahu diartikan hanya sebagai recall (ingatan). Seseorang
dituntut untuk mengetahui fakta tanpa dapat menggunakannya.
2. Pemahaman (comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu, tidak sekedar
dapat menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahui.
3. Penerapan (application) Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek
tersebut dapat menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi
yang lain.
4. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang terdapat
24
Lucky Riana Putri, “Pengaruh Pariwisata Terhadap Peningkatan PDRB Kota Surakarta,” Cakra Wisata
21, no. 1 (2020).
25
Irwanti Gustina, Dessy Rizmayandha, and Legina Anggraeni, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Meningkatkan Produksi Asi, ”Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan
Universitas Batam 10, no. 3 (2020): 47–52.
26
Duwila, Firda Ningsi. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Masyarakat Terhadap Vaksinasi
Booster Covid-19 Di Kalisari Jakarta Timur Tahun 2022. Diss. Universitas Nasional, 2023..
dalam suatu objek.
5. Sintesis (synthesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
dari formulasi-formulasi yang telah ada. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan
seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
6. Penilaian (evaluation) Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian
terhadap suatu objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat27
Menurut Crow & Crow, mengatakan minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Winkel mengartikan minat sebagai kecenderungan subyek
yang menetap, untuk tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang
dibahas atau dipelajari untuk itu kerap digunakan istilah “perhatian”. Perhatian dalam arti
“minat momentan”, perlu dibedakan dari perhatian dalam arti “konsentrasi”, sebagaimana
dijelaskan di atas. Antara minat dan berperasaan senang terhadap hubungan timbal balik,
sehingga tidak mengherankan kalau siswa yang berperasaan tidak senang, akan kurang
berminat, dan sebaliknya.
Menurut Bygrave dalam H. Buchari Alma, Entrepreneur is the person who perceives an
opportunity and creates an organization to persue it. Berdasarkan definisi tersebut seorang
wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebu. Kemudian, Hisrich-Peters juga mengatakan,
Entrepreneur is the process of creating something different with value by devoting the
necessary time and effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risks, and
receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.
Artinya kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan
waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi.28
Berdasarkan pengertian wirausaha di atas, dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang
yang memulai sesuatu bisnis baru yang memanfaatkan peluang waktu yang disertai modal dan
pengetahuan resiko. Hal tersebut menunjukan bahwa wirausaha tidak hanya mengandalkan
modal saja. Minat berwirausaha adalah rasa ketertarikan untuk menjadi seorang wirausaha
yang bersedia bekerja dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya. Minat berwirausaha tidak
dibawah sejak lahir tapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha
merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan
lingkungannya.
Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau
berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa
takut dengan resiko yang akan terjadi serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami.

b. Indikator Minat Usaha

27
made Ayu Anandha Erika Putri, “Tingkat Pengetahuan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Ibu
Hamil Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan Dengan Media Leaflet (Studi Dilakukan Pada Ibu Hamil Di Kabupaten
Badung Tahun 2021)” (Poltekkes Kemenkes Denpasar, 2021).
28
Dyah Ayu Ardiyanti and Zulkarnen Mora, “Pengaruh Minat Usaha Dan Motivasi Usaha Terhadap
Keberhasilan Usaha Wirausaha Muda Di Kota Langsa,” Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis 10, no. 2 (2019): 168–78.
Indikator minat usaha menurut Menurut Purnomo (1) kemauan keras untuk mencapai
tujuan dan kebutuhan hidup, (2) keyakinan kuat atas kekuatan sendiri, (3) sikap jujur dan
tanggung jawab, (4) ketahanan fisik, mental, ketekunan, keuletan, bekerja dan berusaha, (5)
pemikiran yang kreatif dan konstruktif, (6) berorientasi ke masa depan, dan berani
mengambil resiko. indikator minat berwirausaha ada empat yaitu: perasaan senang,
ketertarikan,perhatian,dan keterlibatan.
1) Perasaan senang; Mahasiswa yang memilki rasa senang atau suka terhadap suatu
kegiatan usaha.Maka mahasiswa tersebut akan mempelajari usaha, tidak ada
keterpaksaan dan motivasi untuk terus berwirausaha. Oleh karena itu perasaan senang
akan memotivasi mahasiswa untuk terus berwirausaha.
2) Ketertarikan; Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung
merasa tertarik untuk berwirausaha atau bisaberupa pengalaman afektif yang
dirangsang oleh kegiatan berwirausaha itu sendiri. Biasanya mahasiswa tertarik untuk
melakukan kegiatan usaha dikarenakan beberapa faktor di antaranya pengalaman dan
hobi
3) Perhatian; Merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap pengamatan dan
pengertian.Mahasiswa yang memilki minat pada kegiatan usaha tertentu dengan
perhatian akan menumbuhkan rasa ingin berwirausaha mahasiswa.
4) Keterlibatan; Merupakan suatu usaha untuk mengerjakan kegiatan usaha ,dan mampu
memahami hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kewirausahaan dan selalu afektif
dan berkeinginan untuk berwirausaha dan selalu mengikuti perkembangan dalam
bidang kewirausahaan. 29

c. Faktor-faktor Yang Mempengarhi Minat Berwirausaha

Menurut Suryana dalam Basrowi orang-orang yang memiliki jiwa dan sikap
kewirausahaan, yaitu : Percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen), Berinisiatif
(energik dan percaya diri), Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke
depan), Memiliki jiwa kepemimpinan ( berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko
dengan penuh perhitungan), Suka tantangan yaitu factor pribadi yang mempengaruhi
kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan
pengalaman, sedangkan faktor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas. 30
Berdasarkan kajian teori tentang minat berwirausaha di atas dapat disimpulkan bahwa
minat berwirausaha berkaitan erat dengan perhatian Oleh karena itu, minat berwirausaha
merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat berwirausaha
perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap siswa. Menurut Nitisusastro minat tidak
dibawa sejak lahir, namun minat tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor tersebut adalah sebagai berikut:
Faktor Interinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh dari dalam diri
individu itu sendiri. Faktor-faktor interinsik yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha
antara lain:

a. Kepercayaan diri adalah keyakinan terhadap diri sendiri yang berani mengambil resiko
dalam suatu tantangan. Kepercayaan diri merupakan landasan yang kuat untuk
memulaiusaha dengan kemampuan sendiri.

29
Eko Purnomo, “Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam
Membeli Beras Lokal (Studi Kasus Desa Rambah Utama)” (Universitas Pasir Pengaraian, 2016).
30
Fattah Setiawan Santoso, “Lingkungan Keluarga Sebagai Awal Pengembangan Kewirausahaan Islam,”
Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5, no. 1 (2020): 13–22.
b. Motif berprestasi adalah keinginan untuk dapat menjadi orang yang lebih baik dari
oranglain. Motif berprestasi menjadi motivasi seseorang untuk dapat memperoleh
kehidupan yang lebih baik.
c. Harga diri merupakan kebtuhan perkembangan, dengan berwirausaha diharapkan dapat
meningkatkan harga diri karena tidak lagi tergantung pada orang lain.
d. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang akan diperkuat adanya sikap positif
sebab perasaan senang merupakan suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa yang
datang pada subjek bersangkutan.31

Faktor Ekstrinsik Faktor Interinsik adalah faktor-faktor yang timbul karena rangsangan
atau dorongan dari luar individu atau lingkungan. Faktor-faktor ekstrinsik yang dapat
mempengaruhi minat berwirausaha antara lain:

a. Lingkungan Keluarga Orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam
proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri untuk bekerja keras, diberi
kesempatan uuntuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan salah satu unsure
kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk karena sikap dan aktifitas
sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Lingkungan Masyarakat; Lingkungan masyarakat juga mempunyai peran dalam
mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha, dengan hidup bermasyarakat
seseorang dapat memanfaatkan peluang yang timbul karena kebutuhan di masyarakat.
c. Peluang Peluang yang ada dihadapan seseorang untuk menjadi sukses bagi orang yang
mempunyai semangat untuk maju, tergantung bagaimana individu tersebut dapat
memanfaatkan peluang tersebut untuk meraih sukses.Salah satu caranya yaitu dengan
berwirausaha.
d. Pendidikan Pengetahuan yang didapatkan selama di perguruan tinggi, maupun usaha
yang dilakukan setiap individu dalam memulai berwirausaha. 32

3. Pengetahuan Enterpreneurship

a. Pengetahuan Enterpreneurship / Kewirausahaan


Adam Smith melihat wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim
yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith,
wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah
permintaan menjadi produksi. Richard Cantillon berpendapat bahwa wirausaha adalah
seorang inkubator gagasan baru, yang selalu berusaha menggunakan sumber daya secara
optimal untuk mencapai tingkat komersial paling tinggi.33
Sementara Menger berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-
cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tidak bernilai /bernilai rendah
menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Misalnya, dari terigu menjadi roti yang lezat. Menurut
Notoatmodjo pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Suryana menjelaskan kewirausahaan adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam
31
Ibrahim M Jamil, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak,” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Anak (JIPA) 1, no. 1 (2016).
32
Ema Dauyah and Yulinar Yulinar, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Bahasa
Inggris Mahasiswanon-Pendidikan Bahasa Inggris,” Jurnal Serambi Ilmu 19, no. 2 (2018): 196–2009.
33
Iskandar Iskandar, “PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI” (Edukati Inti
Cemerlang, n.d.).
menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang
mungkin dihadapinya. Pengetahuan kewirausahaan adalah pemahaman seseorang terhadap
wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan
peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntukan dirinya dan masyarakat
atau konsumennya. Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan yang diketahui tentang
segala bentuk informasi berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga
menimbulkan keberanian mengambil risiko dalam merintis, menjalankan, dan
mengembangkan usaha. Pengetahuan kewirausahaan kemungkinan merupakan salah satu
faktor pemicu minat berwirausaha.34

b. Indikator Pengetahuan Enterprenuership


Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,
dan keterampilan sesuai dengan ungkapan Michael Harris dalam Suryana. wirausaha yang
sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai
pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan .
Beberapa bekal pengetahuan kewirausahaan yang perlu dimiliki menurut Suryana adalah
sebagai berikut:

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis.


2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Pengetahuan kewirausahaan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai mata kuliah kewirausahaan pada mahasiswa
yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini.35

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih berkembang dan terus menerus
dikembangkan. Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan
usaha-usaha dan ide-ide barunya. Menurut Daryanto kewirausahaan adalah kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan bertindak
inovatif untuk menciptakan peluang. Sedangkan menurut Hendro kewirausahaan adalah
kemampuan diri seseorang untuk mengelola sesuatu yang sudah ada dalam diri seseorang
untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan, sehingga akan berguna di masa depan. Menurut
Soegoto kewirausahaan adalah salah satu usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi
untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memiliki nilai tambah, memberi manfaat.
Menciptakan lapangan pekerjaan dan hasilnya berguna bagi orang lain. Sedangkan menurut
Suryana kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Dari
beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan salah satu
usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi untuk menciptakan peluang dan
dimanfaatkan dengan baik, sehingga akan memperoleh keuntungan lebih besar dan hasilnya
berguna bagi orang lain. Menurut Saban terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki
seorang wirausaha, yaitu :36
34
Muhamad Wahyudi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi
Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di Yogyakarta” (Diponegoro University, 2009).
35
Bety Anggraeni and Harnanik Harnanik, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi Smk Islam Nusantara Comal Kabupaten Pemalang,” Dinamika
Pendidikan 10, no. 1 (2015): 42–52.
36
Sayu Ketut Sutrisna Dewi, Konsep Dan Pengembangan Kewirausahaan Di Indonesia (Deepublish,
2017).
1. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau ditekuni.
2. Imagination, memiliki imajinasi, ide, dan perspektif serta tidak mengandalkan
kesuksesan masa lalu.
3. Partical knowledge, memiliki pengetahuan praktis, misalnya pengetahuan teknik, desain,
pembukuan, pemasaran, dan administrasi.
4. Search Skill, kemampuan menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.
5. Foresight, berpandangan jauh ke depan.
6. Computation, memiliki kemampuan berkomunikasi, gaul dan senang berhubungan
dengan orang lain.

Manfaat Kewirausahaan Menurut Saban merumuskan beberapa manfaat kewirausahaan


sebagai berikut :
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri. Dengan memiliki
usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk mencapai
tujuan hidupnya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan. Banyak wirausaha yang memulai usahanya
karena mereka dapat menangkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang
menurut mereka sangat penting.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya. Banyak orang menyadari
bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang menantang, dan
tidak ada daya tarik.
4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan optimal. Walaupun pada tahap awal uang
bukan daya tarik utama bagi wirausaha, keuntungan berwirausaha merupakan faktor
motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya. Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari
pelanggan yang telah dilayani dengan setia selama bertahun-tahun.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakannya. Bahwa kegiatan usaha yang mereka lakukan sesungguhnya
bukanlah kerja, mereka menyalurkan hobi atau kegemarannya menjadi pekerjaan dan
senang melakukannya.37

Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan Menurut Nurbaya dan Moerdiyanto


mengemukakan bahwa pengetahuan kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat,
ciri, dan watak seseorang yang mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Menurut Basyiruddin pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang
untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif,
sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pengetahuan kewirausahaan dapat diperoleh melalui pendidikan kewirausahaan. 38
Dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh seseorang dari proses pembelajaran
melalui materi-materi pembelajaran maupun dari sumber lainnya diharapkan dapat
memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang nantinya dapat dijadikan
bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa depan dan dapat mendorong
seseorang untuk membuka usaha.

37
Zaenal Afandi, “Strategi Pendidikan Entrepreneurship Di Pesantren Al-Mawaddah Kudus,” BISNIS:
Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam 7, no. 1 (2019): 55–68.
38
Muchammad Arif Mustofa and Ali Muhson, “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy,
Dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten Sleman,”
Skripsi. Yogyakarta: UNY, 2014.
Terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang kewirausahaan yang harus dimiliki
wirausaha, yaitu:
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan
usaha di sekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan kewirausahaan.
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

4. Personal Independence

a. Pengertian Personal Independence

Menurut Havigust yang dimaksud dengan kemandirian adalah kebebasan individu untuk
dapat menjadi orang yang berdiri sendiri, dapat membuat rencana untuk masa sekarang dan
masa yang akan datang serta bebas dari pengaruh orang tua. Kemandirian menurut Vamer dan
Beamer adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah kepada
kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Persaingan inilah yang dapat
memberikan semangat untuk menentukan pesaing terbaik. Kemandirian adalah kemampuan
individu dalam mengelola dirinya sendiri. Jadi, individu yang mandiri adalah individu yang
mampu mengelola dirinya sendiri. 39
Menurut Steinberg membedakan kemandirian pribadi ke dalam tiga tipe, yaitu: (1)
Kemandirian Emosional (Emotional Autonomy) adalah seberapa besar ketidak bergantungan
individu terhadap dukungan emosional orang lain; (2) Kemandirian Perilaku (Behavioral
Autonomy) merupakan kemampuan individu dalam menentukan pilihan dan mampu mengambil
keputusan untuk pengelolaan dirinya; (3) Kemandirian Nilai (Values Autonomy) adalah
kemampuan individu untuk menolak tekanan atau tuntutan orang lain yang berkaitan dengan
keyakinan dalam bidang nilai. Kiat untuk menjadi pribadi yang mandiri dalam Islam
merupakan hal yang wajib dimilki karena merupakan salah satu pengenalan diri yang
merupakan pangkal kesempurnaan manusia. Dalam sabda Nabi Muhammad SAW terhadap
para pengikutnya dari Sanad Imam Bukhari,40:

‫ فيأتي ِبُح ْز َم ة‬،‫ «َألن يأخذ أحدكم ُأحُبَلُه ثم يأتي الجبل‬:‫عن الزبير بن الَع َّو ام رضي هللا عنه مرفوعًا‬
‫ أْع َطوه أو َم َنُعو‬،‫ خيٌر له من أن يسأل الناس‬،‫ َفَيُك َّف هللا بها وجهه‬،‫من حطب على ظهره فيبيعها‬
]‫ [رواه البخاري‬- ]‫[صحيح‬
Artinya: “Sungguh seandainya salah seorang di antara kamu membawa tali kemudian naik
ke atas bukit, lalu ia datang dengan membawa seikat kayu di punggungnya untuk dijualnya,
lantas dengan itu Allah melindungi harga dirinya, maka yang demikian itu lebih baik baginya
daripada meminta-minta kepada orang lain, yang terkadang diberi atau ditolak (HR. Bukhari )

Hampir bisa dipastikan bahwa kerendahan diri, pesimisme, mudah menyerah, tidak percaya
diri serta sikap menggantungkan diri kepada orang lain, merupakan rentetan sifat dan sikap
yang menjadi sumber kesengsaraan hidup manusia sejagad. Dan sebagai obat dari penyakit-
penyakit ruhani tersebut adalah “Kenalilah diri sendiri”. Pengenalan pada diri sendiri
merupakan pangkal kesempurnaan manusia, dimana salah satu dampak psikomotorik yang
timbul adalah suatu kemandirian pribadi.
39
Mustofa and Muhson.
40
Agung Suwandaru, Moch Sya’roni Hasan, and Hani Adi Wijono, “Model Pendidikan Kemandirian
Pribadi Santri Melalui Konsep Amal Shaleh,” in PROCEEDING: The Annual International Conference on Islamic
Education, vol. 3, 2018, 377–91.
b. Indikator Personal Independence

Menurut Douvan dalam Sugiarti Personal Independence terdiri dari tiga aspek atau dimensi
perkembangan, yaitu :

1) Kemandirian aspek emosi; Ditandai oleh kemampuan dalam memecahkan ketergantungan


(sifat kekanak-kanakan) dari orang tua dan dapat memuaskan kebutuhan kasih sayang dan
keakraban diluar rumahnya
2) Kemandirian aspek perilaku; Merupakan kemampuan remaja untuk mengambil keputusan
tentang tingkah laku pribadinya, seperti dalam memilih wirausaha sebagai pekerjaan yang
ditekuninya.
3) Kemandirian aspek nilai; Kemandirian nilai ditunjukkan remaja dengan dimilikinya
seperangkat nilai-nilai yang dikonstruksikan sendiri oleh remaja, menyangkut baik-buruk,
benar-salah, atau komitmennya terhadap nilai-nilai agama. Berdasarkan dimensi
kemandirian yang dikemukakan di atas, maka penulis menggunakan dimensi dan indikator
tersebut karena dinilai dapat mengukur tingkat kemandirian seseorang yang minat
berwirausaha.
4) Memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
5) Bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.41

4. KeberhasilanUsaha Perspektif Bisnis Islam


a. Pengertian Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha menurut suryana adalah keberhasilan dari bisnis dalam mencapai
tujuanya. Sedangkan keberhasilan usaha menurut Riyanti yaitu usaha kecil berhasil karena
wirausaha memiliki otak yang cerdas, yaitu kreatif, mengikuti perkembangan teknologi dan
dapat menerapkan secara proaktif. Mereka juga memiliki energi yang melimpah serta
dorongan dan kemampuan asertif. Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan
dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba, karena
laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis . Berbeda dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Erliah yang mengatakan bahwa suatu usaha dikatakan berhasil di dalam
usahanya apabila setelah jangka waktu tertentu usaha tersebut mengalami peningkatan baik
dalam permodalan, skala usaha, hasil atau laba, jenis usaha atau pengelolaan. 42

Jadi dapat disimpulkan bahwa keberhasilan usaha yaitu suatu kepuasan dan tujuan yang
telah dicapai oleh suatu bisnis dengan mendapat laba dari usahanya tersebut dan pastinya
dengan ide yang kreatif dan inovatif yang dikembangkan oleh seorang wirausaha.

b. Indikator Keberhasilan Usaha


Indikator Keberhasilan Usaha Menurut Suryana dalam menunjang keberhasilan usaha
sebagai berikut43:
a. Modal
b. Pendapatan
c. Volume penjualan

41
Yumi Anggraini, “Pengaruh Kemandirian Pribadi Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
Usaha Pada Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Bengkulu” (IAIN Bengkulu, 2020).
42
Fiona, Nora. Analisis Keberhasilan Wirausaha Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Usaha Bakso di Kota Banda Aceh). Diss. UIN Ar-Raniry, 2019..
43
Christian, Arya Bee Grand, and Maria Rio Rita. "Peran Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan
Keputusan Untuk Menunjang Keberhasilan Usaha." EBBank 7.2 (2016): 77-92..
d. Output produksi
e. Tenaga kerja

Indikator keberhasilan usaha menurut Riyanti dapat dilihat sebagai berikut44:


a. Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal
b. Jumlah produksi
c. Jumlah pelanggan
d. Perluasan usaha
e. Perluasan daerah pemasaran
f. Perbaikan sarana fisik
g. Pendapatan usaha

Adapun indikator keberhasilan usaha yang dikemukakan oleh Noor adalah sebagai
berikut45:
a. Laba atau keuntungan usaha
b. Produktivitas dan efisiensi
c. Daya saing
d. Kompetensi dan etika usaha
e. Terbangunnya citra baik

Dapat diketahui bahwa ada beberapa pendapat para ahli diatas tentang indikator
keberhasilan usaha, namun peneliti akan menggunakan pendapat dari Riyanti sebagai
indikator keberhasilan usaha dalam mendukung penelitian ini.

c. Keberhasilan Usaha dalam Islam


Islam menginginkan agar pembisnis mempunyai hati yang “hidup” sehingga bisa
menjaga hak Allah SWT., hak orang lain dan hak dirinya sendiri, dapat memproteksi perilaku
yang merusak amanah yang diberikan kepadanya, mampu menjaga dan mempertanggung
jawabkan di hadapan Allah SWT. Sifat amanah harus dimiliki oleh pembisnis muslim sebab
tidak hanya untuk kepentingan muamalah semata tetapi berkaitan dengan status iman
seseorang.46 Seperti disebutkan pada QS. AlMu’minuun: 8:
‫َو ٱَّلِذ يَن ُهْم َأِلَٰم َٰن ِتِهْم َو َع ْهِدِهْم َٰر ُع وَن‬
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanatamanat(yang dipikulnya) dan
janjinya” (QS. Al-Mu’minuun [23]: 8).

Dalam surat Al-Mu’minuun ayat 8 mengingatkan kita sebagai seorang muslim penting
untuk selalu menjaga dan memelihara amanat dan janji. Sama halnya dalam keberhasilan
usaha seorang wirausaha muslim dapat berhasil dikarenakan salah satu sifat yang ia miliki
yaitu selalu menjaga amanat dan janji yang ia terapkan dari pertama membuka usaha sampai
akhirnya bisa dapat berhasil.
Menurut Aulia dalam Pareno, menyusun daftar pengaruh yang membuat pengusaha
menjadi sukses47, yaitu:
1. Mengetahui ilmu sehingga berusaha untuk mensahkan jual beli dan muamalah-muamalah
yang dapat dipelajari dari kitab-kitab fiqh.

44
Vidiastuti, Yozi, And Anik Widiastuti. "Keberhasilan Usaha di Paguyuban Pengrajin Kulit Setyo Rukun
Manding Bantul." Social Studies 7.5 (2018): 549-561.
45
Hasanah, dila fadlatul. Pengaruh entrepreneurial passion dan lingkungan keluarga terhadap keberhasilan
wirausaha (Survei pada Mahasiswa Penerima Fasilitasi Usaha dan Bisnis Kreatif Mahasiswa (FUBKM) Universitas
Siliwangi Tahun 2020 dan 2021). Diss. Universitas Siliwangi, 2022.
46
Hasanah, Dila Fadlatul. Pengaruh Entrepreneurial Passion dan Lingkungan Keluarga Terhadap Keberhasilan
Wirausaha (Survei pada Mahasiswa Penerima Fasilitasi Usaha dan Bisnis Kreatif Mahasiswa (FUBKM) Universitas
Siliwangi Tahun 2020 dan 2021). Diss. Universitas Siliwangi, 2022.
47
Fiona, Nora. Analisis Keberhasilan Wirausaha Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada
Usaha Bakso di Kota Banda Aceh). Diss. UIN Ar-Raniry, 2019.
2. Menghindari diri dari riba, menipu, menganiaya, berdusta, berkhianat, menjual barang-
barang yang diharamkan dan lain-lain.
3. Memperbanyak bersyukur kepada Allah SWT. atas segala karunia yang telah
dilimpahkan-Nya.
5. Menjaga dan memelihara waktu-waktu shalat.
6. Hendaknya bersifat takwa, zuhud, sabar, tawadhu (rendah hati), benar, jujur dan amanat.
7. Menunaikan zakat dan memperbanyak sedekah.
8. Hendaklah berlaku adil dan ihsan dalam muamalah.
9. Berniatlah dengan niat yang baik, yakni berusaha untuk bekal amal-amal akhirat, jangan
berniat untuk bermegahmegahan, pamer, riya dan takabur.
10. Perbanyaklah berzikir mengingat Allah SWT. selama dalam beniaga.
11. Pengeluaran hendaknya lebih kecil daripada pemasukan.
12. Membelanjakan uangnya sekadar menurut status sosialnya di masyarakat dan selebihnya
disimpan.
13. Hendaklah membeli apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.
14. Jangan biasakan berutang jika tidak penting sekali.
15. Mempunyai daftar khusus tentang pengeluaran dan pemasukan.
16. Hendaklah memperhatikan apa yang dibeli, kekuatan dan keindahannya

5. Home Industry

1. Pengertian Home Industry

Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat
diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya, Home
Industry (atau biasanya ditulis/dieja dengan "Home Industri") adalah rumah usaha produk
barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan
ekonomi ini dipusatkan di rumah. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan
konomi ini dipusatkan di rumah.48
Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2008, yang
menyebutkan bahwa Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha.
Kriteria UU No. 20 Tahun 2008 lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini
adalah usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha. Home Industry juga dapat berarti industri rumah tangga,
karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola keluarga. Home industry adalah
kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang
memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.49

2. Ciri -Ciri Home Industry

Ciri – Ciri Home Industry antara lain:

a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi
48
Tri Susilowati and M Faruk Hidayatulloh, “Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) Dalam
Penentuan Lokasi Home Industri Di Kabupaten Pringsewu,” EXPERT: Jurnal Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi
9, no. 1 (2019).
49
Susilowati and Hidayatulloh.
pembukuan standar, kadangkala pembukuan tidak diupdate sehingga sukar untuk menilai
performance.
b. Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c. Modal terbatas.
d. Pengalman manajerial yang masih sangat tebatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sukar mengharapkan untuk mampu menekankan
biaya mencapai tingkat efisiensi jangka panjang.
f. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi pasar yang sangat terbatas.
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat keterbatasan
dalam sistem administrasi. Untuk mendapatkan dana di pasar modal sebuah perusahaan harus
mengikuti sistem administrasi standar dan transparan.50

3. Jenis- Jenis Home Industry

Jenis-jenis Home Industry Sebelum mendirikan usaha, terlebih dahulu perlu pemilihan
bidang yang ingin tekuni. Pemilihan ini penting karena agar kita mengetahui segala sesuatu
tentang usaha tersebut dan mampu untuk mengolahnya. Pemilihan bidang ini harus disesuaikan
dengan minat dan bakat, karena minat dan bakat merupakan penentu dalam menjalankan
usaha.51

a. Berdasarkan jaumlah tenaga kerja


1) Industri rumah tangga, adalah industry yang jumlah karyawan tenaga kerja berjumlah
antara 1-4 orang.
2) Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19
orang.
3) Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah karyaan / tenaga kerja
berjumlah antara 20- 99 orang.
4) Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100
orang atau lebih.

b. Berdasarkan pemilihan lokasi


1) Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada pasar (market oriented industry)
adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis
ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada semakin dekat ke
pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2) Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada tenaga kerja/labor (man power
oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk
karena biasanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk lebih
efektif dan efesien
3) Industri yang berorientasi atau menitik beratkan pada bahan baku (supply oriented
industry) adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk
memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
c. Berdasarkan produktifitas perorangan
1) Industri primer adalah industri yang barangbarang produksinya bukan hasil olahan
langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu contohnya adalah hasil produksi pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2) Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga
menghasilkan barangbarang untuk diolah kembali. Misalnya adalah pintalan benang sutra,
komponen elektronik, dan sebagainnya.

50
Syahdan Syahdan, “Peran Industri Rumah Tangga (Home Industry) Pada Usaha Kerupuk Terigu
Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur,” MANAZHIM 1, no. 1 (2019): 45–63.
51
Elok Fauziatun Nisa, “Peran Home Industry Kerajinan Anyaman Bambu Dalam Meningkatkan
Pendapatan Wanita Perspektif Islam (Studi Kasus Di Dusun Sukolilo Desa Sukolilo Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan)” (IAIN Kediri, 2019).
3) Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh
seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan, kesehatan dan masih banyak yang lainnya.

7. Hidroponik

1. Pengertian

Istilah hidroponik pertama kali diperkenalkan oleh W.A Setchle sehubungan dengan
keberhasilan gerickle dalam pengembangan teknik bercocok tanam menggunakan air sebagai
media tanam. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara
bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Istilah ini di
kalangan umum lebih populer dengan sebutan “bercocok tanam tanpa tanah” termasuk
menggunakan pot atau wadah lain yang menggunakan air atau bahan porous lainnya seperti
kerikil, pasir, arang sekam maupun pecahan genting sebagai media tanam. 52 Hidroponik
merupakan salah satu seni menanam tumbuhan tanpa menggunakan media tanah. Hidroponik
adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan air yang diperkaya dengan unsur hara
atau nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Ditinjau dari segi bahasa, kata “hidroponik” berasal
dari bahasa Yunani, yaitu hydro (bermakna air) dan ponos (berarti daya/kerja). Dengan
demikian, hidroponik adalah air yang bekerja atau berdaya. Kemudian, kata “bekerja atau
berdaya” ini berubah menjadi budi daya. 53

Jadi, hidroponik dapa. diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media
tumbuh tanaman tanpa menggunakan unsur hara mineral yang dibutuhkan dari nutrisi yang
dilarutkan dalam air. Media tanam hidroponik berfungsi sebagai kapiler atau pengantar larutan
nutrisi ke akar tanaman.

2. Sistem media tanam hidroponik

Berdasarkan media tanam yang digunakan, maka hidroponik dapat dilakukan dalam tiga
sistem, yaitu sistem kultur air, sistem kultur pasir dan sistem kultur bahan porous (kerikil,
pecahan genting, gabus putih dan lain-lain. Sistem kultur air adalah hiroponik sesungguhnya.
Air yang mengandung nutrisi diberikan melalui pancaran di daerah perakaran tanaman tanpa
bahan penahan air. Sedangkan sistem kultur pasir dan bahan porous adalah pengembangan dari
kultur air. Pada dasarnya sistem kultur pasir dan kultur bahan porous adalah sama, karena pada
prinsipnya fungsi media tanam ini adalah sebagai bahan penopang berdirinya tanaman
sekaligus mengalirkan makanan dalam jumlah yang dibutuhkan. Bahan porous merupakan
agregat yangsangat baik untuk mengalirkan sejumlah air yang berlebih. 54

3. Keunggulan dan Kelemahan Hidroponik

Adapun berbagai keunggulan dari sistem hidroponik adalah sebagai berikut:


a. Tidak membutuhkan tanah.
b. Tidak membutuhkan banyak air. Artinya, air terbatas dapat diguankan sebagai media
hidroponik. Hal ini dikarenakan air akan terus bersirkulasi dalam sistem.
c. Mudah dalam pengendalian nutrisi, sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien.
52
Johar Linda et al., “Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Kosong Di Kantor Lurah Salo,
Watang Sawitto, Pinrang,” Jurnal Lepa-Lepa Open 1, no. 3 (2021): 503–10.
53
Rahmawati, Elma. "Pengaruh Berbagai Jenis Media Tanam dan Konsentrasi nutrisi larutan hidroponik terhadap
pertumbuhan tanaman mentimun jepang (Cucumis sativus L.)." Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Alauddin
Makassar (2018).
54
Hidayati Mas’ ud, “Sistem Hidroponik Dengan Nutrisi Dan Media Tanam Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Selada,” Media Litbang Sulteng 2, no. 2 (2009).
d. Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan.
e. Memberikan hasil yang lebih banyak.
f. Mudah dalam memanen hasil.
g. Steril dan bersih.
h. Bebas dari tumbuhan pengganggu.
i. Media tanam dapat dilakukan selama bertahun-tahun.
j. Bebas dari tumbuhan penggangu atau gulma.
k. Tanaman tumbuh lebih cepat.
l. Sangat cocok di daerah dengan tanah yang gersang.
m. Sangat cocok untuk lahan terbatas.
n. Mengurangi pencemaran zat kimia ke tanah.
o. Kandungan gizi tanaman hidroponik lebih tinggi55.

Keunggulan bercocok tanam dengan teknik hidroponik adalah dapat memberikan keuntungan
yang lebih besar terutama bagi penduduk perkotaan yang memiliki lahan sempit. Bercocok
tanaman dengan hidroponik memiliki kelamahan yaitu:

a. Dibutuhkan biaya yang besar karena dalam pembutan perangkat sistem hidroponik cukup
sulit diperoleh dan harganya mahal.
b. Diperlukan ketelitian dan kemampuan khusus.
c. Apabila terjadi kesalahan pada sistem hidroponik akan menyebabkan kematian pada
tanaman.

B. PENGAJUAN HIPOTESIS

Menurut Sugiyono, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
dan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.56 Oleh karena
itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan. 30 Jadi hipotesis
merupakan dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang akan diuji kebenarannya,
sehingga hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak. Adapun, Hipotesis dalam penelitian ini
yaitu:

1. Pengaruh Pengetahuan Enterpreneurship Terhadap Keberhasilan Usaha


55
Anang Masduki, “Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Sempit Di Dusun Randubelang,
Bangunharjo, Sewon, Bantul,” Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 2 (2017):
185–92.
56
Sugiyono, “Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D” Bandung: Alfabeta, 2019, 98.
Pengetahuan interprenuership yaitu pemahaman tentang bagaimana menciptakan,
mengembangkan, dan mengelola bisnis atau usaha dengan tujuan untuk menghasilkan
keuntungan.57 Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan
dari hasil yang sebelumnya.58 Penelitian oleh Risma Hanifah (2018) menyatakan bahwa
Pengetahuan kewirausahaan memberikan pengaruh positif terhadap keberhasilan usaha.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan hipotesis sebagai
berikut :

H1 : Enterpreneurship berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha

2. Pengaruh Personal Independence Terhadap Keberhasilan Usaha

Kemandirian pribadi adalah Kemandirian pribadi adalah kemampuan individu untuk


mengandalkan diri sendiri dalam mengambil keputusan, bertindak, dan mengatasi tantangan
dalam kehidupan sehari-hari. 59 Penelitian yang dilakukan oleh La Ode Marihi (2017)
menyatakan bahwa Semakin baik kemandirian pribadi maka kinerja usaha juga semakin baik.
Semakin tinggi kemandirian pribadi maka semakin tinggi pula kinerja usaha yang dicapai.
Sehingga dalam memaksimalkan kinerja usaha, pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian
pribadi perlu untuk dimiliki dan diterapkan oleh wirausaha.60 Berdasarkan teori dan hasil
penelitian sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H2: Personal Independence berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha.

C. KERANGKA BERPIKIR
Menurut Sugiyono, kerangka berpikir merupakan “model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”. 61
Secara teoritis, penting untuk memperjelas hubungan antara variabel independen dan dependen
tersebut. Perpaduan variabel-variabel ini kemudian digambarkan menjadi model dalam bentuk
paradigma.

57
Harahap, Safrinanda, et al. "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan." Innovative: Journal Of Social Science Research 3.3 (2023): 5195-5204.
58
Winarni, Eko, and Ali Mahsun. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Mikro Kecil Berbasis
Ekonomi Kreatif di Kota Sidoarjo." Yos Soedarso Economic Journal (YEJ) 3.3 (2021): 51-66.
59
Veron, Veron, and Victor Victor. "Analisis Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kemandirian Pribadi
Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Kuliner Di Asia Mega Mas Medan." Jurnal Administrasi Dan Manajemen 12.1
(2022): 49-57.
60
Lutfiana Nisarohmah and Dadang Darmawan, “Analisis Kesenjangan Gender Dalam Bidang Pekerjaan Pada Era
Kontemporer,” in Gunung Djati Conference Series, vol. 8, 2022, 113–19.
61
Ningsi, Besse Arnawisuda. "Analisis Kepuasan Pelanggan Atas Kualitas Produk dan Pelayanan Dengan Metode
SEM-PLS." Jurnal Statistika dan Aplikasinya 2.2 (2018): 8-16.
Dalam penelitian oleh Anggraini yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan,
Kemandirian Pribadi Dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Cafe Di
Kecamatan Medan Maimun)”, menunjukkan bahwa Pengetahuan kewirausahaan, Kemandirian
pribadi, dan Motivasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan
Usaha.62
Selanjutnya menurut Siregar dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Motivasi
Berwirausaha dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Butik di Kawasan Medan
Johor”, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan siginifikan antara
Kemandirian Pibadi (Personal Independence) terhadap Keberhasilan Usaha.63
Kerangka Pemikian menggambarkan pengaruh antara variabel bebas dan varibel terikat yaitu
Pengetahuan Enterprenuership, Personal Independence Terhadap Keberhasilan Usaha. Dalam
Penelitian ini model hubungan variabel bebas yaitu Pengetahuan Enterprenuership dan Personal
Independence, kemudian sebagai variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha.

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir

Pengetahuan
Entrepreneurship H1

Keberhasilan Usaha

Personal
Independence H2

H3
Perspektif Bisnis
Islam

62
Anggraini, Gita. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Kemandirian Pribadi Dan Motivasi Terhadap
Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Cafe Di Kecamatan Medan Maimun). Diss. Universitas Medan Area, 2022.
63
Siregar, Ayu Dhisa Faradiba. Analisis Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Kemandirian Pribadi Terhadap
Keberhasilan Usaha Butik di Kawasan Medan Johor. Diss. 2018.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Pada Home Industry Hidroponik Kota Bandar
Lampung pada tanggal 23 maret sampai dengan selesai.

B. Pendekatan dan Sifat Penelitian

1. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan secara kuantitatif, yaitu
metode yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif juga adalah penelitian
yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
datatersebut, serta penampilan dari hasilnya. Metode kuantitatif dipilih karena data yang
digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dinyatakan dengan angka dengan
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research), yaitu
suatu penelitian yang langsung terjun kelapangan atau ketempat lokasi penelitian untuk
mendapatkan data-data berupa angka-angka yang dibutuhkan dan obyeknya yang akan di bahas
di dalam skripsi ini.64

2. Sifat penelitian

Sifat Penelitian dalam penelitian ini bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih. Asosiatif dipilih
karena penelitian ini menjelaskan hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-
variabel yang akan diteliti.65

C. Populasi, Sampel dan Tekhnik Pengumpulan Data

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau wisata yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.66 Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dan pekerja di home
industry hidroponik Kota Bandar Lampung. Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu
berjumlah 30 responden yang terdiri dari pengelola Home Industry di Bandar Lampung
diantaranya 6 responden dari Sahabat hidroponik Lampung, 8 responden dari Selabung
Hidroponik Lampung, 9 responden dari Green Hidroponik, 7 Responden dari RDP Hidroonik
Lampung.

64
Dr Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,” 2013.
65
S E Suliyanto and Suliyanto MM, “Metode Penelitian Kuantitatif,” 2017.
66
Nia Siti Sunariah Kasmadi, “Panduan Modern Penelitian Kuantitatif,” Bandung: Alfabeta, 2014.
2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang di ambil dengan cara-cara tertentu, jelas,
lengkap, dan dapat dianggap mewakili populasi. 67 Menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip
oleh Indra Jaya, dalam menentukan besarnya sampel menyebutkan, apabila subyek kurang dari
100, maka lebih baik diambil seluruhnya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%
itu untuk pengambilan sampel jika populasi diatas 100.68
Karena populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 atau sebanyak 30 pekerja,
maka sampel yang diambil adalah keseluruhan dari Populasi atau sebanyak 30 pengelola home
industry hidroponik Kota Bandar Lampung.

3. Tekhnik Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan
populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah quota sampling. Quota sampling adalah Cara pengambilan Sempel dimana jumlah
responden yang akan diteliti ditetapkan dahulu, baru kemudian siapa yang akan dipilih menjadi
anggota sampel terserah peneliti.69
Dalam hal ini peneliti menentukan sampel para pengelola hidroponik Kota Bandar Lampung
sebagai pengguna jasa penginapan dengan jumlah 30 orang Pengelola yang memiliki alasan
tersendiri dalam penelitian personal enterpreneurship dan personal indenpendece dalam
peningkatan pendapatan.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah petunjuk untuk melaksanakan mengenai cara mengukur variabel.
Definisi operasional merupakan informasi yang sangat membantu penelitian yang akan
menggunakan variabel yang sama. Adapun definisi operasional dapat dilihat pada Tabel di
berikut ini:

Tabel 3.1
67
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.”
68
Jaya, Indra. Penerapan Statistik untuk penelitian pendidikan. Prenada Media, 2019.
69
Ibid.
Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Variabel Skala Hasil Penelitian


Operasional Ukur
Pengetahuan Nurbaya dan Beberapa bekal pengetahuan Likert Indikator-indikator
Enterpreneurship Moerdiyanto kewirausahaan yang perlu keterampilan
/Kewirausahaan mengemukakan dimiliki menurut Suryana berwirausaha dapat
(X1) bahwa pengetahuan adalah sebagai berikut: diukur dengan berbagai
kewirausahaan 1. Pengetahuan mengenai metode, seperti survei,
adalah ilmu, seni usaha yang akan dirintis. wawancara, observasi,
maupun perilaku, 2. Pengetahuan tentang dan pengukuran kinerja
sifat, ciri, dan peran dan tanggung bisnis. Dengan
watak seseorang jawab. mengukur keterampilan
yang mewujudkan 3. Pengetahuan tentang berwirausaha, seseorang
gagasan inovatif ke kepribadian dan dapat mengetahui
dalam dunia nyata kemampuan diri. sejauh mana k
secara kreatif. emampuannya dalam
4. Pengetahuan tentang
menjalankan bisnis dan
manajemen dan
memperbaiki kelemahan
organisasi bisnis.
yang ada untuk menjadi
lebih sukses di masa
depan.70
Kemandirian Menurut Suryana Menurut Desmita Likert Dari pelaksanaan
Pribadi (X2) kemandirian kemandirian memiliki . pendampingan
pribadi adalah indikator sebagai berikut: berdampak pada
orang yang tidak 1. Suatu kondisi dimana peningkatan
suka seseorang memiliki keterampilan, dan
mengandalkan hasrat bersaing untuk menumbuhkan softskill
orang lain, namun maju demi kebaikan pekerja. Keterampilan
justru dirinya sendiri. dan softskill yang
mengoptimalkan 2. Adanya hasrat ini dimiliki oleh pekerja
segala daya upaya mendorong seseorang dapat menjadi modal
yang dimilikinya mau untuk untuk mendirikan usaha
sendiri. mempelajari sesuatu sendiri. Dengan
yang baru dan demikian dapat
mengembangkan disimpulkan bahwa
potensi yang ada pada pelaksanaan
pendampingan di dapat
dirinya.
meningkatkan
3. Mampu mengambil
keterampilan, dan
keputusan dan
softskill pekerjanya
inisiatif untuk yang berdampak pada
mengatasi masalah kemandirian ekonomi
yang dihadapi. keluarga.71
4. Memiliki kepercayaan
diri dalam
melaksanakan tugas-
tugasnya.
5. Bertanggung jawab atas
apa yang dilakukan.

70
Fatimah, Fajar Nur’aini Dwi. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan. Anak Hebat Indonesia, 2017.
71
Rosidah, Rinda. "Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Meubel dalam Mencapai Kemandirian Ekonomi Keluarga
di Desa Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk." E-Journal UNESA 1 (2012): 1-9.
Keberhasilan Noor Beberapa Indikator dalam Likert Hasil penelitian
Usaha (Y) mengemukakan menentukan keberhasilan menyatakan bahwa
bahwa keberhasilan usaha : keterampilan
usaha pada 1. Laba usaha wirausaha berpengaruh
hakikatnya adalah 2. Produktivitas terhadap keberhasilan
keberhasilan dari 3. Daya saing usaha.72
bisnis mencapai 4. Kompetensi
tujuannya, suatu 5. Terbangunnya citra yang
bisnis dikatakan baik
berhasil bila
mendapat laba
karena laba adalah
tujuan dari
seseorang
melakukan bisnis.
Sumber: Data Sekunder (Jurnal)

E. Instrumen Penelitian Instrumen

Penelitian dimaksudkan sebagai metode pengumpulan data. Metode penelitian adalah cara
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data penelitian seperti dengan metode
wawancara, kuesioner, dan observasi.

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Adapun skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial. Skala ini digunakan dalam penelitian kuesioner. Digunakan
untuk mengukur respon subyek ke dalam lima poin skala dengan interval. yang sama.
Maka tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe interval. 73 Untuk mengukur
pendapat responden dalam penelitian ini yaitu dengan rincian sebagai berikut :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)


2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)

2. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang dilakukan dengan
mengamati kondisi yang berkaitan dengan obyek penelitian. Teknik observasi yang
digunakan peneliti menggunakan observasi non-partisipasi, dimana peneliti datang ke
tempat kegiatan obyek yang diamati, tetapi tidak terlibat dalam aktifitas yang
dilakukan.74

72
Rimiyati, Hasnah, and Munjiati Munawaroh. "Pengaruh Penerapan Nilai-Nilai Kewirausahaan Islami Terhadap
Keberhasilan Usaha (Studi Pada Pengusaha UMKM Muslim Di Kota Yogyakarta)." Jurnal Manajemen Bisnis 7.2 (2016):
130-157.
73
Untung Nugroho, Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani (Penerbit CV. Sarnu Untung,
2018).
74
Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.”
3. Dokumentasi

Data yang diperoleh dari lembaga ataupun instansi yaitu dari home industry
hidroponik di Kota Bandar Lampung, serta menggunakan dokumentasi dari menyebar
kuesioner yang diisi oleh para pengelola home industry hidroponik Kota Bandar
Lampung.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif


Menurut Ghozali statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Dalam
penelitian ini analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai
penelitian yang akan dilakukan:75

a. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada
kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Kuesioner riset
dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar-benar mampu mengukur besarnya
nilai variabel yang diteliti.76
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak
valid.

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen dalam hal ini kuesioner
dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang. Tujuan
pengujian ini untuk melihat masing-masing instrumen yang digunakan dengan
koefisien cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach's Alpha > 0,6.77

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data


Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah sampel
penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian menggunakan
analisis statistik yaitu Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test terhadap masing-
masing variabel. Suatu data dikategorikan sebagai distribusi normal jika data tersebut
tingkat signifikansi (α) > 0.05. Hasil pengujian didukung oleh analisis grafik dilihat
melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal P-Plot atau dengan melihat grafik
histogram.78

75
Dian Anggraeni Safitri and Fidiana Fidiana, “Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Dan
Pasar,” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 4, no. 4 (2015).
76
Nilda Miftahul Janna and H Herianto, “Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas Dengan Menggunakan
SPSS,” 2021.
77
Suhar Janti, “Analisis Validitas Dan Reliabilitas Dengan Skala Likert Terhadap Pengembangan Si/Ti
Dalam Penentuan Pengambilan Keputusan Penerapan Strategic Planning Pada Industri Garmen,” Prosiding Snast, 2014,
155–60.
78
Dyah Nirmala Arum Janie, “Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS,” Jurnal,
April 52 (2012).
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang
baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi korelasi. Pendekatan yang
digunakan ada dua yaitu dengan melihat nilai tolerance dan lawannya dengan uji tes
Variance Inflation Factor (VIF), dengan analisis sebagai berikut: 79
1. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak
terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Sebaliknya, jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat
multikolinearitas

c. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitasbertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut sebagai
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan menggunakan analisis statistik yaitu uji glejser. Jika nilai signifikansi >
0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas, sebaliknya nilai jika nilai
signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Mendeteksi
heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka ini mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 80

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen.81 Analisis regresi linear berganda yang
dilakukan dalam penelitian menggunakan metode enter dengan model sebagai berikut: 82
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3+ e
Dimana :
Y : Keberhasilan usaha
α : Koefisien Konstanta
β1- β2 : Koefisien Regresi
X1 : Pengetahuan kewirausahaan
X2 :Kemandirian Pribadi
X3 :Motivasi
E : Error term
79
Faustyna Faustyna and Jumani Jumani, “Pengaruh Pengembangan Karir Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan,” Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis 15, no. 1
(2017).
80
Hironymus Ghodang, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Konsep Dasar Dan Aplikasi Analisis Regresi
Dan Jalur Dengan SPSS) (Penerbit Mitra Grup, 2020).
81
Nurdiana, Diah. "Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas." MENARA ilmu 12.6
(2018).
82
Ibid.
b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
koefisien determinasi (R2 ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adjusted R
Squared (R2 ) adalah koefisien determinasi yaitu koefisien yang menjelaskan seberapa
besar proporsi variasi dalam dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel - variabel
independen secara bersama-sama. Nilai R2 koefisien determinasi berkisar antara 0
sampai 1. Nilai R2 sama dengan nol (R2 = 0) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Bila R2 semakin besar mendekati 1
menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila
R2 semakin kecil mendekati 0 menunjukkan semakin kecil pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.83

c. Uji Simultan (Uji F)


Menurut Ghozali pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel independen secara bersamasama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Bentuk pengujiannya:
1. Ho : variabel independen bersama–sama (simultan) tidak mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen.
2. Ha : variabel independen bersama–sama (simultan) mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen
Pengujian dilakukan menggunakan uji – f dengan tingkat pengujian pada α = 5%
derajat kebebasan (degree of freedom). Kriteria pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
1. Ho diterima jika F hitung < F tabel
2. Ha diterima jika F hitung > F tabel 84

d. Uji Parsial (Uji t)


Uji t merupakan uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis.
Alasan penggunaan uji t karena diasumsikan data akan terdistribusikan normal,
karena data yang digunakan secara keseluruhan pada tiap hipotesis dan akan dilihat
apakah memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Tujuan uji ini untuk mengetahui t-test
for equality means tiap pimpinan apakah sama atau berbeda, dengan ketentuan
keputusan sebagai berikut:
1. Jika probabilitas > 0.5 maka H0 diterima,
2. Jika probabilitas < 0.5 maka H0 ditolak

83
Muslich Anshori and Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Edisi 1 (Airlangga University Press,
2019).
84
Toto Syatori Nasehudin and Nanang Gozali, “Metode Penelitian Kuantitatif,” 2012.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
Derskrpisi data penelitian yaitu gambaran data yang digunakan dalam suatu
penelitian untuk melihat kondisi responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Dari hasil pengisian data kuisioner oleh responden dengan jumlah sampel sebanyak 30
responden yaitu 30 pengelola home industry hidroponik Kota Bandar Lampung
dilakukan pengujian menggunakan bantuan program Statistical Program and Service
Solutionseri 26.0.

1. Karakteristik Responden
Dari hasil pepengujian data kuisioner responden diuji dengan uji frekuensi yaitu jenis
kelamin dan umur. Hasil pengolahan data uji frekuensi yang dilakukan peneliti di salah
satu Home industry Hidroponik Kota bandar Lampung yaitu S3 Jauhari Sofian Home yang
berlokasi di Jalan Pulau Bangka Gg. Perkutut No 44 Perumahan Cendana Kec. Sukabumi Kota
Bandar Lampung.
Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

No. Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) Persentase


1. Laki-Laki 28 93,33%
2. Perempuan 2 6,67%
Total 56 100%
Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan data pada table 4.1 diatas, menunjukkan bahwa karakteristik responden
hasil kuisioner dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin didomisili oleh responden dengan
jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 28 orang denagn presentase 93,33% dan perempuan
sebanyak 2 orang dengan presentase 6,67% dari jumlah total responden sebanyak 56 orang.

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia (Tahun) Jumlah Responden Persentase


≤25 9 70%
>25 21 30%
Total 30 100%
Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan usia responden yaitu dengan
usia ≤25 Tahun memiliki frekuensi sebanyak 9 orang, dan usia >25 tahun sebanyak 21 orang.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden mayoritas berusia >25 tahun dati total
responden 30 Pengelola home industry hidroponik Kota Bandar Lampung.
2. Deskripsi Jawaban Responden
Berdasarkan dari hasil pengujian data kuisioner responden yang dilakukan dengan uji
frekuensi data pada masing-masing variabel (X) atau variable independen yaitu Pengetahuan
Enterprenuership (X1), Personal Independence (X2), dan variabel Dependen yaitu Keberhasilan
Usaha (Y) diperoleh penyebaran kuisioner kepada30 responden yang menjadi sampel penelitian
ini. Hasil pengolahan data dibantu oleh program SPSS Versi 26,0 yang dapat dilihat pada table-
tabel dibawah ini.
Tabel 4.3

Kriteria Hasil Skor Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independence


Terhadap Keberhasilan Usaha

Statistics
Pengetahuan Personal Keberhasilan
Enterprenuership Independence Usaha
Mean 17,47 20,97 15,63
Median 17,50 21,00 16,00
Mode 14 24 19
Std. 4,273 5,308 3,586
Deviation
Variance 18,257 28,171 12,861
Minimum 10 13 8
Maximum 26 32 21
Sum 524 629 469

Sumber: Data Primer yang diolah

Dari table 4.3 diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Pengetahuan Enterprenuership
nilai rata-rata yaitu 17,47, median 17,50, modus 14, standar deviasi ,273, varian 18,257,
nilai minimum 10, nilai maksimum 26 dan jumlah nilai 524. Pada Personal Independence
nilai rata-rata yaitu 20,97, median 21,00, modus 24, standar deviasi 5,308, varian 28,171,
nilai minimum 13, nilai maksimum 32, dan jumlah nilai 629. Keberhasilan Usaha nilai
rata-rata yaitu 15,56, median 16,00 , modus 19, standar deviasi 3,586, varian 12,861, nilai
minimum 8, nilai maksimum 21, dan jumlah nilai 469.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Pengujian validitas instrument penelitian ini dilakukan dengan menyebar angket kepada 30
orang responden yang memiliki karakteristik sama dengan sampel, dengan jumlah pertanyaan 10
item untuk variabel pengetahuan Enterprenuership, 12 item untuk variable Personal
Independence dan, 8 item untuk variabel Keberhasilan Usaha. Berikut yaitu hasil uji validitas
pada masing-masing variabel.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 26.0 dengan jumlah
responden 30 responden. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai r_hitung (corrected Item-
Total Corelation) > r_tabel sebesar 0,361; untuk df = 30-2 = 28; α = 0,05 maka item/ pertanyaan
dikatakan valid dan sebaliknya.

1. Uji Validitas Pengetahuan Enterprenuership

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap 10 pertanyaan sehingga terdapat 10 korelasi


produc moment yang menggunakan bantuan software SPSS Versi 26.0, hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan Enterprenuership (X1)

Butir R hitung Sig. R table Kriteria


1. 0,799 0,000 0,361 Valid
2. 0,599 0,000 0,361 Valid
3. 0,564 0,001 0,361 Valid
4. 0,639 0,000 0,361 Valid
5. 0,674 0,000 0,361 Valid
6. 0,551 0,002 0,361 Valid
7. 0,464 0,010 0,361 Valid
8. 0,617 0,000 0,361 Valid
9. 0,707 0,000 0,361 Valid
10. 0,630 0,000 0,361 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan untuk variabel
Penggunaan WhatsApp Sebagai Sarana Pembelajaran (X) memiliki status Valid karena Corrected
Item-Total Correlation / r hitung ¿r table (0,361).

b. Uji Validitas Kontribusi Ekonomi Keluarga

Sama seperti sebelumnya, dilakukan pengujian terhadap 12 pertanyaan sehingga terdapat


12 korelasi produc moment yang menggunakan bantuan software SPSS 26.0, hasilnya sebagai
berikut:
Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas angket Variabel Personal Independence (X2)

Butir R hitung Sig. R table Kriteria


1. 0,517 0,003 0,361 Valid
2. 0,582 0,001 0,361 Valid
3. 0,629 0,000 0,361 Valid
4. 0,552 0,002 0,361 Valid
5. 0,639 0,000 0,361 Valid
6. 0,692 0,002 0,361 Valid
7. 0,546 0,010 0,361 Valid
8. 0,688 0,000 0,361 Valid
9. 0,546 0,002 0,361 Valid
10. 0,502 0,005 0,361 Valid
11. 0,548 0,002 0,361 Valid
12. 0,572 0,001 0,361 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan untuk uji coba
angket variabel Personal Independence (X2) memiliki status Valid karena Corrected Item-Total
Correlation / r hitung ¿r table (0,361).

c. Validitas Uji Coba Angket Keberhasilan Usaha

Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap 8 pertanyaan sehingga terdapat 8 korelasi produc


moment yang menggunakan bantuan software SPSS Versi 26.0, hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

Butir R hitung Sig. R table Kriteria


1. 0,586 0,001 0,361 Valid
2. 0,581 0,001 0,361 Valid
3. 0,637 0,000 0,361 Valid
4. 0,790 0,000 0,361 Valid
5. 0,764 0,000 0,361 Valid
6. 0,678 0,000 0,361 Valid
7. 0,666 0,000 0,361 Valid
8. 0,743 0,000 0,361 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah (2023)

Berdasarkan Tabel 4. 6 dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan untuk variabel Personal
Independence (Y) memiliki status Valid karena Corrected Item-Total Correlation / r hitung ¿r
table (0,361).

2. Reliabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mencari tahu apakah butir-butir pernyataaan dalam
angket konssten atau tidak. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach
Alpha lebih dari 0,60 maka itemitem alat ukur tersebut tidak reliabel, dan apabila nilai
Cronbach Alpha lebih dari 0,60 maka item pertanyaan dalam kuisioner tidak reliabel.
Dalam hal ini uji relibilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach, Adapun
perhitungan dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS 26.0 for Windows.
Berikut adalah hasil reabilitas terhadap instrumen pertanyaan:

Tabel 4.8

Hasil Uji Reabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Pengetahuan Enterprenuership (X1) 0,816 Reliabel
Personal Independence (X2) 0,874 Reliabel
Keberhasilan Usaha (Y) 0,812 Reliabel
Sumber: Data yang Diolah (2023)

Analisis Output:

Dari table diatas hasil perhitungan Alpha Cronbach untuk seluruh variabel lebih
besar dari 0,60 maka berkesimpulan instrument penelitian dinyatakan reliable.

A. Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini digunakan untuk melihat data yang digunakan terdapat masalah-masalah atau
tidak. uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji multikolinieritas.

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau
berada dalam sebaran normal. Jika berdistribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan
ploting data residu akan tersebar mengikuti garis diagonalnya. Untuk melakukan uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan uji kolmogrov-smirnov dan grafik P-P normal menggunakan
bantuan program SPSS versi 26.0. Hasil uji normalitas dapat dlihat pada grafik P-P dibawah ini:
Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas .

Sumber: Ringkasan Output SPSS 26.0, data diolah

Dari gambar 4.13 terlihat bahwa titik-titik tersebar di sekitar garis lurus, sehingga
data dapat dikatakan berdistribusi secara normal.

Tabel 4.9

Uji Normalitas Kolmogro-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,65639359
Most Extreme Differences Absolute ,134
Positive ,104
Negative -,134
Test Statistic ,134
Asymp. Sig. (2-tailed) ,179c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, diketahui bahwa nilai signifikannya 0,179¿0,05,


sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan model regresi dapat
memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi antar variabel
bebas. Model regresi dikatakan baik jika tidak terjadikorelasi diantara variabel bebas. Untuk
mengetahui adanya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari Nilai Varience
Inflation Faktor (VIF)

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan


Pengetahuan 0,754 1,327 Tidak Terjadi
Enterprenuership Multikolinieritas
Personal 0,754 1,327 Tidak Terjadi
Independence Multikolinieritas
Sumber: Data Olahan 2023

Berdasarkan hasil tabel 4.15 menunjukkan bahwa baik Pengetahuan


Enterprenuership, maupun Personal Independence memiliki nilai tolerance kurang dari 1
dan VIV memiliki nilai kurang dari 10 maka dapat dikatakan data tidak mengalami
multikolinieritas.

B. Analisis Regresi Berganda


Alat pengujian hipotesis yang digunakan adalah regresi linierberganda. Tujuan
analisis ini yaitu untuk menunjukkan arah hubungan variabel-variabel tersebut. Analisis ini
akan membentuk persaman yang akan dijelaskan hasilnya dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.11
uji regresi linier berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4,437 2,429 1,827 ,079

Pengetahuan ,329 ,138 ,392 2,390 ,024


Enterprenuership

Personal Independence ,260 ,111 ,384 2,340 ,027

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Data yang diolah 2023

Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan koefisien β merupakan bentuk


sebuah persamaan regresi yang dapat dihasilkan sebagai berikut:

Y= 4,437+0,329X1 + 0,260 X2 + e

Dari persamaan diatas maka dapat dijadikan acuan untuk diinterpretasikan


sebagai berikut:

- Koefisien konstanta bernilai positif artinya bahwa ketika UsahaHidroponik


tidak mempertimbangkan Pengetahuan Enterprenuership, dan Personal
Independence maka KeberhasilanUsaha akan tetap meningkat.
- Koefisien Spiritualitas bernilai positif artinya setiap kenaikan tingkat
pengetahuan enterprenuership pada home industri hidroponik akan
disertai dengan peningkatan keberhasilan usaha. Sedangkan setiap
penurunan tingkat pengetahuan enterprenuership pada home industri
hidroponik akan disertai penurunan keberhasilan usaha.
- Koefisien Kontribusi Personal Indepenence bernilai positif artinya setiap
kenaikan tingkat Personal Indepenence pada home industri hidroponik
akan disertai dengan peningkatan Quality off Life. Sedangkan setiap
penurunan tingkat Personal Indepenence pada home industri hidroponik
akan disertai dengan penurunan keberhasilan usaha.

C. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan untuk melakukan pembuktian hipotesis yang didasarkan pada
penelitian yang sudah ada. pengujian ini meliputi uji T dan uji F dan koefisien determinan.

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Hipotesis

Variabel T Hitung Sig. Keterangan


Pengetahuan Enterprenuership 1,827 0,024 Signifikan
Personal Independence 2,390 0,027 Signifikan
F Hitung 11,025 R 0,671
F Sig 0,00 R Square 0, 451

Sumber: Data yang diolah, 2023


a. Pengujian Signifikan (Uji T)

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Untuk memberikan
intepretasi terhadap uji t dapat dijelaskan pada tabel 4.12 adalah:

Nilai T hitung yang dihasilkan pada variabel Pengetahuan Enterprenuership adalah


1,827 dengan sig. 0,024. Hasil analisis nilai t hitung > dari t tabel (1,827 > 1,313)
dan nilai sig 0,024 lebih kecil dari pada 0,05 artinya secara individual variabel
Pengetahuan Enterprenuership berpengaruh signigfikan terhadap Keberhasilan
Usaha.

Nilai T hitung yang dihasilkan pada variabel Personal Independence adalah 2,390
dengan sig. 0,027. Hasil analisis nilai t hitung > dari t tabel (2,390 > 1,313) dan nilai
sig 0,027 lebih kecil dari pada 0,05 artinya secara individual variabel Personal
Independence berpengaruh signigfikan terhadap Keberhasilan Usaha.

b. Pengujian Ketepatan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas yang digunakan
mampu menjelaskan variabel terikat. Dalam penelitian ini yaitu Pengetahuan
Enterprenuership (X1) dan Personal Independence (X2) secara simultan berkaitan
terhadap variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Berdasrkan tabel 4.12 didapat nilai F Hitung 11,025 dengan F sig. 0,00 dimana F
hitung > F table (11,025> 3,340) dan F Sig > 0,05 maka H0 ditolak. Dapat diartikan
baha secara simultan Pengetahuan Enterprenuership (X1) dan Personal
Independence (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.

c. Uji Koefisien Determinasi ( R2 ¿

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam


enerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2adalah antara 0 dan 1. Nilai R2yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel
terikat sangat terbatas. Dari hasil perhitungan nilai R Square sebesar 0, 451 dapat di
interpretasikan bahwa Pengetahuan Enterprenuership (X1) dan Personal
Independence (X2) menerangkan variasi variabel Keberhasilan Usaha (Y) sebesar
45,1% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel independen lainnya sebesar 54,9%.

D. Pembahasan
1. Pengaruh spiritualitas terhadap quality of life
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Enterprenuership
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Ini
menggambarkan bahwa semakin tinggi Pengetahuan Enterprenuership maka akan
semakin tinggi pula tingkat Keberhasilan Usaha pada Home industry Hidroponik. Hasil
ini sesuai dengan penelitian La Ode Marihi (2017) yang menyatakan Pengetahuan
Enterprenuership berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha

Hal ini dibuktikan dari Uji hipotesis dengan uji T dinmana nilai T hitung yang
dihasilkan pada variabel spiritualitas adalah 4,509 dengan sig. 0,024. Hasil analisis sig
0,024 lebih kecil dari pada 0,05 artinya secara individual variabel Pengetahuan
Enterprenuership berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha. Selanjutnya Pada uji
regresi linier berganda, koefisien Pengetahuan Enterprenuership bernilai positif yaitu
0,329 artinya setiap kenaikan tingkat Pengetahuan Enterprenuership pada petani kopi
akan disertai dengan peningkatan Keberhasilan Usaha. Sedangkan setiap penurunan
tingkat Pengetahuan Enterprenuership petani kopi akan disertai penurunan Keberhasilan
Usaha.

Pengetahuan Enterprenuership terhadap Keberhasilan Usaha pada home Industry


Hidroponik ini mencakup pemahaman usaha,pemahaman kendala yang akan dihadapi
dari usaha, memanfaatkan kelebihan dan kekurangan usaha, mengembangkan usaha
dengan mengevaluasi peluang yang ada, membuat pembukuan sederhana, mengatur
keuangan usaha saya, menjaga komunikasi dengan orang lain secara baik, komunikasi
yang baik dengan orang lain , membuat perencanaan baik sebelum dan sesudah
menjalankan usaha , mengontrol usaha, dan penetapan konsumen yang akan
menggunakan produk/jasa yang saya tawarkan.

2. Pengaruh Personal Independence keluarga terhadap Keberhasilan Usaha


Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa Personal Independence memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Ini menggambarkan bahwa
semakin tinggi Personal Independence maka akan semakin tinggi pula tingkat
Keberhasilan Usaha Home Industry Hidroponik Bandar Lampung. Hasil ini sesuai
dengan penelitian Risma Hanifah (2018), yang menyatakan Personal Independence
berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.

Hal ini dapat dibuktikan dengan uji hipotesis menggunakan uji t yang menunjukkan
nilai T hitung yang dihasilkan pada variabel Personal Independence adalah 1,827 dengan
sig. 0,027. Hasil analisis sig 0,027 lebih kecil dari pada 0,05 artinya secara individual
variabel sonal Independence berpengaruh signigfikan terhadap Keberhasilan Usaha.
Selanjutnya, pada uji Regresi linier berganda, koefisien Kontribusi Ekonomi Keluarga
bernilai positif yaitu 0,260 artinya setiap kenaikan tingkat Personal Independence pada
petani kopi akan disertai dengan peningkatan Keberhasilan Usaha. Sedangkan setiap
penurunan tingkat Personal Independence akan disertai penurunan Keberhasilan Usaha
pada Home Industri Hidroponik Bandar Lampung.

Pengaruh Personal Independence terhadap Keberhasilan Usaha ini mencakup


Pemecahan masalah, penyelesaian pekerjaan tepat waktu, masa depan yang di pilih sesuai
dengan pilihan, penyesuaiaan catatan konsumen, kemampuan mengerjakan keperluan
sendiri tanpa pengarahan secara terus menerus, Aktifitas yang berdampak pada diri
sendiri, pengggunaan uang usaha, tanggung jawab, mencoba hal baru,reaksi dalam
menghadapi berbagai situasi dan kondisi, mempertimbangkan saran dan pendapat orang
lain, tanggung jawab terhadap pekerjan.

3. Pengaruh Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independence berpengaruh


secacara simultan terhadap Keberhasilan Usaha
Secara bersama-sama Enterprenuership dan Personal Independence berpengaruh
secacara simultan terhadap Keberhasilan Usaha. Hal ini dapat dilihat pada uji F yaitu
nilai F Hitung 11,025 dengan F sig. 0,00 dimana F sig. lebih kecil dari 0,05 maka H0
ditolak. Dapat diartikan baha secara simultan Pengetahuan Enterprenuership (X1) dan
Personal Independence (X2) berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.
Denga Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independence maka akan
meningkatkan pula Keberhasilan Usaha . Kualitas usaha yang baik sering kali ditentukan
oleh kombinasi pengetahuan kewirausahaan yang kuat dan kemandirian pribadi yang
efektif. Keduanya saling melengkapi dan bekerja bersama untuk menciptakan lingkungan
yang mendukung pertumbuhan, inovasi, dan keberhasilan bisnis.

Dengan Pengetahuan Enterprenuership seperti Perencanaan bisnis yang baik ,


Identifikasi Peluang, Manajemen Risiko, Inovasi dan Kreativitas, dan Koneksi dan
Jaringan maka Keberhasilan usaha akan meningkat. Dimana Pengetahuan tentang
kewirausahaan membantu dalam merancang perencanaan bisnis yang baik. Ini melibatkan
merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, dan taktik yang jelas. Pengetahuan kewirausahaan
membantu mengidentifikasi peluang pasar yang berpotensi, tren, dan celah yang dapat
dieksploitasi untuk mengembangkan produk atau layanan yang diinginkan oleh
pelanggan. Manajemen risiko memungkinkan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan
mengelola risiko yang mungkin dihadapi usaha Anda. Identifikasi Peluang membantu
mengurangi kemungkinan kerugian yang tidak perlu. Pengetahuan tentang kewirausahaan
merangsang inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk, layanan, atau proses
bisnis, yang dapat memberikan keunggulan kompetitif.85

Dengan Persoal Independence seperti Pengambilan Keputusan, Tanggung Jawab,


Inisiatif dan Motivasi Internal, Kreativitas dan Inovasi, serta Kreativitas dan Inovasi akan
meningkatkan Keberhasilan Usaha. Kemandirian pribadi memungkinkan seseorang untuk
membuat keputusan bisnis yang cerdas tanpa tergantung pada orang lain. Ini membantu
menghindari keputusan impulsif atau terlalu dipengaruhi oleh opini orang lain;
Kemandirian pribadi juga memungkinkan untuk sepenuhnya bertanggung jawab terhadap
keberhasilan atau kegagalan usaha; seseorang memiliki kontrol penuh atas langkah-
langkah yang diambil untuk memperbaiki kualitas usaha, mendorong inisiatif dan
motivasi internal untuk terus belajar, berkembang, dan beradaptasi dengan perubahan
kondisi pasar dan industri; emberikan kebebasan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
inovatif tanpa adanya batasan dari pihak lain, yang dapat mendorong kualitas dan
pertumbuhan usaha; serta membantu mengatasi tantangan dan hambatan yang mungkin
muncul dalam menjalankan bisnis, sehingga meningkatkan daya tahan usaha. 86

85
Fitria, Umi, and Bagus Endri Yanto. Urgensi Modal Sosial dalam Pembentukan Karakter Wirausaha. Penerbit
K-Media, 2022.
86
Nurfadhilah, Dilla. Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Kemandirian Berwirausaha (Studi Pada
Gema Madani Simpati Bidang Inovasi Pengembangan Klaster Ekonomi Masyarakat di Kelurahan Sukahurip Kecamatan
Tamansari Kota Tasikmalaya). Diss. Universitas Siliwangi, 2020.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bersadarkan teori, penelitian, pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan
oleh penulis, tentang Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Indpendence memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha maka selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif signifikan Pengetahuan Enterprenuership memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha, hal ini dibuktikan Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan menunjukkan nilai t hitung sebesar
4,509 dengan sig. 0,024 ¿ 0,05, sehingga variabel Pengetahuan Enterprenuership
berpengaruh signigfikan terhadap Keberhasilan Usaha. Pada uji regresi linier berganda, koefisien
Spiritualitas bernilai positif yaitu 0,329 artinya setiap kenaikan Pengetahuan Enterprenuership
disertai dengan peningkatan Keberhasilan Usaha Pada Home Industri Hidroponik.
2. Terdapat pengaruh yang positif signifikan Personal Indpendence terhadap Keberhasilan
Usaha, hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang dilakukan menunjukkan nilai t hitung
sebesar ,827 dengan sig. 0,027 ¿ 0,05, sehingga variabel Personal Indpendence
berpengaruh signigfikan terhadap Keberhasilan Usaha. pada uji Regresi linier berganda,
koefisien Kontribusi Ekonomi Keluarga bernilai positif yaitu 1,435 artinya setiap kenaikan
tingkat Personal Indpendence disertai dengan peningkatan Keberhasilan Usaha. Sedangkan
setiap penurunan tingkat Personal Indpendence akan disertai penurunan Keberhasilan Usaha
pada Home Industri Hidroponik.
3. Secara Simultan Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independen memiliki pengaruh
yang signifikan terhadapKeberhasilan Usaha. Hal ini dapat dilihat pada uji F yaitu nilai F
Hitung 11,025 dengan F sig. 0,00 dimana F sig. lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Dapat
diartikan baha secara simultan Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independen
berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Usaha.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah
a. Pemerintah diharapkkan dapat memberikan pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat mengenai kewirausahaan terutama Home Industry Hidroponik perlu
mendapat perhatian oleh pemerintah dengan tujuan untuk mematangkan
pemahaman sehingga dapat menstimulasi minat berwirausaha pada masyarakatBagi
pemerintah desa.
b. Memberikan akses yang lebih mudah ke sumber daya keuangan seperti pinjaman
usaha dan modal ventura dapat membantu individu memulai atau mengembangkan
usaha mereka dengan lebih mandiri.
2. Bagi Pengusaha Home Industry Hidroponik
a. Terus belajaran mengenai pemahaman mendalam tentang Hidroponik seperti
tentang konsep hidroponik serta manfaat hidroponik dan keberlanjutan pertanian
dapat meningkatkan minat dan permintaan terhadap produksehingga meningkatkan
keberhasilan usaha.
b. Harus menjadi Enterprenuersip yang kreatif, inovatif, mandiri dan memiliki minat
berwirausaha untuk meningkatkan keberhasilan usaha.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Untuk peneleliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian yang
sudah ada dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi Pengetahuan
Enterprenuersip dan Personal Independence.
b. Untuk peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil penelitian sebagai referensi dan
literature dalam penelitian berikutnya.
Daftar Pustaka

Afandi, Zaenal. “Strategi Pendidikan Entrepreneurship Di Pesantren Al-Mawaddah Kudus.” BISNIS:


Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam 7, no. 1 (2019): 55–68.

Afiyah, Abidatul, and Dwiatmanto Muhammad Saifi. Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian
Home Industry (Studi Kasus Pada Home Industry Cokelat “Cozy” Kademangan Blitar).
Brawijaya University, 2015.

Amirul, Rezki. “PRODUKTIVITAS PADI PETANI DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN


PANGAN DI TINJAU MENURUT PRESPEKTIF EKONOMI SYARIAH.” Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020.

Andajani, Wiwiek, Nina Lisanty, Agustia Dwi Pamujiati, and Eko Yuliarsha Sidhi. “ANALISIS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN HOME INDUSTRI TEMPE KRIPIK
KELOMPOK USAHA JAJANAN KHAS KABUPATEN TRENGGALEK.” Jurnal AGRIBIS 7,
no. 1 (2021): 16–32.

Andriana, Ana Noor, and Finnah Fourqoniah. "Pengembangan Jiwa Entrepreneur Dalam
Meningkatkan Jumlah Wirausaha Muda." Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat 2.1 (2020): 43-
51.

Anggraeni, Bety, and Harnanik Harnanik. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas Xi Smk Islam Nusantara Comal
Kabupaten Pemalang.” Dinamika Pendidikan 10, no. 1 (2015): 42–52.

Anggraini, Yumi. “Pengaruh Kemandirian Pribadi Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
Usaha Pada Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Bengkulu.” IAIN Bengkulu, 2020.

Anshori, Muslich, and Sri Iswati. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Edisi 1. Airlangga University
Press, 2019.

Aprilia, Dina Sofia, and Inaya Sari Melati. "Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja, Modal Usaha dan Bauran
Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha UMKM Sentra Batik Kota Pekalongan." Journal of
Economic Education and Entrepreneurship 2.1 (2021): 1-14.

Ardiyanti, DyahAyu, and Zulkarnen Mora. “Pengaruh Minat Usaha Dan Motivasi Usaha Terhadap
Keberhasilan Usaha Wirausaha Muda Di Kota Langsa.” Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis
10, no. 2 (2019): 168–78.

Arrasyid, Achmad Royhanah. “Pengaruh Biaya Produksi Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan
Petani.” Paper Knowledge. Toward A Media History Of Documents, 2021, 86–103.

Awad, Faizah Binti. "Pengaruh dan Otoritas (Kajian Teori dan Praktek Konseling)." Al-TA'DIB:
Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan 7.1 (2014): 101-112.

Budi, Aji Setia, and Rosmiati Tarmizi. "Dampak Pandemi Covid-19 Pada Pendapatan Usaha Mikro
Kecil Dan Menengah (UMKM)." (2019).

Budiarto, Diyan, and Slamet Kyswantoro. “Analisis Faktor-Faktor Yg Mempengaruhi Pendapatan


Usaha Pangkalan Elpiji 3 Kg Di Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro.” Jurnal Ekonomi
Manajemen Dan Sosial 4, no. 1 (2021): 27–35.

Dauyah, Ema, and Yulinar Yulinar. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Bahasa
Inggris Mahasiswanon-Pendidikan Bahasa Inggris.” Jurnal Serambi Ilmu 19, no. 2 (2018): 196–
2009.
Dewi, Sayu Ketut Sutrisna. Konsep Dan Pengembangan Kewirausahaan Di Indonesia. Deepublish,
2017.

Duwila, Firda Ningsi. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kecemasan Masyarakat Terhadap
Vaksinasi Booster Covid-19 Di Kalisari Jakarta Timur Tahun 2022. Diss. Universitas Nasional,
2023.

Fatimah, Fajar Nur’aini Dwi. Panduan Praktis Evaluasi Kinerja Karyawan. Anak Hebat Indonesia,
2017.

Faustyna, Faustyna, and Jumani Jumani. “Pengaruh Pengembangan Karir Dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I (PERSERO) Medan.” Jurnal
Ilmiah Manajemen Dan Bisnis 15, no. 1 (2017).

Fiona, Nora. Analisis Keberhasilan Wirausaha Ditinjau Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi
Kasus Pada Usaha Bakso di Kota Banda Aceh). Diss. UIN Ar-Raniry, 2019..

Ghodang, Hironymus. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Konsep Dasar Dan Aplikasi Analisis
Regresi Dan Jalur Dengan SPSS). Penerbit Mitra Grup, 2020.

Gufron, Gufron. Hubungan Pengetahuan Dash (Dietaryapproach To Stop Hypertension) Dengan


Kejadianhiperten Sisistolik (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Burneh Kabupaten Bangkalan).
Diss. STIKes Ngudia Husada Madura, 2021.

Gustina, Irwanti, Dessy Rizmayandha, and Legina Anggraeni. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Meningkatkan Produksi Asi.” Zona Kebidanan:
Program Studi Kebidanan Universitas Batam 10, no. 3 (2020): 47–52.

HABIBAH, N U R FADILA. “PERAN UNIT USAHA KULINER DALAM MENINGKATKAN


PENDAPATAN PEDAGANG DIALUN-ALUN DESA SUNGAI MERANTI KEC. PINGGIR
DITINJAU MENURUT EKONOMI SYARIAH.” UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU, 2022.

Hanifah, Risma. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Keterampilan Wirausaha Terhadap


Keberhasilan Usaha Pada Sentra Wajit Cililin Di Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat.”
Universitas Komputer Indonesia, 2018.

Hasanah, dila fadlatul. Pengaruh entrepreneurial passion dan lingkungan keluarga terhadap
keberhasilan wirausaha (Survei pada Mahasiswa Penerima Fasilitasi Usaha dan Bisnis Kreatif
Mahasiswa (FUBKM) Universitas Siliwangi Tahun 2020 dan 2021). Diss. Universitas
Siliwangi, 2022.

Iskandar, Iskandar. “PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI.” Edukati Inti


Cemerlang, n.d.

Jamil, Ibrahim M. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak.” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Anak (JIPA) 1, no. 1 (2016).

Janie, Dyah Nirmala Arum. “Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan SPSS.” Jurnal,
April 52 (2012).

Janna, Nilda Miftahul, and H Herianto. “Konsep Uji Validitas Dan Reliabilitas Dengan Menggunakan
SPSS,” 2021.

Janti, Suhar. “Analisis Validitas Dan Reliabilitas Dengan Skala Likert Terhadap Pengembangan Si/Ti
Dalam Penentuan Pengambilan Keputusan Penerapan Strategic Planning Pada Industri Garmen.”
Prosiding Snast, 2014, 155–60.
Kasmadi, Nia Siti Sunariah. “Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.” Bandung: Alfabeta, 2014.

Kilmanun, Juliana Carolina, and Ratih Kusumasari Ndaru. “Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran
Hidroponik Di Malang Jawa Timur.” Jurnal Pertanian Agros 22, no. 2 (2020): 180–85.

KUSMAWAN, I MADE HARY, I NYOMAN WIDHYA ASTAWA, and I WAYAN SUARBAWA.


“Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Home Industri Tahu Di Kabupaten Tabanan.”
Majalah Ilmiah Universitas Tabanan 18, no. 1 (2021): 86–91.

Linda, Johar, Muhammad Nur Syam Qamaria, Andi Firda Hafid, Haswiana Binti Samsuddin, and
Abdu Rahim. “Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Kosong Di Kantor Lurah Salo,
Watang Sawitto, Pinrang.” Jurnal Lepa-Lepa Open 1, no. 3 (2021): 503–10.

Lubis, Dzikriy Al-Muntazhim. “Pengaruh Kemandirian Pribadi, Motivasi Dan Pengetahuan


Kewirausahaan Terhadap Kemauan Memulai UKM Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis USU.” Universitas Sumatera Utara, 2015.

Malik, Shintami Rouwelvia, Made Antara, and Sulaeman Sulaeman. “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRI BAWANG GORENG DI KOTA PALU.”
Agroland: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 24, no. 1 (n.d.): 36–48.

Marihi, La Ode. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja
Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Jayapura.” Future: Jurnal Manajemen Dan
Akuntansi 5, no. 1 (2017): 42–51.

Marlinah, Lili. “Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional Melalui Pengembangan Ekonomi


Kreatif.” Cakrawala-Jurnal Humaniora 17, no. 2 (2017): 258–65.

Mas’ ud, Hidayati. “Sistem Hidroponik Dengan Nutrisi Dan Media Tanam Berbeda Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Selada.” Media Litbang Sulteng 2, no. 2 (2009).

Masduki, Anang. “Hidroponik Sebagai Sarana Pemanfaatan Lahan Sempit Di Dusun Randubelang,
Bangunharjo, Sewon, Bantul.” Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada
Masyarakat 1, no. 2 (2017): 185–92.

Maulana, Farhan. Pengaruh Etos Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. Saufa Khalid Maritim
Samudera Cabang Banjarmasin. Diss. Universitas Islam Kalimantan MAB, 2022.

Mustofa, Muchammad Arif, and Ali Muhson. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Self Efficacy,
Dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1
Depok Kabupaten Sleman.” Skripsi. Yogyakarta: UNY, 2014.

Nasehudin, Toto Syatori, and Nanang Gozali. “Metode Penelitian Kuantitatif,” 2012.

Nisa, Elok Fauziatun. “Peran Home Industry Kerajinan Anyaman Bambu Dalam Meningkatkan
Pendapatan Wanita Perspektif Islam (Studi Kasus Di Dusun Sukolilo Desa Sukolilo Kecamatan
Sukodadi Kabupaten Lamongan).” IAIN Kediri, 2019.

Nisarohmah, Lutfiana, and Dadang Darmawan. “Analisis Kesenjangan Gender Dalam Bidang
Pekerjaan Pada Era Kontemporer.” In Gunung Djati Conference Series, 8:113–19, 2022.

Nugroho, Untung. Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani. Penerbit CV. Sarnu
Untung, 2018.

Nurdiana, Diah. "Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas." MENARA
ilmu 12.6 (2018).

Paramita, Sinta, and Rezi Erdiansyah. "Entrepreneurship dan New Media pada Generasi Muda." Kaji
Tindak: Jurnal Pemberdayaan Masyarakat 3.1 (2016): 1-8.

Purnomo, Eko. “Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen
Dalam Membeli Beras Lokal (Studi Kasus Desa Rambah Utama).” Universitas Pasir Pengaraian,
2016.

Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011).

Putri, Lucky Riana. “Pengaruh Pariwisata Terhadap Peningkatan PDRB Kota Surakarta.” Cakra
Wisata 21, no. 1 (2020).

Putri, Made Ayu Anandha Erika. “TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN


GIGI DAN MULUT IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN
PENYULUHAN DENGAN MEDIA LEAFLET (Studi Dilakukan Pada Ibu Hamil Di
Kabupaten Badung Tahun 2021).” Poltekkes Kemenkes Denpasar, 2021.

Rimiyati, Hasnah, and Munjiati Munawaroh. "Pengaruh Penerapan Nilai-Nilai Kewirausahaan Islami
Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Pada Pengusaha UMKM Muslim Di Kota Yogyakarta)."
Jurnal Manajemen Bisnis 7.2 (2016): 130-157.

Rosidah, Rinda. "Pelaksanaan Pendampingan Pekerja Meubel dalam Mencapai Kemandirian


Ekonomi Keluarga di Desa Warujayeng Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk." E-
Journal UNESA 1 (2012): 1-9.

Safitri, Dian Anggraeni, and Fidiana Fidiana. “Sustainability Report Terhadap Kinerja Keuangan Dan
Pasar.” Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA) 4, no. 4 (2015).

Santoso, Fattah Setiawan. “Lingkungan Keluarga Sebagai Awal Pengembangan Kewirausahaan


Islam.” Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat 5, no. 1 (2020): 13–22.

Shihab, M Quraish. Al-Quran Dan Maknanya. Lentera Hati, 2020.

Sugiyono, Dr. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,” 2013.

Sugiyono. Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.

Suliyanto, S E, and Suliyanto MM. “Metode Penelitian Kuantitatif,” 2017.

Susilowati, Tri, and M Faruk Hidayatulloh. “Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) Dalam
Penentuan Lokasi Home Industri Di Kabupaten Pringsewu.” EXPERT: Jurnal Manajemen
Sistem Informasi Dan Teknologi 9, no. 1 (2019).

Suwandaru, Agung, Moch Sya’roni Hasan, and Hani Adi Wijono. “Model Pendidikan Kemandirian
Pribadi Santri Melalui Konsep Amal Shaleh.” In PROCEEDING: The Annual International
Conference on Islamic Education, 3:377–91, 2018.

Syahdan, Syahdan. “Peran Industri Rumah Tangga (Home Industry) Pada Usaha Kerupuk Terigu
Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur.” MANAZHIM
1, no. 1 (2019): 45–63.

Tedi Pitri, S. I. P. "Pengaruh Pengetahuan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Cv. Ria Busana: Manajemen sumberdaya manusia." Ekonomedia 9.02 (2020): 37-56.

Vidiastuti, Yozi, And Anik Widiastuti. "Keberhasilan Usaha di Paguyuban Pengrajin Kulit Setyo
Rukun Manding Bantul." Social Studies 7.5 (2018): 549-561.

Wahyono, Budi. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Di Pasar Bantul
Kabupaten Bantul.” Jurnal Pendidikan Dan Ekonomi 6, no. 4 (2017): 388–99.

Wahyudi, Muhamad. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi


Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Di Yogyakarta.” Diponegoro University, 2009.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Instrument Penelitian

ALAT PENGUMPULAN DATA


Kuesioner (Angket)

PENGARUH PENGETAHUAN ENTREPRENEURSHIP DAN PERSONAL INDEPENDENCE


TERHADAP KEBERHASILAN USAHA DALAM PERSPEKTIF BISNIS ISLAM

Bapak/Ibu yang terhormat

Pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini hanya semata-mata untuk keperluan pengumpulan data
dalam rangka penelitian skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Entrepreneurship dan Personal
Independence Terhadap Keberhasilan Usaha dalam Perspektif Bisnis Islam”, pada program Sarjana
(S1) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung”.

Kami Mengharapkan agar Bapak/Ibu/Saudra/i para responden bersedia:


1. Menjawab semua pertanyaan ini sesuai dengan pendapat para responden dengan sejujur-
jujurnya, dan perlu diketahui bahwa jawaban dari kuesioner ini tidak berhubungan dengan
benar atau salah.
2. Mengisi identitas sesuai dengan data sesungguhnya
3. Memilih jawaban dengan cara memberi tanda ceklis ( ) pada jawaban yang dianggap paling
sesuai menurut responden.
Semua jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan terjamin kerahasiaannya dan semata-mata
hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka penyelesaian Skripsi.

Adapun sedikit banyak hal ini akan menyita waktu dan engganggu kenyamanan
Bapak/Ibu/Saudara/I dalam bekerja, untuk itu kami mohon maaf dan megucapkan terimakasih atas
kesediaannya.

A. Petunjuk Pengisian:
1. Isilah jawaban pertanyaan dengan kondisi yang sebenarnya untuk pertanyaan isian.
2. Berikan tanda ceklis ( ) untuk pilihan jawaban yang tersedia yang menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i paling sesuai.
3. Pilih jawaban:
a. SS =Sangat Setuju
b. S =Setuju
c. KS =Kurang Setuju
d. TS =Tidak Setuju
e. STS =Sangat Tidak Setuju
4. Jawaban kuesioner ini hanya untuk tujuan penelitian da tidak akan dipublikan.
5. Nomor Responden: (diisi peneliti)
B. Identitas Responden
NO Uraian Jawaban
1 Nama
2 Jenis Kelamin L/P
3 Umur
4 Pendidikan Terakhir SD/SMP/SMA/D3/S1/S2/S3

C. Daftar Pertanyaan
1. Pengetahuan Enterprenuership
No
Pertanyaan Skala
SS S KS TS STS
1 Saya memahami usaha saya yang saya
jalani
2 Saya memahami kendala yang akan
dihadapi dari usaha saya
3 Saya mampu memanfaatkan kelebihan
dan kekurangan dari usaha saya
Saya mampu mengembangkan usaha
dengan mengevaluasi peluang yang ada
4 Saya mampu membuat pembukuan
sederhana untuk usaha saya
5 Dengan adanya pembukuan dapat
membantu mengatur keuangan usaha saya
6 Saya mampu menjaga komunikasi dengan
orang lain secara baik
7 Saya merasa komunikasi yang baik
dengan orang lain penting bagi usaha
yang saya jalankan
8 Saya mampu membuat perencanaan baik
sebelum dan sesudah menjalankan usaha
9 Saya mampu mengontrol usaha saya
dengan baik
10 Saya mengetahui keinginan konsumen
yang akan menggunakan produk/jasa
yang saya tawarkan

2. Personal Independence
No Pertanyaan skala
SS S KS TS STS
1 Dalam memecahkan masalah saya harus
berfikir kritis, dan logis
2 Saya harus menyelesaikan suatu
pekerjaan tepat waktu
3 Masa depan yang saya pilih sesuai dengan
pilihan saya
4 Pesanan konsumen yang cacat harus kita
ganti dengan yang baru
5 Saya harus mengerjakan keperluan sendiri
tanpa pengarahan secara terus menerus
Aktifitas yang saya lakukan pada
akhirnya berdampak pada diri saya sendiri
6 Saya menggunakan uang usaha sesuai
kebutuhan bukan sesuai keinginan
penuhnya merupakan tanggung jawab
saya
7 Dengan mencoba hal baru kita mendapat
pengalaman baru
8 Ketika mengambil keputusan selalu
memikirkan sisi positif dan negative
9 Saya bereaksi cepat dan tepat dalam
berbagai situasi dan kondisi
10 Setiap ada masalah saya selalu
mempertimbangkan saran dan pendapat
orang lain
11 Tanpa bantuan orang lain saya dapat
keluar dari masalah
12 Pekerjaan yang saya kerjakan semuanya
adalah tanggung jawab saya

3. Keberhasilan Usaha
No Pertanyaan Skala
SS S KS TS STS
1 Pendapatan dari usaha saya meningkat
setiap tahunnya
2 Pendapatan usaha yang meningkat
membuat kemampuan membiayai usaha
semakin besar
3 Saya selalu mencari dan menambah
jumlah tenaga kerja setiap tahunnya
4 Saya merasa tenaga kerja sebagai suatu
hal yang penting bagi usaha saya
5 Jumlah penjualan dari produk/jasa yang
saya tawarkan mengalami peningkatan
setiap tahunnya
6 Saya memiliki berbagai strategi agar
penjualan dari usaha saya semakin
meningkat
7 Jumlah pelanggan yang bertransaksi
untuk memakai produk/jasa saya
meningkat setiap tahun
8 Saya merasa meningkatnya pelanggan
sangat penting bagi perkembangan usaha
saya
Lampiran 2. Hasil Jawaban Responden Variabel Pengetahuan Enterprenuership

Butir Pertanyaan
Responden

Total Skor
Nama

Item 10
Item 2

Item 3

Item 4

Item 5

Item 7
Item 1

Item6

Item 8

Item 9
1 Roy 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 18
2 Heri 3 2 1 1 2 3 3 1 2 3 21
3 I Ketut 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 14
4 Soleh 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
5 Irwan 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 26
6 Edo 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 24
7 Yuda 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 25
8 Eka 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 18
9 Firman 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17
10 Nando 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 13
11 Andre 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 12
12 Kohar 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 13
13 Hasan 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 12
14 Indra 1 2 1 3 2 1 2 3 2 2 19
15 Tatang 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 15
16 Maman 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 12
17 Maheza 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 18
18 Riski 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
19 Mustaufa 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 22
20 Bayu 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 14
21 Sarif 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
22 Gandi 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 14
23 Ratna 1 3 1 1 3 1 1 1 3 1 16
Herrmawa
1 1 2 1 2 1 2 1 1 2
24 n 14
25 Purwanto 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 17
26 Warno 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
27 Yanto 1 1 1 2 1 5 1 2 1 1 16
28 Budiyono 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 24
29 Erwin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
30 Sugiono 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21
Jumlah 1334
Lampiran 3. Hasil Jawaban Responden Variabel Personal Independence

Butir Pertanyaan
Responden

Total Skor
Nama

Item 10

Item 11

Item 12
Item 2

Item 3

Item 4

Item 5

Item 7
Item 1

Item6

Item 8

Item 9
1 Roy 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 19
2 Heri 1 3 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 24
3 I Ketut 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 22
4 Soleh 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 24
5 Irwan 3 1 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 26
6 Edo 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 20
7 Yuda 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 22
8 Eka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 14
9 Firman 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 14
10 Nando 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 13
11 Andre 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 13
12 Kohar 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 20
13 Hasan 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 17
14 Indra 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24
15 Tatang 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 23
16 Maman 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 18
17 Maheza 3 3 1 1 3 3 1 3 2 1 3 1 25
18 Riski 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 26
19 Mustaufa 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 4 31
20 Bayu 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 17
21 Sarif 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24
22 Gandi 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 29
23 Ratna 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 16
Herrmawa
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
24 n 13
25 Purwanto 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 15
26 Warno 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 21
27 Yanto 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 20
28 Budiyono 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 32
29 Erwin 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 21
30 Sugiono 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 26
Jumlah 629
Lampiran 4. Hasil Jawaban Responden Variabel Keberhasilan Usaha

Butir Pertanyaan
Responden

Total Skor
Nama

Item 2

Item 3

Item 4

Item 5

Item 7
Item 1

Item6

Item 8
1 Roy 2 3 2 2 2 3 1 3 18
2 Heri 2 3 2 2 2 3 2 3 19
3 I Ketut 2 2 2 2 2 2 1 2 15
4 Soleh 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 Irwan 2 3 2 2 2 3 2 3 19
6 Edo 2 2 2 2 2 2 2 2 16
7 Yuda 2 2 2 2 2 2 2 3 17
8 Eka 1 3 1 1 1 3 1 3 14
9 Firman 2 2 2 1 1 2 1 2 13
emp1
2 1 2 2 2 1 2 1 13
0 Nando
11 Andre 1 2 1 1 1 2 1 2 11
12 Kohar 2 1 2 2 2 1 2 1 13
13 Hasan 1 2 2 1 2 2 1 1 12
14 Indra 1 4 1 2 2 4 2 4 20
15 Tatang 1 2 1 1 1 2 2 2 12
16 Maman 1 2 1 1 1 2 1 2 11
17 Maheza 2 2 2 2 2 2 2 2 16
18 Riski 3 1 3 2 3 3 2 3 20
19 Mustaufa 3 2 3 3 3 2 3 2 21
20 Bayu 2 3 2 2 2 3 2 3 19
21 Sarif 2 1 2 2 2 1 2 1 13
22 Gandi 2 3 2 2 2 3 2 3 19
23 Ratna 1 1 1 1 1 1 1 1 8
Herrmaw
2 2 2 2 2 2 2 2 16
24 an
25 Purwanto 2 4 2 2 2 1 2 2 17
26 Warno 2 3 2 2 2 3 2 3 19
27 Yanto 1 1 1 1 1 1 1 1 8
28 Budiyono 5 2 2 2 2 2 2 2 19
29 Erwin 2 2 2 2 2 2 2 2 16
30 Sugiono 2 3 2 2 2 3 2 3 19
Jumlah 469
Lampiran 5. Kriteria Hasil Skor Pengetahuan Enterprenuership dan Personal Independence
Terhadap Keberhasilan Usaha

Statistics
Pengetahuan Personal Keberhasilan
Enterprenuership Independence Usaha
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Mean 17,47 20,97 15,63
Median 17,50 21,00 16,00
Mode 14 24 19
Std. Deviation 4,273 5,308 3,586
Variance 18,257 28,171 12,861
Minimum 10 13 8
Maximum 26 32 21
Sum 524 629 469

Lampiran 6. Hasil uji Validitas angket Pengetahuan Enterprenuership

Correlations
TOT
AL
ITEM IT3M ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM SKO
ITEM 1 ITEM 2 3 4 5 6 7 8 9 10 R
* ** ** ** ** *
ITEM 1 Pearson 1 ,459 ,629 ,286 ,570 ,558 ,275 ,275 ,540 ,390 ,799**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,011 ,000 ,125 ,001 ,001 ,141 ,142 ,002 ,033 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
ITEM 2 Pearson ,459 1 ,152 ,290 ,545 ,187 ,050 ,192 ,903 ,178 ,599**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,011 ,424 ,120 ,002 ,323 ,793 ,310 ,000 ,346 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM 3 Pearson ,629** ,152 1 ,215 ,433* ,302 ,186 ,181 ,253 ,253 ,564**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,424 ,253 ,017 ,105 ,324 ,337 ,178 ,177 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
IT3M 4 Pearson ,286 ,290 ,215 1 ,302 ,266 ,112 ,891** ,373* ,276 ,639**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,125 ,120 ,253 ,105 ,156 ,556 ,000 ,043 ,139 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * **
ITEM 5 Pearson ,570 ,545 ,433 ,302 1 ,207 ,188 ,216 ,638 ,278 ,674**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,017 ,105 ,273 ,319 ,253 ,000 ,138 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
ITEM 6 Pearson ,558 ,187 ,302 ,266 ,207 1 ,036 ,266 ,251 ,140 ,551**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,001 ,323 ,105 ,156 ,273 ,848 ,155 ,180 ,461 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM 7 Pearson ,275 ,050 ,186 ,112 ,188 ,036 1 ,116 ,050 ,704** ,464**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,141 ,793 ,324 ,556 ,319 ,848 ,543 ,793 ,000 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** *
ITEM 8 Pearson ,275 ,192 ,181 ,891 ,216 ,266 ,116 1 ,366 ,349 ,617**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,142 ,310 ,337 ,000 ,253 ,155 ,543 ,047 ,059 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** * ** *
ITEM 9 Pearson ,540 ,903 ,253 ,373 ,638 ,251 ,050 ,366 1 ,259 ,707**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,178 ,043 ,000 ,180 ,793 ,047 ,167 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
ITEM 10 Pearson ,390 ,178 ,253 ,276 ,278 ,140 ,704 ,349 ,259 1 ,630**
Correlation
Sig. (2-tailed) ,033 ,346 ,177 ,139 ,138 ,461 ,000 ,059 ,167 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson ,799** ,599** ,564** ,639** ,674** ,551** ,464** ,617** ,707** ,630** 1
SKOR Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,002 ,010 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 7. Hasil Validitas angket Personal Independence

Correlations
ITE ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM ITEM TOTAL
M1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 SKOR
* * ** ** ** **
ITEM Pearson 1 ,431 ,366 ,196 ,546 ,976 ,146 ,599 ,332 ,176 ,875 ,159 ,793**
1 Correlation
Sig. (2-tailed) ,017 ,046 ,300 ,002 ,000 ,441 ,000 ,073 ,351 ,000 ,402 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM Pearson ,43 1 ,242 ,167 ,704** ,428* ,190 ,646** ,736** ,230 ,325 ,215 ,668**
2 Correlation 1*
Sig. (2-tailed) ,01 ,198 ,379 ,000 ,018 ,314 ,000 ,000 ,221 ,080 ,253 ,000
7
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
ITEM Pearson ,36 ,242 1 ,247 ,301 ,362 ,272 ,090 ,303 ,329 ,259 ,298 ,515**
3 Correlation 6*
Sig. (2-tailed) ,04 ,198 ,188 ,106 ,050 ,146 ,636 ,104 ,076 ,167 ,110 ,004
6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
ITEM Pearson ,19 ,167 ,247 1 ,203 ,179 ,962 ,185 ,166 ,692 ,097 ,926 ,618**
4 Correlation 6
Sig. (2-tailed) ,30 ,379 ,188 ,282 ,343 ,000 ,328 ,382 ,000 ,612 ,000 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * *
ITEM Pearson ,54 ,704 ,301 ,203 1 ,500 ,208 ,590 ,373 ,252 ,369 ,214 ,680**
5 Correlation 6**
Sig. (2-tailed) ,00 ,000 ,106 ,282 ,005 ,270 ,001 ,043 ,180 ,045 ,257 ,000
2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM Pearson ,97 ,428* ,362* ,179 ,500** 1 ,130 ,606** ,309 ,157 ,899** ,145 ,781**
6 Correlation 6**
Sig. (2-tailed) ,00 ,018 ,050 ,343 ,005 ,495 ,000 ,096 ,408 ,000 ,446 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
ITEM Pearson ,14 ,190 ,272 ,962 ,208 ,130 1 ,128 ,209 ,732 ,042 ,961 ,606**
7 Correlation 6
Sig. (2-tailed) ,44 ,314 ,146 ,000 ,270 ,495 ,500 ,267 ,000 ,824 ,000 ,000
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM Pearson ,59 ,646** ,090 ,185 ,590** ,606** ,128 1 ,428* ,155 ,500** ,148 ,668**
8 Correlation 9**
Sig. (2-tailed) ,00 ,000 ,636 ,328 ,001 ,000 ,500 ,018 ,414 ,005 ,435 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * *
ITEM Pearson ,33 ,736 ,303 ,166 ,373 ,309 ,209 ,428 1 ,253 ,203 ,255 ,555**
9 Correlation 2
Sig. (2-tailed) ,07 ,000 ,104 ,382 ,043 ,096 ,267 ,018 ,177 ,283 ,174 ,001
3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
ITEM Pearson ,17 ,230 ,329 ,692 ,252 ,157 ,732 ,155 ,253 1 ,051 ,775 ,578**
10 Correlation 6
Sig. (2-tailed) ,35 ,221 ,076 ,000 ,180 ,408 ,000 ,414 ,177 ,788 ,000 ,001
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM Pearson ,87 ,325 ,259 ,097 ,369* ,899** ,042 ,500** ,203 ,051 1 ,052 ,657**
11 Correlation 5**
Sig. (2-tailed) ,00 ,080 ,167 ,612 ,045 ,000 ,824 ,005 ,283 ,788 ,786 ,000
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
ITEM Pearson ,15 ,215 ,298 ,926 ,214 ,145 ,961 ,148 ,255 ,775 ,052 1 ,625**
12 Correlation 9
Sig. (2-tailed) ,40 ,253 ,110 ,000 ,257 ,446 ,000 ,435 ,174 ,000 ,786 ,000
2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
TOT Pearson ,79 ,668 ,515 ,618 ,680 ,781 ,606 ,668 ,555 ,578 ,657 ,625 1
**
AL Correlation 3
SKO Sig. (2-tailed) ,00 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000
R 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 7. Hasil Validitas angket Keberhasilan usaha

Correlations
ITEM TOTAL
1 ITEM 2 ITEM 3 ITEM 4 ITEM 5 ITEM 6 ITEM 7 ITEM 8 SKOR
** ** ** **
ITEM 1 Pearson Correlation 1 -,071 ,688 ,622 ,607 ,027 ,511 ,085 ,586**
Sig. (2-tailed) ,709 ,000 ,000 ,000 ,887 ,004 ,654 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM 2 Pearson Correlation -,071 1 -,077 ,194 ,077 ,669** ,125 ,748** ,581**
Sig. (2-tailed) ,709 ,687 ,305 ,687 ,000 ,510 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
ITEM 3 Pearson Correlation ,688 -,077 1 ,752 ,878 ,068 ,582 ,081 ,637**
Sig. (2-tailed) ,000 ,687 ,000 ,000 ,719 ,001 ,672 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
ITEM4 Pearson Correlation ,622 ,194 ,752 1 ,881 ,187 ,806 ,289 ,790**
Sig. (2-tailed) ,000 ,305 ,000 ,000 ,322 ,000 ,122 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
ITEM 5 Pearson Correlation ,607 ,077 ,878 ,881 1 ,233 ,707 ,242 ,764**
Sig. (2-tailed) ,000 ,687 ,000 ,000 ,216 ,000 ,197 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ITEM 6 Pearson Correlation ,027 ,669** ,068 ,187 ,233 1 ,112 ,920** ,678**
Sig. (2-tailed) ,887 ,000 ,719 ,322 ,216 ,557 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
ITEM 7 Pearson Correlation ,511 ,125 ,582 ,806 ,707 ,112 1 ,214 ,666**
Sig. (2-tailed) ,004 ,510 ,001 ,000 ,000 ,557 ,257 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
ITEM 8 Pearson Correlation ,085 ,748 ,081 ,289 ,242 ,920 ,214 1 ,743**
Sig. (2-tailed) ,654 ,000 ,672 ,122 ,197 ,000 ,257 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,586 ,581 ,637 ,790 ,764 ,678 ,666 ,743 1
SKOR Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 8 Uji Reabilitas Variabel Pengetahuan Enterprenuersip

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,816 10

Lampiran 9. Uji Reabilitas Variabel Personal Independence

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,874 12

Lampiran 10. Uji Reabilitas Variabel Keberhasilan Usaha

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,812 8

Lampiran 11. Grafik PP. Uji Normalitas


Lampiran 12. Uji Normalitas Kormogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 30
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 2,65639359
Most Extreme Differences Absolute ,134
Positive ,104
Negative -,134
Test Statistic ,134
Asymp. Sig. (2-tailed) ,179c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Lampiran 13. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 4,437 2,429 1,827 ,079
Pengetahuan ,329 ,138 ,392 2,390 ,024 ,754 1,327
Enterprenuership
Personal Independence ,260 ,111 ,384 2,340 ,027 ,754 1,327
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 14. Hasil uji regresi linier berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4,437 2,429 1,827 ,079

Pengetahuan Enterprenuership ,329 ,138 ,392 2,390 ,024


Personal Independence ,260 ,111 ,384 2,340 ,027

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 15. Hasil uji regresi linier berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4,437 2,429 1,827 ,079

Pengetahuan ,329 ,138 ,392 2,390 ,024


Enterprenuership

Personal Independence ,260 ,111 ,384 2,340 ,027

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 16. Hasil uji Hasil Pengujian Hipotesis

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 168,330 2 84,165 11,105 ,000b
Residual 204,636 27 7,579
Total 372,967 29
a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha
b. Predictors: (Constant), Personal Independence, Pengetahuan Enterprenuership

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,672 ,451 ,411 2,753
a. Predictors: (Constant), Personal Independence, Pengetahuan
Enterprenuership
LAMPIRAN
Gamabar 1 Gambar 2
(Wawancara dengan Bapak Heri Pemilik Green (Wawancara dengan Ibu Meza Pemilik
Hidropoonik ) Selabung Hidropoonik )

Gambar 3 Gambar 4
(Wawancara dengan Bapak Roy Pemilik RDP (Wawancara I Ketut Anggara Pemilik
Hidroponik) Sahabat Hidroponik Lampung)
Gambar 5 Gambar 6
(Wawancara dengan Bapak Soleh) ( Wawancara dengan ibu Ratna )

Gambar 7 Gambar 8
(Wawancara dengan Bapak Iriwan ) (Wawancara dengan Kak Edo)
Gambar 9 Gambar 10
(Wawancara dengan Bapak Yuda) (Wawancara dengan Bapak Eka )

Gambar 11 Gambar 12
(Wawancara dengan Bapak Firman ) (Wawancara dengan Kak Nando)

Gambar 13 Gambar 14
(Wawancara dengan Bapak Kohar) (Wawancara dengan Kak Andre)
Gambar 15 Gambar 16
(Wawancara dengan Bapak Hasan) (Wawancara dengan Bapak Tatang)
Gambar 17 Gambar 18
(Wawancara dengan Bapak Maman) (Wawancara dengan Kak Riski)
Gambar 19 Gambar 20
(Wawancara dengan Bapak Mustaufa) (Wawancara dengan Kak Erwin)

Gambar 21 Gambar 22
(Wawancara dengan Kak Wahyu) (Wawancara dengan Bapak Hermawan)
Gambar 23 Gambar 24
(Wawancara dengan Bapak Budiyono ) (Wawancara dengan Ibu Gandi)

Anda mungkin juga menyukai