Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laili Fauziah

NPM : 1913032036

Kelas : B (Genap)

Mata kuliah : ilmu kewarganegaraan (UTS)

Hari/tanggal : Selasa , 08 Oktober 2019

Ilmu kewarganegaraan Sebagai Wahana Pendidikan Demokrasi

Ilmu kewarganegaraan erat kaitanya dengan ilmu politik. Kali ini saya akan membahas tentang ilmu Negara sebagai
wahana pendidikan demokrasi.

Pertama kita harus tau apa itu demokrasi, Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Pada dasarnya demokrasi telah
tumbuh sejak zaman Yunani Kuno ialah pada masa Negara Kota (City State) Athena sekitar abad ke-6 sampai abad ke-3
sebelum masehi. Dalam sejarah dikenal bahwa Negara kota Athena Kuno sebagai Negara demokrasi pertama di dunia
mampu menjalankan demokrasi langsung dengan majelis sekitar 5.000 sampai 6.000 orang berkumpul secara fisik
menjalankan demokrasi langsung.hal ini didukung dengan Winataputra (2008:7.4). hal ini sangat luar biasa mengingat
hal ini dilakukan ratusan tahun yang lalu dimana masyarakat pada masa itu telah mengenal demokrasi , tentu bukan hal
mudah mengumpulkan 5000-6000 masa dalam satu waktu dan menjalankan demokrasi langsung, padahal ironi nya
masyarakat modern seperti sekarang ini sangat susah untuk menjalankan demokrasi , dewasa ini , kualitas demokrasi
semakin menurun pula, masyarakat banyak yang enggan berperan aktif dalam demokrasi .

Sementara itu,Pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun kemajuan suatu bangsa, karena tanpa pendidikan
mustahil dapat membangun perekonomian, teknologi, kehidupan sosial dan lain sebagainya. Pembangunan sumber
daya manusia menjadi gerakan bersama bagi setiap negara di dunia terutama di Indonesia, sehingga tidak dipungkiri
untuk mencapai hal tersebut Indonesia mengimplementasikan pendidikan karakter, karena pendidikan karakter kunci
kemajuan bangsa (Muslich, 2011, p. 1). Dalam hal ini pendidikan sangat penting untuk membentuk karakter-karakter
individu maupun kelompok.

Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan merupakan paradigma baru berupaya memberdayakan warga negara
melalui proses pendidikan agar mampu berperan aktif dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik agar menjadi warga Negara yang punya
komitmen yang kuat dan punya potensi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dengan semangat kebangsaan dan berkehidupan kemasyarakatan, maka
pemahaman tentang komitmen tersebut perlu ditingkatkan secara terus menerus kepada seluruh komponen bangsa
Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus, agar mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya sebagai warga negara melalui jalur pendidikan. Dalam hal ini menjadi salah satu fokus mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan untuk membelajarkannya kepada peserta didik. Secara umum pengertian pendidikan ilmu
kewarganegraan diartikan sebagai langkah demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat yang
berpikir kritis dan bertindak demokratis.

Bahasan dalam materi ini adalah Pendidikan ilmu kewarganegaraan sebagai Pendidikan demokrasi yang berkarakter,
dimana bangsa Indonesia menganut faham demokrasi sebagai bentuk pemerintahan. Berbicara tentang demokrasi
bukanlah hal asing bagi kita. Banyak diantara kita yang telah paham tentang konsep maupun pengertian yang berkaitan
dengan demokrasi. Namun apa dan bagaimana makna dan hakikat demokrasi belum sepenuhnya dimengerti dan
dihayati.
Pendidikan Kewarganegaraan tidak lepas dari realitas bangsa Indonesia saat ini yang masih awam tentang demokrasi.
Lebih dari sekedar pendidikan kewarganegaraan yang umumnya dikenal sebagai Pendidikan Demokrasi, Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki dimensi dan orientasi pemberdayaan warga negara melalui keterlibatan dosen dan
mahasiswa dalam praktik berdemokrasi langsung sepanjang perkuliahan. Hal lain yang menjadi fokus dari Pendidikan
Kewarganegaraan (Civics) adalah mendidik generasi muda untuk menjadi warga negara Indonesia yang kritis, aktif,
demokratis, dan beradab dengan pengertian mereka sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara dan kesiapan mereka menjadi bagian warga dunia (Global Society) menurut (Ubaedillah, 2008: 6).
Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membangun karakter (Character Building) bangsa Indonesia yang antara
lain: a) membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; b) menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis dan demokratis, namun tetap
memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa; c) mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban
yaitu kebebasan, persamaan, toleransi dan tanggungjawab. Dengan demikian, setelah mahasiswa mengikuti Pendidikan
Kewarganegaraan dengan baik dan benar diharapkan mereka akan menjadi warga negara Indonesia yang memiliki
kemampuan untuk melakukan perubahan di tengah masyarakat melakukan transfer of learning (proses pembelajaran),
transfer of values (proses pengejawantahan nilai-nilai) dan transfer of principles (proses pengalihan prinsip-prinsip)
demokrasi, HAM dan masyarakat madani dalam kehidupan nyata (Ubaedillah, 2008: 10). Apabila Pendidikan
Kewarganegaraan di era sekarang mampu menjalankan peranan tersebut, maka Pendidikan Kewarganegaraan adalah
satu-satunya mata pelajaran atau mata kuliah yang dapat mencapai tujuan nasional

Pemahaman mengenai demokrasi di Indonesia mungkin belum sepenuhnya dikuasai dan dimengerti oleh masyarakat.
Beberapa konflik di Indonesia terjadi karena pihak-pihak yang terkait merasa memiliki kebebasan terhadap hak-hak yang
fundamental seperti hak untuk mendapatkan dan menyampaikan informasi. Demokratisasi dalam konteks komunikasi
selalu dikaitkan dengan bagaimana warga negara dapat merealisasikan atau mewujudkan hak-hak sebagai
kewarganegaraannya. Demokratisasi sangat berkaitan dengan kebebasan berkarya dan berekpresi individu dalam ruang
civil society termasuk di dalamnya, antara lain kebebasan untuk berkomunikasi, kebebasan berpikir dan beragama
kebebasan untuk berpendapat dan berasosiasi serta kebebasan untuk memiliki dan mengatur kepemilikannya.

Menurut pandangan saya, ilmu kewarganegaraan adalah pondasi utama dalam menanamkan prinsip-prinsip dasar
demokrasi, Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran dan mata kuliah yang memiliki tanggung jawab yang
besar dalam membangun karakter demokrasi dan toleransi , karena Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
pendidikan moral dan wajib diberikan di setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Nilai-nilai
demokrasi selalu terkandung dalam pembelajaran ilmu kewarganegaraan . hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah
untuk mempertahankan sifat-sifat yang sejalan dan sepaham dengan prinsip negara hukum demokrasi yang diterapkan
di Indonesia.
Daftar Pustaka
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 2, No. 2, Juli 2017 ISSN 2527-7057 (Online), ISSN 2545-2683

Widiatmaka.pipit.Kendala pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter peserta didik didalam proses
pembelajaran, Jurnal Civics Volume 13 Nomor 2,

JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018 ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683

Nasution, A.R., Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Karakter Bangsa Indonesia melalui Demokrasi,
HAM dan Masyarakat Madani, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, 8 (2): 201212

Soenarjo, 2017,JURNAL MEMBANGUN KEHIDUPAN DEMOKRASI MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, 5

Karsadi. 2017. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Alma, Buchari dan Harlas Gunawan. Hakekat Dasar Studi Sosial. Sianr Baru; Bandung. Ine Kusuma & Markum Susatim.
Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai