Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu bidang strategis yang menjadi unggulan bagi pendapatan
negara Indonesia. Industri pariwisata terbukti memiliki peran signifikan terhadap pendapatan
negara. Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh,
bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri pariwisata di
Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan
industri pariwiasata ini di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen.
Sektor pariwisata menyumbangkan produk domestik bruto mencapai Rp 347 triliun. Bila
dibandingkan, angka ini mencapai 23 persen daritotal pendapatan negara yang tercantum di
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2013, yakni Rp 1.502 triliun, Sektor
pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara tahun
2013Berdasarkan laporan The World Travel & Tourism Council (WWTC), Indonesia
merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata paling bagus di antara negara-negara
anggota G20. WWTC memperkirakan pada 2014 Indonesia berpeluang mencapai
pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 14,2 persen dan wisatawan nusantara
(wisnus) sebesar 6,3 persen. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian
diperkirakan bisa mencapai 8,1 persen2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi pertumbuhan pariwisata dibtahun 2018?
2. Pada tahun 2018 Indonesia berada ditingkat keberapa?
3. Keuatan utama industri pariwiasata pada tahun 2018, berada di sektor?
4. Pada tahun 2018 berapakah tingkat daya saing industri pariwisata?
5. Apa upaya yang harus dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan pariwisata?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi atau memahami tentang pariwisata Indonesia Lampaui
pertumbuhan Ekonomi ditahun 2018.
2. Menambah pengetahuan tentang pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan
Ekonomi dizaman Jokowidodo.
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi Pertumbuhan Pariwisata di Indonesia Tahun 2018

Liputan6.com, Jakarta Industri pariwisata semakin menjadi idola di Indonesia.


Hal ini terlihat dari performanya yang semakin meningkat setiap tahun. Grafiknya sangat
kontras bila dibandingkan komoditas lain, seperti minyak, gas, batu bara, dan kelapa
sawit yang terus merosot.Selain itu, pariwisata juga dianggap punya keunggulan karena
mayoritas kegiatannya berada di sektor jasa. Pariwisata juga merupakan komoditas yang
paling berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat.

"Sektor pariwisata Indonesia yang sangat menjanjikan. Sektor ini menjadi core
business Indonesia. Pariwisata menjadi penyumbang PDB, devisa, serta lapangan kerja
paling besar dan mudah dan cepat," ujar Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, Sabtu (22/9/2018).

Pada 2016, devisa pariwisata mencapai 13,5 miliar dollar AS per tahun. Padahal,
pada 2015 pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa
terbesar.Pada 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi sekitar 16,8
miliar dollar AS. Angka ini diprediksi akan meningkat 20 persen menjadi sekitar 20
miliar dollar AS pada 2018.

"Sektor pariwisata Indonesia sendiri diproyeksikan mampu menyumbang produk


domestik bruto sebesar 15 persen di tahun 2019. Yang artinya menghasilkan sekitar Rp
280 triliun bagi devisa negara. Serta dapat menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.
Lebih jauh, sektor pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang lebih tersebar di seluruh negeri ini," ucap Haryadi.

Melesatnya sektor pariwisata tidak terlepas dari peningkatan jumlah kunjungan


wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
kunjungan wisman ke Indonesia terus naik.

Pada 2017, wisman yang berkunjung sebanyak 14,04 juta orang. Angka ini naik
21,88 persen dari 2016 yang berada dikisaran 11,52 juta wisman."Ini juga berkat kerja
keras semua pihak yang mampu mendongkrak indeks daya saing Pariwisata Indonesia.
3

Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, meroket ke posisi 42 besar di 2017," kata
Haryadi. Dengan paparan tersebut, ia mengaku Kementerian Pariwisata sangat layak
mendapat penghargaan Kementerian Pariwisata Terbaik 2018 di ajang TTG Travel
Award.

Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa peningkatan


industri pariwisata tersebut dipengaruhi oleh peran dari Presiden Joko Widodo atau
Jokowi. "Alasan utama, ada CEO Commitment. Ini yang ditunjukkan presiden selama
memimpin kabinet kerja. Action-nya ada. Rekam jejaknya pun tercatat. Dalam memimpin
kabinet kerja, Presiden tak ragu menetapkan pariwisata sebagai leading sector dan
sekaligus core ekonomi bangsa," ujarnya.

Presiden Jokowi juga menetapkan 10 destinasi prioritas atau yang sering


dipopulerkan dengan istilah 10 Bali Baru. Sebarannya pun merata di seluruh Indonesia.
Ada Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung
Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur di Joglosemar, Bromo-Tengger-
Semeru Jawa Timur, Mandalika di Lombok, Komodo Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur,
Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Morotai Maltara.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga kerap hadir di banyak destinasi wisata.
Melihat secara langsung kendala di lapangan. Destinasi Raja Ampat, Morotai, Labuan
Bajo, Larantuka, Mandalika, Borobudur, Tanjung Lesung, dan Danau Toba adalah
beberapa destinasi yang pernah dikunjunginya.

Dukungan bersar besar pun diberikan kepada destinasi yang mengalami bencana.
Sebut saja Bali yang langsung bangkit ketika dikunjungi Presiden Jokowi setelah erupsi
Gunung Agung atau pariwisata Lombok yang langsung bangkit setelah mendapat
kunjungan dari beliau.

Bagi Arief, dukungan nyata Presiden tersebut yang membuat pariwisata semakin
maju.“Itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari Presiden Jokowi terhadap dunia
Pariwisata. Tugas seorang CEO itu menentukan arah dan mengalokasikan Sumber Daya.
Baik manusia (orang terhebat), maupun budgeting (anggaran). Karena itu, di pariwisita
ditempatkan orang-orang terhebat dan di-support dengan anggaran, yang meskipun masih
terbatas, tapi sedikit naik," ucapnya.
4

SUMBER : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3217850/sektor-pariwisata-jadi-investasi-
unggulan-di-2018

B. PBD Pada Tahun 2018

Berapa PDB Indonesia pada Triwulan II 2018?

7/8/2018, 13.23 WIB Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran PDB
atas dasar harga berlaku triwulan II 2018 mencapai Rp 3.683,9 triliun.Perekonomian
Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar
harga berlaku triwulan II 2018 mencapai Rp 3.683,9 triliun, tumbuh 9,43% dari triwulan
yang sama tahun sebelumnya dan juga tumbuh 5,05% dibanding triwulan sebelumnya.
Sehingga secara akumulasi, sepanjang semester pertama PDB nasional mencapai Rp 7,19
triiun. Sementara jika diukur atas dasar harga konstan 2010, PDB Indonesia pada triwulan
kedua tahun ini mencapai Rp 2.603,7 triliun, tumbuh 5,27% dari triwulan yang sama
tahun lalu dan juga meningkat 4,21% dari bulan sebelumnya.

Adapun penyumbang terbesar perekonomian nasional adalah lapangan industri


pengolahan dengan nilai PDB mencapai Rp 730,7 triliun atau sebesar 19,83% dari PDB.
Lalu diikui sektor pertanian dengan PDB mencapai Rp 502,15 triliun (13,63%) serta
perdagangan besar dan eceran Rp 477,72 triliun (12,97%). Sementara besaran PDB
triwulan II 2018 menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku terbesar disumbang dari
pengeluaran konsumsi rumah tangga, yakni mencapai Rp 2.042,1 triliun atau sekitar 55%
dari total PDB. Kemudian diikuti pembentukan modal tetap bruto dengan nilai Rp 1.147,4
triliun. Sedangkan pengeluaran pemerintah hanya mencapai Rp 313,1 triliun.

SUMBER : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/08/07/berada-pdb-indonesia-pada-
triwulan-ii-2018

C. Peringkat Indonesia di Tahun 2018

CNN Indonesia | Rabu, 03/10/2018 20:37 WIB

Pariwisata Indonesia Masuk 10 Besar Dunia Versi WTTC Ilustrasi pariwisata.


(Foto: Dok. Kemenpar)Jakarta, CNN Indonesia -- The World Travel & Tourism Council
(WTTC) menempatkan pariwisata Indonesia dalam 10 besar dunia, tepatnya peringkat ke-
9. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik ranking yang dikeluarkan WTTC.
5

Hal ini dapat lebih memperkuat posisi pariwisata Indonesia sebagai bagian penting dari
perekonomian .

"Pariwisata sebagai core economy, kini menjadi tujuan kita bersama, tak hanya
segenap insan Kemenpar, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam beberapa tahun
ke depan kita akan bertransformasi menjadi sebuah negara besar yang sebagian
ekonominya didukung sektor pariwisata," kata Arief, dalam keterangan tertulis, Rabu
(3/10). WTTC adalah sebuah institusi yang menaungi industri travel dan pariwisata dunia
yang anggotanya tersebar ke banyak negara dan berbasis di London, Inggris.

Lembaga itu dinilai kompeten dalam mengeluarkan penilaian seperti merilis


daftar Power and Performance Report. Daftar ini adalah bagian dari World Tourism Day.
Menurut Direktur Eksekutif WTTC Gloria Guevara, Hari Pariwisata Dunia dirayakan
secara global. Hal itu karena sektor pariwisata menyumbang 10,4 persen dari
pertumbuhan dunia dan juga menyediakan 313 lebih lapangan pekerjaan.

"Laporan terbaru WTTC mengenai ranking kekuatan dan performa pariwisata ini,
memperlihatkan negara yang paling sukses meningkatkan sektor pariwisata," papar
Gloria Guevara, dikutip dari www.breakingtravelnews.com.Penilaian itu dilakukan
berdasakan perkembangan kepariwisataan selama beberapa tahun terakhir. Khususnya
dari pertumbuhan secara global, belanja wisatawan mancanegara dan domestik, serta
investasi pemerintah.

Dalam daftar yang dikeluarkan, China, Amerika Serikat, dan India, menempati
posisi tiga besar. Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-9.Posisi ini lebih baik di
antara negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand yang berada di peringkat 12,
Filipina dan Malaysia di peringkat 13, dan Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di
posisi 21.

Guevara mengakui negara-negara yang tergabung dalam G20 mendominasi daftar


ini. Namun, ada penjelasan mengenai hal tersebut. "Memang negara-negara G20
mendominasi. Mereka menempati 12 negara di top 20. Kelebihan negara G20 adalah
mereka menempatkan sektor pariwisata sama pentingnya dengan pasar dan pertumbuhan
ekonomi global," kata Guevara.
6

WTTC sendiri turut membantu perkembangan industri travel dunia dan


mengadvokasi untuk mendapatkan kebijakan mengenai travel yang kuat, perencanaan
yang proaktif dan sustainable, juga perbaikan infrastruktur.

SUMBER : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181003195638-269-335466/pariwisata-
indonesia-masuk-10-besar-dunia-versi-wttc

D. Kekuatan Utama Industri Pariwisata

Jakarta, IDN Times - Sektor pariwisata Indonesia benar-benar perkasa. Oleh The World
Travel & Tourism Council (WTTC), kekuatan pariwisata Indonesia ditempatkan dalam
10 besar dunia. Tepatnya peringkat 9. Tak salah jika pariwisata menjadi sektor unggulan
di Indonesia.

1. Menyediakan 313 Lebih Lapangan Pekerjaan

WTTC adalah sebuah institusi yang menaungi industri travel dan pariwisata dunia.
Anggotanya tersebar ke banyak negara. Kantor pusat WTTC berada di London,
Inggris.Dengan latar belakangnya, WTTC sangat kompeten dalam mengeluarkan
penilaian. Seperti merilis daftar Power & Performance Report. Daftar ini adalah
bagian dari World Tourism Day. Alias, Hari Pariwisata Dunia.

Menurut Direktur Eksekutif WTTC Gloria Guevara, Hari Pariwisata Dunia dirayakan
secara global. Karena, sektor pariwisata menyumbang 10,4% dari pertumbuhan dunia.
Dan menyediakan 313 juga lebih lapangan pekerjaan.

“Laporan terbaru WTTC mengenai ranking kekuatan dan performa pariwisata ini,
memperlihatkan negara yang paling sukses meningkatkan sektor pariwisata,” papar
Gloria Guevara, dikutip dari www.breakingtravelnews.com, Senin (1/10).

1. Indonesia Menempati Peringkat Ke-9

Penilaian dilakukan berdasakan perkembangan kepariwisataan selama beberapa


tahun belakangan. Khususnya dari pertumbuhan secara global, spending wisatawan
mancanegara, spending wisatawan domestik (nusantara), dan investasi pemerintah.
Dalam daftar yang dikeluarkan, China, Amerika Serikat, dan India, menempati posisi
tiga besar. Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-9.
7

Yang membuat bangga, posisi ini terbaik diantara negara-negara Asia Tenggara
lainnya. Seperti Thailand yang berada di peringkat 12, Filipina dan Malaysia di
peringkat 13, dan Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di posisi 21.Guevara
mengakui negara-negara yang tergabung dalam G20 mendominasi daftar ini. Namun,
ada penjelasan mengenai hal tersebut.

2. Negara G20 Menempati 12 Negara di Top 20

“Memang negara-negara G20 mendominasi. Mereka menempati 12 negara di top 20.


Kelebihan negara G20 adalah mereka menempatkan sektor pariwisata sama
pentingnya dengan pasar dan pertumbuhan ekonomi global,” jelas Guevara.

WTTC sendiri turut membantu perkembangan industri travel dunia. WTTC turut
mengadvokasi untuk mendapatkan kebijakan mengenai travel yang kuat, perencanaan
yang proaktif dan sustainable, juga perbaikan infrastruktur.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik ranking yang dikeluarkan WTTC.
Sebab, hal ini semakin memperkuat positioning pariwisata Indonesia sebagai core
economy.

“Pariwisata sebagai core economy, kini menjadi tujuan kita bersama, tak hanya
segenap insan Kemenpar, tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam beberapa
tahun ke depan kita akan bertransformasi menjadi sebuah negara besar yang sebagian
ekonominya kokoh ditopang dan didukung oleh sektor pariwisata,” katanya Menteri
yang membawa Kemenpar No 1 dan terpilih sebagai
#TheBestMinistryOfTourism2018 se Asia Pasifik di Bangkok.

SUMBER : https://www.idntimes.com/news/indonesia/kementerian-
pariwisata/pariwisata-indonesia-masuk-10-besar-csc/full

E. Tingkat Daya Saing Industri Pariwisata Indonesia

21 Juli 2018 Jam : 17:13:09 WIB

JAKARTA- Dunia pariwisata Indonesia boleh berbesar hati. Indeks daya saing
Indonesia melesat naik 8 poin, dari posisi 50 besar dunia ke peringkat 42.Menteri
Pariwisata Arief Yahya mengatakan deregulasi membuat daya saing pariwisata di
tingkat global meningkat tajam. “Meningkatnya daya saing pariwisata Indonesia di
8

tingkat global karena kita melakukan deregulasi bebas visa yang membuat index daya
saing kita di tingkat global melompat dari ranking 70, menjadi 50 pada 2015 dan
meningkat di ranking 42 tahun 2017,” kata Menpar Arief.

Menurutnya, deregulasi bebas visa secara langsung memperbaiki pilar yang


menjadi unsur penilaian dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI)
World Economic Forum (WEF) pada ‘international openness’ yang semula di ranking
55 melompat menjadi ranking 17 dunia. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap
peningkatan TTCI.

“Untuk mencapai target di ranking 30 dunia tahun depan, kita harus


memperbaiki pilar environmental sustainability yang saat ini masih rendah di
peringkat 131 dari 134 negara. Cara yang paling tepat adalah melakukan deregulasi di
bidang yang terkait dengan environmental sustainability tersebut,” kata Menpar Arief
yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki
Ratman, Juri Kehormatan ISTA 2018 Mari Elka Pangestu, dan dua juri lain yaitu
Jatna Supriatna dan David Makes.

Menpar Arief mengatakan, ISTA 2018 menjadi ajang untuk memberikan


penghargaan sekaligus mengukur implementasi pariwisata berkelanjutan dalam
pengelolaan destinasi wisata di Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Pariwisata (Permen) Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi
Pariwisata Berkelanjutan.

“Permen ini mengandopsi standar internasional Global Sustainable Tourism


Council (GSTC) yang mempertimbangkan tiga aspek utama yaitu aspek lingkungan
( planet), sosial ( people) dan ekonomi ( prosperity) atau 3P untuk saat ini dan masa
depan,” kata Menpar Arief.

Menurut Mari Elka Pangestu, prinsip dari penerapan environmental


sustainability tidak hanya 3P (People, Planet, Prosperity) tetapi berkembang dengan
2P ( Partnership atau kemitraan dan Peace atau perdamaian. “Ujung dari penerapan
5P ini adalah kedamaian hidup yang tercipta dalam kegiatan pariwisata,” kata Mari
Elka Pangestu.

Mari Elka mengatakan, wisatawan tidak sekedar berkunjung ke destinasi,


tapi juga terlibat menjaga lingkungan dan budayanya sebagaimana prinsip pariwisata
9

berkelanjutan “semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan”. Deputi Bidang


Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan,
penyelenggaraan ISTA 2018 adalah yang kedua kali dan diharapkan nantinya semakin
banyak daerah yang menerapkan suistainable tourism destination (STD), juga
suistainable tourism observation (STO), dan suistainable tourism certification (STC).

“Tahun 2015 sudah ada 20 kabupaten/kota sustainable tourism destination


dengan adanya ISTA 2018 kita harapkan STD ini akan bertambah secara signifikan,”
kata Dadang.Seperti diketahui pendaftaran ISTA 2018 telah dimulai sejak 1 Mei dan
akan berakhir 31 Juli 2018. (Formulir keikutsertaan dan persyaratan ISTA 2018 dapat
diunduh di www.kemenpar.go.id > Berita > ISTA).

Setelah masa pendataran ditutup, tim juri akan melakukan seleksi persyaratan
administrasi para peserta pada 1 – 24 Agustus 2018 mendatang. Dari tahap seleksi
persyaratan administrasi tersebut kemudian akan dilanjutkan dengan tahap desk
evaluation pada 24 -31 Agustus 2018.

Tahap selanjutnya adalah pengumuman nominator pada 5 – 6 September


2018 dan dilanjutkan dengan visitasi lapangan atau pengamatan lapangan disertai
tanya jawab pada 10 September hingga 14 Oktober 2018. Akhir dari ajang ISTA 2018
adalah pemberian penghargaan yang akan berlangsung di Bali pada 8 November 2018
mendatang.

SUMBER : http://www.padarnews.com/2018/07/21/terus-meningkat-daya-saing-pariwisata-
indonesia-peringkat-42-dunia/

F. Upaya Yang Perlu Di Lakukan Untuk Mendongkrak Pertumbuhan


Pariwisata

13 Upaya Pemerintah Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Ekonomi makro adalah studi ekonomi secara keseluruhan. Kebijakan ekonomi


makro mempengaruhi masyarakat, perusahaan, dan pasar di suatu negara. Salah satu
kebijakan ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi. Pengertian pertumbuhan
ekonomi adalah kenaikan jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara
secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu
10

negara diartikan sebagai kondisi perekonomian suatu negara yang semakin meningkat
dalam beberapa periode terukur.

Pertumbuhan ekonomi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara.
Secara singkat pertumbuhan ekonomi dikatakan semakin baik jika jumlah produksi
barang dan jasanya terus bertambah dari waktu ke waktu. Terdapat dua indikator yang
digunakan untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi yaitu:

1. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Dosmetik Bruto)


2. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di


suatu negara, antara lain:

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam suatu negara adalah anugrah Tuhan kepada para manusia
yang bermukim di atas tanahnya. Kemakmuran suatu negara bisa bergantung kepada
sumber daya alam yang dihasilkan. Namun kekayaan alam saja tidak menjamin
kesejahteraan para penduduknya. Diperlukan kebijakan pemerintah dan manajemen
yang baik agar sumber daya alam diolah maksimal dan tidak dieksploitasi berlebihan.
Kekayaan alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, sebagai contoh negara
penghasil minyak bumi berperan sebagai importir bagi negara yang tidak memiliki
cadangan minyak bumi. Hasil yang diperoleh akan berdampak pada pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional.

2. Sumber Daya Manusia

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, diperlukan sumber daya manusia yang


kompeten dan handal. Jumlah penduduk yang banyak namun tidak memiliki skill, akan
berdampak buruk bagi suatu negara. Masalah ekonomi yang akan timbul seperti peningkatan
jumlah pengangguran, lapangan kerja yang dikuasai tenaga kerja asing, produktivitas kerja
yang buruk, dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat tajam apabila dibantu
oleh sumber daya manusia yang masif dan berkualitas. Keahlian mumpuni yang dimiliki para
angkatan kerja diharapkan mampu mendongkrak perekonomian negara. Sebagai contoh para
pengusaha dengan start up lokalnya yang membuka kesempatan kerja baru sehingga jumlah
pengangguran akan semakin berkurang.
11

3. Investasi (Penanaman Modal)

Modal adalah dasar untuk menciptakan suatu kegiatan ekonomi. Tanpa adanya
modal yang cukup roda perekonomian akan stuck dan negara tak kunjung berkembang.
Modal bisa didapatkan dari penanaman modal oleh para investor. Semakin gencarnya
investasi di suatu negara dalam sebuah proyek, semakin kencang pula produksi barang dan
jasa yang dihasilkan.

4. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

Tingkat pengetahuan dan teknologi yang dimiliki suatu negara berperan besar dalam
pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh negara Indonesia hanya berperan sebagai penghasil
bahan baku pembuatan mobil dan negara Jepang yang bertugas mengolah dan merakitnya
menjadi sebuah mobil.

Kenapa negara Jepang bisa sedangkan Indonesia tidak bisa? Semuanya kembali
kepada kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan para penduduk Jepang yang mampu
menciptakan inovasi dan teknologi maju dibandingkan negara kita. Tak pelak ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah faktor penting yang membantu pertumbuhan ekonomi
suatu negara.

5. Organisasi

Organisasi disini adalah sebuah kelompok yang diciptakan oleh individu atau
kelompok yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi sangat penting untuk mengatur
aktivitas ekonomi negara-negara yang bergabung di dalamnya. Sebagai contoh kita mengenal
organisasi ASEAN yang terdiri atas negara-negara di Asia Tenggara. Salah satu tujuan
ASEAN adalah untuk meningkatkan kemakmuran negara anggotanya dengan bekerja sama
dalam banyak bidang. Salah satu contoh adalah kebijakan bebas visa bagi semua penduduk
negara anggota. Cara ini akan meningkatkan pemasukan di segi pariwisata dan memajukan
pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

6. Keadaan Sosial dan Budaya

Di tengah globalisasi dan kemajuan teknologi, faktor sosial dan budaya para
penduduk suatu negara masih berperan besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Sisi
positifnya adalah individu akan terarah untuk menjauhi perbuatan buruk seperti korupsi yang
menggerogoti roda perekonomian. Namun pada beberapa kelompok yang memegang teguh
12

adat, terkadang mereka menolak kegiatan perekonomian dan bersikap defensif terhadap
perubahan.

7. Keadaan Politik

Politik di sebuah negara berperan besar pada kelancaran pembangunan dan laju
perekonomian. Di negara yang sedang berperang, misalnya, akan menghambat kegiatan
ekonomi dan membuat para investor urung menanamkan modalnya. Negara yang aman dan
stabil akan mendorong perekonomian dan menciptakan situasi aman bagi para pelaku bisnis.

Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan diperlukan upaya


pemerintah dalam mengembangkan semua aspek di dalamnya. Pada tahun 2017 pertumbuhan
ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen dengan inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang
mencapai titik terendah sebesar 3,18 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh
membaiknya perekonomian negara maju dan harga komunitas global. Dari segi domestik,
kenaikan kinerja didukung oleh meningkatnya investasi dan membaiknya ekspor.

Di tahun 2018, ditargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 5,1
hingga 5,5 persen. Berikut adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian
Indonesia.

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Di tahun 2018 pemerintah menggelontorkan investasi besar untuk meningkatkan kualitas


SDM bangsa Indonesia. Anggaran pendidikan di tahun ini mencapai Rp 444 triliun yaitu 20
persen dari APBN. Tak heran, dari 250 juta penduduk 60% nya adalah para anak muda yang
menjadi bonus demografi Indonesia. Pemerintah akan bergerak mulai dari menyediakan
sarana dan prasarana di sekolah-sekolah, kualitas para pengajar, penyesuaian penjurusan
sekolah dengan kebutuhan industri, dan sebagainya. Diharapkan dengan adanya perbaikan
dari hulu hingga ke hilir, pendidikan para anak bangsa akan semakin meningkat dan mampu
bersaing dengan negara lainnya. Jangan sampai kesempatan kerja di dalam negeri yang
begitu besar diambil oleh tenaga asing terlatih dengan skill yang lebih baik daripada para
tenaga kerja Indonesia. Perbaikan sistem ketenagakerjaan dan pendapatan yang meningkat
setiap tahun termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi IV yang menjadi fokus pemerintah.
13

2. Meningkatkan Jumlah Pengusaha

Pengusaha adalah salah satu pencipta lapangan pekerjaan yang membantu roda
perekonomian suatu negara. Pada tahun 2017 jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1
persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini masih jauh di bawah negara tetangga seperti
Malaysia dengan rasio 5 persen dan Singapura sebesar 7 persen. Sedangkan negara maju
seperti Jepang dan Amerika Serikat memiliki rasio wirausaha yang melejit jauh mencapai 11
dan 12 persen. Untuk meningkatkan jumlah wirausaha pemerintah berupaya dengan
menciptakan skim kredit murah seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 9
persen, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) bersuku bunga 0,2-0,3 persen ataupun
Kredit Ultra Mikro yang memiliki pinjaman maksimal 10 juta. Ini adalah salah satu cara
pemerintah menggaet para pemuda untuk memulai bisnis kecil-kecilan walaupun masih
duduk di bangku kuliah.

Selain itu Presiden Joko Widodo menjanjikan bunga kredit yang lebih rendah kepada
pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 12% yang
sebelumnyamencapai 22-23%. Pemberian keringanan pada industri padat karya termasuk ke
dalam paket kebijakan ekonomi VII beruapa PPh 21 yang menjadi tanggung jawab
perusahaan.

3. Membuka Lapangan Kerja Baru

Menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, saat ini jumlah pengangguran di


Indonesia mencapai titik terendah yaitu 5,5%. Hal ini didorong oleh peran sektor pendidikan
yang mampu menciptakan tenaga kerja yang memiliki skill dan mampu bersaing dengan
tenaga kerja asing. Selain itu salah satu cara pemerintah menekan pengangguran adalah
dengan menciptakan program magang pada sektor jasa dan memberikan pelatihan
keterampilan. Cara ini adalah upaya untuk memfasilitasi tenaga kerja dengan harapan para
peserta sudah terampil dan profesional saat memasuki pasar kerja. Pemerintah melalui Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya dan berkoordinasi dengan sektor swasta
dalam menyiapkan tenaga kerja yang mumpuni dan siap bersaing. Perkembangan informatika
dan teknologi internet membantu terciptanya start up yang menciptakan lapangan kerja baru.
Seperti usaha baru di jasa transportasi yang memberikan peluang bagi masyarakat untuk
bekerja dengan cepat dan mudah.
14

4. Meningkatkan Investasi

Investasi yang masuk ke dalam sebuah negara sangat berarti untuk membantu
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penanaman modal dapat dimanfaatkan pemerintah
untuk memperbaiki infrastruktur dan memajukan taraf hidup penduduk Indonesia. Sebagai
masyarakat biasa kita bisa turut berkontribusi pada pembangunan negara. Pemerintah
menyiapkan beberapa strategi untuk kemudahan investasi di Indonesia, antara lain:

 Memudahkan proses perizinan. Memanfaatkan teknologi internet dengan proses


perizinan yang cepat dan
 Mengoptimalkan tax allowance dan tax holiday dengan lebih cepat.
 Membebaskan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk impor alat angkut tertentu.
 Memberikan pajak bunga deposito yang lebih rendah bagi eksportir
 Dukungan penuh dari pemerintah daerah.

5. Menggenjot Nilai Ekspor


Pada tahun 2016 menurut catatan Kementerian Perdagangan tingkat ekspor
Indonesia menurun sejumlah 6,6% pertahun. Saat ini pemerintah Indonesia memiliki
perhatian khusus kepada lima sektor industri sebagai orientasi ekspor, antara lain: industri
pertambangan minyak dan gas, agribisnis dan perikanan, industri padat karya, industri
pariwisata dan kreatif, dan industri unggulan Indonesia. Untuk meningkatkan nilai ekspor
pemerintah menargetkan untuk memperluas pasar ekspor. Beberapa hal yang bisa
dilakukan antara lain:
 Memperluas pasar ekspor hingga ke Afrika, Amerika Selatan, Irak, Bangladesh dan
India.
 Memperluas ke pasar-pasar non tradisional.
 Diversifikasi produk, contoh produk halal, hasil kayu.
 Memberikan insentif kepada pengusaha UMKM. Misalnya biaya pajak dan promosi.
 Meningkatkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat.

Kerja sama antar bangsa dalam bidang perdagangan turut membantu peningkatan ekspor
Indonesia. Sebagai contoh perluasan pasar melalui Free Trade Agreement (FTA). Pada
tahun 2017 Indonesia telah menjalin kerja sama perdagangan internasional dengan
beberapa negara, seperti Uni Eropa, Australia, Jepang, Pakistan, Iran, dan Chile.
15

6. Perbaikan Infrastruktur

Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur secara menyeluruh


dari Sumatera hingga Papua. Infrastruktur yang buruk tentu mempengaruhi daya tarik
investasi di Indonesia. Investor asing tentu khawatir bila penanaman modal di Indonesia
tidak berjalan mulus. Hambatan yang mungkin timbul seperti biaya transportasi yang
tinggi, pemadaman listrik yang sering terjadi, menjadi pekerjaan rumah pemerintah dalam
menyediakan infrastruktur yang memadai bagi semua pihak.

Perbaikan infrastruktur bertujuan untuk memangkas biaya logistik yang masih


sangat tinggi. Biaya logistik yang tinggi akan menghambat geliat perekonomian di daerah
yang terpencil. Jumlah penduduk yang banyak diikuti dengan bentuk negara kepulauan
tentu menjadi tantangan bagi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Selama ini
penyediaan infrastruktur terbilang lambat karena berbagai kendala seperti koordinasi
yang kurang baik sehingga menghambat implementasi proyek.

SUMBER : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/upaya-pemerintah-dalam-
meningkatkan-pertumbuhan-ekonomi
16

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

A. Kondisi Pertumbuhan Pariwisata di Indonesia Tahun 2018

"Sektor pariwisata Indonesia sendiri diproyeksikan mampu menyumbang produk


domestik bruto sebesar 15 persen di tahun 2019. Yang artinya menghasilkan sekitar Rp
280 triliun bagi devisa negara. Serta dapat menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.
Lebih jauh, sektor pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi yang lebih tersebar di seluruh negeri ini," ucap Haryadi.

Melesatnya sektor pariwisata tidak terlepas dari peningkatan jumlah kunjungan


wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
kunjungan wisman ke Indonesia terus naik.

B. PBD Pada Tahun 2018


Penyumbang terbesar perekonomian nasional adalah lapangan industri pengolahan
dengan nilai PDB mencapai Rp 730,7 triliun atau sebesar 19,83% dari PDB. Lalu diikui
sektor pertanian dengan PDB mencapai Rp 502,15 triliun (13,63%) serta perdagangan
besar dan eceran Rp 477,72 triliun (12,97%). Sementara besaran PDB triwulan II 2018
menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku terbesar disumbang dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga, yakni mencapai Rp 2.042,1 triliun atau sekitar 55% dari total
PDB. Kemudian diikuti pembentukan modal tetap bruto dengan nilai Rp 1.147,4 triliun.
Sedangkan pengeluaran pemerintah hanya mencapai Rp 313,1 triliun.

C. Peringkat Indonesia di Tahun 2018

Dalam daftar yang dikeluarkan, China, Amerika Serikat, dan India, menempati posisi tiga
besar. Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-9.Posisi ini lebih baik di antara negara-
negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand yang berada di peringkat 12, Filipina dan
Malaysia di peringkat 13, dan Singapura di peringkat 16, serta Vietnam di posisi 21.
17

D. Kekuatan Utama Industri Pariwisata


1. Menyediakan 313 lebih lapangan pekerjaan
2. Indonesia menempati peringkat ke-9
3. Negara G20 menempati 12 negara di top 20
E. Tingkat Daya Saing Industri Pariwisata Indonesia
“Meningkatnya daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global karena kita melakukan
deregulasi bebas visa yang membuat index daya saing kita di tingkat global melompat
dari ranking 70, menjadi 50 pada 2015 dan meningkat di ranking 42 tahun 2017,” kata
Menpar Arief.
Menurutnya, deregulasi bebas visa secara langsung memperbaiki pilar yang menjadi
unsur penilaian dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) World
Economic Forum (WEF) pada ‘international openness’ yang semula di ranking 55
melompat menjadi ranking 17 dunia. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap
peningkatan TTCI.
F. Upaya Yang Perlu Di Lakukan Untuk Mendongkrak Pertumbuhan
Pariwisata

13 Upaya Pemerintah Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

1. Sumber Daya Alam


2. Sumber Daya Manusia
3. Investasi (Penanaman Modal)
4. Kemajuan IPTEK
5. Organisasi
6. Keadaan Sosial dan Budaya
7. Keadaan Politik
8. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
9. Meningkatkan Jumlah Pengusaha
10. Membuka Lapangan Kerja
11. Meningkatkan Investasi
12. Menggenjot Nilai Ekspor
13. Perbaikan Infrastruktur
18

DAFTAR PUSTAKA
SUMBER : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/3217850/sektor-pariwisata-jadi-
investasi-unggulan-di-2018
SUMBER : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/08/07/berada-pdb-
indonesia-pada-triwulan-ii-2018
SUMBER : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181003195638-269-
335466/pariwisata-indonesia-masuk-10-besar-dunia-versi-wttc
SUMBER : https://www.idntimes.com/news/indonesia/kementerian-
pariwisata/pariwisata-indonesia-masuk-10-besar-csc/full
SUMBER : http://www.padarnews.com/2018/07/21/terus-meningkat-daya-saing-
pariwisata-indonesia-peringkat-42-dunia/
SUMBER : https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/upaya-pemerintah-dalam-
meningkatkan-pertumbuhan-ekonomi

Anda mungkin juga menyukai