D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELAS : XI – UPW
SMKN 1 BINJAI
Selain profit yang kami fikirkan kami juga sangat memperhatikan konsumen dengan
membuat produk yang menyehatkan dan ekonomis. Sehingga semua golongan baik orang
dewasa maupun anak-anak, tua, muda dapat menikmati produk usaha kami. Karena kami masih
berada di lingkungan kampus maka kami memilih arena kampus sebagai target atau pangsa pasar
dalam penjualan produk.
Brownis yang dibuat memiliki perpaduan rasa yang mantap antara coklat dengan kentang.
Perbandingan bahan dasar tepung terigu, coklat bubuk dan kentang halus adalah 1:1:1. Brownis
Kentang Kukus yang diproduksi merupakan brownis yang dikemas dengan mika besar
berkapasitas 1 potong besar Brownis Kentang Kukus dengan harga Rp 20.000 per kotak.
METODE PELAKSANAAN
A. Proses Produksi
Proses pembuatan Brownis Kentang Kukus ini dilakukan pada sore hari sebelum
dipasarkan karena harus didiamkan terlebih dahiulu. Adapun bahan-bahan dan pralatan yang
dibutuhkan untuk membuat Brownis Kentang Kukus adalah sebagai berikut :
1. Alat :
Kulkas
Mixer
Loyang
Kertas Roti
Panci Pengukus
Pisau
Kompor
Gas LPG
Staples dan Isinya
Label
2. Bahan :
Telur
Tepung Terigu
Gula
Suu Bubuk
Susu Coklat
Vanilla
Kentang
Coklat Blok Tim
Margarine
Mika
Mentega
Oreo
Backing Powder
Garam
Pembelian Bahan
Pembuatan
Pelabelan Pengemasan
Produk
Proses
Pendingingan
Pemasaran
Tahap penjualan biasanya pemasaran berorientasi pada produk, harga dan pasar. Dalam
memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk harga dan pemasaran.
B. Strategi Produk
Produk diproses secara manual dan diproduksi mengikuti tingkat daya beli kosumen.
Produksi akan tetap dilakukan setiap harinya walaupun belum ada pesanan untuk menjaga
sewaktu-waktu ada pesanan karena produk kami terjangkau bagi semua kalangan.
C. Strategi harga
Harga yang kami patok yakni Rp 20.000,- ( dua puluh ribu rupiah). Harga telah kami
pertimbangkan secara matang dengan melihat harga bahan produksi yang cenderung stabil.
D. Pemasaran
b) Weakness
1. Belum banyak yang mengenal produk ini.
2. Masih butuh rumah usaha seperti ruko.
c) Opportunity
1. Belum banyak usaha yang mengembangkan produk olahan Brownis kentang kukus.
2. Selera muda mudi untuk kuliner cukup tinggi.
d) Threat
1. Ketidak mampuan produsen untuk memproduksi baanyak secara kuantitas karena produk
tidak tahan lama.
2. Adaanya pesaing baru yang kemungkinan menawarkan produk olah Brownis lain.