Anda di halaman 1dari 22

KEWIRAUSAHAAN

TUGAS KEWIRAUSAHAAN
“PENJUALAN DAN PEMASARAN PRODUK PUDING ROTI
WARDAYA”

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Ibrahim Labib Hasan


D600180118
Kelas C

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
BAB I
PENJELASAN PRODUK DAN PEMASARAN

A. Produk
I. Deskripsi Produk
Produk yang dibuat adalah makanan pudding roti rasa coklat.
Pudding roti merupakan makanan penutup yang berbahan utama roti,
perisa coklat dan jelly. Makanan ini cukup terkenal dan banyak
penggemarnya disemua kalangan masyarakat, dari anak-anak hingga
lansia. Makanan ini memiliki rasa manis dari coklat dan memiliki tekstur
lembut. Rasa dan variasi topping pada makanan ini sebenarnya bisa
divariasi namun karena pasar didaerah penulis kebanyakan menyukai rasa
cokelat maka hanya dibuat produk pudding roti rasa coklat.

Gambar 1.1 Produk Pudding Roti Cokelat Wardaya


II. Waktu dan Tempat Produksi
Proses Produksi dilakukan pada tempat dan waktu sebagai berikut:
Hari, tanggal : 02, Desember 2020 sampai, 31 Desember 2020
Tempat : Kediaman Penulis
BAB II
PERENCANAAN USAHA DAN BIAYA PRODUKSI

A. Business Plan
a. Nama Perusahaan : Wardaya Pudding
b. Bentuk Usaha : Manufaktur Perorangan
c. Jenis Usaha : Makanan Ringan
d. Alamat Perusahaan : Jln. Palagan no 3 Bawen Kab. Semarang
e. Visi Perusahaan : Mampu menjadi perusahaan makanan yang dapat
bersaing dan mendapatkan citra baik publik.
f. Misi Perusahaan : Memberikan kualitas produk yang tinggi berupa
snack makanan salah satunya pudding roti rasa
cokelat dengan rasa yang unik dan topping
bervariasi serta menjaga customer relationship
dengan level yang baik, selalu menjaga mutu dan
kesehatan produk makanan.
g. Deskripsi Usaha : Wardaya Snack merupakan usaha yang bergerak
dalam bidang manufaktur pembuatan makanan
pudding roti dengan mendistribusikan dan
memperjualbelikan produk makanan berupa
jajanan yang mempunyai rasa unik, berbahan sehat
dan aman serta halal. Wardaya snack memiliki
komitmen untuk mendengarkan dan menyelesaikan
keluhan pelanggan agar terus mampu berinovasi
dan menjaga mutu produk serta adaptif terhadap
perkembangan zaman.
h. Keterangan Pembuat
Business Plan : Pembuat business plan merupakan lulusan SMA
dan belum memiliki pengalaman kerja.
i. Target Konsumen : Semua kalangan baik itu anak-anak, remaja,
dewasa dan lansia.
j. Estimasi jumlah produk
yang disebar dan harga: Produk snack wardaya berharga Rp.3.500,00 rupiah
dengan berat sekitar 78 gram dan kedepannya akan
dititipkan sebanyak 36 pcs di warung makan bu
Virda dengan rencana disuplai setiap 4 hari sekali.
k. Kelebihan : - Rasa enak dan harganya murah.
- Harga tergolong murah diantara kompetitor
l. Kekurangan : - Produk belum banyak dikenal masyarakat.
m. Pemasaran : Dititipkan ke Warung Makan Bu Virda.
C. Analisis SWOT

Eksternal Peluang – Opportunity (O) Ancaman – Threat (T)


1. Perusahaan makanan selalu menjadi komoditi 1. Pudding Roti merupakan makanan yang terlalu
yang terus menerus dibutuhkan masyarakat. mainstream.
2. Promosi via media sosial dan internet sangat 2. Pada level persaingan nasional, desain kemasan
efektif. pudding roti tergolong kurang menarik
3. Masyarakat Kecamatan Bawen yang suka
Internal makanan manis
4. Harga Bahan Baku bukan makanan primer
sehingga harga cenderung stabil.
Kekuatan – Strength (S) Strategi SO Strategi ST
1. Pudding roti miliki rasa manis yang 1. Promosi dapat dilakukan dengan gencar karena 1. Membuat inovasi topping dan terobosan yang
unik harga keripik singkong wardaya yang murah dan berkaitan dengan produk makanan pudding roti.
2. Rasanya manis. lewat media sosial yang efektif menarik minat 2. Menyewa desainer kemasan sesuai riset pasar
3. Harga murah dan bersaing konsumen. level nasional
4. Kapasitas produksi cukup besar 2. Menjual berbagai varian rasa pudding roti
5. Pudding roti lumayan awet. wardaya

Kelemahan – Weakness (W) Strategi WO Strategi WT


1. Terlalu mengandalkan penjualan pada 1. Melakukan penjualan secara online berbasis 1. Melakukan promosi dan mengadakan diskon
toko dan mini market domain web atau pada ecommerce. untuk menarik konsumen
2. Upah UMR didaerah Kabupaten 2. Meningkatkan efisiensi bahan baku agar menutupi
Semarang yang tergolong tertinggi di UMR yang tinggi
Jawa Tengah 3. Menabung laba disetiap bulan untuk membeli
3. Proses produksi belum full automatic. mesin agar proses produksi mampu full
automatic
C. Business Model Canvas
A. Penemuan Harga Pokok Produksi
Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
I. Harga Pokok Produksi
HPP untuk pudding roti cokelat wardaya
Telur Rp. 400
Susu Bubuk Rp. 600
Roti Tawar Rp. 650
Bubuk Pudding Rp. 450
Topping Rp. 300
Kemasan Rp. 200
Total Rp. 2.600
Maka HPP untuk pudding roti cokelat wardaya adalah Rp. 2.600
Harga Pokok Produksi = Fixed Cost + Variabel Cost
Harga Pokok Produksi = (fixed cost diabaikan) + Variabel Cost
Harga Pokok Produksi = 0 + Rp.2.600,00
Harga Pokok Produksi = Rp.2.600

II. Harga Pokok Penjualan


Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Penjualan + Margin keuntungan
Harga Pokok Penjualan = 2.600 + 25,7%
Harga Pokok Penjualan = 2.600 + 900
Harga Pokok Penjualan = Rp.3.500.-
BAB II
PROSES PRODUKSI DAN PACKAGING

A. Proses Produksi
Sebagian besar proses produksi masih menggunakan tenaga manusia,
terdapat beperapa alat yang digunakan seperti blender. Pembuatan juga
dilakukan dikediaman penulis yang berarti usaha masih masuk kedalam taraf
home industry sehingga terdapat keterbatasan tempat, alat dan tenaga untuk
melakukan proses produksi, hal inilah yang membuat kapasitas produksi tidak
bisa terlalu banyak.
I. Alat dan bahan :
Alat dan bahan yang digunakan dibawah ini hanya untuk satu kali
siklus proses produksi. Dalam satu siklus produksi bisa dihasilkan 12 cup
pudding roti rasa cokelat. Alat dan bahan pembuatan pudding roti rasa
cokelat antara lain :
1. Alat Produksi :
a) Kompor
b) Sendok
c) Panci
d) Gelas
e) Blender
2. Bahan Produksi :
a) Susu bubuk rasa cokelat (5 Sachet).
b) Telur (3 butir)
c) Bubuk Pudding Instan (1 Bungkus)
d) Roti Tawar (1 Bungkus Kecil = 4 lembar roti)
e) Chocochips (1 Bungkus Kecil)
f) Gula (100 Gram)
g) Air Secukupnya
h) Cup Kemasan (100 ml)

Gambar 3.1 Bahan-bahan Pembuatan Pudding Roti


II. Penjelasan Proses Produksi :
1. Memotong Kulit Roti
Roti tawar yang digunakan untuk pudding roti harus hanya
menggunakan bagian putih dari roti, hal ini dikarenakan kulit roti dapat
membuat adonan pudding lebih lengket.

Gambar 3.1 Memotong Kulit Roti


2. Menyobek Roti
Roti tawar yang disudah dikupas kulitnya disobek menjadi
bagian roti yang lebih kecil, lalu memasukkan kedalam wadah blender.

Gambar 3.2 Menyobek Roti Tawar


3. Memasukkan Susu Bubuk Rasa Cokelat
Menyiapkan susu bubuk rasa cokelat lalu memasukkan
susu bubuk tersebut kedalam bendler.
Gambar 3.3 Memasukkan Susu Bubuk
4. Memasukkan Bubuk Pudding
Menyiapkan bubuk pudding rasa cokelat lalu memasukkan
bubuk bubuk tersebut kedalam bendler.

Gambar 3.4 Memasukkan Bubuk Pudding


5. Memblender Bahan-bahan yang Sudah Dicampurkan
Bahan-bahan yang sudah dimasukkan ke dalam wadah
blender akan dicampur dengan menggunakan blender, tunggu sekitar 2-
3 menit hingga tidak ada padatan pada adonan yang sudah dibuat,
Gambar 3.5 Memblender Semua Bahan yang Sudah Masuk ke
Wadah Blender.
6. Merebus Adonan Pudding yang Sudah Diblender
Adonan yang sudah diblender hingga merata dipindah ke
panci, lalu dipanaskan dengan api sedang tunggu sekitar 10 menit.

Gambar 3.5 Memblender Semua Bahan yang Sudah Masuk ke


Wadah Blender.
7. Mencampurkan Kuning Telur dengan Adonan
Setelah pemanasan selama 10 menit, campurkan 3 butir
kuning telur kedalam adonan. Sebelum dimasukkan kedalam panic
pastikan kuning telur dicampur sedikit adonan agar tidak ada kuning
telur yang membentuk pada pudding nanti.

Gambar 3.6 Mencampurkan Telur Kuning pada Adonan.


8. Menuang Adonan ke Cetakan
Adonan yang sudah mendidih segera dituang ke cetakan,
hal ini dilakukan agar adonan tidak segera mengeras.

Gambar 3.7 Menuangkan Adonan ke Cetakan.


9. Mendinginkan Adonan
Adonan yang sudah dibentuk pada cup, bisa langsung
didinginkan ke kulkas dan ditunggu sekitar 30 menit. Pendinginan tidak
boleh melebihi 30 menit agar tekstur pudding dapat lembut.

Gambar 3.8 Mendinginkan Adonan di Kulkas


10. Memberi Topping
Pudding diberi toppung berupa meses dan chococips, serta
ditabur susu bubuk diatasnya.

Gambar 3.9 Mendinginkan Adonan di Kulkas


11. Mengemas Produk
Produk yang sudah diberi topping lalu dikemas yakni diberi
tutup dan diberi label merk pudding coklat wardaya.

Gambar 3.10 Pengemasan dan Pemberian Label


B. Rekapitulasi Operation Process Chart
Operation process chart merupakan suatu diagram yang
menggambarkan langkah-langkah proses yang dilakukan untuk membuat suatu
bagian produk hingga merakit bagian-bagian tersebut sampai menjadi suatu satu
kesatuan produk, didalam OPC memuat berbagai informasi terkait lamanya
waktu kerja tiap kegiatan hingga urutannya. Berdasarkan diagram OPC diatas
dapat dilihat tabel dibawahn ini :
RINGKASAN

KEGIATAN JUMLAH WAKTU (MENIT)

Operasi 9 64

Inspeksi 1 2

Inspeksi dan Operasi 4 27

Storage 1 -

TOTAL 97 Menit

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa total waktu


pembuatan produk pudding roti rasa cokelat adalah 97 menit atau sekitar 1 jam
37 menit. Kegiatan pada proses pembuatan produk didominasi oleh kegiatan
operasi dengan total waktu operasi sebesar 64 menit lalu disusul oleh kegiatan
gabungan inspeksi dan operasi sebesar 27 menit, untuk kegiatan inspeksi sendiri
hanya memerlukan waktu sebanyak 2 menit.
C. Packaging
Packaging pada pudding roti coklat menggunakan wadah berupa
kemasan cup transparan yang dapat menampung hingga 100 ml air yang
nantinya akan diisi oleh adonan pudding dan topping lalu bagian atas ditutup
oleh penutup agar tidak mudah basi dan tetap higienis, untuk proses packaging
juga menambahkan label agar produk pudding cokelat wardaya dapat dikenal
masyarakat. Pada label dikemasan pudding, juga terdapat nomer telepon dan
kontak WhatsApp, hal ini bertujuan jika ada konsumen yang mengirim kritik
ataupun pesanan terhadap produk dapat secara tidak langsung menghubungi
nomer terkait.
Gambar 3.2 Wadah Packing Pudding Roti

Gambar 3.3 Hasil Akhir Pudding Roti


BAB II
PENJUALAN

A. Pemasaran dan Penjualan Produk


I. Waktu,Tempat dan Cara Pemasaran Produk.
Agar penjualan pudding cokelat bisa cepat dan efisien, penulis
menitipkan produk pada warung makan terdekat yakni Warung Makan Bu
Virda. Penulis juga memasarkan produk secara langsung pada kesempatan
pasar minggu yang dilakukan sekali seminggu, letak pasar minggu berada pada
jalan lingkar Semarang-Solo. Pada pasar minggu biasanya banyak orang
berjualan sehingga banyak orang datang dan bisa dijadikan sebagi tempat dan
waktu yang layak untuk berjualan.
Pemasaran dan penjualan pudding roti cokelat dilaksanakan pada waktu dan
tempat dibawah ini :
Hari, tanggal : Rabu, 2 Desember 2020 sampai Kamis, 30 Desember 2020
Tempat Penjualan : Pasar Pagi Minggu Jalan Lingkar Salatiga dan Dititipkan
kepada Warung Bu Virda
II. Target Pasar
Penjualan dan pemasaran produk pudding roti rasa cokelat
menargetkan pangsa pasar berupa kalangan anak kecil hingga remaja. Didaerah
penulis yakni Desa Tegalrejo, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
terdapat banyak kalangan muda-mudi dan anak-anak kecil yang cukup
konsumtif dalam membeli jajanan yang mempunyai rasa manis. Dari hal inilah
yang menggerakkan penulis untuk memulai bisnis penjualan pudding roti rasa
cokelat karena terdapat peluang didaerah setempat.
III. Cara Penjualan
Penjualan pudding roti cokelat dilakukan dengan dua cara yakni
penjualan secara tidak langsung yakni pudding dititipkan kepada Warung
Makan Bu Virda dan penjualan secara langsung yakni dijual saat adanya Pasar
Pagi Minggu Jalan Lingkar Salatiga.
Untuk penjualan yang dititipkan kepada Warung Makan Bu Virda
kami mematok harga pudding sebesar Rp. 4.500. Harga pudding mengalami
kenaikan Rp.1.000 dari harga normal sebesar Rp.3.500, hal ini dikarenakan
Rp.1.000 tersebut dialokasikan untuk keuntungan untuk Bu Virda sendiri
sesuai dengan perjanjian antara penulis dengan Bu Virda sebagai pemilik
warung. Untuk penjualan di Warung Makan tersebut kami menyuplai 16-20
cup pudding dalam rentang periode waktu 5 hari sekali, hal ini dikarenakan
situasi pandemi yang membuat Warung Makan beliau tidak terlalu ramai
seperti biasanya. Jika ada produk pudding yang tidak laku setelah melewati
satu periode penitipan (5 hari) maka biasanya akan dibuang karena keesokan
harinya sudah bau dan mulai membusuk, sehingga pudding yang tidak laku
maka akan dianggap sebagai kerugian. Untuk rekap serta grafik penjualan
dapat dilihat pada tabel dan gambar.
Untuk penjualan yang dilakukan di Pasar Minggu Jalan Lingkar
Salatiga dilakukan selama dilakuakn selama 3x yakni pada tanggal 6, 13, dan
21 Desember 2020. Penjualan tersebut dilaksanakan dari Jam 06.00 Hingga
Jam 10.00, untuk stok pudding yang disiapkan pada penjualan tersebut, kami
menyiapkan sekitar 15 cup pudding dan apabila ada yang tidak laku maka akan
dititipkan kepada Warung Bu Virda. Rata-rata penjualan pudding di Pasar
Minggu Jalan Lingkar hanya terjual sekitar 17 cup buah.
B. Rekap Penjualan Produk yang Dititipkan pada Warung Makan Bu Virda
Penjualan pudding roti cokelat yang dititipkan kepada Warung
Makan Bu Virda dilakukan dari tanggal 2 sampai dengan 31 Desember 2020,
yang dimana stok penjualan distok dan disuplai selama 5 hari sekali. Untuk
pada seluruh periode tersebut ada sebagian kecil produk yang tidak terjual,
sehingga produk pada seluruh periode tidak terjual sampai habis. Produk yang
yang terjual, diproduksi dan tidak laku pada setiap periode memiliki jumlah
yang berbeda-beda, untuk rekap serta grafik penjualan produk disemua periode
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Rekap Penjualan Pudding Roti yang Dititipkan Kepada
Warung Makan Bu Virda
Jumlah
Jumlah
Jumlah Pudding Produk Total Total Keuntungan/
Produk
Rentang yang Diproduksi yang Keuntungan Kerugian Kerugian
Periode yang
Tanggal untuk Periode Tidak Kotor Kotor Bersih
Terjual
Tersebut (Cup) Terjual (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(Cup)
(Cup)
15 Diproduksi
Tanggal : 2 – 6 4 Sisa dari Pasar
Periode 1 17 2 13600 7000 6600
Desember 2020 Minggu
Total 19
Tanggal : 7 –
Periode 2 11 Desember 21 18 3 14400 10500 3900
2020
12 Diproduksi
Tanggal : 12 –
6 Sisa dari Pasar
Periode 3 16 Desember 17 1 13600 3500 10100
Minggu
2020
Total 18
Tanggal : 17 -
Periode 4 21 Desember 18 15 3 12000 10500 1500
2020
17 Diproduksi
Tanggal : 22 -
3 Sisa dari Pasar
Periode 5 26 Desember 16 4 12800 14000 -1200
Minggu
2020
Total 20
Tanggal : 27 –
Periode 6 31 Desember 16 14 2 11200 7000 4200
2020

TOTAL 112 97 15 Rp 77.600 Rp 52.500 Rp 25.100


Gambar 4.1 Grafik Penjualan Pudding Roti yang Dititipkan kepada
Warung Bu Virda

Gambar 4.2 Grafik Pudding Rotiyang terjual pada Warung Bu Virda


Analisis :
Berdasarkan gambar 4.2 Dapat dilihat bahwa penjualan pudding
roti bersifat fluktuatif, namun data cenderung menunjukan tren penurunan
penjualan disetiap periode. Untuk penjualan paling banyak berada pada
periode ke-2 dengan penjualan sebanyak 18 buah pudding, penjualan
paling sedikit berada ada periode ke-6 dengan produk terjual hanya
sebanyak 14 buah pudding.

Gambar 4.3 Bukti Produk Pudding Roti Cokelat yang dijual Di Warung
Makan Bu Virda
C. Rekap Penjualan Produk yang Ditilakukan di Pasar Minggu Jalan Lingkar
Salatiga
Penjualan pudding roti cokelat yang dilakukan di pasar minggu
jalan lingkar salatiga dilakuakn selama 3 kali yakni pada tanggal 6, 13, dan
21 Desember 2020. Untuk 3 kali penjualan produk tersebut, penulis
menyiapkan 15 cup pudding untuk setiap penjualannya, sehingga total
pudding yang diproduksi pada sistem penjualan ini adalah 45 cup. Untuk
pudding roti yang tidak terjual akan dititipkan ke penjualan di Warung
Makan Bu Virda.
Tabel 4.2 Rekap Penjualan Pudding di Pasar Pagi Minggu Jalan
Lingkar Salatiga
Jumlah
Jumlah
Jumlah Pudding Produk
Produk Total
yang Diproduksi yang
Periode Tanggal yang Keuntungan
untuk Periode Tidak
Terjual Kotor (Rupiah)
Tersebut (Cup) Terjual
(Cup)
(Cup)
6 Desember
Periode 1 15 11 4 9.900
2020

13 Desember
Periode 2 15 9 6 8.100
2020

21 Desember
Periode 3 15 12 3 10.800
220

TOTAL 112 97 15 Rp.28.000


Gambar 4.4 Grafik Penjualan Pudding di Pasar Pagi Minggu Jalan Lingkar
Salatiga

Gambar 4.5 Grafik Penjualan Pudding di Pasar Pagi Minggu Jalan Lingkar
Salatiga
Analisis :
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa penjualan pudding
roti bersifat cukup stabil. Untuk penjualan paling banyak berada pada
tanggal 31 Desember 2020 dengan penjualan sebanyak 12 buah pudding,
penjualan paling sedikit berada pada tanggal 13 Desember 2020 dengan
produk terjual hanya sebanyak 14 buah pudding.

Gambar 4.6 Penjualan Pudding Roti Coklat di Pasar Pagi Minggu Jalan
Lingkar Salatiga
FOTOGENIK PEMILIK PRODUK

Bukti Kepemilikan Produk

Bukti Pembuatan Produk Oleh Pemilik

Anda mungkin juga menyukai