Anda di halaman 1dari 34

Kode Modul : AK-MN- 011

Mengelola
Kartu Biaya Produksi

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM


DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
LEMBAGA PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)
PROPINSI LAMPUNG
2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-
Nya, kami dapat menyusun bahan ajar modul untuk bidang keahlian Bisnis dan
pariwisata, khususnya untuk bidang keahlian Produktif Akuntansi. Modul yang disusun
ini menggunakan pendekatan pemelajaran berdasarkan kompetensi sebagai konsekuensi
(CBT : Competency Based Training)
Sumber dan bahan ajar pokok kurikulum 2004 dengan mengacu pada Standar
Kompotensi Nasional (SKN) ATAU Standarisasi pada dunia kerja dan industri. Dengan
modul ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta diklat
untuk mencapai Standar Kompetensi yang diharapkan dunia kerja dan industri.
Modul ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni melalui persiapan materi
modul, penyusunan naskah secara tertulis kemudian disetting melalui computer. Serta
divalisasi dan diujicobakan pada beberapa pesrta diklat SMK. Harapannya modul ini
dapat digunakan sumber belajar yang berbobot, untuk peserta didik karena dinamika
perubahan di dunia kerja dan dunia industri begitu cepat, maka modul ini masih selalu
dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau revisi agar relevan kondisi lapangan.
Kami harapkan saran dan kritik dari pkar Asosiasi profesi, praktisi, dunia usaha, dan
industri serta pakar akademika sebagai bahan peningkatan kualitas modul.
Demikian semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya peserta diklat
SMK bidang keahlian bisnis dan pariwisata program akuntansi.

Bandar Lampung, Pebruari

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................... i
HALAMAN FRANCIS……………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… iv
PETA KEDUDUKAN MODUL……………………………………………………………. v
GLOSARIUM……………………………………………………………………………….. vi

Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1
A. DISKRIPSI ……………………………………………………………………... 1
B. PRASYARAT…………………………………………………………………… 3
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL……………………………………….. 3
1. Penjesan Bagi Pesrta Didik…………………………………………….... 4
2. Penjelasan Bagi Fasilitator………………………………………………. 4
D. TUJUAN AKHIR……………………………………………………………….. 5
E. KOMPETENSI…………………………………………………………………... 5

BAB II PEMELAJARAN……………………………………………………………………..
A. RENCANA BELAJAR SISWA…………………………………………………...
B. KEGIATAN BELAJAR…………………………………………………………...
1. Tujuan Kegiatan Belajar…………………………………………………...
2. Uraian Materi………………………………………………………………
3. Rangkuman………………………………………………………………...
4. Tugas………………………………………………………………………
5. Tes Formulatif……………………………………………………………..
6. Kunci Jawaban Tes Formatif………………………………………………
7. Lembar Kerja………………………………………………………………

BAB III EVALUASI……………………………………………………………………………


Kunci Jawaban……………………………………………………………………….

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..

PETA KEDUDUKAN MODUL

A.1 A.2 A.3


B

B.2

C.1

C.2

C.3

D.2 D.1 D.7 D.9 D.11 D.13 D.14

D.3 D.4 D.8 D.10 D.12

D.5

D.6

D.15 D.18

D.16

D.17

E.1

GLOSARIUM
Cost : Biaya/Harga Pokok Produksi
Produk : Hasil
Raw Materials : Bahan Baku
Direct Labour : Biaya Tenaga Kerja Langsung
In Direct Labour : Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Over Heat : Biaya Produksi Tak Langsung

Halaman: 1
BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul Mengelola Kartu Biaya produksi ini terkait denan pemelajaran lima hal, yaitu
tentang persiapan pengelolaan kartu biaya produksi, identifikasi data biaya produksi,
bukukan biaya produksi,dan penghitungan biaya produksi dalam kartu harga pokok
produksi.
Diharapkan setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat mampu menyebutkan
peralatan yang dibutuhkan untuk menyiapkan data biaya produksi, membukukan
biaya produksi dalam kartu harga pokok produksi.
Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu mengelola adm gaji dan upah
dan modul berikutnya yaitu menyelesaikan siklus akuntansi manufaktur.
Dalam setiap perusahaan manufaktur terdapat berbagai macam biaya produksi agar
mudah membuat penghitungan biaya produksi dalam kartu harga pokok produksi
maka biaya produksi harus dikelompokan.
B. Prasyarat
Agar dapat mencapai tujuan akhir diatas maka peserta diklat hendaknya menguasai:
- Mengelola administrasi gaji dan upah
- Standar Operating Prosedur (SOP)
- Pengoperasian peralatan manual dan komputer
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh:
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang membuat
kinerja yang diharapkan, criteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan dalam
rangka membentuk kompetensi yang akan dicapai melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar cek kemampuan sebagai daftar
kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini..
c.Diskusikan dengan teman peserta diklat apa yang telah Anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin dicapaidalam modul.
2. Perlengkapan yang harus disiapkan
a. Alat tullis: buku tulis, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris
b. Alat hitung: kalkulator
3. Hasil latihan
a. Laporan harga pokok produksi
C.Tujuan Akhir
Peserta diklat mampu melaksankan pengelolaan kartu biaya produksi untuk
perusahaan industri, sesuai dengan Standart Operating Procedure (SPO).
KOMPETENSI : Mengelola Kartu Biaya Produksi
KODE : AK-MN-011A
DURASI PEMELAJARAN : 45 Jam @ 45 Menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPTENSI KUNCI
2 3 2 2 3 3 3

KONDISI KINERJA 1. Unit ini berlaku untuk penentuan harga pokok produksi
2. Organisasi memiliki Standar Operating Procedure (SOP) untuk penghitungan harga pokok produksi
3. Peralatan yang digunakan adalah peralatan kantor yang digunakan untuk kegiatan menulis, menghitung, mengarsipkan dan
berbagai kegiatan clecalk lainnya

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN0 KETERAMPILAN
1. Menyiapkan kartu  Menyediakan  Peralatan yang  Cermat meyiapkan  Menyebutkan  Menyiapkan
pengelolaan biaya peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu peralatan yang pengelolaan kartu biaya
produksi dibutuhkan untuk pengelolaan kartu biaya produksi dibutuhkan untuk produksi
perngelolaan kartu biaya produksi pengelolaan kartu biaya
biaya produksi produksi
 Menydiakan data
transaksi untuk
pencatatan ke kartu
biaya produksi
2. Mengidentifikasi data  Mengidentifikasi  Biaya produksi  Mengidentfikasi data  Menghitung biaya  Mengidentifikasi
biaya produksi standar biaya produksi standar biaya produksi secara produksi standar data biaya produksi
 Mengidentifikasi  Bahan baku tepat  Menghitung biaya
jumlah unit pemakaian  Biaya tenaga kerja bahan baku
bahan baku  Biaya overhead  Menghitung biaya
 Mengidentifikasi pabrik tenaga kerja
harga pokok bahan  Menghitung biaya
baku per unit overhead pabrik
 Mengidentifikasi
jumlah biaya tenaga
kerja langsung
 Mengidentifikasi
jumlah biaya overhead
pabrik
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN0 KETERAMPILAN
3. Membukukan biaya  Membukukan jumlah  Metode pencatatan  Teliti membukukan  Mancatat harga  Membukukan biaya
produksi biaya bahan baku harga pokok produksi biaya produksi pokok produksi produksi
 Membukukan jumlah
biaya tenaga kerja
langsung
 Membukukan jumlah
biaya overhead pabrik
4. Menghitung biaya  Mengidentifikasi  Perhitungan dan  Cermat menghitung  Menghitung dan  Menghitung biaya
produksi dalam kartu jumlah seluruh biaya pembebanan biaya biaya produksi dalam membebankan biaya produksi dalam kartu
harga pokok produksi produksi kedalam kartu harga pokok produksi ke dalam harga pokok produksi
produksi  Megidentifikasdi produk produksi produk
harga pokok produksi  Alokasi biaya  Mengalokasi biaya
per unit untuk setiap overhead pabrik overhead pabrik (BOP)
jenis produk  Selisih dan analisis  Menghitung selisih
selisih biaya produksi biaya produksi
 Kartu harga pokok
produksi
5. Menyusun laporan  Mengidentifkasi  Laporan harga pokok  Menyusun laporan  Mengikhtisarkan  Menyusun laporan
harga pokok perhgitungan harga produksi harga pokok produksi laporan harga pokok harga pokok produksi
produksi pokok produksi secara benar produksi
 Menyajikan laporan
harga pokok
mproduksi
 Mendistribusi
laporan harga pokok
produksi kepada
pihak-pihak yang
terkait
Mengelola Kartu Biaya Produksi

Kegiatan belajar VIII


 Menyiapkan pengelolaan kartu biaya produksi
 Mengidentifikasi data biaya produksi
Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Siswa dapat :
 Menyebutkan peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu biaya produksi
 Menghitung biaya produksi standar
 Menghitung biaya bahan baku
 Menghitung biaya tenaga kerja
 Menghitung biaya orverhead pabrik

Uraian Materi

Dalam perusahaan industri terda[at tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, pemasaran
dan administrasi umum. Bberdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, biaya
digolongkan biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum. Biaya
produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungan dengan proses pengelolaan
bahan overhead pabrik. Biaya produksi inbi dicetak dalam kartu biaya produksi.

Dalam mengelola kartu biaya produksi dibutuhkan beberapa peralatan. Peralatan


tersebut dapat berupa peralatan tulis maupun peralatan kantor lainnya. Peralatan tulis
berupa alat-alat tulis untuk mengadakan pencatatan biaya produksi yang terjadi.
Peralatan kantor antara lain kalkulator, meja, kursi, mesin ketik, komputer, filing
cabinet, dan peralatan kantor lainnya. Kalkulator digunakan untuk melakukan
perhitungan biaya produksi maupun harga pokok suatu produk secara manual. Komputer
merupakan alat penyimpanan data yang vital. Komputer yang disediakan hendaknya
komputer yang kemampuannya yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Di
samping komputer, juga diperlukan disediakan mesin ketik untuk mengetik data-data
secara manual. Dokumen secara tertulis perlu dirawat dan disimpan secara rapi dalam
filing cabinet. Dokumen yang disimpan diurutkan sedara abjad maupun kegunaannya,
sesuai pada tempatnya masing-masing.
1. Biaya Produksi Standar
a. Pengertian Biaya Produksi Standar
Biaya produksi standar adalah jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat suatu proses produksi tertentu.
b. Jenis Harga Pokok Standar
Berdasarkan tingkat keketatan atau kelonggar an, jenis harga pokok standar dapat
digolong menjadi standar teoritis, rata-rata waktu yang lalu, standar normal, dan
standar yang terbaik yang dapat dicapai.
1. Standar teoritis adalah standar ideal
yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, untuk
mencapai standar ideal dalam pelaksanaan yang sempurna dan tidak
memperhitungkan adanya hambatan sehingga baik manusia sebagai pekerja
maupun tenaga mesin jarang yang dapat mencapai standar tersebut.
2. Rata-rata waktu yang lalu
Standar rata-rata biaya waktu yang lalu merupakan standar yang longgar
sifatnya. Hal tersebut disebabkan karena standar rata-rata biaya waktu yang
lalu ditentukan berdasarkan rata-rata biaya masa lalu sehingga longgar
sifatnya.
3. Standar normal
Penetuan standar normal didasarkan pada rata-rata biaya yang terjadi pada
masa lalu dan disesuaikan dengan taksiran biaya dimasa yang akan datang
sesuai dengan keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal.
4. Standar teknik yang dapat dicapai
Untuk menentukan jenis standar yang terbaik pada dasarnya adalah standar
teoritis dengan memperhitungkan kemungkinan adanya hambatan yang tidak
dapat dihindarkan.
c. Tujuan Penggunaan Harga Pokok Standar
Penggunaan harga pokok standar bertujuan untuk :
1. Mengendalikan biaya
2. Pedoman standar manajemen
3. Mendeteksi kegiatan perusahaan
4. Dasar pengambilan keputusan
d. Penentuan Harga Pokok Standar
Penentuan harga pokok standar meliputi standar bahan baku, standar tenaga kerja
langsung, standar biaya overhead pabrik.
1. Standar biaya bahan baku
Penentuan standar biaya bahan baku berdasarkan kriteria :
a. Kualitas bahan baku standar
Kuantitas bahan baku standar dapat ditentukan melalui penetapan
spesifikasi produk yang meliputi bentuk, ukuran, kualitas dan warna.
Kuantitas bahan baku dapat ditentukan melalui penyidikan teknis analisis
pengalaman masa lalu dan uji coba.
b. Harga standar bahan baku
Harga standar bahan baku adalah bahan baku per satuan seharusnya terjadi
pada waktu terjadi pembelian bahan baku. Harga bahan dapat ditentukan
berdasarkan daftar harga dari pemasok bahan baku, katalog, terjadinya
kontrak pembelian bahan baku, dan informasi-informasi yang ada dan
kemungkinan terjadi perubahan dimasa yang akan datang.
Dalam menentukan harga standar bahan baku jangan lupa
mempertimbangkan adanya kemungkinan terjadi perubahan harga atau
biaya-biaya yang merupakan elemen dalam penentuan harga perolehan
bahan baku.
Contoh :
Harga pembelian 1 kg bahan baku Rp. 2.500,00
Biaya angkut pembelian per kg Rp. 100,00
Rp. 2.600,00
Potongan pembelian Rp. 50,00
Harga standar bahan baku Rp. 2.550,00
2. Standar Biaya Tenaga Kerja
Standar biaya tenaga kerja langsung adalah adalah biaya tenaga kerja langsung
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu-satuan ptroduk. Penentuan
standar biaya tenaga kerja langsung berdasarkan kriteria berikut ini :
a. Standar jam tenaga kerja
langsung
Standar jam kerja langsung dapat ditentukan dengan dasar
- Menghitung waktu rata-rata yang digunakan untuk membuat satu satuan
produk yang sejenis masa lalu
- Mengadakan uji coba produksi di bawah keadaan normal yang
diharapkan
- Penyelidikan gerak dan waktu
b. Standar tarif upah
Standar tarif upah adalah tarif upah yang harus dikeluarkan berdasarkan
waktu setiap jam kerja atau setiap menyelesaikan satu satuan produk.
Standar tarif upah dapat ditentukan berdasarkan :
- Perjanjian melalui organisasi antara karyawan dengan perusahaan
- Rata-rata upah karyawan yang terjadi pada masa lalu dengan
menggunakan rata-rata hitung, rata-rata tertimbang, upah.
- Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.
1. Standar Biaya Overhead Pabrik
Standar biaya overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik seharusnya terjadi
dalam membuat produk.
Langkah-langkah untuk menentukan standar biaya overhead pabrik adalah :
a. Penentuan anggaran BOP
Penentuan anggaran BOP didasarkan pada :
- Kapasitas normal yaitu kemampuan perusahaan dalam memproduksi
dengan mempertimbangkan adanya hambatan-hamabatan yang mungkin
terjadi dan tidak dapat dihindarkan serta kemampuan perusahaan untuk
bisa menjadi produk dalam jangka panjang.
- Kapasitas praktis yaitu kemampuan perusahaan dalam memproduksi
dengan kecepatan penuh selama jangka waktu tertentu dan kemampuan
perusahaan dalam menghadapi hambatan yang terjadi dan tidak dapat
dihindarkan
- Kapasitas sesungguhnya yaitu perkiraanb kemampuan perusahaan dalam
memproduksi untuk tahun mendatang.
b. Peraturan dasar pembebanan BOP kepada produk
c. Menentukan tarif BOP
Jumlah BOP yang dianggap pada kapasitas normal
Tarif standar =
Kapasitas normal
Contoh perhitungan standar BOP
Sebuah perusahaan indutsri menetapkan tarif BOP atas dasar jam kerja
langsung, kapasitas normal perusahaan 10.000 jam kerja. Berdasarkan
jumlah jam kerja tersebut, maka jumlah anggaran biaya overhead yang
diperoleh adalah :
- BOP tetap Rp. 4.500.000,-
- BOP varibael Rp. 3.000.000,-
Rp. 7.500.00,-
Rp. 7.500.000,00
Dengan demikian tarif BOP per jam = Rp. 750,00
10.000,00
Tarif tersebut terdiri atas :
- Tarif BOP tetap per jam :
Rp. 4.500.000,00
= Rp. 450,00
10.000,00 jam
- Tarif BOP variabel per jam :
Rp. 3.000.000,00
= Rp. 350,00
10.000 jam

2. Penghitungan Biaya Bahan Baku


Biaya bahan baku adalah harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses
produksi. Penghitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
bergantung pada sistem pencatatan persediaan yaitu sistem fisik dan sistem pertual.
Sementara metode penilaian yang biasany digunakan adalah metode FIFO, LIFO dan
rata-rata.

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya adalah
hasil kuantitas dengan harga satuna bahan baku yang dipakai. Penentuan kuantitas
bahan baku tergantung kepada sistem pencatatan. Sementara penentuan harga
satuanya, bergantung kepada metode penilaian persediaan yang digunakan. Data
mengenai bahan baku PT INDAH MULYA selama bulan Januari 2004 adalah
sebagai berikut :
01 Januari persediaan 5.000 kg @ Rp 1.200,00
10 Januari pembelian 8.000 kg @ Rp 1.000,00
15 Januari pemakaian proses produksi 10.000 kg
23 Januari pembelian 7.000 kg @ Rp 1.500,00 kg
28 Januari pemakaian proses produksi 6.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dapat dihitung dengan metode :
a. Metode FIFO (First In-Forst Out)
Menurut metode FIFO, bahan baku yang masuk pertama diangap bahan baku
yang pertama dipakai dalam prsoes produksi. Dari contoh di atas maka harga
pokok bahan yang dipakai sebesar :
1. Pemakaian tanggal 15 Januari sebanyak
10.000 kg, berasal dari :
- 5.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00
- 5.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 5.000.000,00
Rp. 11.000.000,00
2. Pemakaian tanggal 28 Januari sebanyak
6.000 kg, berasal dari :
- 3.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 3.000.000,00
- 3.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 4.500.000,00
Rp 7.500.000,00
Biaya bahan baku Rp 18.500.000,00
b. Metode LIFO (Last In-First Out)
Menurut metode LIFO, bahan baku yang terakhir masuk dianggap pertama kali
dipakai dalam proses produksi. Dari contoh di atas, harga pokok bahan baku yang
dipakai sebesar :
1. Pemakaian tanggal 15 Januari sebanyak
10.000 kg, berasal dari :
- 8.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 8.000.000,00
- 2.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 2.400.000,00
Rp 10.400.000,00
2. Pemakaian tanggal 28 Januari sebanyak
6.000 kg, berasal dari :
- 6.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 9.000.000,00
Biaya bahan baku Rp 19.400.000,00
c. Metode Rata-rata Tertimbang
Dengan metdoe rata-rata tertimbang, harga pokok bahan baku yang dipakai
dalam proses produksi adalah hasil kali kuantitas bahan baku yang dipakai dan
harga pokok rata-rata per satuan. Dari comntoh di atas, harga pokok bahan baku
yang dipakai adalah :
Harga pokok rata-rata tiap kag :
5.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00
8.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 10.500.000,00
20.000 kg = Rp 24.500.000,00
Harga pokok rata-rata tiap kg = Rp 24.500.000,00 : 20.000 kg = Rp 1.225,00
Harga pokok pemakaian bahan baku :
16.000 kg x Rp 1.225,00 = Rp 19.600,00

3. Penghitungan Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja adalah jasa sumber daya manusia yang dinilai dengan satuan uang, yang
dikorban dalam usaha memperoleh pendpatan. Gaji dan upah karyawan dihitung dari jumlah jam
kerja dikalikan tarif upah setelah dikurangi potongan-potongan. Contoh perhitungan gaji dan upah
adalah sebagai berikut :
Jumlah Tarif Potongan Upah Bersih
Nama Gaji Kotor
Jam Kerja Per Jam Ph Ps 21 Pinjaman
Budi 50 Rp 4.500,00 Rp 5.600,00 Rp 5.600,00 Rp 15.000,00 Rp 204.000,00
Nugroho 45 Rp 5.000,00 Rp 225.000,00 Rp 5.600,00 Rp 20.000,00 Rp 199.400,00
Fredy 49 Rp 3.800,00 Rp 186.200,00 Rp 4.600,00 Rp 181.600,00
Rp 636.200,00 Rp 15.800,00 Rp 35.000,00 Rp 585.000,00

4. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Dalam menentukan besarnya biaya overhead pabrik yang
dibebankan pada produk suatu perusahaan didasarkan atas tarif yang ditentukan di
muka. Dalam menghitung tarif BOP yang telah ditetapkan tarif BOP dapat dihitung
sesuai dengan dasar pembebanan masing-masing. Dasar pembebanan BOP antara
lain :
a. Atas dasar satuan produk
Taksiran BOP
Tarif BOP per unit =
Taksiran unit produk yang dihasilkan

Tarif BOP yang dibebankan pada tiap unit produk :


Tarif BOP per unit x produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan

b. Atas dasar biaya bahan baku :


Taksiran BOP
Tarif BOP = 100%
Taksiran unit produk yang dihasilkan

BOP yang dibebankan pada produk :

Tarif BOP x biaya bahan baku yang sesungguhnya terjadi

c. Atas dasar biaya tenaga kerja


langsung : Taksiran BOP
Tarif BOP = 100%
Taksiran biaya tenaga kerja langsung

BOP yang dibebankan pada produk :


Tarif BOP x biaya kerja tak langsung yang sesunggunya terjadi

d. Jam kerja langsung


Taksiran BOP
Tarif BOP = 100%
Taksiran jam kerja langsung

BOP dibebankan :
Tarif BOP x jam kerja tak langsung yang sesunggunya

e. Jam kerja mesin

Taksiran BOP
Tarif BOP =
Taksiran jam kerja mesin

BOP yang dibebankan :

Tarif BOP x jam kerja mesin yang sesunggunya

f. Biaya produksi langsung

Taksiran BOP
Tarif BOP =
Taksiran biaya produksi langsung

BOP yang dibebankan :


Tarif BOP jam kerja x biaya produksi langsung yang sesungguhnya terjadi
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan jelas!
1. Jelaskan pengertian biaya standar!
Jawab :

2. Jelaskan manfaat biaya standar!


Jawab :

3. Jelaskan dasar penentuan tarif upah


standar!
Jawab :

4. Data-data yang dimiliki PT Cipta Mas


selama bulan Agustus 2004 adalah sebagai berikut :
- Persediaan bahan baku awal Rp 2.400.000,00
- Pembelian Rp 24.500.000,00
- Biaya angkut pembelian bahan baku Rp 800.000,00
- Retur pembelian bahan baku Rp 1.200.000,00
- Persediaan bahan baku akhir Rp 2.750.000,00
Berdasarkan data di atas hitunglah harga pokok pemakaian bahan baku!
Jawab :
5. Data persediaan bahan pada PT Kusuma
selama bulan Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
Oktober 1 Persediaan 3.000 kg @ Rp 2.500,00
5 Pembelian 4.500 kg @ Rp 2.000,00
8 Pemakaian 4.000 kg
14 Pembelian 5.000 kg @ Rp 3.000,00
20 Pembelian 4.000 kg @ Rp 2.750,00
25 Pemakaian 9.000 kg
Persediaan bahan baku dicatat dengan sistem perpetual, dinilai dengan metode
LIFO. Berdasarkan data di atas, hitunglah harga pokok bahan baku yang dipakai
dalam proses produksi !
Jawab :

B. Tugas
Amatilah sebuah perusahaan industri di lingkungan sekitarmu! Ttentukan besarnya
biaya produksi standar dan hitunglah biaya produksi yang sesungguhnya terjadi !
Uraian Materi

Sistem pencatatan biaya produksi pada perusahaan manufaktir meliputin sistem


pencatatan fisik (periodik) dan sistem perpetual. Pencatatan biaya produksi dengen
kedua metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Sistem pencatatan
periodik
Sistem periodik biasanya diterapkan oleh perusahaan yang tidak segera ingin
mengetahui informasi biaya. Pencatatan masing-masing biaya produksi adalah :
a. Pencatatan
biaya bahan baku
Pemakaian bahan baku untuk proses produksi dalam sistem periodik tidak dijurnal
sehingga tidak perlu dicatat dalam perkiraan buku besar. Tetapi untuk mengetahui
jumlah pemakaian bahan baku dapat dihitung dengan rumus :
Persediaan bahan baku awal Rp xxxx
Pembelian bahan baku Rp xxx
Biaya angkut pemblian bahan baku Rp xxx
Rp xxx
Potongan dan retur pembelian Rp (xxx)
Pembelian bersih bahan baku Rp xxx
Bahan baku tersedia dipakai Rp xxx
Persediaan bahan baku (akhir) (Rp xxx)
Jumlah pemakaian bahan baku Rp xxx

Pada akhir periode akuntansi jumlah pemakaian bahan baku ditutup ke perkiraan
produksi dengan jurnal penutup, jurnalnya adalah :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Persediaan bahan baku (akhir) Rp xxx
Retur dan potongan pembelian bahan baku Rp xxx

Persediaan bahan baku (awal) Rp xxx


Pembelian bahan baku Rp xxx

b. Biaya tenaga
kerja langsung
Pembayaran biaya tenaga kerja langsung dijurnal :
Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Kas Rp xxx
Pada akhir periode akuntansi, biaya tenaga kerja langsung melalui jurnal penutup
dipindahkan ke perkiraan ikhtisar produksi. Jurnalnya adalah :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Biaya kerja langsung Rp xxx

c. Biaya
produksi tak langsung lainnya
Yang termasuk biaya produksi tak laksung lainnya adalah biaya-biaya yang terjadi
di pabrik selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut
antara lain biaya bahan penolong, upah tak langsung, biaya penyusutan mesin,
biaya asuransi pabri dan lain sebagainya.
Biaya tersebut bila sudah terjadi dikumpulkan dalam perkiraan biaya produksi tak
langsung. Pada kahir periode akuntansi melalui jurnal penutup dipindahkan ke
perkiraan ikhtisar produksi dengan jurnal :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Biaya bahan penolong Rp xxx
Biaya penyusutan mesin Rp xxx
Biaya asuransi pabrik Rp xxx
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp xxx
Apabila biaya produksi tak langsung tersebut pada waktu terjadi biaya sudah
dicatat dalam perkiraan biaya produksi tak langsung (BOP), maka jurnal penutup
yang harus dibuat adalah :

Ikhtisar produksi Rp xxx


Biaya produksi tak langsung Rp xxx

2. Sistem Pencatatan
Perpetual
Dalam metode perpetual, harga pokok bahan baku yang dibeli dan diproses dalam
produksi, dicatat dalam akun persediaan bahan baku. Metode penelitian ini
diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang diproses. Pencatatan
biaya produksi dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan
biaya bahan baku
Akuntasi pemakaian bahan baku dipergunakan bila bahan baku yang dibeli akan
digunakan dalam pembuatan produk, maka dicatat melalui jurnal dengan
mendebit BDP-BBB dan mengkredit persediaan bahan baku sebesar bahan baku
yang dipakai. Bentuk jurnalnya sebagai berikut :
BDP – Biaya bahan baku Rp xxx
Persediaan bahan baku Rp xxx
b. Pencatatan
biaya tenaga kerja langsung
Terjadinya pembayaran biaya tenaga kerja langsung selama proses produksi
dikumpulkan dalam perkiraan barang dalam proses. Bbiaya tenaga kerja langsung.
Untuk mengetahui besarnya boiaya tenaga kerja bisa dilihat dari catatan daftar
gaji dan upah pada periode tertentu .
Pencatatan mengenai gaji dan upah pada periode melipuiti :
1. Saat terjadinya gaji dan upah, dijurnal :
Gaji dan upah Rp xxx
Utang gaji dan upah Rp xxx
2. Pendistribusian gaji dan upah, dijurnal :
BDP-BTKL Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx

3. Pembayaran gaji dan upah, dijurnal :


Utang gaji dan upah Rp xxx
Kas Rp xxx

c. Pencatatan biaya produksi tak langsung (BPTL)


Pemakaian biaya tak langsung digunakan pada :
1. Upah tak langsung
2. Pemakaian bahan penolong
3. Biaya penyusutan mesin
4. Biaya penyusutan gedung pabrik dan
lain-lain
Biaya-biaya tersebut sebelum dibebankan kepada pihak pembeli dikumpulkan dan
dicatat pada perkiraan biaya overhead pabrik. Dengen demikian, biaya produksoi
tak langsung sesungguhnya terjadi akan merupakan elemen harga pokok produksi.
Biaya produksi tak langsung yang sesungguhnya dicatat dalam jurnal dengan
mendebit perkiraan biaya overhead pabrik dan mengkredit perkiraan berbagai
rekening dikredit (bila unsru biaya produksi tak langsung tidak diketahui
jenisnya). Tetapi kalau BOP dan mengkredit setiap jenis BOP tersebut. Jurnal
yang diperlukan antara lain :
1. Mencatat BOP sesungguhnya terjadi :
a. Bila jenis BOP tidak diketahui,
jurnalnya :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Berbagai rekening dikredit Rp xxx
b. Bila jenis BOP diketahui,
jurnalnya :
BOP sesungguhnya Rp xxx
Biaya bahan penolong Rp xxx
Biaya penyusutan mesin Rp xxx
Upah tak langsung Rp xxx

2. Mencatat pembebanan BOP :


BDP-BOP Rp xxx
BOP yang dibebankan Rp xxx
3. Menutup BOP dibebankan ke BOP sesungguhnya :
BOP yang dibebankan Rp xxx
BOP sesungguhnya Rp xxx

A. Jawablah pertnyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar dan jelas !


1. Jelaskan perbedaan antara sistem pencatatan secara periodik dengan sistem
perpetual dalam perusahaan manufaktur !
Jawab :

2. Data mengenai bahan baku pada suatu perusahaan manufaktur selama bulan
Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
Persediaan awal bahan baku Rp 3.200.000,00
Pembelian bahan baku Rp 18.500.000,00
Biaya angkut pembelian bahan baku Rp 1.000.000,00
Retur pembelian bahan baku Rp 1.300.000,00
Persediaan akhir bahan baku Rp 2.800.000,00
Perusahaan mencatat biaya produksi dengan sistem periodik
Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal yang diperlukan pada akhir periode!
Jawab :

3. CV Abadi mencatat persediaan bahan baku menurut sistem perpetual FIFO. Data
persediaan bahan baku untuk bulan Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
Oktober 1 Persediaan 1.000 unit @ Rp 2.500,00
5 Pembelian 5.000 unit @ Rp 2.000,00
12 Masuk proses produksi 4.000 unit @

20 Pembelian 6.000 unit @ Rp 2.300,00


25 Masuk proses produksi 5.000 unit
Berdasarkan data di atas buatlah jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku
dalam proses produksi!
Jawab :

4. CV Mutiara dalam membuat laporan keuangan menggunakan akuntansi sistem


periodik. Transaksi yang terjadi selama bulan Oktober 2004 antara lain sebagai
berikut :
Perusahaan membayar gaji dan upah pegawai pabrik dengan rincian :
- Upah tenaga kerja langsung Rp 7.500.000,00
- Upah tenaga kerja tak langsung Rp 5.600.000,00
Berdasarkan data di atas buatlah jurnal untuk mencatat data berikut !
Jawab :

5. Data biaya pada PT Surya selama bulan Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
- BOP yang sesungguhnya terjadi Rp 13.500.000,00
- Biaya bahan baku Rp 15.600.000,00
- Upah langsung Rp 14.700.000,00
BOP dibebankan 80% dari upah langsung. Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal
untuk mencatat :
a. BOP yang sesungguhnya terjadi
b. BOP yang dibebankan
c. Penutup BOP dibebankan
Jawab :

B. Kerkan tugas berikut ini!


Buatlah perbandingan sistem pencatatan biaya produksi secara periodik dan perpetual
pada sebuah perusahaan industri di lingkungan sekitarmu!

KOMENTAR GURU TERHADAP PENCAPAIAN PARAF


NILAI
MATERI POKOK PEMELAJARAN GURU ORANG TUA

1. …………………………………………………

2. …………………………………………………

3. …………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi,Drs, Edisi 3,Akuntansi Biaya
Hendri Sumantri, Drs,GBPP, Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai