Mengelola
Kartu Biaya Produksi
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................................... i
HALAMAN FRANCIS……………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… iv
PETA KEDUDUKAN MODUL……………………………………………………………. v
GLOSARIUM……………………………………………………………………………….. vi
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1
A. DISKRIPSI ……………………………………………………………………... 1
B. PRASYARAT…………………………………………………………………… 3
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL……………………………………….. 3
1. Penjesan Bagi Pesrta Didik…………………………………………….... 4
2. Penjelasan Bagi Fasilitator………………………………………………. 4
D. TUJUAN AKHIR……………………………………………………………….. 5
E. KOMPETENSI…………………………………………………………………... 5
BAB II PEMELAJARAN……………………………………………………………………..
A. RENCANA BELAJAR SISWA…………………………………………………...
B. KEGIATAN BELAJAR…………………………………………………………...
1. Tujuan Kegiatan Belajar…………………………………………………...
2. Uraian Materi………………………………………………………………
3. Rangkuman………………………………………………………………...
4. Tugas………………………………………………………………………
5. Tes Formulatif……………………………………………………………..
6. Kunci Jawaban Tes Formatif………………………………………………
7. Lembar Kerja………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..
B.2
C.1
C.2
C.3
D.5
D.6
D.15 D.18
D.16
D.17
E.1
GLOSARIUM
Cost : Biaya/Harga Pokok Produksi
Produk : Hasil
Raw Materials : Bahan Baku
Direct Labour : Biaya Tenaga Kerja Langsung
In Direct Labour : Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
Over Heat : Biaya Produksi Tak Langsung
Halaman: 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Mengelola Kartu Biaya produksi ini terkait denan pemelajaran lima hal, yaitu
tentang persiapan pengelolaan kartu biaya produksi, identifikasi data biaya produksi,
bukukan biaya produksi,dan penghitungan biaya produksi dalam kartu harga pokok
produksi.
Diharapkan setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat mampu menyebutkan
peralatan yang dibutuhkan untuk menyiapkan data biaya produksi, membukukan
biaya produksi dalam kartu harga pokok produksi.
Modul ini berkaitan dengan modul sebelumnya yaitu mengelola adm gaji dan upah
dan modul berikutnya yaitu menyelesaikan siklus akuntansi manufaktur.
Dalam setiap perusahaan manufaktur terdapat berbagai macam biaya produksi agar
mudah membuat penghitungan biaya produksi dalam kartu harga pokok produksi
maka biaya produksi harus dikelompokan.
B. Prasyarat
Agar dapat mencapai tujuan akhir diatas maka peserta diklat hendaknya menguasai:
- Mengelola administrasi gaji dan upah
- Standar Operating Prosedur (SOP)
- Pengoperasian peralatan manual dan komputer
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh:
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang membuat
kinerja yang diharapkan, criteria keberhasilan dan kondisi yang diberikan dalam
rangka membentuk kompetensi yang akan dicapai melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar cek kemampuan sebagai daftar
kompetensi yang harus dikuasai dalam modul ini..
c.Diskusikan dengan teman peserta diklat apa yang telah Anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang
ingin dicapaidalam modul.
2. Perlengkapan yang harus disiapkan
a. Alat tullis: buku tulis, pensil, ballpoint, penghapus dan penggaris
b. Alat hitung: kalkulator
3. Hasil latihan
a. Laporan harga pokok produksi
C.Tujuan Akhir
Peserta diklat mampu melaksankan pengelolaan kartu biaya produksi untuk
perusahaan industri, sesuai dengan Standart Operating Procedure (SPO).
KOMPETENSI : Mengelola Kartu Biaya Produksi
KODE : AK-MN-011A
DURASI PEMELAJARAN : 45 Jam @ 45 Menit
A B C D E F G
LEVEL KOMPTENSI KUNCI
2 3 2 2 3 3 3
KONDISI KINERJA 1. Unit ini berlaku untuk penentuan harga pokok produksi
2. Organisasi memiliki Standar Operating Procedure (SOP) untuk penghitungan harga pokok produksi
3. Peralatan yang digunakan adalah peralatan kantor yang digunakan untuk kegiatan menulis, menghitung, mengarsipkan dan
berbagai kegiatan clecalk lainnya
Uraian Materi
Dalam perusahaan industri terda[at tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, pemasaran
dan administrasi umum. Bberdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan, biaya
digolongkan biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi umum. Biaya
produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungan dengan proses pengelolaan
bahan overhead pabrik. Biaya produksi inbi dicetak dalam kartu biaya produksi.
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada dasarnya adalah
hasil kuantitas dengan harga satuna bahan baku yang dipakai. Penentuan kuantitas
bahan baku tergantung kepada sistem pencatatan. Sementara penentuan harga
satuanya, bergantung kepada metode penilaian persediaan yang digunakan. Data
mengenai bahan baku PT INDAH MULYA selama bulan Januari 2004 adalah
sebagai berikut :
01 Januari persediaan 5.000 kg @ Rp 1.200,00
10 Januari pembelian 8.000 kg @ Rp 1.000,00
15 Januari pemakaian proses produksi 10.000 kg
23 Januari pembelian 7.000 kg @ Rp 1.500,00 kg
28 Januari pemakaian proses produksi 6.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dapat dihitung dengan metode :
a. Metode FIFO (First In-Forst Out)
Menurut metode FIFO, bahan baku yang masuk pertama diangap bahan baku
yang pertama dipakai dalam prsoes produksi. Dari contoh di atas maka harga
pokok bahan yang dipakai sebesar :
1. Pemakaian tanggal 15 Januari sebanyak
10.000 kg, berasal dari :
- 5.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00
- 5.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 5.000.000,00
Rp. 11.000.000,00
2. Pemakaian tanggal 28 Januari sebanyak
6.000 kg, berasal dari :
- 3.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 3.000.000,00
- 3.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 4.500.000,00
Rp 7.500.000,00
Biaya bahan baku Rp 18.500.000,00
b. Metode LIFO (Last In-First Out)
Menurut metode LIFO, bahan baku yang terakhir masuk dianggap pertama kali
dipakai dalam proses produksi. Dari contoh di atas, harga pokok bahan baku yang
dipakai sebesar :
1. Pemakaian tanggal 15 Januari sebanyak
10.000 kg, berasal dari :
- 8.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 8.000.000,00
- 2.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 2.400.000,00
Rp 10.400.000,00
2. Pemakaian tanggal 28 Januari sebanyak
6.000 kg, berasal dari :
- 6.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 9.000.000,00
Biaya bahan baku Rp 19.400.000,00
c. Metode Rata-rata Tertimbang
Dengan metdoe rata-rata tertimbang, harga pokok bahan baku yang dipakai
dalam proses produksi adalah hasil kali kuantitas bahan baku yang dipakai dan
harga pokok rata-rata per satuan. Dari comntoh di atas, harga pokok bahan baku
yang dipakai adalah :
Harga pokok rata-rata tiap kag :
5.000 kg @ Rp 1.200,00 = Rp 6.000.000,00
8.000 kg @ Rp 1.000,00 = Rp 8.000.000,00
7.000 kg @ Rp 1.500,00 = Rp 10.500.000,00
20.000 kg = Rp 24.500.000,00
Harga pokok rata-rata tiap kg = Rp 24.500.000,00 : 20.000 kg = Rp 1.225,00
Harga pokok pemakaian bahan baku :
16.000 kg x Rp 1.225,00 = Rp 19.600,00
BOP dibebankan :
Tarif BOP x jam kerja tak langsung yang sesunggunya
Taksiran BOP
Tarif BOP =
Taksiran jam kerja mesin
Taksiran BOP
Tarif BOP =
Taksiran biaya produksi langsung
B. Tugas
Amatilah sebuah perusahaan industri di lingkungan sekitarmu! Ttentukan besarnya
biaya produksi standar dan hitunglah biaya produksi yang sesungguhnya terjadi !
Uraian Materi
Pada akhir periode akuntansi jumlah pemakaian bahan baku ditutup ke perkiraan
produksi dengan jurnal penutup, jurnalnya adalah :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Persediaan bahan baku (akhir) Rp xxx
Retur dan potongan pembelian bahan baku Rp xxx
b. Biaya tenaga
kerja langsung
Pembayaran biaya tenaga kerja langsung dijurnal :
Biaya tenaga kerja langsung Rp xxx
Kas Rp xxx
Pada akhir periode akuntansi, biaya tenaga kerja langsung melalui jurnal penutup
dipindahkan ke perkiraan ikhtisar produksi. Jurnalnya adalah :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Biaya kerja langsung Rp xxx
c. Biaya
produksi tak langsung lainnya
Yang termasuk biaya produksi tak laksung lainnya adalah biaya-biaya yang terjadi
di pabrik selain bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut
antara lain biaya bahan penolong, upah tak langsung, biaya penyusutan mesin,
biaya asuransi pabri dan lain sebagainya.
Biaya tersebut bila sudah terjadi dikumpulkan dalam perkiraan biaya produksi tak
langsung. Pada kahir periode akuntansi melalui jurnal penutup dipindahkan ke
perkiraan ikhtisar produksi dengan jurnal :
Ikhtisar produksi Rp xxx
Biaya bahan penolong Rp xxx
Biaya penyusutan mesin Rp xxx
Biaya asuransi pabrik Rp xxx
Biaya tenaga kerja tak langsung Rp xxx
Apabila biaya produksi tak langsung tersebut pada waktu terjadi biaya sudah
dicatat dalam perkiraan biaya produksi tak langsung (BOP), maka jurnal penutup
yang harus dibuat adalah :
2. Sistem Pencatatan
Perpetual
Dalam metode perpetual, harga pokok bahan baku yang dibeli dan diproses dalam
produksi, dicatat dalam akun persediaan bahan baku. Metode penelitian ini
diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang diproses. Pencatatan
biaya produksi dengan sistem perpetual adalah sebagai berikut :
a. Pencatatan
biaya bahan baku
Akuntasi pemakaian bahan baku dipergunakan bila bahan baku yang dibeli akan
digunakan dalam pembuatan produk, maka dicatat melalui jurnal dengan
mendebit BDP-BBB dan mengkredit persediaan bahan baku sebesar bahan baku
yang dipakai. Bentuk jurnalnya sebagai berikut :
BDP – Biaya bahan baku Rp xxx
Persediaan bahan baku Rp xxx
b. Pencatatan
biaya tenaga kerja langsung
Terjadinya pembayaran biaya tenaga kerja langsung selama proses produksi
dikumpulkan dalam perkiraan barang dalam proses. Bbiaya tenaga kerja langsung.
Untuk mengetahui besarnya boiaya tenaga kerja bisa dilihat dari catatan daftar
gaji dan upah pada periode tertentu .
Pencatatan mengenai gaji dan upah pada periode melipuiti :
1. Saat terjadinya gaji dan upah, dijurnal :
Gaji dan upah Rp xxx
Utang gaji dan upah Rp xxx
2. Pendistribusian gaji dan upah, dijurnal :
BDP-BTKL Rp xxx
Gaji dan upah Rp xxx
2. Data mengenai bahan baku pada suatu perusahaan manufaktur selama bulan
Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
Persediaan awal bahan baku Rp 3.200.000,00
Pembelian bahan baku Rp 18.500.000,00
Biaya angkut pembelian bahan baku Rp 1.000.000,00
Retur pembelian bahan baku Rp 1.300.000,00
Persediaan akhir bahan baku Rp 2.800.000,00
Perusahaan mencatat biaya produksi dengan sistem periodik
Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal yang diperlukan pada akhir periode!
Jawab :
3. CV Abadi mencatat persediaan bahan baku menurut sistem perpetual FIFO. Data
persediaan bahan baku untuk bulan Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
Oktober 1 Persediaan 1.000 unit @ Rp 2.500,00
5 Pembelian 5.000 unit @ Rp 2.000,00
12 Masuk proses produksi 4.000 unit @
5. Data biaya pada PT Surya selama bulan Oktober 2004 adalah sebagai berikut :
- BOP yang sesungguhnya terjadi Rp 13.500.000,00
- Biaya bahan baku Rp 15.600.000,00
- Upah langsung Rp 14.700.000,00
BOP dibebankan 80% dari upah langsung. Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal
untuk mencatat :
a. BOP yang sesungguhnya terjadi
b. BOP yang dibebankan
c. Penutup BOP dibebankan
Jawab :
1. …………………………………………………
2. …………………………………………………
3. …………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi,Drs, Edisi 3,Akuntansi Biaya
Hendri Sumantri, Drs,GBPP, Akuntansi Biaya