GDDK Praktek Ke 4
GDDK Praktek Ke 4
B. Tujuan praktek : untuk mengatahui menu seimbang bagi anak Pra sekolah serta untuk
mengetahui konsumsi makanan yang harus diperlukan bagi kesehatannya
C. Prkatek ke : 4 (empat)
F. Tinjauan Puastaka :
Anak Pra Sekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini anak-anak senang
berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan. Pertumbuhan anak usia pra sekolah
cenderung lambat, tetapi pada usia ini kemampuan kognitif dan sosial yang terjadi selama masa
toddler mengalamii penyempurnaan. Pada usia pra sekolah, anak membangun kontrol sistem
tubuh seperti kemampuan ke toilet, berakaian, dan makan sendiri (Potts & Mandeleco, 2012)
Anak pra sekolah juga dapat berjauhan lebih lama dengan orang tua dan dapat berinteraksi
dengan orang lain. Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si, psikolog dan play
therapist dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, lewat bermain, anak-
anak prasekolah akan mengembangkan 3 ranah, yakni:
Ketika si kecil mulai masuk TK atau sekolah, pada umumnya makanan anak sudah bisa
disamakan dengan orang dewasa. Asupan makanan rutin sangat mereka butuhkan agar tetap
aktif sepanjang hari saat belajar dan bermain. Namun, bukan berarti Anda bisa sembarangan
memilih menu makanan harian untuk anak prasekolah.
Buah dan sayuran
Anak-anak rentan mengalami sembelit karena pola makannya yang melulu dipenuhi makanan
siap saji (bayangkan chicken nugget, sosis, kentang goreng, makaroni), permen, biskuit, ataupun
minuman manis. Buah dan sayur adalah kelompok makanan tinggi serat, yang dapat
memperlancar BAB. Tidak hanya mengandung serat, makanan ini juga dapat mencegah penyakit
jantung, mengontrol kadar gula darah, serta menjaga berat badan anak tetap sehat dan terhindar
dari risiko obesitas.Anak prasekolah usia 4-6 tahun membutuhkan setidaknya 2 porsi buah dan 3
porsi sayuran setiap hari. Sebagai perbandingan, satu porsi buah adalah satu buah yang
berukuran sedang atau dua buah ukuran kecil. Misalnya satu buah tomat besar atau dua buah
tomat. Sementara itu, satu porsi sayuran sama dengan satu buah kentang ukuran sedang atau 30
gram bayam (satu ikat bayam utuh sekitar 200 gram).
Karbohidrat kompleks
Masa prasekolah adalah masa sibuk anak untuk beraktivitas fisik dan berpetualang mencari tahu
dunia sekitar. Maka tak heran jika nafsu makan anak bisa cepat datang dan pergi untuk
mencukupi kebutuhan energinya sepanjang hari.Makanan tinggi karbohidrat dapat menyuplai
energi untuk tubuh. Namun jangan pilih sembarang karbohidrat. Karbohidrat sederhana yang
ditemukan dalam roti tawar putih, pasta terigu, dan nasi putih cepat menaik-turunkan gula darah,
yang membuat anak cepat lesu.Sebagai gantinya, sediakan makanan kaya akan karbohidrat
kompleks dari biji-bijian utuh, seperti roti gandum, sereal gandum, kacang-kacangan, dan/atau
beras merah. Karbohidrat kompleks dapat menyediakan tingkat energi yang stabil untuk anak
beraktivitas sepanjang hari. Asupan karbohidrat yang dibutuhkan anak prasekolah biasanya
sebanyak 300 gram per hari.
Sejumlah penelitian skala internasional telah membuktikan bahwa anak yang diberikan makanan
tinggi protein, khususnya protein hewani, memiliki tubuh yang lebih tinggi dari anak-anak
seusianya yang tidak mendapatkan cukup asupan protein. Kebutuhan protein harian anak usia 4-
6 tahun adalah 35 gram per hari.Selain itu, daging hewan nonlemak seperti ikan, ayam, dan
unggas dapat memenuhi kebutuhan zat besi, zinc, vitamin B12, omega-3, asam lemak dan
protein untuk tumbuh kembang otot anak. Kandungan zat besi dan asam lemak omega-3 juga
berperan penting untuk memelihara fungsi kognitif otak anak untuk belajar.
Kalsium sangat diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi anak. Tidak hanya dibutuhkan
oleh tulang, kalsium juga diperlukan untuk fungsi jantung, pembekuan darah, serta fungsi
otot. Sumber utama kalsium adalah semua susu dan produk susu, seperti keju dan
yogurt. Konsumsi susu yang dianjurkan untuk anak prasekolah adalah 200 ml setiap hari.Agar
kalsium dapat terserap dengan baik dalam tubuh, sandingkan sumber kalsium anak dengan
makanan tinggi vitamin D. Selain dari makanan, vitamin D banyak ditemukan pada paparan
sinar matahari.
G. Studi Khasus
1. An. S berjenis kelamin perempuan, berusia 11 tahun dengan berat badan 31 kg dan
tinggi badan 140 cm. An. S adalah anak kelas 6 SD di salah satu SD Negeri di
Pontianak. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan swasta dan ibunya bekerja
sebagai guru bimbel. Aktivitas An. S sehari-hari hanya bersekolah dan bermain
bersama temannya di sekitaran rumah, biasanya setiap hari jumat An. S mengikuti
pramuka di sekolahnya. An. S masuk sekolah jam 07.00 pagi sehingga jarang sarapan
dirumah, An. S suka jajan sembarangan di sekolahnya sehingga ibunya membuatkan
makanan bekal dari rumah untuk An. S memakannya saat istirahat. An. S menyukai
ayam goreng crispy biasanya dia makan 6 kali dalam seminggu, dan menyukai sayuran
berdaun seperti sawi dan bayam, dan buah-buahan seperti apel dan mangga. An. S tidak
menyukai makanan yang berbau amis, kuah bersantan, dan makanan pedas.
- Hitung BB ideal anak tersebut!
- Hitung kebutuhan energi dan zat gizi lainnya!
- Susun menu seimbang sesuai kebutuhannya!
H. Perhitungan
Dik :
U = 3 tahun
BB = 12 kg
PB = 89 cm
= 1.200 kkal
180
= 4
= 45 gr
300
= 9
= 33,33 gram
= 100% - 40
= 60%
60%
KH = 𝑥 1.200
4
= 180 gra𝑚
I. TABEL MENU SEHARI
Kesimpulan dari praktek GDDK ini yaitu Pra sekolah membutuhkan konsumsi energi dan zat-zat
gizi yang kuat guna menopang pertumbuhan dan kesehatan anak Menurut kami menu yang kami masak sudah
mencukupi kebutuhan gizi untuk dirinya dari makan siang dan snack siang, serta manfaat yang kami rasakan dari
praktek GDDK ini kami sudah cukup paham bagaimana memberikan menu untuk bayi sesuai porsinya dan
bagaimana membuat menu sesuai kasus bayi tersebut.
L. SARAN
Saran kami alangkah lebih baiknya porsi makanan harus sangat di perhatikan lagi untuk
anak yang berusia 5 tahun dan menu makanan juga harus diperbaiki lagi, jika bisa ada
buahnya diberikan pada setiap makan
Http://www.slideshare.net
Http://www.alodokter.com