Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia
dengan mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas
fungsi polimer campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer.
Spektroskopi infra merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi
dan spektroskopi masa bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis
(DSC-TGA) merupakan alat yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan
kwantitatif bahan.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan
peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang
dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron yang adapada atom
ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan
pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh
macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta
kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day dan Underwood, 1993).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Spektrofotometri?
2. Apa saja komponen-komponen Spektrofotometri?
3. Apakah pengertian hukum Lambeer-bert dalam Spektrofotometri?
4. Apa jenis-jenis dan macam-macam dari Spektrofometri?
5. Bagaimana penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari?
6. Bagaimana cara kerja spektrofotometri?
7. Aapa saja keuntungan, cara perawatannya dan cara penangan sfektrofotometri?

C. TUJUAN
1. Agar mengetahui apakah pengertian dari Spektrofotometri
2. Mengetahui apa saja komponen-komponen Spektrofotometri
3. Mengetahui apakah pengertian hukum Lambeer-bert dalam Spektrofotometri
4. Mengetahui apa jenis-jenis dan macam-macam dari Spektrofometri
5. Mengetahui bagaimana penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari- hari
6. Mengetahui cara kerja spektrofotometri
7. Mengetahui apa keuntungan dan cara perawatan dari alat spektrofotometri

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Spektrofotometri
Spektrofotometri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur abrosbansi
dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek
kaca atau kuarsa yang disebut kuvet.
Spektrofotometer alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi
spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar
putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating
ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang
diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai
spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu
trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang
gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai
cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak
yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan
suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun
pembanding (Khopkar SM,1990).

2. Komponen-komponen Spektrofotometri
Komponen-komponen spektrofotometer terdiri dari:
a) Sumber Cahaya
Sebagai sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran
radiasi yang stabil dan intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk
daerah tampak, ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar

3
dengan kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang (l ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm).

Gambar 1.8 Lampu wolfram


Di bawah kira-kira 350 nm, keluaran lampu wolfram itu tidak memadai untuk
spektrofotometer dan harus digunakan sumber yang berbeda. Paling lazim adalah
lampu tabung tidak bermuatan (discas) hidrogen (atau deuterium) 175 ke 375 atau
400 nm. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah
ultraviolet (UV).

Gambar 1.9 Lampu deuterium

b) Monokromator
Monokromator adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas radiasi dari suatu
sumber berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian spektral yang tinggi
dengan panjang gelombang apa saja yang diinginkan. Komponen yang esensial dari
sebuah monokromator adalah suatu sistem celah dan suatu unsur dispersif.
Ada 2 macam monokromator yaitu :

4
A. Prisma

Gambar 1.10 monokromator prisma

B. Grating (kisi difraksi)

Gambar 1.11 monokromator kisi difraksi


Keuntungan menggunakan kisi difraksi :
 Dispersi sinar merata
 Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
 Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spectrum
Cahaya monokromatis ini dapat dipilih panjang gelombang tertentu yang sesuai
untuk kemudian dilewatkan melalui celah sempit yang disebut slit. Ketelitian dari
monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slit width) yang dipakai.
Monokromator berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu
mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya
monokromatis.

5
c) Wadah sampel
Kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan, dan karenanya kebanyakan wadah
sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer.
Sel itu haruslah meneruskan energi cahaya dalam daerah spektral yang diminati.
Wadah sampel berfungsi sebagai tempat meletakan sampel, UV-VIS menggunakan
kuvet sebagai tempat sampel. Kuvet biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun
kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silika memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini
disebabkan yang terbuat dari kaca dan plastik dapat menyerap UV sehingga
penggunaannya hanya pada spektrofotometer sinar tampak (VIS). Kuvet biasanya
berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. Cuvet harus memenuhi syarat- syarat
sebagai berikut :
 Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya.
 Permukaannya secara optis harus benar- benar sejajar.
 Harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan- bahan kimia.
 Tidak boleh rapuh.
 Mempunyai bentuk (design) yang sederhana.

d) Detektor
Dalam sebuah detektor untuk suatu spektrofotometer, kita menginginkan kepekaan
yang tinggi dalam daerah spektral yang diminati, respons yang linear terhadap daya
radiasi, waktu respons yang cepat, dapat digandakan, dan kestabilan tinggi. Kepekaan
yang tinggi misalnya, dapat dicapai hanya dengan menerima bisingan yang
meningkat.
Detektor berfungsi menangkap cahaya yang diteruskan dari sampel dan
mengubahnya menjadi arus listrik. Syarat-syarat sebuah detektor :
 Kepekaan yang tinggi
 Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
 Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
 Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
 Signal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi.

6
Macam-macam detektor :
 Detektor foto (Photo detector)
 Photocell, misalnya CdS.
 Phototube
 Hantaran foto
 Dioda foto
 Detektor panas

e) Read out
Read out merupakan suatu sistem baca yang menangkap besarnya isyarat listrik yang
berasal dari detektor.
Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer.
1) Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)
Pada spektrofotometer ini hanya terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan
melalui cuvet. Blanko, larutan standar dan contoh diperiksa secara bergantian

Gambar 1.12 mekanisme single beam


2) Spektrofotometer double beam (berkas ganda)
Pada alat ini sinar dari sumber cahaya dibagi menjadi 2 berkas oleh cermin
yang berputar (chopper).
 Berkas pertama melalui kuvet berisi blanko
 Berkas kedua melalui kuvet berisi standar atau contoh
Blanko dan contoh diperiksa secara bersamaan seperti terlihat pada gambar.
Blanko berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau Io

7
dari sumber cahaya. Dengan adanya blanko dalam alat kita tidak lagi
mengontrol titik nolnya pada waktu-waktu tertentu, hal ini berbeda jika pada
single beam.

Gambar 1.13 mekanisme double beam

f) Sel Absorpsi
Pada pengukuran di daerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat
digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV harus menggunakan sel kuarsa
karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet adalah 10
mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa
digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder dapat juga digunakan.
Misalnya Yang pertama adalah sumber cahaya, Sebagai sumber cahaya pada
spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan intensitasnya
tinggi.Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak, ultraviolet dekat, dan
inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terbuat dari
wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah
panjanggelombang ( λ) adalah 350 – 2200 nanometer (nm). sumber cahaya ini
digunakan untuk radiasi kontinyu:
- Untuk daerah UV dan daerah tampak
- Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan

Warna Intervalλ Intervalν

Red 625 to 740 nm 480 to 405 THz

8
Orange 590 to 625 nm 510 to 480 THz

Yellow 565 to 590 nm 530 to 510 THz

Green 520 to 565 nm 580 to 530 THz

Cyan 500 to 520 nm 600 to 580 THz

Blue 430 to 500 nm 700 to 600 THz

Violet 380 to 430 nm 790 to 700 THz

Tabel 4. Spektrum Tampak dan Warna-warna Komplementer

Panjang gelombang Warna Warna

(nm) Komplementer

400 – 435 Lembayung (violet) Kuning-hijau

435 – 480 Biru Kuning

480 – 490 Hijau-biru Jingga

490 – 500 Biru-hijau Merah

500 – 560 Hijau Ungu (purple)

560 – 580 Kuning-hijau Lembayung (violet)

580 – 595 Kuning Biru

595 – 610 Jingga Hijau-biru

610 – 750 Merah Biru-hijau

Tabel 5. Spektrum cahaya tampak (visible)

9
3. Hukum yang mendasari spektrofotometri adalah:

Hukum Lambert-Beer
Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang dihamburkan
diukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert beer atau Hukum
Beer, berbunyi:
“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap
atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi
zat dan tebal larutan”.
Berdasarkan hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya
cahaya yang hamburkan:
I I
T =I t atau %T =I t x 100 %
0 0

dan absorbansi dinyatakan dengan rumus:


I
A= - log T = -log I t
0

dimana I0 merupakan intensitas cahaya datang dan It atau I1 adalah intensitas cahaya
setelah melewati sampel.

Gambar 7.2.1. Hukum Lambert-Beer

4. Jenis-jenis Spektrofotometr
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan sumber cahaya yang digunakan
diantaranya sebagai berikut:

10
a) Spektrometri Visible (spektro Vis)
Pada spektro ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya
tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yangdapat
ditangkap oleh mata manusia. Panjanggelombang sinar tampak adalah 380sampai
750 nm.Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah,
biru, hijau, apapun.

Gambar 7.2.3. Spektrofotometer Visible

b) Spektrometri UV (ultraviolet)
Sinar UV ini memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Karena sinar UV tidak
dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini
terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan
transparan.

Gambar 7.2.4. Spektrofotometer UV

c) Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrometri UV dan
Visible.Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Kemudahan metode

11
ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk sampel tidak
berwarna.

Gambar 7.2.5.spektrofotometer UV-Vis


d) Spektrofotometri IR (Infra Red)
Spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah.
Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh.
Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang
mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm. Pada spektro IR meskipun bisa
digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa
kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi
pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Perlu juga diketahui bahwa
sample untuk metode ini harus dalambentuk murni. Karena bila tidak, gangguan
dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh.[8]

Gambar 7.2.6. Spektrofotometer IR(Infra Red)

12
Macam-macam spektrofotometri berdasarkan jenis instrumennya ada tiga, antara
lain:
1) Spektrofotometer berkas tunggal
Model sel berkas tunggal kurang umum digunakan jika dibandingkan dengan
berkas ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui lensa
pemfokus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar
akan melewati larutan, sebelum menumbuk fotosel di mana berkas sinar tersebut
diubah menjadi arus pada sirkuit.

Gambar 7.2.6. Gambar Spektofotometer Berkas tunggal


2) Spektrofotometer berkas rangkap
Spektrofotometer perekam yang mengalurkan secara otomatis absorbans suatu
sampel sebagai fungsi panjang gelombang hampir selalu berupa instrumen berkas
rangkap.

Gambar 7.2.7. Spektrofotometer berkas rangkap


3) Spektrofotometri diferensial.
Teknik ini biasanya meliputi dua metode, yaitu: metode absorbansi tinggi dan
absorbansi rendah. Yang pertama digunakan untuk analisa larutan yang sangat
pekat, sedangkan absorbansi rendah digunakan untuk larutan yang sangat encer.
Pada kedua teknik tersebut, konsentrasi sama sekali tidak dipengaruhi oleh
perubahan luar.

13
Gambar 7.2.8. Spektrofotometri Diferensial

Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan


spektrofotometer dalam mengukur konsentrasi suatu analit:
a. Adanya serapan oleh pelarut
Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blanko, yaitu larutan yang berisi selain
komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna.[8] Suatu larutan
blanko dapat digunakan dalam satu kompartemen untuk mengoreksi pembacaan
atau spektrum sampel. Yang paling sering digunakan sebagai blanko dalam
spektrofotometri adalah semua pelarut yang digunakan untuk melarutkan sampel
atau pereaksi.
b. Serapan oleh kuvet
Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet dari kuarsa
memiliki kualitas yang lebih baik.

5. Penerapan Spektrofotometri dalam kehidupan sehari-hari


 Untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.
 Untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur yang diteliti.
 Untuk menentukan struktur suatu zat.
Ion sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam.Ia merupakan
sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum karena pengaruh pencucian
perut yang terjadi pada manusia apabila ada dalam konsentrasi yang cukup besar. Batas
yang boleh digunakan untuk dikonsumsi manusia berdasarkan konsentrasi
standarmaksimal yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI untuk sulfat dalam air

14
minum adalah 250 mg/l dalam air.Sulfat penting dalam penyediaan air untuk umum
maupun untuk industri, karena kecendrungan air untuk mengandungnya dalam jumlah
yang cukup besar untuk membentuk kerak air yang keras pada ketel dan alat pengubah
panas.
Kandungan konsentrasi yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan
perpindahan diare. Dalam studi pada orang-orang dewasa ditemukan laxative yang sangat
tinggi diatas 1000 mg/l. Diare yang akut dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada
bayi dan anak kecil yang sudah mengidap mikroba diare dalam tubuh.

6. Cara kerja spektrofotometer


Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan
larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan
dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-650nm (650nm-
1100nm) agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel dalam
keadaan tertutup “nol” galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-current.
Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan “nol”
galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol
transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada larutan
sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel.

7. Keuntungan Spektrofotometer
Keuntungan dari spektrofotometer adalah yang pertama penggunaannya luas,
dapat digunakan untuk senyawa anorganik, organik dan biokimia yang diabsorpsi di
daerah ultra lembayung atau daerah tampak. Kedua sensitivitasnya tinggi, batas deteksi
untuk mengabsorpsi pada jarak 10-4 sampai 10-5 M. Jarak ini dapat diperpanjang
menjadi 10-6 sampai 10-7 M dengan prosedur modifikasi yang pasti. Ketiga
selektivitasnya sedang sampai tinggi, jika panjang gelombang dapat ditemukan dimana
analit mengabsorpsi sendiri, persiapan pemisahan menjadi tidak perlu. Keempat,
ketelitiannya baik, kesalahan relatif pada konsentrasi yang ditemui dengan tipe
spektrofotometer UV-Vis ada pada jarak dari 1% sampai 5%. Kesalahan tersebut dapat
diperkecil hingga beberapa puluh persen dengan perlakuan yang khusus. Dan yang

15
terakhir mudah, spektrofotometer mengukur dengan mudah dan kinerjanya cepat dengan
instrumen modern, daerah pembacaannya otomatis (Skoog, DA, 1996).

8. Cara Perawatan Spektrofotometri


Cara perawatan dan penyimpanan alat:
1) Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20menit.
2) Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar pada sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat menggangu pengukuran.
3) Simpan spektrofotometri dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas meja yang
permanen.
4) Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5) Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6) Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

9. Cara Penanganan
Cara Penanganan Sampel
Tergantung pada jenis cuplikan yaitu apakah berbentuk gas,cairan,atau padatan.
a) Gas
Untuk menangani sampel berbentuk gas,maka sampel harus dimasukkan dalam
sel gas yang dapat mengatur masuk dan keluarnya sampel gas melalui 2 buah
katup dalam ruang gas sampel ini akan dapat diatur terjadinya pengamatan bentuk
gas atau cair melalui proses penguapan dan penyublinan.
Dalam bentuk yang dimodifikasi,cermin internal yang digunakan dapat
memantulkan berkas sinar berulang kali melalui sampel untuk menaikkan
sensitifitas sejumlah kecil senyawa-senyawa organik dapat ditentukan dalam
bentuk gas,bahkan dalam sel-sel yang dipanaskan.
b) Cairan
Cara paling mudah dalam penanganan sampel untuk cairan yang tidak
mengandung air adalah menempatkan sampel tersebut sebagai film yang tipis
diantara 2 lapis NaCl yang transparan terhadap inframerah karena digunakan
NaCl maka setelah selesai harus segera dibersihkan dengan mencuci

16
menggunakan pelarut toluena,kloroform,dsb.NaCl harus dijaga tetap kering dan
dipegang pada ujung2nya.Keburaman tablet ini dapat digosok denagn alcohol
absolute dan dijaga kelembapannya pada 40-50 % untuk spectra dibawah 250 cm-
1
maka digunakan CsI untuk sampel yang mengandung air hendaklah disiapkan
denagn tablet sel AgCl yang dijaga tak boleh terkena radiasi matahari atau dapat
juga digunakan CaF2.
c) Padatan
Wujud sampel padat dapat bermacam-macam diantaranya Kristal, amorf, serbuk,
gel, dll. Ada 3 cara umum untuk mencatat spectra untuk padatan. Pelet KBr, mull
dan bentuk lapisan tipis padatan juga dapat ditentukan dalam larutan tetapi
spectra larutan mungkin memberikan kenampakan yang berbeda dari spectra
bentuk padat karena gaya-gaya intermolekul akan berubah.
1) Dibuat tablet kempa dengan KBr
KBr untuk keperluan tersebut harus kering dengan memanaskan
sampai 1100C selama 1 – 2 jam campur zat padat yang akan dianalisis
(0,1– 2 % b/b) dengan KBr dalam mortar agate, selanjutnya buat tablet
tipis dengan penempaan memakai hampa udara dengan tekanan tinggi.
Pengempaan lebih baik dilakukan dibawah lampu inframerah
untuk mencegah terjadinya kondensasi uap dari atmosfer yang akan
memberikan serapan lebar pada 3500 cm-1.
2) Mull atau pasta
Dibuat dengan mencampur cuplikan dengan setetes minyak,pasta
kemudian dilapiskan antara 2 keping tablet NaCl yang transparan bahkan
pasta harus transparan terhadap IR, tetapi hal ini tidak pernah ada dan
struktur yang dihasilkan selalu menunjukkan serapan yang berasal dari
bahan pasta dengan sampel yang sering digunakan sebagai bahan pasta
adalah parafin cair.
3) Larutan
Melarutkan terlebih dahulu dengan pelarut-pelarut organik yang
mutlak bebas air seperti karbon disulfide(CS2) untuk penentuan 1330 –

17
625 cm-1 karbon tetraklorida (CCl4) untuk penentuan 4000 – 1330 cm-
1
.Pelarut polar juga dapat dipakai spt kloroform,dioksan,dan formamida.
Larutan (biasanya 1 – 5 %) ditempatkan dalam sel yang terdiri dari
bahan transparan.Sel yang kedua berisi pelarut murni ditempatkan pada
berkas sinar referensi sehingga serapan dari pelarut dapat dihilangkan dan
spectrum yang dicatat merupakan senyawanya sendiri.
Larutan tadi juga dapat diteteskan pada kepingan NaCl untuk
membuat lapisan tipis padatan.Caranya dengan meneteskan larutan dalam
pelarut yang mudah menguap tersebut pada permukaan kepingan NaCl
dan dibiarkan sehingga pelarut menguap.Untuk mengidentifikasi senyawa
yang tidak dikenal ,seorang hanya perlu membandingkan spectrum IR
dengan sederet spectrum standar.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spektrofotometriadalah salah satu metode dalam kimia analisis, yang umum
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya.
Komponen-komponen dalam Spektrofotometri adalah:
g) Wadah sampel
h) Monokromator
i) Wadah Sampel
j) Detector
k) Read Out
l) Sel Absorpsi

Hukum lambert beer atau Hukum Beer, berbunyi:


“Jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap
atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi
zat dan tebal larutan”.
Jenis-jenis Spektrometri berdasarkan cahaya adalah Visible (spektro Vis),
Spektrometri UV (ultraviolet), Spektrofotometri UV-Vis, Spektrofotometri IR (Infra Red)
sedangkan berdasrakan jenis instrumenya adalah Spektrofotometer berkas tunggal dan
Spektrofotometri berkas rangkap.
Penerapan Spektrofometri dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan cahaya, untuk mengukur jumlah atau banyaknya unsur
yang diteliti, untuk menentukan struktur suatu zat dan untuk menentukan kadar sulfat
dalam air.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat memahami tentang
spektrofotometri .dan dapat menambah pengetahuan.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/84817748/Spektrofotometri-Infra-Merah
http://biosmlabindustri.blogspot.com/2013/01/spektrofotometer-infra-merah.html
http://istipratiwi0.blogspot.com/2013/01/spektrofotometri-infra-red.html
Sastrohamidjojo,Hardjono,Spektroskopi Inframerah,1992,Yogyakarta: Liberti.
http://hasriiii.blogspot.com/2016/02/spektrofotometer-uv-vis.html

20

Anda mungkin juga menyukai