OLEH:
AKUNTANSI PROGRAM S1
TAHUN 2018
0
BAB I PENDAHULUAN
Saham merupakan salah satu komponen penting dalam suatu perusahaan. Saham
menunjukkan kepemilikan seseorag terhadap nsebuah perusahaan. Semakin banyak lembar
saham yang dimiliki seseorang pada suatu perusahaan, maka semakin besar pula hak seorang
tersebut terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan membeli saham di suatu perseroan
tebatas (PT) menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah menenamkan modal di PT tersebut
yang menerima imbalan berupa deviden. Berbeda dengan intrumen investasi lainnya seperti
obligasi yang akan mendapatkan bunga apabila menanamkan modal di sebuah PT, saham akan
mendapat imbalan berupa deviden. Deviden merupakan pembagian laba yang jumlahnya
didasarkan atas besarnya jumlah saham yang dimiliki dalam PT. Semakin banyak lembar
saham yang dimiliki di suatu PT, maka deviden yang diterima oleh pemegang saham akan
tinggi. Selain itu, besarnya deviden yang diterima juga dipengaruhi oleh besarnya laba yang
dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Keunggulan utama dari sistem saham (modal saham) adalah kemudahannya dalam
pemindahan kepentingan dalam perusahaan dari seseorang ke pihak lainnya. karena saham
dapat dipindah tangakan secara bebas setiao saat, maka perusahaan perlu merevisi buku besa
pembantu pemegang saham secara periodik, yang umumnya dilakukan sebelum pembayaran
deviden atau rapat pemegang saham. Meskipun memiliki keuntungan yang menggiurkan
apabila membeli saham, pemegang saham juga harus menghadapi resiko yang tinggi
dibandingkan dengan jenis investasi lainya. Resiko tinggi inilah yang menyebabkan seseorang
ragu untuk membeli saham pada PT dan lebih memilih jenis investasi lainya seperti obligasi.
Jika dipahami secara mendalam, saham sebenarnya memiliki banyak sekali keuntungan dan
kelebihan. Oleh karena itu, perlulah bagi masyarakat Indonesia untuk memahami saham lebih
dalam, agar peminat dari saham itu semakin meningkat. Sehingga investasi di Indonesia tidak
lagi dikuasai oleh pemodal asing.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.2.1 Bagaimana pengertian modal saham dan jenis-jenis saham modal serta pencatatannya?
1.2.2 Bagaiman perbedaan modal saham pada perusahaan pemerintah dengan modal saham
perusahaan swasta?
1
1.2.3 Bagaimana peranan modal saham terhadap perekonomia Indonesia?
1.2.4 Bagaimana perkembangan modal saham dan isu-isu terkini tentang modal saham?
1.3.1 Untuk menjelaskan pengertian dan jenis-jenis modal saham serta pencatatannya.
1.3.2 Untuk menjelaskan perbedaan modal saham pada perusahaan pemerintah dengan modal
saham perusahaan swasta.
1.3.4 Untuk menjelaskan perkembangan modal saham dan isu-isu terkini tentang modal saham.
BAB II PEMBAHASAN
Menurut Sadeli(2001; 21) didalam Perusahaan perseroan terbatas yang termasuk modal
sendiri antara lain: Modal Saham Yaitu tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam
suatu PT bagi suatu perusahaan yang bersangkutan yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya dan tetap tertanam didalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun
pemegang saham itu sendiri bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap
waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis saham antara lain adalah
saham biasa (Commond stock), saham preferen (Preferred stock) dan saham preferen
Komulatif (Commulative preferred stock).
Sedangkan Menurut PSAK No. 42, saham/efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan
hutang, surat berharga komersial, obligasi, tanda bukti utang, dan unit penyertaan kontrak
investasi kolektif
Pengertian dari Tambahan Modal Setoran menurut PSAK No.51, adalah sebagai berikut :
“Tambahan modal setoran adalah seluruh dana yang diperoleh perusahaan dari transaksi
modal, selain modal sahamyang dicatat sebesar nilai nominal”.
Sedangkan dalam Modal (IAS/IASB)
Par. 102. Konsep keuangan modal diadopsi oleh sebagian besar entitas dalam penyusunan
laporan keuangan mereka. Di bawah konsep keuangan modal, seperti menginvestasikan uang
atau daya beli yang diinvestasikan, modal adalah sinonim dengan aktiva bersih atau ekuitas
dari entitas. Di bawah konsep modal fisik, seperti kemampuan operasi, modal dianggap sebagai
kapasitas produktif dari entitas didasarkan pada, misalnya, unit output per hari.
2
Par. 103. Pemilihan konsep modal yang tepat oleh suatu entitas harus didasarkan pada
kebutuhan pengguna dari laporan keuangan. Dengan demikian, konsep keuangan modal harus
dilakukan jika pengguna laporan keuangan mempertimbangkan nominal pemeliharaan modal
yang diinvestasikan atau daya beli modal yang diinvestasikan. Namun, jika perhatian utama
pengguna dengan kemampuan operasi entitas, konsep fisik modal harus digunakan. Konsep
yang dipilih menunjukkan tujuan dapat dicapai dalam menentukan keuntungan, walaupun
mungkin ada beberapa pengukuran kesulitan dalam membuat konsep operasional.
SFAC No. 6 Elements of Financial Statements; A Replacement of FASB Concepts Statement
No.3 Also Incorporating an Amendment of FASB Concepts Statement No. 2 (1985)
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10
elemen laporan keuangan sebagai berikut:
Aset adalah probabilitas manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
.Liabilities (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa
mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan
asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi
atau kejadian masa lalu.
Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa
setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan
(hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan
seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya
donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan
unrestricted net asset.
Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu
yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau
meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima
asset sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas
(kewajiban) perusahaan.
Pencatatan Modal Saham Prioritas
3
Keterangan Saham Prioritas Saham Biasa
Untuk saham prioritas
10% × Rp 100.000.000 Rp 10.000.000
Untuk saham biasa
10% × Rp 300.000.000 Rp 30.000.000
Untuk saham prioritas dan Rp 35.000.000 Rp 105.000.000
biasa Rp 14.000.000
……………………. × 100%
= 35%
Rp 400.000.000
Jumlah Rp 45.000.000 Rp 135.000.000
Rp 45.000.000
Rp 100.000.000
Rp 135.000.000
Rp 300.000.000
Rp 54.000.000
Persentase dividen untuk kedua jenis saham =……………………..×100% = 13,5%
Rp 400.000.000
Rp 180.000.000
4
Apabila saham prioritas tidak berpartisipasi penuh, tetapi hanya sampai 15%, maka
perhitungannya sebagai berikut :
Rp 15.000.000
Rp 100.000.000
Rp 45.000.000
Rp 300.000.000
Apabila saham prioritas itu tidak berpartisipasi maka dividen yang diterima setiap tahunnya
terbatas sebesar tariff devidennya. Dalam contoh diatas dividen saham prioritas setiap
tahunya 10%
5
Kas Rp51.000.000
Modal Saham Rp50.000.000
Agio Saham Rp 1.000.000
Kas Rp 49.500.000
Piutang pesanan saham Rp 49.500.000
Misalnya persanan saham sebanyak 10.000 lembar dibatalkan dengan kurs 110 dan
sudah dibayar 70%. Dari pesanan tersebut seseorang pemesan yang memesan saham
sebanyak 1.000 lembar tidak dapat melunasi kekurangannya. Modal saham dipesan yang
dibatalkan oleh perusahaan dapat dijual kembali dengan kurs 105. Jurnal yang dibuat:
6
1. Uang yang sudah diterima dikembalikan kepada pemesan
Modal Saham dipesan Rp 5.000.000
Agio saham Rp. 500.000
Piutang pesanan saham Rp 1.650.000
Kas Rp 3.850.000
Keterangan:
1000 lembar x Rp 5.000 = Rp. 5.000.000
Penjualan Kembali
7
3. Utang yang sudah diterima dianggap hilang (tidak dikembalikan)
Modal Saham dipesan Rp 5.000.000
Agio saham Rp. 500.000
Piutang pesanan saham Rp 1.650.000
Kas Rp 3.850.000
Kas Rp 5.250.000
Modal Saham Rp. 5.000.000
Agio Saham Rp. 250.000
4. Mengeluarkan saham yang nilainya sama dengan jumlah uang yang sudah diterima.
Modal Saham dipesan Rp 5.000.000
Agio saham Rp. 500.000
Piutang pesanan saham Rp 1.650.000
Modal dari pembatalan pesanan saham Rp 3.850.000
Kas Rp 1.575.000
Modal Saham Rp 1.500.000
Agio Saham Rp 75.000
BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan secara langung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003). Di negara berkembang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian negara.
Selain itu BUMN juga sangat aktif dalam rangka kegiatan investasi domestik. Dewasa ini
cenderung perusahaan negara mengalihkan bentuk usahanya menjadi bentuk usaha yang
dimana mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri yang mampu mengapitalisasi
modal sebagai wahana untuk memperoleh keuntungan bagi perusahaan sendiri atau kepada
pemegang saham. untuk mengatasi hal tersebut pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 mengenai perseroan terbatas (PT) bagi BUMN.
Salah satu karakteristik saham BUMN seperti blue chip zone yang dimana mereka
cukup tahan benturan namun untuk merangkak naik pergerakannya cukup lambat, disamping
itu jika kenaikkanya dibandingkan dengan saham second liner. Yang berhak menguasai saham
8
yang terdapat di BUMN tidak hanya negara melainkan pihak lain pun juga berhak dalam saham
tersebut namun terdapat batasan kepemilikan saham oleh pihak lain dimana saham yang
dimiliki oleh pihak lain tidak boleh lebih dari 50% dari saham yang dimiliki oleh BUMN.
Keberadaan indeks saham BUMN akan memudahkan investor dalam membandingkan kinerja
emiten pelat merah, dan seberapa jauh kekuatan emiten BUMN dalam mempengaruhi indeks
lainnya (Toto Pranoto:2018).
Menurut pendapat Alfred, saham emiten BUMN memiliki risiko yang lebih rendah
dibandingkan saham emiten swasta, misalnya ketika emiten BUMN ingin melakukan aksi
korporasi, pengawasan yang dilakukan jauh lebih kuat. Disamping itu ketika BUMN
mempunyai masalah pemegang sahamnya cukup reaktif karena berhubungan dengan citra
pemerintah.
Sedangkan BUMS merupakan suatu badan usaha yang dimiliki oleh perorangan atau
sekelompok orang dimana seluruh modanya berasal dari pihak swasta. Menurut pasal 33 UUD
1945 dijelaskan bahwa BUMS hanya berhak untuk mengelola sumber daya ekonomi yang
bersifat vital dan strategis atau yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Kepemilikan
saham jika di BUMS tergatung dari perusahaan itu sendiri seperti misalnya PT Terbuka,
dimana PT Terbuka ini merupakan perseroan terbatas dimana saham yang dimilikinya dapat
dijual kepada masyarakat umum melalui bursa efek. Jika PT Tertutup merupakan perseroan
terbatas dimana saham dimiliki oleh orang tertentu dan saham tersebut tidak dapat
diperjualbelikan kepada masyarakat umum.
9
Keberadaan pasar modal pada perekonomian modern saat ini tidak dapat terelakan
lagi tidak terkecuali negara Indonesia. Akibat tingginya jumlah permintaan terhadap barang
dan jasa maka banyaknya manusia yang membuat perusahaan di bidang jasa maupun
dagang. Negara Indonesia merupakan negara dalam katagori negara berkembang yang
jumlah permintaan akan kebutuhan barang dan jasa sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan
makin banyaknya perusahaan baru yang bermunculan di Indonesia, baik domestik maupun
asing karena pangsa pasar yang potensial di Indonesia,
Pasar modal memiliki posisi yang sangat penting dan vital dalam perkembangan
perekonomian di Indonesia. Kemajuan teknologi serta tingginya arus globalisasi membuat
pasar modal Indonesia dapat mencadi icon pasar modal asia tenggara. Perkembangan pasar
modal tidak dapat terealisasikan apabila tidak ada dukungan dari pemerintah dan
masyarakat bagi pasar modal Indonesia. Peran pemerintah dapat berupa menciptakan
stabilitas politik dan hukum, stabilitas iklim investasi, dan sebagai pelindung dalam
pelaksanaan kegiatan ekonomi. Semetara masyarakat dapat berpartisipasi dengan
menginvestasikan sahamnya di pasar modal.(Fitri Nur Novitasari:2016)
10
berdampak terhadap kondisi pasar nyata dibandingkan dengan memperhatikan fluktuasi
harga saham yang memang tidak memiliki banyak pengaruh terhadap ekonomi riil. (Agung
Supratmanto:2012)
Pada dasarnya pasar modal sendiri memiliki dua fungsi pokok yang sangat penting
bagi berjalannya kegiatan perekonomian. Pertama untuk membantu atau mendampingi
usaha berbagai perusahaan dalam upaya meningkatkan kemampuan atau skill keuangan
perusahaan agar bisa melakukan ekspansi usaha serta sebagai alternative modal atau
pendanaan bagi perusahaan – perusahaan dalam upaya mencari keuntungan dan pendapatan
perusahaan untuk mencapai suatu kesejahteraan dan kemamkuran. Bagi para perusahaan
atau pelaku usaha yang menginginkan mendapatkan dana atau modal untuk pengembangan
usahanya, maka pasar modal merupakan satu tempat dimana suatu perusahaan bisa
mendapatkan modal atau dana segar dari pihak yang memiliki dana banyak. Karena
memang dalam pasar modal ini berkumpul beberapa investor atau pemilik dana yang akan
membeli saham.
11
Disusul sektor saham barang konsumsi susut 2,7 persen dan sektor saham konstruksi
tergelincir 2,5 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAL naik 34,36 persen ke posisi Rp
262 per saham, saham GDST melonjak 32,32 persen ke posisi Rp 262 per saham, dan
saham SWAT menanjak 25 persen ke posisi Rp 340 per saham. Sedangkan saham-saham
yang tertekan antara lain saham DFAM turun 24,90 persen ke posisi Rp 905 per saham,
saham BNBR tergelincir 23,08 persen ke posisi Rp 80 per saham, dan saham INTD susut
20 persen ke posisi Rp 280 per saham.
Sebelumnya, IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan sempat anjlok setelah libur
panjang lebaran. Sepuluh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan turun
3,52 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri
tergelincir 2,68 persen dan sektor saham konstruksi susut 2,34 persen.
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Menurut Sadeli(2001; 21) didalam Perusahaan perseroan terbatas yang termasuk modal
sendiri antara lain: Modal Saham Yaitu tanda bukti pengembalian bagian atau peserta dalam
suatu PT bagi suatu perusahaan yang bersangkutan yang diterima dari hasil penjualan
sahamnya dan tetap tertanam didalam perusahaan tersebut selama hidupnya, meskipun
pemegang saham itu sendiri bukanlah merupakan penanaman yang permanen, karena setiap
waktu pemegang saham dapat menjual sahamnya. Adapun jenis-jenis saham antara lain adalah
saham biasa (Commond stock), saham preferen (Preferred stock) dan saham preferen
Komulatif (Commulative preferred stock).
Menurut pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwa BUMS hanya berhak untuk mengelola
sumber daya ekonomi yang bersifat vital dan strategis atau yang tidak menyangkut hajat hidup
orang banyak. Kepemilikan saham jika di BUMS tergatung dari perusahaan itu sendiri seperti
misalnya PT Terbuka, dimana PT Terbuka ini merupakan perseroan terbatas dimana saham
12
yang dimilikinya dapat dijual kepada masyarakat umum melalui bursa efek. Jika PT Tertutup
merupakan perseroan terbatas dimana saham dimiliki oleh orang tertentu dan saham tersebut
tidak dapat diperjualbelikan kepada masyarakat umum.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama pada rabu 20 Juni 2018, IHSG
melemah 151,47 poin atau 2,53 persen ke posisi 5.842,15. Investor asing jual saham Rp 861,80
miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.923. Usai libur
panjang Lebaran, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan melemah 4,06
persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 2,7
persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 2,5 persen.
DAFTAR PUSTAKA
Melani, Agustina. 2018. Transaksi Saham Rp 6,5 Triliun, IHSG Jatuh 2,53 Persen. Tersedia
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3564209/transaksi-saham-rp-65-triliun-ihsg-
jatuh-253-persen. Diakses pada tanggal 15 Juni 2018.
Seriaji, Hidayat. 2018. Di Kurs Acuan, Dolar AS Juga Nyaris Sentuh Rp 14.200. Tersedia pada
https://www.cnbcindonesia.com/market/20180521102637-17-15793/di-kurs-acuan-
dolar-as-juga-nyaris-sentuh-rp-14200. Diakses tanggal 20 Juni 2018.
Kementrian Sekretaris Negra Republik indonesia. 2018. Badan Usaha Milik Negara. Tersedia
pada http://indonesia.go.id/?page_id=9116. Diakses tanggal 20 Juni 2018.
13