Anda di halaman 1dari 73

MODUL PEMBELAJARAN

MANAJEMEN KEUANGAN DAN EVALUASI


KEBERHASILAN USAHA

Untuk memenuhi tugas matakuliah Kewirausahaan


Yang dibimbing oleh B. Doddy Riyadi, SKM.MM.

Yang disusun oleh:

Afdhalia Rahma Sari (P17111171013)


Hesty Mulyandarini (P17111172022)
Ainaya Fatihatul A (P17111173046)
Dian Wardhani RP (P17111173050)
Aisyah Pristyandani P (P17111124055)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
MALANG
2019
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kesempatan dan hidayahNya sehingga dapat
menyelesaikan penulisan Modul Pembelajaran dengan judul:
“Manajemen Keuangan dan Evaluasi Keberhasilan Usaha” untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Sehubungan
dengan selesainya proposal ini, kami ingin mengucapkan terimakasih
kepada Bapak B. Doddy Riyadi, SKM.MM. selaku Dosen PJMK
Kewirausahaan. Penulis menyadari bahwa Modul Pembelajaran ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran untuk penyempurnaan Modul Pembelajaran ini.

Malang, Agustus 2019

Penulis


 
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................ii
A. LAPORAN KEUANGAN ........................................................
1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................1
2. Komponen Laporan Keuangan ........................................2
3. Jenin-jenis Laporan Keuangan ........................................3
4. Tujuan dan Manfaat Keuangan .......................................5
B. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN .......................................6
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan .........................6
2. Teknik Analisis Laporan Keuangan ................................7
3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan ...............................9
C. ANALISI LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO
KEUANGAN...........................................................................11
1. Pengertian Rasio Keuangan ............................................11
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ............................................11
3. Analisis Kepuasan Konsumen .........................................13
D. TEKNIK MENYUSUN LAPORAN PENGELOLAAN USAHA DAN
TEKNIK PENGENMBANGAN USAHA ..................................35
1. Laporan Manajemen ........................................................35
2. Laporan Keuangan .........................................................40
3. Teknik Pengembangan Perusahaan ..............................49

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................57

ii 
 
 
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan mer upakan hasil akhir dari proses


akuntansi, dimanadalam proses tersebut semua transaksi yang
penting akan dicatat, diklasifikasikan, diikhtisarkan untuk
kemudian disusun menjadi suatu laporan keuangan. Laporan
keuangan menunjukkan data kuantitatif dari harta, modal,
hutang, pendapatan, dan biaya-biaya dari perusahaan yang
bersangkutan.

Seperti yang dijelaskan oleh Arif Sugiyono dan Eddy


Untung (2008:3) bahwa, “Laporan keuangan pada perusahaan
merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi (siklus akuntansi)
yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan”.

Menurut Sutrisno (2009:9) “Laporan keuangan


merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua
laporan utama yakni (1) Neraca dan (2) laporan laba-rugi”

Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk


menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada
pihak pihak yang berkepintingan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan.


 
 
Dari kutipan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan yang menjadi salah satu informasi penting yang
digunakan oleh para pengelola organisasi dalam pengambilan
keputusan ekonimi di masa yang akan datang.

2. Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan menunjukkan pertanggung jawaban


manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercaya
pada mereka. Laporan keuangan lengkap terdiri dari:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain
6. Informasi komperatif mengenai periode terdekat
sebelumnya
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
sebelumnya.


 
 
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

Setiap pemakai mempunyai kebutuhan yang berbeda


terhadap informasi keuangan. Berdasarkan kebutuhan
tersebut, pemakai akan mencari informasi mana yang paling
dibutuhkan untuk dianalisis lebih lanjut, sehingga laporan
keuangan perlu diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis laporan
keuangan.

Sugiyarso dan Winarni (2005:1) juga menjelaskan jenis-


jenis laporan keuangan sebagai berikut:

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Aliran Kas
4. Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan

Berikut penjelasannya:

1. Neraca
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk
membantu investor, kreditur dan pihak-pihak lain
menaksir besar, waktu, serta ketidakpastian aliran kas
suatu perusahaan. Tujuan ang lebih spesifik
adalahuntuk memberikan informasi mengenai sumber
daya ekonomi, dan modal sendiri suatu perusahaan.


 
 
Informasi tersebut diringkas dalam bentuk neraca.
Neraca meringkasi posisi keuangan suatu perusahaan
pada periode tertentu.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi meringkasi hasil kegiatan perusahaan
selama periode akuntansi tertentu. Laporan ini sering
dipandang sebagai laporan akuntansi yang paling
penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan
selama periode tertentu mencangkap aktivitas rutin atau
operasional di samping aktivitas-aktivitas yang sifatnya
tidak rutin dan jarang muncul
3. Laporan Aliran Kas
Tujuan laporan aliran kas adalah untuk memberikan
informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas
perusahaan selama periode tertentu, selain itu laporan
aliran kas juga memberikan informasi mengenai efek kas
dari kegiatan investasi, pendanaan dan operasional
perusahaan selama periode tertentu.
4. Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan
Yang membuat tentang saldo awal dan akhir laba
ditahan dalam neraca untuk menunjukkan suatu analisa
perubahan besarnya laba dalam jangka waktu tertentu.


 
 
4. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan

Bahwa pada dasarnya laporan keuangan merupakan


hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan
data atau aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan
keuangan memegang peranan yang luas dan mempunyai suatu
posisi yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
Tujuan laporan keuangan adalah :

1. Internal : Informasi keuangan memiliki beragam


kegunaan dalam perusahaan dan yang terpenting
diantaranya adalah evaluasi kinerja serta perencanaan
untuk masa depan. Laporan keuangan bersifat historis,
berguna dalam membuat proyeksi tentang masa depan
dan memerikasa kewajaran asumsi asumsi yang dibuat
dalam proyeksi tersebut.
2. Eksternal : Laporan keuangan bermanfaat bagi pihak
pihak diluar perusahaan, termaksud kreditur jangka
panjan, jangka pendek, serta investor. Bagi pemasok,
mereka akan meninjau laporan keuangan untuk
memutuskan memberi fasilitas kredit. Pelangan besar
menggunakan informasi laporan keuangan untuk


 
 
mengetahui kinerja perusahaan dimasa depan. Badan
pemberi kredit mengendalikan laporan keuangan dalam
menilai kelayakan kredit sebuah perusahaan secara
keseluruhan. Informasi laporan keuangan ini juga dapat
digunakan dalam mengevaluasi pesaing, serta
mengidentifikasi kekuatan perusahan yang lain sebelum
memutuskan untuk bekerjasama.

B. Analisis Laporan Keuangan


1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Dalam pengambilan keputusan keuangan, manajer


keuangan terlebih dahulu harus mengetahui kondisi
keuangan perusahaan. Untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan maka perlu diadakan analisis terhadap laporan
keuangan perushaan.

Analisis laporan keuangan merupakan suatu aplikasi


dari manajemen berdasarkan pengecualian, atau dapat
disimpulkan bahwa, analisi laporan keuangan merupakan
faktor yang sangat penting bagi investor untuk pengambilan
keputusan dalam melakukan investasi sehingga investor
dapat memilih investasi yang menguntungkan dimasa
depan.


 
 
2. Teknik Analisis Laporan Keuangan

Ada beberapa teknik analisis keuangan, berikut


penjelasannya:

1. Trend Analisis
Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan
laporan keuangan beberapa tahun dan dari sini
digambarkan trendnya. Trend analisis ini biasanya
disebut dengan grafik.

2. Common Size Financial Statement


Metode ini adalah metode yang menyajikan analisis
laporan keuagan dlam bentuk presentasi. Presentasi ini
biasanya dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai
penting, misalnya asset untuk neraca atau penjualan
laba rugi

3. Metode Indeks Time Series


Dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversikan
angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan
ditahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari
tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya


 
 
sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan
angka laporan keuang tersebut pada periode lain.

4. Rasio Laporan keuangan


Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara
pos pos tertentu dengan pos lainnya yang memiliki nilai
signifikan. Adapun jeni-jenis nya adalah sebagai berikut
:
 Rasio Likuiditas, menggambarkan kemapuan
perusahaan menyelesaikan kebutuhan jangka
pendek
 Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan
memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan jangka
panjang.
 Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas, kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba melalui
resorsis yang ada, penjualan, kas, asset, dan
modal.
 Rasio Leverage, mengetahui posisi utang
perusahaan terhadap modal maupun asset.
 Rasio Aktiviti, mengetahui aktivitas perusahaan
dalam menjalankan operasinya baik dalam
penjualan dan kegiatan lainnya.

 
 
 Rasio Produktivitas, mengetahui produktivitas unit
yang dinilai.
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas dan Dana
Dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan dua
periode. Laporan ini dibandingkan dan dilihat mutasinya.

Teknis analisis apapun yang dilakukan ini semua adalah


permulaan dari proses analsisi yang diperlukan untuk
menganalisis laporan keuangan, dan setiap teknik analisis
mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk membuat data agar
lebih dimengerti dehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkannya.

3. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan analisis laporan keuangan dengan menggunakan


data historis akuntansi untuk membantu memprediksi
bagaimana kinerja perusahaan di masa mendatang merupakan
hal terpenting dari analisis laporan keuangan. Investor akan
dapat menjamin tingkat keuntungan yang akan diperoleh.
Sedangkan daari sudut manajemen analisis laporan keuangan
berguna sebagai cara untuk mengantisipasi keadaan di masa
mendatang.


 
 
Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah sebagai
berikut :

1. Screening (sarana informasi), analisa dilakukan hanya


berdasarkan laporan keuangan saja. Dengan demikian
seorang analis tidak turun langsung ke lapangan untuk
mengetahui situasi serta kondisi perusahaan yang
dianalisa.
2. Understanding (pemahaman), dilakukan dengan cara
memahami perusahaan, kondisi keuangannya dan
bidang usahanya serta hasil dari usahanya.
3. Forecasting (peramalan), analisa juga dapat digunakan
untuk meramalkanperusaahn dimasa yag akan datang.
4. Diagnostic (diagnose), melihat kemungkinan
terdapatnya masalah baik dalam manajemen maupun
masalah lain dalam perusahaan.
5. Evaluation (evaluasi), untuk menilai serta mengevaluasi
kinerja perusahaan serta manajemen dalam
meningkatkan kinerja perusahaan maupun efisiensi.

10 
 
 
C. Analisis Laporan Keuangan Menggunakan Rasio
Keuangan
1. Pengertian Rasio Keuangan

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan


keuangan suatu perusahaan, seorang analis memerlukan
adanya ukuran tertentu. Ukuran yang dipahami sebagai hasil
yang diperoleh antara satu jumlah dengan jumlah yang lainnya.

Analisis rasio adalah cara menganalisis dengan


menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas
data kuantitatif yang ditunjukkan dalam neraca atau laporan
laba rugi perusahaan. Artinya, analisis rasio melibatkan metode
menghitung dan mengintepretasikan rasio keuangan untuk
menganalisis dan memantau kinerja perusahaan.

2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan


1. Ditinjau dari Sumber Data
 Financial Analysis Ratio
Rasio yang disusun dari data yang berasal dari
elemen neraca.
 Operating Analysis Ratio
Merupakan rasio yang disusun dari data yang
berasal dari laporan rugi-laba

11 
 
 
 Operating Financial Analysis Ratio
Rasio yang disusun dari data yang berasal dari
neraca dan data lainnya yang berasal dari
laporan rugi-laba
2. Ditinjau dari Tujuan atau Informasi Kondisi
Keuangan.
 Rasio Likuiditas, menggambarkan kemapuan
perusahaan menyelesaikan kebutuhan jangka
pendek
 Rasio Solvabilitas, kemampuan perusahaan
memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan
jangka panjang.
 Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas,
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba melalui resorsis yang ada, penjualan,
kas, asset, dan modal.
 Rasio Leverage, mengetahui posisi utang
perusahaan terhadap modal maupun asset.
 Rasio Aktiviti, mengetahui aktivitas
perusahaan dalam menjalankan operasinya
baik dalam penjualan dan kegiatan lainnya.
 Rasio Produktivitas, mengetahui produktivitas
unit yang dinilai.
12 
 
 

3. Analisis Kepuasan Konsumen


a. Pengertian Kepuasan
Kepuasan adalah keadaan seseorang setelah
membandingkan kinerja/hasil atas produk/jasa yang digunakan
dengan harapan sebelumnya terhadap produk/jasa tersebut.
Seseorang dikatakan puas apabila hasil /kinerja aktual
produk/jasa yang diterima melebihi yang diharapkan , dan
dikatakan tidak memuaskan bila hasil yang diterima tidak sesuai
dengan yang diharapakan.
Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan
antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, apabila kinerja
sesuai dengan harapan, maka pelanggan puas. Sedangkan bila
kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Harapan pelanggan dapat di bentuk oleh pengalaman masa
lampau, komentar dari kerabat serta janji dari pemasar
saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama,
kurang sensitif dengan harga dan memberi komentar yang baik
perusahaan.

b. Pengertian Pelanggan
Pelanggan adalah suatu lembaga, instansi, organisasi atau
juga perorangan yang membeli barang atau jasa dari

13 
 
 
perusahaan secara rutin atau terus menerus karena barang
yang di belinya dapat bermanfaat baginya. Dan dapat di Tarik
kesimpulan bahwa orang-orang tersebut adalah yang
memberikan perhatian penuh kepada produk atau jasa dari
perusahaan tersebut.
Pelanggan bukan hanya dapat mendatangkan keuntungan
bagi perusahaann tetapi si pelanggan dapat menginginkan rasa
ingin di hormati dan termasuk menjadi bagaian terpenting dari
sebuah perusahaan.

c. Jenis-jenis pelanggan diantaranya sebagai berikut:


Mengingat pentingnya pelanggan bagi suatu
perusahaan, maka suatu perusahaan harus berusaha
menciptakan strategi. Strategi akan berhasil apabila diterapkan
pada pelanggan yang tepat, maka dari ituperusahaan harus
mengetahu dan mengenaljenis pelanggan mereka. Menurut
Zulian (2004: 77) pelanggan dapat dikategorikan menjadi 3,
yaitu antara lain :
1. Pelanggan Internal : Pelanggan ini adalah berupa
sekumpulan kelompok yang ada di dalam perusahaan
yang memiliki pengaruh penting di dalam pekerjaan.
Yang di perlukan dalam pelanggan internal adalah kerja
kelompok, kerjasama, system serta struktur kerja yang

14 
 
 
efisien, kualitas pekerjaan yang baik dan juga
pengiriman tepat waktu.
2. Pelanggan Eksternal : Pelanggan ini adalah berupa
sekelompok orang yang ada di luar perusahaan dangan
menerima produk dari perusahaan. Pelanggan jenis ini
adalah berupa pelanggan yang terdiri dari masyarakat
umum yang menerima barang atau produk dan jasa dari
perusahaan, yang perlu di perhatikan adalah kualitas
produk atau jasa, sesuai dengan permintaan atau
kebutuhan akan produk atau jasa, harga yang di miliki
kooperatif, pelayanan yang baik dan pengiriman barang
tepat waktu.
3. Pelanggan Perantara : Pelanggan ini adalah
sekelompok orang yang berada di antara produk tetapi
bukanlah pemakai yang terakhir dari produk perusahaan
tersebut. Contoh dari pelanggan ini adalah biro jasa yang
memesankan tour perjalanan, kamar penginapan, dan
lain-lain. Ada pula distributor yang mendistribusikan
produk-produk dari perusahaan.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan


bahwa terdapat dua jenis pelanggan, yaitu pelanggan
internal (pegawai/ seluruh unit/bagian dalam organisasi

15 
 
 
perusahaan) dan pelanggan eksternal (pelanggan luas
yang membutuhkan dan membeli produk/jasa dari
organisasi dan perusahaan).

d. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana anggapan
kinerja produk atau jasa memenuhi harapan pembeli. Kepuasan
itu sendiri diidentifikasi sebagai hal yang menentukan komitmen
seseorang untuk loyal atau setia pada hotel tertentu. Apabila
para tamu hotel dipuaskan kebutuhannya secara terus menerus
melalui kinerja, fasilitas serta pelayanan hotel, maka tak heran
apabila tamu tersebut akan memiliki loyalitas yang tinggi pada
suatu hotel tertentu. Selama kriteria yang diberikan oleh pihak
hotel sama bahkan melebihi apa yang diharapkan oleh tamu
hotel, maka tamu hotel dapat dikatakan puas. Sebaliknya
apabila kinerja dari suatu hotel tidak sesuai dengan harapan,
maka tamu hotel akan merasa tidak puas. Kepuasan seperti
inilah yang diperlukan untuk mencapai loyalitas, tetapi
kepuasan pelanggan saja tidak cukup untuk mencapai loyalitas
(Bowen dan Shoemaker, 1998). Dalam industri jasa, kepuasan
pelanggan diukur dengan tingkat kepuasan pelanggan
berdasarkan keseluruhan pengalaman dengan perusahaan.
Dengan kata lain, kepuasan tamu hotel dapat diukur dengan

16 
 
 
tingkatannya berdasarkan keseluruhan pengalaman yang
dirasakan para tamu selama menginap di suatu hotel.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang
diperoleh setelah konsumen melakukan/menikmati sesuatu.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen
merupakan perbedaan antara yang diharapkan konsumen (nilai
harapan) dengan situasi yang diberikan perusahaan (perguruan
tinggi) di dalam usaha memenuhi harapan konsumen. Soelasih
(2004; h 86) mengemukakan bahwa :
1. nilai harapan = nilai persepsi konsumen puas
2. nilai harapan < nilai persepsi maka konsumen sangat puas
3. nilai harapan > nilai persepsi maka konsumen tidak puas

Nilai harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu,


komentar atau saran dari pengguna dan informasi dari pesaing.
Adapun nilai persepsi adalah kemampuan perusahaan di dalam
melayani memuaskan konsumen. Ada tiga harapan mengenai
suatu produk atau jasa yang diidentifikasi oleh beberapa peneliti
yaitu:
1. Kinerja yang wajar
2. Kinerja yang ideal
3. Kinerja yang diharapkan

17 
 
 
Kinerja yang diharapkan adalah yang paling sering
digunakan dalam penelitian karena logis dalam proses evaluasi
alternatif yang dibahas. Ketidakpuasan konsumen terhadap
suatu jasa pelayanan karena tidak sesuai dengan yang
diharapkan dapat berdampak negatif terhadap keberhasilan
jasa pelayanan tersebut (Eangel,1995). Perusahaan banyak
menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan salah
satunya adalah memastikan kualitas produk dan jasa
memenuhi harapan konsumen. Pemenuhan harapan akan
menciptakan kepuasan bagi konsumen.

Konsumen yang terpuaskan akan menjadi pelanggan,


mereka akan (Kotler,1996) :
1. melakukan pembelian ulang
2. mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada
orang lain.
3. kurang memperhatikan merek ataupun iklan produk pesaing
4. membeli produk yang lain dari perusahaan yang sama

Setiap perusahaan atau organisasi yang menggunakan


strategi kepuasan konsumen akan menyebabkan para
pesaingnya berusaha keras merebut atau mempertahankan
konsumen suatu perusahaan. Kepuasan knsumen akan

18 
 
 
menyebabkan para pesaingnya berusaha keras merebut atau
mempertahankan konsumen suatu perusahaan.
Kepuasankonsumen merupakan strategi jangka panjang yang
membutuhkan konsumen baik dari segi dana maupun sumber
daya manusia (Schnaars,1991). Beberapa strategi yang
dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan
pelanggan adalah :

1. Relation Marketing (Mc Kenna, 1991)


Yaitu strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli
dan penjual berkelanjutan,
tidak berakhir setelah penjualan selesai. Relationship
Marketing berdasar pada :
a. Fokus customer retention
b. Orientasi manfaat produk
c. Orientasi jangka panjang
d. Layanan pelanggan yang sangat diperhatikan dan
ditekankan
e. Komitmen terhadap konsumen sangat tinggi
f. Kontak dengan pelanggan sangat tinggi
g. Kualitas yang merupakan perhatian sangat tinggi.

19 
 
 
2. Strategi Superior Customer Service (Schnaars,1991)
Strategi ini menawarkan strategi yang lebih baik daripada
pesaing. Perusahaan atau organisasi yang menggunakan
strategi ini harus memiliki dana yang cukup besar dan
kemampuan SDM yang unggul, serta memiliki usaha yang gigih
agar tercipta suatu pelayanan yang menawarkan customer
service yang lebih baik akan membebankan harga yang lebih
tinggi daripada produk atau jasa yang dihasilkan.

3. Strategi unconditional guarantees (Hart,1988) atau extra


ordinary guarantees.
Strategi ini berintikan komitmen untuk memberikan
kepuasan konsumen yang akhirnya akan menjadi sumber
dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja
perusahaan.

e. Pengukuran Kepuasan Pelanggan


Perusahaan perlu mengukur kepuasan pelanggan guna
melihat umpan balik maupun masukan yang dapat diambil oleh
perusahaan untuk keperluan pengembangan dan implementasi
strategi peningkatan kepuasan pelanggan. Kotler (1999: 54)
mengemukakan bahwa terdapat empat metode untuk
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

20 
 
 
1. Sistem keluhan dan saran. Setiap perusahaan yang
berpusat pada pelanggan (customer centered) perlu
memberikan kesempatan bagi pelanggannya untuk
menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka.
Banyak restoran dan hotel yang memberikan formulir bagi
tamu untuk mengetahui kesukaan dan keluhan mereka.
Alur informasi ini memberikan banyak gagasan baik dan
perusahaan dapat bergerak cepat untuk menyelesaikan
masalah.
2. Survei kepuasan pelanggan. Perusahaan tidak dapat
beranggapan bahwa sistem keluhan dan saran dapat
menggambarkan secara lengkap kepuasan dan
kekecewaan pelanggan. Perusahaan yang responsif
mengukur kepuasan pelanggan dengan mengadakan
survei berkala. Mereka mengirimkan daftar pertanyaan atau
menelpon suatu kelompok acak dari pembeli mereka untuk
mengetahui perasaan 11 mereka terhadap berbagai aspek
kinerja perusahaan. Perusahaan juga menanyakan
pendapat pembeli mengenai kinerja perusahaan pesaing.
3. Ghost Shopping (Pembeli Bayangan). Metoda ini
dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang
(ghost shopper) untuk berperan sebagai pelanggan atau
pembeli potensial produk perusahaan pesaing untuk

21 
 
 
melaporkan titik-titik kuat maupun titik-titik lemah yang
mereka alami waktu membeli produk perusahaan maupun
produk pesaing. Ghost shopper juga dapat mengamati cara
penanganan setiap keluhan.
4. Lost customer analysis (Analisis Pelanggan yang Beralih).
Perusahaan sebaiknya menghubungi para pelanggan yang
telah berhenti membeli atau yang telah berpindah pemasok
agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya
dapat mengambil kebijakasanaan perbaikan atau
penyempurnaan selanjutnya.
Metode-metode tersebut, memiliki persamaan dalam
mengukur kepuasan pelanggan, yaitu dengan membandingkan
besarnya tingkat kinerja perusahaan dengan harapan/tingkat
kepentingan pelanggan. Kesenjangan antara kinerja
perusahaan dengan tingkat kepentingan pelanggan yang
dirasakan itulah yang disebut dengan ketidakpuasan
pelanggan. Semakin tinggi tingkat kepentingan/harapan
pelanggan seharusnya diimbangi dengan kualitas kinerja
perusahaan. Apabila tingkat kualita skinerja perusahaan lebih
rendah dari tingkat kepentingan pelanggan, maka dapat
disimpulkan bahwa pelanggan tidak puas. Ketidakpuasan
pelanggan terhadap suatu pelayanan jasa disebabkan oleh

22 
 
 
karena adanya kinerja perusahaan dengan yang diharapkan
oleh pelanggan.
Pelayanan yang berkualitas dan memuaskan konsumen
perlu dilakukan secara terus menerus walaupun pengaduan
untuk komplain tamu sangat relatif rendah. Namun dapat
ditunjukan bahwa konsumen yang mengadu akan menjalin
hubungan bisnis kembali dengan perusahaan jika diberikan
jalan penyelesaian yang baik. Pelayanan merupakan kunci
sukses oleh karena itu kualitas jasa harus menjadi fokus utama
perhatian bagi manajemen dalam menjalankan usahanya.
Dimensi kualitas jasa menurut Zeithamal dan Bitnar (1996)
yang merupakan dasar dari SERVQUAL ( service quality )
adalah :
1. Tangible (bukti yang dapat dilihat secara langsung/diraba)
Tangible didefinisikan sebagai variabel pelayanan yang
menitikberatkan pada elemen – elemen yang mewakili
pelayanan secara fisik. Seperti contohnya : fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai dan saran komunikasi
2. Reliability (kehandalan)
Reliability merupakan kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang dijanjikan perusahaan dengan segera, akurat,
dan memuaskan. Hal ini menyangkut memegang janji – janji

23 
 
 
seperti janji tentang pengiriman, harga, penanganan keluhan
dan lain – lain.
3. Responsiveness (daya tanggap)
Responsiveness merupakan keinginan para staff atau
karyawan untuk membantu para konsumen dan memberikan
pelayanan yang tanggap. Variabel ini menekankan perilaku
personel jasa untuk lebih perhatian terhadap permintaan
pelanggan, pertanyaan dan
keluhannya.
4. Assurance (jaminan)
Assurance mencakup pengetahuan dan kemampuan
untuk menghargai kepercayaan dan kerahasiaan, kesopanan
karyawan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff
atau karyawan, bebas dari bahaya, resiko atau keragu –
raguan.
5. Emphaty (empati)
Empati meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
para konsumen.
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan
yaitu pelayanan yang diharapkan dan pelayanan yang
dirasakan (Parasuraman, dkk dalam Yasintha Soelasih 2003 ).
Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan

24 
 
 
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik
dan memuaskan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan atau
konsumen ( Kotler, 2000). Citra kualitas yang baik tidak
berdasarkan persepsi konsumen. Persepsi konsumen terhadap
kualitas pelayanan merupakan penilaian menyeluruh atas
keunggulan suatu pelayanan.
Kualitas layanan diartikan sebagai derajat mutu dari
layanan yang dihasilkan perusahaan, dimana kualitas layanan
dikembangkan secara internal, artinya pengembangan kualitas
layanan ditentukan oleh perusahaan. Kualitas layanan dibentuk
oleh tiga indikator , yaitu
1) Kecepatan dan keakuratan kinerja layanan.
2) Kecepatan dan keakuratan dalam merespon dan
menyelesaikan komplain dari pelanggan
3) Serta citra / reputasi kualitas layanan.

f. Analisis Kepuasan Pelanggan


Kepuasan Pelanggan Menurut Tse and Wilton (1988)
dinyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang
dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual
layanan setelah memakainya. Shemwell; Yavas and Bilgin

25 
 
 
(1998) secara tegas membedakan antara service quality dan
customer satisfaction, service quality merupakan bagian dari
proses kognitif, sedangkan consumer satisfaction merupakan
bagian dari proses afektif. Hal ini patut diperhatikan karena saat
ini konsumen tidak hanya berpedoman pada harga yang murah
saja, tetapi juga pada kualitas pelayanan, lokasi usaha, Kualitas
produk yang ditawarkan, serta kerapian tata letak produk yang
dilakukan dan lain sebagainya (yuliani, 2005).
Berdasarkan hal-hal diatas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa kepuasan dapat dilihat dari beberapa
indikator, yaitu:
1. kepuasan terhadap kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan.
2. kepuasan terhadap kemauan membantu pelanggan.
3. kepuasan terhadap pengetahuan dan kesopanan.
4. kepuasan terhadap kepedulian pada pelanggan dan
5. kepuasan terhadap penampilan fasilitas fisik.
Importance Performance Analysis (IPA)
Salah satu cara untuk menilai kepuasan konsumen adalah
dengan menggunakan Importance Performance Analysis
(IPA) digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang
atas kinerja pihak lain. Kepuasan seseorang tersebut diukur
dengan cara membandingkan tingkat harapannya dengan

26 
 
 
kinerja yang dilakukan pihak lain. Seringkali IPA digunakan oleh
perusahaan untuk mengukut kepuasan konsumennya.
Tahapan pertama dalam metode Importance Performance
Analysis (IPA) adalah menentukan tingkat kesesuaian antara
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja kualitas atribut-atribut
yang diteliti melalui perbandingan skor kinerja dengan skor
kepentingan. Rumus tingkat kesesuaian yang digunakan
adalah (Santoso, 2011) :

Keterangan :

Tki = tingkat kesesuaian


Xi = skor penilaian kinerja
Yi = skor penilaian kepentingan

Tahap kedua adalah menghitung ratarata untuk setiap


atribut yang dipersepsikan oleh konsumen, dengan rumus :
Keterangan :

XI = Skor rata-rata tingkat kinerja produk

27 
 
 
YI = Skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap produk

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung rata-rata seluruh atribut tingkat


kepentingan (Y) dan kinerja (X) yang menjadi batas dalam
diagram kartesius, dengan rumus :

Keterangan :
X = rata-rata skor tingkat kinerja produk seluruh faktor atau
atribut
Y = rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang
mempengaruhi kepuasan konsumen
K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan
konsumen

Tahapan terakhir yaitu penjabaran tiap atribut dalam diagram


kartesius

28 
 
 

Kepuasan pelanggan kemudian dihitung menggunakan


metode CSI (Customer Satisfaction Index) dengan tahap
sebagai berikut (Siagian dalam Amran dan Ponti Ekadeputra,
2010) :
1. Menghitung Weighted Factor, yaitu mengubah nilai rata-rata
tingkat kepentingan menjadi angka persen, sehingga
didapatkan total Weighting Factor 100%.
2. Menghitung Weighting Score, yaitu nilai perkalian antara nilai
rata-rata tingkat kinerja dengan Weighting Factor.
3. Menghitung Weighted Total, yaitu menjumlahkan Weighted
Score dari semua atribut.

29 
 
 
4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu Weighted Total dibagi
skala maksimal yang digunakan (dalam penelitian ini skala
maksimum yang digunakan adalah
5) kemudian dikali 100%.

g. Cara Membuat Important Performance Analyse (IPA)


1. Analisis (IPA) diawali oleh pihak perusahaan
memberikan kuesioner kepada pelanggan.
2. Setiap item pertanyaan memiliki dua jawaban dalam
skala Likert berdasarkan tingkat kepentingan
(importance) dan tingkat kinerja (performance).

a. Tingkat Kepentingan (Importance)

Sebagai pedoman bagi pelanggan untuk menilai tingkat


kepentingan kualitas pelayanan, menggunakan skala Likert
dengan nilai 1-5.

Nilai Keterangan

1 : Sangat Tidak Penting (STP)

2 : Tidak Penting (TP)

3 : Cukup Penting (CP)

4 : Penting (P)
30 
 
 
5 : Sangat Penting (SP)

b. Tingkat Kinerja (Performance)


Sebagai pedoman bagi pelanggan untuk menilai tingkat
kinerja pelayanan, menggunakan skala Likert dengan nilai 1-5.
Nilai Keterangan
1 : Sangat Tidak Baik (STB)
2 : Kurang Baik (KB)
3 : Cukup Baik (CB)
4 : Baik (B)
5 : Sangat Baik (SB
Contoh: Perusahaan XYZ ingin mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan berdasarkan dari faktor kualitas
pelayanan. Untuk mengukur faktor kualitas pelayanan
menggunakan model (SERVQUAL), yang terdiri dari lima
indikator, yaitu :

31 
 
 
Contoh salah satu kuisoner :

Cara menghitung

Tahapan pertama dalam metode Importance Performance


Analysis (IPA) yaitu:
Menentukan tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan
tingkat kinerja kualitas atribut-atribut yang diteliti melalui
perbandingan skor kinerja dengan skor kepentingan.Rumus
tingkat kesesuaian yang digunakan adalah (Santoso, 2011)

32 
 
 

Keterangan :
Tki = tingkat kesesuaian
Xi = skor penilaian kinerja
Yi = skor penilaian kepentingan

Tahap kedua adalah menghitung ratarata untuk setiap


atribut yang dipersepsikan oleh konsumen, dengan rumus :

Keterangan :

XI = Skor rata-rata tingkat kinerja produk

YI = Skor rata-rata tingkat kepentingan terhadap produk

n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung rata-rata seluruh atribut tingkat

kepentingan (Y) dan kinerja (X) yang menjadi batas dalam


diagram kartesius, dengan rumus :

33 
 
 
Keterangan :
X = rata-rata skor tingkat kinerja produk seluruh faktor atau
atribut
Y = rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang
mempengaruhi kepuasan konsumen
K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan
konsumen
Tahapan terakhir yaitu penjabaran tiap atribut dalam diagram
kartesius

Dengan cara merata-ratakan nilai skor lalu dapat juga di


masukan kedalam aplikasi SPSS, lalu dianalisis.

34 
 
 
D. Teknik Menyusun Laporan Pengelolaan Usaha Dan
Teknik Pengembangan Usaha
1. Laporan Manajemen
Banyak yang telah dikatakan atau disiratkan
mengenai jenis-jenis system laporan manajemen
yang harus mengalir dari system informasi anda.
Beberapa jenis laporan harus dapat anda peroleh
secara harian, bulanan, triwulan ataupun tahunan.
Banyak wirausaha berpendapat bahwa informasi
yang diperlukan untuk manajemen dapat diperoleh
dari laporan rugi-laba yang dipersiapkan untuk
pejabat pemerintah dan perpajakan sekali setahun.
Berikut beberapa jenis laporan manajemen,
diantaranya yaitu:
1) Laporan harian/mingguan

Informasi harian yang anda butuhkan


semata-mata bersifat operasional. Fakta dan
angka untuk memenuhi kebutuhan anda
seharihari meliputi : posisi kas harian,
ringkasan-ringkasan penjualan (baik tunai dan
kredit), pembayaran kontan, uang yang
diterima dari tagihan utang, saldo kas dalam
bank, dan saldo akhir kas. Sebuah formulir
35 
 
 
sederhana yang dapat dipakai untuk tujuan ini
dapat dilihat dalam

Gambar 15. Ringkasan arus kas harian/mingguan

Sald Penerimaan kas Pemb


Hari Perinci Deposit Saldo
o Penj. Penj. Lain ayara
Tangal an o bank akhir
awal Tunai kredit -lain n kas
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Mingg
u
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu

36 
 
 
Gambar 16. Analisis marjin laba dan penjualan

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


produk A produk B produk C produk D
Hari
Pe pe M pe M Pe
Tang M M M M
nju MK nju K nju K nju MK
gal K K K K
ala Rp. ala Rp ala Rp ala Rp.
% % % %
n n . n . n
Ming
gu
Seni
n
Selas
a
Rabu
Kami
s
Juma
t
Sabt
u

37 
 
 
Formulir ini memberikan suatu sitem sederhana di mana
dapat dilihat saldo kas pada permulaan dan akhir hari dan dapat
dibandingkan dengan jumlah uang yang sebenarnya terdapat di
register kas dalam bisnis anda, atau semua transaksi tunai
dapat disentalisasikan dalam satu tempat dalam bisnis anda.
Penjualan haruslah dianalisis menurut kelompok produk, dan
buatlah taksiran tentang laba kotor menurut kelompok produk
berdasarkan marjin kotor yang ditentukan. Jadi, system
informasi anda haruslah dapat memberikan taksiran laba kotor
harian dan suatu taksiran tentang biaya harian dalam bisnis; hal
ini memungkinkan anda mengetahui di mana anda mencapai
titik impas dan menghasilkan laba sehari-hari.

Formulir dalam gambar 16 dapat digunakan untuk


menganalisis penjualan harian dan marjinnya, di mana setiap
anggota staf penjualan memperoleh formulir tersendiri. Dari
informasi ini anda dapat menaksir laba atau rugi harian; dan ini
dapat dikumpulkan setiap hari untuk menaksir laba atau rugi
mingguan. Dapat diperkirakan, bahwa ada beberapa hari yang
rugi, ada hari-hari lain yang akan menghasilkan laba besar.

2) Laporan Bulanan.

Laporan bulanan bisnis anda setiap bulannya haruslah


memiliki :
38 
 
 
‐ Laporan laba rugi yang terperinci;
‐ Analisis penjualan dan inventaris produk sertaan/kelompok
jasa;
‐ Analisis dari arus kas, debitur, kreditur dan ikatan
keuangan; dan
‐ Analisis rasio intern yang menunjukan tingkat efisiensi dan
menyorot kecenderungan, dengan perbandingan antara
rencana dan realisasi sebenarnya.

3) Laporan Triwulan.

Laporan triwulan tentu saja laporan bulanan akan


tersedia setiap bulan, dan informasi ini seharusnya tersedia
bagi anda dan staf badan penasihat anda adalah:

‐ Suatu laporan terperinci tentang posisi keuangan anda;


‐ Pernandingan industri intern dan ekstern sebagai tolok
ukur efisiensi;
‐ Analisis kecenderungan secara lebih terperinci daripada
yang biasanya disediakan setiap bulan; dan
‐ Informasi tentang bisnis anda sekarang untuk
memungkinkan anda dan badan penasihat anda meninjau
kembali kegiatan dan memproyeksikan rencana masa
depan.

39 
 
 
4) Laporan Tahunan
Laporan tahunan utama adalah neraca, paparan rugi-laba,
dan keterangan arus kas, yang bersama-sama dengan
laporan triwulan akan merupakan dasar bagi perencanaan
strategic.

2. Laporan Keuangan

Hubungan yang terdapat dalam persamaan akuntansi dapat


digunakan untuk membuat tiga laporan keuangan, yaitu:

1) Neraca,
2) Laporan Rugi-Laba, Dan
3) Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

Dua laporan yang pertama (neraca dan laporan rugi-laba),


sangat penting bagi perusahaan, dan laporan inilah yang
banyak dibicarakan. Sedangkan laporan ketiga (laporan
perubahan keuangan) umumnya diperlukan bagi para
pemegang saham atau pemilik. Dalam neraca tersebut
tercantum jumlah kekayaan, jumlah utang, dan modal sendiri
dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian
aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada
bagian pertama.

40 
 
 

1. Aktiva

Aktiva merupakan kekayaan fisik yang dimiliki oleh


perusahaan, dibagi ke dalam:

a. Aktiva lancar,
Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa
uang tunai (kas) dan kekayaan lain yang mudah
diuangkan (atau dalam jangka waktu pendek dapat
ditukarkan menjadi uang tunai), seperti piutang, surat-
surat berharga, persekot, persediaan barang.
b. Aktiva tetap
Aktiva Tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan dalam jangka waktu lama, seperti : gedung,
tanah, mesinmesin, dan sebagainya.
c. Aktiva tidak kentara.
Aktiva tidak kentara adalah aktiva yang secara fisik tidak
dapat dilihat atau diraba tetapi secara riil mempunyai
nilai, seperti : hak patent, hak cipta, goodwiil.
2. Pasiva
Bagian pasiva pada sebuah neraca perusahaan berisi
sekelompok pos, yaitu:

41 
 
 
a. Utang Lancar,
Utang lancar adalah kewajiban financial
perusahaan yang harus dilunasi dalam jangka
waktu relatif pendek. Pelunasan tersebut biasanya
dilakukan dengan mengambil aktiva lancarnya.
Pos-posyang termasuk dalam aktiva lancar ini
antara lain : utang dagang, kredit rekening koran,
kredit wesel, kredit pembeli, utang deviden, dan
sebagainya.
b. Utang Jangka Panjang,
Utang jangka panjang adalah kewajiban financial
perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lama
(lebih dari satu tahun), seperti : utang obligasi dan
utang hipotik.
c. Modal Sendiri.
Modal sendiri adalah sejumlah uang yang
ditanamkan dalam sebuah perusahaan untuk
menjalankan kegiatannya. Dalam perseroan
terbatas peranan modal ini disebut pemegang
saham sebab modalnya diwujudkan dalam bentuk
saham. Sering pula terdapat bahwa laba yang
diperoleh perusahaan tidak dibagikan kepada

42 
 
 
pemilik tetapi ditanam kembali dalam perusahaan,
dikenal sebagai laba ditahan.
1) Laporan Rugi-Laba dan Neraca
Tidak semua informasi keuangan yang penting
tercantum dalam neraca. Di dalam neraca tidak
terkandung informasi tentang penghasilan dan biaya dari
sebuah perusahaan. Laporan yang memberikan
informasi tentang penghasilan dan biaya tersebut
dinamakan laporan rugi laba (income statement) atau
disebut juga laporan operasi. Adapun contoh laporan
rugi laba dapat dilihat pada table berikut :

Perusahaan TRIKARYA

Neraca – 31 Desember 2004

AKTIVA

Aktiva Lancar:

 Kas Rp 5.000.000
 Piutang Rp 4.000,00
 Persediaan barang dagangan Rp 7.000,00
 Perlengkapan Rp 1.100,00
 Persekot asuransi Rp 500,00

43 
 
 
Jumlah aktiva lancer Rp 17.600,00

Aktiva Tetap:

 Peralatan Rp 5.000,00
 Gedung Rp 10.000,00
 Tanah Rp 2.000,00
 (dikurangi penyusutan yang terkumpul)
Rp 4.000,00

Jumlah aktiva tetap Rp 13.000,00

JUMLAH AKTIVA Rp 30.600,00

==========

UTANG DAN MODAL SENDIRI

Utang Lancar:

‐ Utang dagang Rp 7.500,00


‐ Utang gaji Rp 200,00
‐ Utang wesel Rp 300,00

Jumlah utang lancer Rp 8.000,00

Utang Jangka Panjang:

‐ Utang obligasi Rp 3.300,00

44 
 
 
‐ Utang hipotik Rp 2.300,00

Jumlah Utang Jangka Panjang Rp 5.600,00

Modal Sendiri Rp 17.000,00

Rp 30.000,00

Penjualan bersih Rp 150.000,00

Harga poko penjualan Rp 95.000,00

Laba kotor Rp 55.000,00

Biaya penjualan & administrasi Rp 35.000,00 –

Laba Usaha Rp 20.000,00

Penerimaan bukan dari usaha Rp 5.000,00

Pengeluaran bukan untuk usaha Rp 4.500,00

Rp 500,00 +

Laba bersih sebelum dikurangi pajak

Rp 20.500,00

Pajak penghasilan 50% Rp 10.250,00 -

Laba bersih sesudaah pajak Rp 10.250,00

45 
 
 
Tidak seperti neraca, laporan rugi-laba tersebut
memperlihatkan operasi perusahaan selama satu periode,
seperti satu tahun, satu kuatral, atau satu bulan. Pada
pokoknya, laporan rugi-laba dibuat untuk meringkas
penghasilannya dan biaya-biaya perusahaan selama satu
periode. Biaya dimasukan ke dalam laporan rugi-laba untuk
mengurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa
laba bersih (positif) atau rugi (negative). Jadi, persamaan untuk
laporan rugi-laba adalah :

PENGHASILAN – BIAYA = LABA BERSIH (atau RUGI)

1. Penghasilan
Penghasilan perusahaan dapat diperoleh dari penjualan
total kepada para pembeli selama periode bersangkutan.
Jadi, penjualan ini merupakan sumber penghasilan utama
bagi perusahaan. Biaya
2. Laba Bersih
Pada pokoknya, laba bersih ini dapat diperoleh dari
seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya. Besarnya
laba bersih yang dapat dicaapai akan menjadi ukuran
sukses bagi sebuah perusahaanLaporan rugi – laba untuk
perusahaan jasa, seperti dokter dan biro perjalanan, agak
berbeda dengan perusahaan dagang atau perusahaan

46 
 
 
manufaktur. Perusahaan jasa tidak menjual barang-
barang. Oleh karena itu, harga pokok penjualan tidak
terdapat dalam laporan rugi – laba. Untuk mengganti
“penjualan” dipakai istilah “penghasilan”.

PT TRIKARYA

Laporan Rugi-Laba

31 Desember 2004

Penghasilan Rp 960.000,00

Biaya Operasi

Sewa ruangan Rp 60.000,00

Gaji petugas Rp 240.000,00

Perlengkapan praktek Rp 25.000,00

Pemeliharaan ruangan Rp 15.000,00

Pemeliharaan mobil Rp 100.000,00

Biaya lain-lain Rp 30.000,00

Jumlah biaya operasi Rp 470.000,00


47 
 
 
Penghasilan bersih Rp 490.000,00

2) Laporan perubahan Posisi Keuangan


Laporan keuangan yang ketiga disebut laporan perubahan
posisi keuangan atau laporan aliran dana, atau disebut juga
laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan tersebut dapat
dimasukan sebagai pelengkap dalam laporan keuangan.
Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan
keadaan keuangan dari sebuah perusahaan pada suatu saat,
atau merupakan gambaran tentang aktiva, utang, dan modal
sendiri pada saat tertentu. Adapun tujuan dari laporan
perubahan posisi keuangan ini terutama adalah untuk
memberikan informasi tentang perubahan aktiva lancar dan
utang lancer. Jadi, titik berat dari laporan ini adalah pada
sumber dan penggunaan modal kerja untuk satu periode.
Pengertian modal kerja ada dua macam, yaitu:
‐ Modal kerja bruto, ditunjukan sebagai jumlah dari seluruh
aktiva lancer.
‐ Modal kerja neto, (modal kerja) ditunjukan sebagai selisih
antara aktiva lancar dengan utang lancar.

Untuk perusahaan “ABC” modal kerja netto berjumlah Rp.


9.600,00. yang diperoleh dari aktiva lancar sebesar Rp.

48 
 
 
17.600,00. dikurang dengan utang lancar sebesar Rp. 8.000,00.
dapat tersisa apabila perusahaan membayar semua utang
lancarnya.

1. Cara meningkatkan modal kerja Untuk memenuhi


kebutuhan perusahaan, modal kerjanya dapat
ditingkatkan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
meningkatkannya adalah :
a. melakukan kegiatan yang menguntungkan
b. menjual aktiva tetap, seperti; bangunan, peralatan.
c. mencari pinjaman jangka panjang
d. menjual saham tambahan.
2. Cara menurunkan modal kerja Di lain pihak, modal kerja
juga dapat diturunkan dengan cara:
a. Menyerap rugi operasi
b. Membeli aktiva tetap, seperti peralatan
c. Pembayaran kembali utang jangka panjang
d. Pembelian kembali saham-saham
e. Pembayaran deviden kepada para pemegang saham

3. Teknik Pengembangan Perusahaan


Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan
beberapa teknik diantaranya:
1. Perluasan Skala Usaha
49 
 
 
2. Perluasan Cakupan Usaha
3. Perluasan dengan Kerjasama, Penggabungan dan
Ekspansi Baru.

1) Pengembangan Perusahaan dengan Perluasan Skala


Usaha
Pengembangan perusahaan dengan perluasan
skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi
(kapasitas produksi), tenaga kerja, teknologi, lokasi
usaha, dan sistem distribusi serta jaringan usaha.
Penambahan skala usaha bias dilakukan dengan
menambah kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja,
serta tambahan jumlah modal untuk investasi. Jadi,
untuk menambah skala produksi harus ditambah
factorfaktor produksinya seperti modal, tenaga kerja,
bahan baku dan kemungkinan pemasarannya. Sebelum
memperluas produksi, harus diperhatikan prospek
pemasarannya. Misalnya; siapa yang memerlukan,
berapa jumlahnya, kapan membutuhkan dan dimana
serta bagaimana cara mendistribusikannya.
Pengembangan skala usaha juga bias dilakukan dengan
menambah jenis-jenis barang atau jasa yang akan
dihasilkannya atau diusahakannya. Pengembangan

50 
 
 
usaha bisa dilakukan hanya apabila akan menurunkan
biaya jangka panjang, sehingga akan menaikan skala
ekonomi yang tinggi. Sebaliknya, bila peningkatan skala
usaha hanya akan meningkatkan biaya, maka
pengembangan skala usaha tidak baik untuk dilakukan.
Jadi, peningkatan skala usaha hanya bisa dilakukan
dengan cara peningkatan output menurunkan biaya rata-
rata jangka panjang. Teknik pengembangan skala usaha
sangat tergantung juga pada produktivitas faktor-faktor
produksi seperti produktivitas tenaga kerja, dan
produktivitas modal. Oleh sebab itu, perluasan skala
usaha harus dilihat dari aspek:
(1) Produktivitas modal dan tenaga kerja;
(2) biaya tetap dan biaya variable;
(3) biaya rata; dan
(4) skala produksi yang paling menguntungkan.

Pengembangan skala usaha bisa juga dilakukan


dengan menambah lokasi usaha di tempat lain, di kota
lain, dan di Negara lain. Misalnya, perusahaan-
perusahaan mobil dan perusahaan elektronik Jepang
yang sudah menguasai pasaran-pasaran dunia, seperti
PT. Toyota Astra. Begitu pula perusahaan makanan dan
minuman Amerika Serikat, seperti KFC, McDonald,
51 
 
 
Cocacola, Pepsi dan lain sebagainya. Dunia jasa seperti
perbankan dan perusahaan jasa angkutan juga sudah
meluas melewati batas Negara, misalnya PT. Bank
Asing yang ada di Indonesia, Maskapai Penerbangan
Asing yang ada di Indonesia dan Maskapai penerbangan
Indonesia yang ada di Negara lain.

Apabila pengembangan sakala usaha sudah


mencapai tingkat yang paling optimum, maka
pengembangan produksi atau skala usaha tidak boleh
terus dikembangkan, tetapi ada yang masih bisa
dilakukan yaitu dengan menambah cakupan usaha.

2) Pengembangan Usaha Dengan Menambah Cakupan


Usaha
Pengembangan usaha dengan menambah
cakupan usaha bisa dilakukan dengan mengembangkan
jenis usaha baru dan wilayah usaha baru, serta jenis
produk barang dan jasa baru yang bervariasi jenisnya.
Pengembangan cakupan usaha baru sering juga
dinamakan diversifikasi usaha. Bahkan akhir-akhir ini
diversifikasi usaha dilakukan pada suatu bidang saja,
misalnya dibidang pertanian disebut agroindustri,
aggrowisata, aggrobisnis, dan macam-macam

52 
 
 
diversifikasi lainnya. Dibidang jasa diversifikasi usaha
juga dilakukan, misalnya usaha as angkutan kota
diperluas dengan jasa angkutan pariwisata, jasa
pendidikan di Indonesia, usaha join venture merupakan
bentuk kerja sama antara perusahaan domestic dan
perusahaan asing. Pemerintah berwengang untuk
mengetahui dan menyetujui perjanjian umum dan
khusus antar pihak yang berjoin venture. Proses
terjadinya join venture dilakukan dengan perantara
perwakilan perusahaan asing dn konsultan-konsultan.
Berikut adalah proses terjadinya join venture.
(1) Trust

Adalah suatu bentuk organisasi


perusahaan yang didirikan untuk menghindari
kerugian masing-masing anggota dan
memperbesar keuntungan perusahaan. Trust
dibentuk dengan menggabungkan bebrapa
perusahaan (merger) menjadi satu dan masing-
masing perusahaan yang bergabung telah
melebur diri atau fusi, sehingga gabungan dari
perusahaan-perusahaan tersebut menjadi
sebuah perusahaan besar. Seluruh kekayaan

53 
 
 
lama dipindahkan ke perusahaan baru. Trust
dapat mengeluarkan saham dan obligasi.

(2) Holding Company

Sebuah perusahaan yang kondisi


keuangannya kuat dapat memiliki perusahaan
lain dengan cara membeli saham-sahamnya.
Bentuk semacam itu disebut holding company.
Perusahaan yang saham-sahamnya telah dibeli
tidak lagi memiliki kekuasaan apa-apa, semua
kebijakan ditentukan oleh holding company. Jadi,
telah terjadi pengambilalihan kekayaan maupun
kekuasaan dari perusahaan tersebut kepada
holding company.

(3) Sindikat
Merupakan kerjasama antar beberapa
orang untuk melaksanakan proyek khusus di
bawah satu perjanjian. Biasanya hanya terbatas
pada bidang keuangan, yang dilakukan oleh
kelompok investor untuk mengkombinasikan
sumber-sumber keuangan mereka, untuk
menjualbelikan surat-surat berharga dari suatu
perusahaan.
54 
 
 
(4) Kartel

Hampir sama dengan sindikat. Kartel


merupakan persekutuan antara beberapa
perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian
tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri
sendiri, memiliki kedudukan sama, dan sewaktu-
waktu dapat membatalkan perjanjiannya yang
telah disetujui bilamana diinginkan. Mereka terikat
pada semua perjanjian, tetapi di luar itu mereka
bebas. Ada beberapa jenis kartel, sebagai berikut.

a. Kartel Daerah, yaitu masing-masing


perusahaan untuk membagi daerah
pemasaran yang boleh dikuasainya. Salah satu
perusahaan tidak boleh menjual barangnya ke
daerah lain.
b. Kartel Produksi, yaitu perusahaan
mengadakan perjanjian untuk menentukan luas
produksi masing-masing.
c. Kartel Kondisi, yaitu perjanjian yang mengatur
syarat-syarat penjualan termasuk syarat
penyerahan barang, tem pat, penjualan,

55 
 
 
penjualan tunai dan kredit, pemberian
potongan dan sebagainya.
d. Kartel Pembagian Laba, yaitu perjanjian dalam
menentukan besarnya laba yang diterima oleh
masing-masing anggota. Laba dibagi
berdasarkan besarnya volume penjualan yang
dicapai oleh nasingmasing anggota.
e. Kartel Harga, yaitu perjanjian yang diadakan
untuk menentukan harga minimum dari barang-
barang yang dijual, sehingga bentuk ini dapat
mengurangi persaingan harga di antara para
anggota.

56 
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Lulu Dian Anggraini1, Panji Deoranto, Dhita Morita Ikasari.


2015. Analisis persepsi konsumen menggunakan metode
importance performance analysis dan customer
satisfaction index . Teknologi Industri Pertanian, FTP –
Universitas Brawijaya: Malang.

Anggri Valentina K. 2011. Analisis Kekuatan Pelanggan


terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Pos Expressdi PT. POS
INDONESIA Cabang Surakarta. Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Univer sitas Sebelas Maret: Surakarta.

Hertanto,Eko. Importance Performance Analysis : Manajemen


Pemasaran.

57 
 
 
SOAL
1. Bapak Badrun bekerja di PT. Budi Luhur sebagai
Accounting staff, setiap tahunnya ia membuat laporan
keuangan agar pengelola perusahan tahu bagaimana
keuangan perusahaan tersebut, sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan. Laporan
yang berisi tentang daya ekonomi, dan modal suatu
perusahaan disebut dengan....
a. Aliran Kas
b. Neraca
c. Laba – Rugi
d. Laba ditahan
e. Peubahan modal

2. Pabrik Sepatu Dragon mempunyai beberapa staff, salah


satunya adalah staff accounting. Staff ini bertujuan untuk
mengamati bagaimana aliran keuangan perusahaan
tersebut yang diringkas dalam laporan keuangan.
Laporan yang berisi informasi mengenai penerimaan
dan pembayaran kas perusahaan selama periode
tertentu disebut...
a. Neraca
b. Perubahan modal

58 
 
 
c. Laba ditahan
d. Laba – Rugi
e. Aliran Kas

3. Para pekerja staff accounting sedang menyusun laporan


keuangan. Laporan keuangan yang mereka susun
meliputi : neraca, laporan keuangan laba – rugi, serta
aliran kas. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan data
kuantitatif dari harta, modal, hutang, pendapatan, dan
biaya - biaya dari perusahaan tersebut agar menjadi
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan oleh
pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
bersifat....
a. Historis
b. Universal
c. Tertutup
d. Terbuka
e. Rahasia

4. Pak Sustya sedang melakukan aktivitas perusahaan. Ia


mencatat, mengklasifikasikan serta mengikthisarkan lalu
menyusun laporan. Laporan tersebut berisi data
kuantatif dari harta, modal, hutang, pendapatan dan

59 
 
 
biaya – biaya lainnya yang ia data selama satu periode.
Laporan yang sedang dikerjakan Pak Sustya disebut
laporan....
a. Laporan Pertanggung Jawaban
b. Laporan Jual-Beli
c. Laporan Kegiatan Perusahaan
d. Laporan Keuangan
e. Laporan Pendapatan Perusahaan

5. Qori menggunakan jasa e-commerce Shopee untuk


berbelanja Kamera Nikon B500 keluaran terbaru berwarna
putih, namun saat barang itu tiba ternyata kamera tersebut
berwarna hitam. Oleh karena hal itu qori melakukan komplain
dan hanya memberi bintang dua. Dalam hal ini yang dirasakan
qori adalah...
a. nilai harapan = nilai persepsi konsumen
b. nilai harapan < nilai persepsi konsumen
c. nilai harapan > nilai persepsi konsumen
d. nilai harapan ≤ nilai persepsi konsumen
e. nilai harapan ≠ nilai persepsi konsumen

6. Pak Abu memiliki usaha Tour dan Travel PT. Abu Abi Tour
and Travel. Pak Abu memesankan tour perjalanan dan tempat-

60 
 
 
tempat wisata, kamar penginapan, transportasi dll. Dalam hal
ini pak Abu termasuk pelanggan...
a. Pelanggan Internal
b. Pelanggan Eksternal
c. Pelanggan Perantara
d. Pelanggan Setia
e. Pelanggan Tetap

7. Pak Ali memiliki sebuah Restoran terkenal di Jakarta dan


terkenal dengan pelayanannya yang baik dan unggul, serta
customer service yang sangat baik, bahkan lebih baik dari pada
produk yang ditawarkan. Dalam hal ini pak ali menerapkan..
a. Strategi Superior Customer Service
b. Marketing Manager
c. Gurantee Service
d. Strategi unconditional guarantees
e. Extra Ordinary Service

8. Pak Ali memiliki sebuah Restoran Westren yang sangat


terkenal. Restoran tersebut kerap memberikan formulir bagi
tamu untuk mengetahui kesukaan dan keluhan mereka. Metode
untuk mengukur kepuasan pelanggan, yang digunakan
restoran tersebut adalah ...

61 
 
 
a. Survei kepuasan pelanggan
b. Sistem keluhan dan saran
c. Ghost Shopping
d. Lost customer analysis
e. Sistem Kepuasan

9. Pak Anun sedang melakukan perhitungan Importance


Performance Analysis (IPA), yang biasanya digunakan untuk...
a. mengukur tingkat kepuasan seseorang atas kinerja pihak
lain
b. mengukur tingkat kepercayaan seseorang
c. mengukur kepercayaan diri head manager
d. Mengukur kestabilan pendapatan perusahaan
e. mengukur kerugian perusahaan

10 Pak Bambang adalah seorang wirausaha. Pak Bambang


ingin mengelola laporan yang diperlukan untuk manajemen
dan diperoleh dari laporan rugi-laba yang dipersiapkan untuk
pejabat pemerintah dan perpajakan sekali setahun. Laporan
jenis manajemen apa saja yang harus dibuat oleh Pak
Bambang?
a. Laporan harian/mingguan, laporan bulanan, laporan
triwulan, dan laporan tahunan.

62 
 
 
b. Laporan manajemen dan laporan keuangan
c. Laporan triwulan
d. Laporan pajak dan laporan pengeluaran
e. Laporan harian

11 Pak Budi ingin mengembangkan usahannya agar semakin


meluas dan mendapaktakan keuntungan yang lebih besar.
Ada berbagai teknik yang bisa dilakukan untuk
mengembangkan usaha yaitu...
a. Penggabungan dan Ekspansi Baru
b. Membeli saham
c. Membukan bisnis baru
d. Perluasan Skala Usaha, dan Perluasan dengan
Kerjasama
e. Perluasan Skala Usaha, Perluasan Cakupan Usaha,
Perluasan dengan Kerjasama, Penggabungan dan
Ekspansi Baru.

12 Pak Budi Menyuruh asistennya untuk memerikasa jumlah


kekayaan yang terlihat pada bagian aktiva. Pak Budi
membutuhkan data tentang properti yang dimiliki
perusahaan seperti gedung, dan mesin-mesin. Maka
asisten Pak Budi harus memberilakan...

63 
 
 
a. Aktiva
b. Aktiva Lancar
c. Aktiva tetap
d. Aktiva tidak kentara
e. Aktiva dan pasiva

13 Bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk


menghindari kerugian masing-masing anggota dan
memperbesar keuntungan perusahaan, serta dapat
mengeluarkan saham dan obligasi disebut...
a. Holding Company
b. Trust
c. Kartel
d. Psiva
e. Sindikat

14. Laporan keuangan yang akan dibuat harus memiliki


komponen yang lengkap, agar bisa menjadi laporan
yang diklasifikasi menjadi laporan yang baik. Dibawah ini
merupakan komponen dalam laporan adalah:
a. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain selama periode

64 
 
 
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi
penjelasan lain
Informasi komperatif mengenai periode terdekat
sebelumnya
Laporan posisi keuangan pada awal periode
terdekat sebelumnya
b. Laporan posisi keuangan pada awal periode
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan
lain
Informasi komperatif mengenai periode terjauh
sebelumnya
Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
sebelumnya
c. Laporan posisi keuangan pada awal periode

65 
 
 
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan
lain
Informasi komperatif mengenai periode terjauh
sebelumnya
Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
sebelumnya
d. Laporan posisi keuangan pada awal periode
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode
Laporan arus kas selama periode
Informasi komperatif mengenai periode terjauh
sebelumnya
Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat
sebelumnya
e. Laporan posisi keuangan pada awal periode
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
selama periode
Laporan perubahan ekuitas selama periode

66 
 
 
Laporan arus kas selama periode
Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan
lain
Informasi komperatif mengenai periode terjauh
sebelumnya.
15 Pembuatan laporan, harus menurut sesuai
denganaturan-aturan yang berlaku. Oleh sebab itu
pengertian dari laporan keuangan adalah
a. laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan yang menjadi salah satu
informasi penting dalam pengambilan keputusan
ekonomi
b. laporan keuangan adalah bagian dari proses
pelaporan keuangan yang menjadi salah satu
informasi penting yang digunakan oleh para
pengelola organisasi dalam pengambilan
keputusan ekonomi di masa yang akan datang.
c. Laporan keuangan pada perusahaan merupakan
hasil akhir dari kegiatan
d. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi

67 
 
 
e. Laporan keuangan merupakan hasil akhir transaksi
yang penting akan dicatat

16 Setiap pemakai mempunyai kebutuhan yang berbeda


terhadap informasi keuangan. Berdasarkan kebutuhan
tersebut, pemakai akan mencari informasi mana yang
paling dibutuhkan untuk dianalisis lebih lanjut, sehingga
laporan keuangan perlu diklasifikasikan ke dalam
berbagai jenis laporan keuangan, sebutkan klasifikasi
laporan tersebut
a. Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Aliran Kas,
Laporan Perubahan
b. Laporan Laba Rugi, Laporan Aliran Kas, Laporan
Perubahan Modal atau Laba Ditahan
c. Neraca, Laporan Aliran Kas, Laporan Perubahan
Modal atau Laba Ditahan
d. Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Aliran Kas,
Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan
e. Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Aliran Kas,
Laporan Perubahan Modal atau Laba Ditahan,
laporan timbangan
17 Laporan keuangan yang dibuat, harus dianalisa dengan
baik dan benar. Pengertian dari analisa laporan
keuangan adalah:
68 
 
 
a. Analisa laporan sesuai kaidah
b. Pembuktian laporan keuangan benar atau salah
c. faktor yang sangat penting bagi investor untuk
pengambilan keputusan dalam melakukan
investasi
d. pembuktian perhitungan laporan keuangan
e. pengurangan dan penambahan jumlah investasi
dalam laporan keuangan

18. Bu Siska membeli beras di Toko Pak Budi, lalu dalam


sebulan kemudian Bu Siska kemabli membeli beras tersebut di
Toko Pak Budi. Dalam hal ini pak Abu termasuk pelanggan...
a. Pelanggan Internal
b. Pelanggan Eksternal
c. Pelanggan Perantara
d. Pelanggan Setia
e. Pelanggan Tetap

19. Setiap hari Selas dan Kamis bendahara kelas DIV Gizi 3A
dan 3B akan memberikan informasi mengenai pembayaran kas
yang harus dibayar tiap hari itu. Oleh karena itu semua siswa
wajib membayarnya. Kemudian di hari Jumat bendahara akan
memberikan laporan tentang total uang kas yang sudah
69 
 
 
terkumpul selama 2x pembayaran dalam seminggu. Dalam hal
ini laporan keuangan yang dilakukan bendahara adalah..
a. Laporan mingguan
b. Laporan bulanan
c. Laporan triwulan
d. Laporan 6 bulan
e. Laporan tahunan
20. Pak Somat tiap tahunnya menganalisi laporan keuangan
dengan membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
yang disajikan dalam bentuk grafik. Dalam Hal ini Pak
Somat menggunakan Teknik analisi berupa?
a. Trend Analisis
b. Common Size Financial Statement
c. Metode Indeks Time Series
d. Rasio Laporan keuangan
e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas dan Dana

70 
 

Anda mungkin juga menyukai