Anda di halaman 1dari 7

Penasaran dengan Apa Itu Jamur? Ini Dia Penjelasannya!

May 9, 2019 Biologi, Mapel

Jamur merupakan organisme eukariotik yang dibagi dalam kingdom tertentu yang
disebut fungi. Jamur dibagi dalam 4 divisi, yakni Zygomycotina, Ascomycotina,
Basidiomycotina, dan Deuteromycotina. Ciri-cirinya bersifat eukariotik, dinding sel
dilindungi zat kitin, multiseluler atau uniseluler, berukuran mikroskopis sampai
makroskopis, bentuk tubuh bervariasi, termasuk organisme heterotrof karena tidak
punya klorofil, dan tubuh tersusun dari hifa yang berbentu seperti benang. Terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu saprofit, parasit, dan mutual.

Hai Quipperian, jumpa lagi dengan Quipper Blog. Kali ini, Quipper Blog akan mengajak
Quipperian untuk belajar tentang dunia perjamuran. Apakah kalian sering mengonsumsi
jamur? Misalnya jamur tiram, jamur merang, shitake, atau jamur kuping?
Membayangkan jamur-jamur tersebut nampaknya cukup menggugah selera makan, ya.

Tapi, bagaimana jika kalian mendengar istilah jamur karat, kutu air, atau jamur panu?
Tentu nafsu makan turun seketika, ya. Nah, ternyata jamur itu ada yang bermanfaat
dan ada sebagian bersifat parasit, lho. Jika membahas masalah jamur, Quipperian
harus mengetahui bagaimana ciri-ciri dan habitat jamur tersebut. Penasaran dengan
apa itu jamur sebenarnya? Yuk, simak bahasan Quipper Blog kali ini!

Daftar Isi Sembunyikan

Apa Itu Jamur?

Ciri-ciri Jamur

Jenis-Jenis Jamur

Klasifikasi Jamur
A. Zygomycotina

B. Ascomycotina

C. Basidiomycotina

D. Deuteromycotina

Apa Itu Jamur?

Jamur merupakan organisme eukariotik yang dikelompokkan dalam kingdom tertentu


yang disebut Fungi. Pengelompokan organisme ini didasarkan pada beberapa hal,
seperti ciri-ciri, reproduksi, dan habitat.

Ciri-ciri Jamur

Suatu organisme dikelompokkan dalam Kingdom Fungi, jika memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.

Bersifat eukariotik, artinya inti selnya telah dibungkus oleh membran inti.

Pada umumnya, dinding selnya dilindungi oleh zat kitin.

Multiseluler atau uniseluler.

Berukuran mikroskopis sampai makroskopis.

Bentuk tubuhnya bervariasi, mulai bulat, oval, pipih.

Termasuk organisme heterotrof karena tidak memiliki klorofil.

Tubuhnya tersusun dari hifa yang berbentuk seperti benang (miselium).

Jenis-Jenis Jamur
Ternyata, jamur itu juga dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan cara perolehan nutrisi
lho, Quipperian. Ingin tahu apa saja?

1. Jamur saprofit, yaitu jamur yang nutrisinya diperoleh dari hasil penguraian organisme
lain yang telah mati atau bahan organik lain yang telah membusuk. Tak heran jika
jamur jenis ini banyak ditemukan di antara tumpukan sampah atau bangkai.

2. Jamur parasit, yaitu jamur yang mendapatkan nutrisi dari inang yang ditumpanginya.
Pada umumnya, jamur jenis ini bersifat merugikan, contohnya jamur penyebab penyakit
kulit. Jamur parasit masih dibagi lagi menjadi dua, yaitu parasit obligat dan parasit
fakultatif.

Jamur parasit obligat hanya dapat hidup di dalam tubuh inang.

Jamur parasit fakultatif bisa hidup di dalam maupun di luar inang.

3. Jamur mutual, yaitu jamur yang bersimbiosis dengan organisme lain dan keduanya
saling menguntungkan, contohnya liken dan mikoriza.

Setelah tahu jenis-jenis jamur, Quipperian akan diajak untuk mengetahui klasifikasi
jamur itu sendiri. Apa saja ya klasifikasinya? Check this out.

Klasifikasi Jamur

Jamur atau kingdom Fungi dibagi ke dalam empat divisi, yaitu Zygomycotina,
Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
A. Zygomycotina

1. Ciri-ciri Zygomycotina

Suatu jamur termasuk dalam divisi Zyzomycotina jika memiliki ciri-ciri berikut.

Alat reproduksi seksual berupa zigospora.

Tubuh memiliki banyak inti sel dan terususun atas hifa tanpa sekat. Tiga tipe hifa pada
Zygomycotina, yaitu stolon, rizoid, dan sporangiofor.

Tidak membentuk tubuh buah.

Hidup sebagai saprofit, sebagian ada yang parasit.

Habitat di tempat sisa-sisa makhluk hidup.

2. Reproduksi Zygomycotina

Zygomycotina bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Reproduksi aseksual

Reproduksi aseksual Zygomycotina diawali dengan fragmentasi hifa di mana hifa


dewasa terputus dari hifa induk lalu tumbuh menjadi hifa baru. Kemudian, dilanjutkan
dengan pembentukan sporangium yang nantinya diakhiri dengan pembentukan
miselium baru.

Reproduksi seksual

Adapun reproduksi seksual Zygomycotina ditunjukkan oleh gambar berikut.

Sumber: Quipper Video


Reproduksi seksualnya diawali dengan pertemuan antara hifa (+) dan hifa (-). Kedua
hifa tersebut akan membentuk gametangium. Jika kondisi lingkungan sesuai,
gametangium akan berkembang menjadi zigosporangium. Di dalam zigosporangium
akan terbentuk zigospora yang nantinya akan berkecambah membentuk sporangium.
Sporangium ini merupakan tempat pembentukan spora. Nah, spora tersebut nantinya
akan tersebar di atas tanah lalu membentuk jamur baru.

3. Contoh Organisme Zygomycotina

Rhizopus sp berperan dalam pembuatan tempe.

Mucor mucedo biasa ditemukan dalam kotoran ternak.

Pilobolus sp.

Beauveria bassiana.

B. Ascomycotina

1. Ciri-Ciri Ascomycotina

Reproduksi seksual menggunakan askospora.

Tubuh memiliki inti banyak dan terususun atas hifa bersekat.

Multiseluler dan uniseluler.

Umumnya hidup sebagai saprofit.

2. Reproduksi Ascomycotina

Ascomycotina bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Reproduksi aseksual
Reproduksi aseksual Ascomycotina uniseluler dilakukan melalui tunas. Jika tunas
terlepas dari sel induk, maka akan terbentuk organisme baru. Reproduksi aseksual
Ascomycotina multiseluler dilakukan melalui fragmentasi hifa dan pembentukan konidia.

Reproduksi seksual

a. Reproduksi seksual Ascomycotina uniseluler dibentuk melalui askospora, seperti


gambar berikut.

Sumber: Quipper Video

Untuk Acomycotina uniseluler, reproduksi seksualnya diawali dengan terjadinya


konjugasi antara dua sel haploid yang berbeda jenis. Konjugasi tersebut akan
membentuk zigot (2n). Selanjutnya, zigot akan membentuk askus tanpa askokarp
sampai terbentuk empat inti haploid. Empat inti haploid tersebut akan menjadi
askospora. Nah, askospora itulah yang nantinya akan menjadi jamur baru yang haploid
(n). Lalu bagaimana untuk Ascomycotina multiseluler? Berikut ulasannya.

b. Ascomycotina multiseluler melakukan reproduksi seksual melalui askospora.


Pembentukan askospora ini pada organisme multiseluler ini berbeda dengan uniseluler.

Sumber: Quipper Video

Reproduksi seksualnya diawali dengan terbentuknya alat reproduksi jantan dan betina
melalui hifa (-) dan hifa (+). Hifa (-) akan membentuk askogonium, sedangkan hifa (+)
akan membentuk anteredium. Selanjutnya, askogonium akan membentuk saluran ke
arah anteredium. Saluran itu menjadi perantara bagi anteredium untuk membuahi
askogonium. Lalu, askogonium akan tumbuh menjadi hifa dikarion. Nah, melalui
serangkaian proses, hifa dikarion itu nantinya akan menjadi askus, yaitu tempat
melekatnya askospora yang bersifat haploid.
3. Contoh Organisme Ascomycotina

a. Ascomycotina uniseluler

Saccharomyches sp atau biasa disebut ragi merupakan jamur pembuat tapai.

Candida sp, merupakan jamur parasit pada tubuh manusia.

b. Ascomycotina multiseluler

Penicillium notatum merupakan antibiotik.

Penicillium camemberti untuk pembuatan keju.

Aspergillus sp merupakan salah satu jamur yang berfungsi dalam pembuatan kecap,
contohnya Aspergillus wentii.

Neurospora crassa merupakan jamur yang berperan dalam proses pembuatan oncom.

Clavicep purpurea merupakan jamur parasit penyebab penyakit gangren jika


dikonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai