Anda di halaman 1dari 6

Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat


untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

Ina Rendayu1, Asep Sukohar2


1Fakultas
Kedokteran, Universitas Lampung
2Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Aritmia jantung (heart arrhythmia) menyebabkan detak jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya. Kebanyakan orang sesekali mengalami detak jantung yang tidak beraturan
kadang menjadi cepat, kadang melambat. Namun beberapa jenis aritmia jantung dapat menyebabkan gangguan kesehatan
atau bahkan sampai mengancam nyawa. Terdapat banyak jenis dari aritmia, yang dapat berasal dari atrium atau ventrikel.
Aritmia reentri dapat terdiri atas takikardi, flutter, dan fibrilasi yang dapat berasal dari atrium maupun ventrikel. Obat yang
efektif pada aritmia supraventrikular (kanan atas), yaitu : adenosin, digoksin, varapamil. Obat yang efektif pada aritmia
ventrikular (kiri bawah), yaitu : obat golongan 1B yang terdiri dari lidokain. Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia
supraventrikular dan ventrikular, yaitu : a) obat golongan 1A yang terdiri dari disopiramid, kuinidin, b) obat golongan 1C yang
terdiri dari flekainid, c) obat Golongan III yang terdiri dari amiodaron. Masing-masing jenis obat untuk penanganan aritmia
mempunyai efek samping dan potensi terjadinya interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan jenis obat lain yang
berbeda. Oleh karena itu perlu diperhatikan penggunaan jenis obat bagi penderita aritmia dengan cara mendeteksi jenis
penyakit lain yang diderita selain aritmia.

Kata kunci: Obat Antiaritmia, Aritmia, Supraventrikular, Ventrikular

Selection of the Right Type of Antiarrhythmic Drug for Arrhythmia Patient


Healing
Abstract
Arrhythmia causes the heart rate to be too fast, too slow, or irregular. Arrhythmias are generally harmless. Most people
occasionally experience an irregular heartbeat which sometimes becomes fast, sometimes slowing down. But some types of
arrhythmias cause health problems or even life threatening. There are many types of arrhythmias, which can originate from
the atrium or ventricle. Retention arrhythmias consist of tachycardia, flutter, and fibrillation which can originate from the
atria or ventricles. Effective drug in supraventricular arrhythmias (top right), namely: adenosine, digoxin, verapamil. Effective
drug in both supraventricular and ventricular arrhythmias (lower left), namely: class 1B drug consisting of lidocaine. Effective
drug in both of supraventricular and ventricular arrhythmias, namely: a) class 1A drug consisting of disopiramide, quinidine,
b) class 1C drug consisting of flexainide, c) class III drug consisting of amiodarone. Each type of drug for the treatment of
arrhythmias has side effects and the potential for drug interactions if taken together with other types of drugs. Therefore, it
should be noted the use of types of drugs for arrhythmia sufferers by also detecting other types of diseases suffered besides
arrhythmias.

Keywords: Antiarrhythmic Drug, Arrhythmia, Supraventricular, Ventricular

Korespondensi: Ina Rendayu| Jl. Abdul Muis 9, Komplek Griya Gedung Meneng, Raja Basa, Bandar Lampung | HP
081368366721 e-mail: inarendayu21@gmail.com

Pendahuluan meningkat sampai tahun 2030 menjadi 23,3 juta


World Health Organization (WHO) (Matherset al., 2006).9
menyatakan bahwa penyakit jantung koroner Aritmia atau disritmia adalah gangguan
menjadi penyebab kematian nomor satu di urutan irama, atau gangguan kecepatan dari
dunia (WHO, 2011). Menurut WHO, pada tahun proses depolarisasi, repolarisasi, atau kedua-
2008 sebanyak 17,3 juta orang meninggal duanya pada jantung. Keadaan ini dapat disertai
disebabkan oleh penyakit jantung. Dari dengan atau tanpa penyakit jantung, dapat juga
kematian tersebut tercatat bahwa 7,3 juta dengan atau tidak dengan gejala klinis.8
orang meninggal disebabkan oleh penyakit Terdapat banyak jenis dari aritmia, yang
jantung koroner dan 6,2 juta disebabkan karena dapat berasal dari atrium atau ventrikel. Aritmia
stroke (WHO, 2011). Jumlah kematian akibat reentri dapat terdiri atas takikardi, flutter, dan
penyakit jantung dan stroke diprediksi akan fibrilasi yang dapat berasal dari atrium maupun
ventrikel, menyebabkan penurunan cardiac

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 249


Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

output. Takikardi ditandai oleh ekstitasi tinggi jantung dipengaruhi oleh asetilkolin (Ach) dan
yang regular dengan frekuensi denyut >100 norepinerfrin (NE), yang masing-masing dilepas
kali/menit. Flutter ditandai dengan denyut nadi oleh saraf parasimpatis dan simpatis.2
yang tinggi tetapi masih regular (>250 Berdasarkan hasil penelitian yang
kali/menit). Fibrilasi ditandai dengan denyut dilakukan Cathleen S. Kalangi dkk di
cepat dan tidak terkoordinasi yang dapat Cardiovaskular and Brain Center (CVBC) RSUP.
berakhir dengan hilangkan kontraktilitas. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado mengenai
Aritmia pada ventrikel lebih berbahaya, karena gambaran aritmia pada pasien penyakit
akan berakhir dengan fibrilasi ventrikel. Selama jantung koroner dapat disimpulkan bahwa,
fibrilasi ventrikel, kontraksi tidak terkoordinasi Angina Pektoris Stabil (APS) merupakan
menyebabkan ventrikel hanya bergetar dan kasus tertinggi dengan Premature Ventricular
tidak berkontraksi dengan benar, dan sebagai Contraction (PVC) sebagai kasus aritmia
konsekuensinya ventrikel tidak mampu terbanyak, dominan terjadi pada laki-laki,
memompakan darah ke sirkulasi pulmoner paling banyak terjadi pada usia antara 51-60
maupun sistemik. Ventrikel takikardi terbagi tahun dan hipertensi menjadi faktor risiko
menjadi monomorfik dan polimorfik. Selama tertinggi.10
ventrikel takikardi monomorfik, semua denyut Pada penelitian Rani Sukmawati dkk
jantung sesuai antara satu dan lainnya, dan dalam menciptakan sistem otomatis untuk
pada ventrikel takikardi polimorfik terdapat mendeteksi pola aritmia kontraksi ventrikel
morfologi gelombang yang bervariasi. Kedua dini, telah dilakukan pengenaan pola PVC
jenis ventrikel takikardi ini dapat memburuk (Premature Ventricular Contraction)
menjadi fibrilasi ventrikel.21 menggunakan JST (Jaringan Syaraf Tiruan)
Studi epidemiologik jangka panjang dengan fitur interval RR, gradient gelombang
menunjukkan bahwa pria mempunyai resiko R, dan QR. Pengujian dilakukan dengan dua
gangguan irama ventrikel 2-4 kali lipat buah fitur (interval RR dan gradien gelombang
dibandingkan dengan wanita. Data R) dan dengan tiga buah fitur (interval RR,
epidemiologi dari New England Medical Journal gradient gelombang R, dan QR). Hasil
(2001) menyebutkan bahwa kelainan struktur pengujian menunjukkan bahwa akurasi yang
arteri koroner merupakan penyebab 80% diperoleh dari tiga fitur lebih baik dari pada
gangguan irama jantung yang dapat berakhir akurasi dua fitur. Hasil pengujian untuk dua
dengan kematian mendadak. Data Framingham fitur adalah dengan sensitivitas 97,16%,
(2002) menunjukkan angka kejadian gangguan spesifisitas 99,42% dan akurasi 99,09%.
irama akan meningkat dengan pertambahan Sedangkan hasil pengujian JST untuk tiga fitur
usia. Diperkirakan, populasi geriatri (lansia) adalah dengan sensitivitas 99,82%, spesifisitas
akan mencapai 11,39% di Indonesia atau 28 juta 99,48%, dan akurasi 99,38%.9
orang di Indonesia pada tahun 2020. Makin
bertambah usia, persentase kejadian akan Obat-Obat Anti Aritmia
meningkat yaitu 70% pada usia 65-85 tahun dan Obat didefinisikan sebagai suatu
84% di atas 85 tahun.7 substansi/bahan yang digunakan untuk
mendiagnosa, menyembuhkan, mengatasi,
Diskusi membebaskan, atau mencegah penyakit.1
Ritme jantung normalnya ditentukan Alprenolol: Alpresol, Aptine. Zat tidak
oleh sel-sel pacu jantung dalam modus selektif ini (1967) bersifat ISA dan lokal-
sinoatrial (SAN, atas), tetapi ritme dapat anastetik, juga lipofil kuat. Dengan mudah
terganggu dengan berbagai cara, menyebabkan alprenolol milintasi rintangan darah-otak.
semua keluhan mulai dari rasa tidak nyaman Resorpsinya dari usus baik, tetapi BA-nya ringan
yang muncul sesekali sampai gejala gagal 85%, t1/2-nya 3 jam. Ekskresinya berlangsung
jantung atau bahkan kematian mendadak. lewat kemih sebagai metabolit aktif. Dosis: 4 dd
Aritmia dapat terjadi pada jantung yang nampak 25-100 mg.3
sehat, tetapi aritmia yang serius (misalnya Oxprenolol (Trasicor) adalah derivat
takikarda ventikular) biasanya berhubungan dengan khasiat dan sifat mirip alprenolol
dengan penyakit jantung (misalnya infark (1968). Dosisnya :2-3 dd 20 mg.3
miokard) dan prognosis yang buruk. Ritme

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 250


Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

Propranolol Inderal, Inderatic. Beta kelenjar tiroid dan ginjal.15 Penggunaan


blocker pertama ini (1964) memiliki efek lokal- digoksin bersamaan dengan
anestetik kuat, tetapi tidak kardioselektif dan amifampridine dapat menyebabkan
tak memiliki ISA. Meskipun banyak sekali interaksi obat.16
derivat lain telah dipasarkan dengan sifat c. Varapamil Bekerja dengan memblok
farmakologi lebih baik, namun propranolol kanal kalsium tipe L dan mempunyai
masih merupakan beta-blocker penting. efek khusus yang sangat kuat pada AVN,
Resorpsinya dari usus baik, tetapi FPE besar, di mana kondisi seluruhnya tergantung
hingga hanya 30% mencapai sirkulasi besar. pada spike kalsium.2 Saat ini varapamil
Sebagian besar zat ini diubah dalam hati tersedia dalam bentuk varapamil
menjadi derivat-t1/2-nya 3-6 jam. Bersifat hidroklorida sebagai tablet untuk
sangat lipofil, sihingga distribusinya di jaringan penggunaan oral maupun dalam bentuk
dan otak baik dengan sering kali menimbulkan larutan untuk penggunaan injeksi intra
efek sentral. Dosisnya: diberikan secara oral vena.17,18 Dalam penelitian Raditya
perhari 2-3 mg bersamaan pada waktu makan, Iswandana dkk melakukan rancangan
bila perlu dinaikan dengan interval 1 minggu sediaan nanopartikel sebagai system
sampai 320 mg sehari. Profilaksis re-infark 3 kali penghantaran obat dengan hasil
perhari 40 mg selama 2-4 minggu dalam waktu penelitian yang menunjukkan bahwa
3 minggu infark pertama, dosis pemeliharaan 2- kitosan-tripolifosfat dapat menghasilkan
3 perhari 80 mg selama minimal 2 tahun.3 Dalam nanopartikel verapamil hidroklorida
penggunaannya, dapat terjadi interaksi obat jika dengan menggunakan metode gelasi
propanolol bersamaan dengan antibiotik ionik. 17 Efek samping : konstipasi, lelah,
cipfofloxacin. Efek farmakologis dari propanolol sakit kepala, mual, serta pergelangan
yang dimetabolisme oleh sitokrom P-450 dapat kaki bengkak.19 Penggunaan verapamil
meningkat. Ciprofloxacin dapat menurunkan sebaiknya dihindari pada
klirens propanolol dengan menghambat penderita hipotensi atau tekanan darah
metabolismenya di hati (Tatro, 2009).12-13 rendah, gagal jantung, gangguan darah
Obat-obat anti aritmia dapat porfiria, dan gangguan hati.19
diklasifikasikan menjadi: 2. Obat yang efektif pada aritmia ventrikular
1. Obat yang efektif pada aritmia (kiri bawah), antara lain:
supraventrikular (kanan atas), antara lain: a. Obat golongan 1B memblok kanal Na+
a. Adenosin menstimulsi reseptor (inaktif) yang tergantung tegangan.
adenosin A1 dan membuka K+ yang Lidokain yang diberikan secara intravena
sensitif terhadap Ach. Adenosin digunakan pada terapi aritmatik
intravena digunakan untuk ventrikular, biasanya setelah infark
menghentikan takikardia miokard akut. Pada jaringan jantung
supraventricular akut.2 Efek samping dari normal, lidokain mempunyai efek kecil
Adenosin : Efek CV (kemerah-merahan), karena cepat terisolasi (<0,5 detik) dari
Efek CNS (sakit kepala, lightheadedness), kanal Na+, yang selanjutnya pulih
Efek berturut-turut (dyspnea, dada kembali selama diastol. Akan tetapi pada
terasa tidak nyaman), Efek lainnya daerah iskemik, di mana anoksia
(ketidaknyamanan di kepala, leher dan menyebabkan depolarisasi dan aktivitas
rahang).14 Penggunaan adenosin harus aritmogenik, banyak kanal Na+
didindari terhadap pasien dengan terinaktivasi sehingga rentan terhadap
penyakit bronchoconstrictive hati. 14 lidokain.2 Efek samping: pusing,
b. Digoksin menstimulsi aktivitas vagus, kesemutan, atau mengantuk (terutama
menyebabkan pelepasan Ach. Digoksin bila injeksi terlalu cepat), efek SSP
intravena digunakan pada terapi flutter lainnya (bingung, depresi pernapasan
atrium cepat yang terkontrol dan fibrilasi dan konvulsi), hipotensi dan bradikardia
atrium.2 Efek samping: Mual, ruam kulit, (sampai terjadi henti jantung);
pusing, pandangan buram, diare.15 hipersensitivitas. 20

Penggunaan digoksin ini sebaiknya 3. Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia
dihindari pada penderita gangguan supraventrikular dan ventrikular, antara lain:

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 251


Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

a. Obat golongan 1A bekerja dengan jantung.2 Amiodaron, Efek antiaritmia


memblok kanal Na+ (yang terbuka) yang amiodaron merupakan hasil interaksinya
tergantung tegangan. Obat ini dengan sistem konduksi jantung.
memperlambat fase 0 dan Penggolongan obat antiaritmia dibagi
memperpanjang periode refrakter menjadi empat kelas berdasarkan
efektif. Obat golongan 1A menghasilkan mekanisme ionik dan reseptor obat pada
blok yang tergantung frekuensi proses potensial aksi di sistem konduksi
(penggunaan). Selama diastol ketika jantung. Amiodaron termasuk golongan
kanal Na+ tertutup, obat golongan 1A III, yaitu obat aritimia yang terutama
mengalami disosiasi yang relatif lambat bekerja di saluran K+ sehingga
(>5 detik) sehingga bila frekuensinya memperpanjang durasi potensial aksi
tinggi obat tetap terikat pada kanal dan dan interval QT. Mekanisme kerja
tidak dapat memberi kontribusi amiodaron juga meliputi aktivitas obat
terhadap potensial aksi. Disopiramid aritmia kelas I, II, dan IV sehingga disebut
terutama digunakan secara oral untuk sebagai obat aritmia dengan spektrum
mencegah aritmia ventikular berulang. luas dan cukup efektif digunakan pada
Disopiramid mempunyai efek intropik berbagai macam aritmia.4,5 Di antaranya
negatif dan bisa menyebabkan hipotensi adalah paroksismal supraventrikuler
(terutama bila diberikan secara aritmia sebagai agen pilihan kedua
intravena) serta memperberat gagal setelah adenosin dan calcium channel
jantung. Efek samping lainnya termasuk blocker nondihidropiridin, sebagai obat
mual, muntah serta antikolinergik yang kardioversi untuk fibrilasi atrium, dan
jelas, yang bias membatasi sebagai pilihan utama untuk takiaritmia
penggunaanya pada pria (retensi urin). ventrikuler.4,5 Amiodaron
Kuinidin efektif pada terapi aritmia direkomendasi-
supraventrikular maupun aritmia kan untuk beberapa keadaan, antara
ventrikular, namun penggunaannya lain: terapi pada VT tanpa nadi atau VF
terbatas oleh karena efek samping pada yang refrakter terhadap defibrilasi;
jantung yang berpotensi menjadi bahaya terapi VT polimorfik atau takikardia
serta efek samping di luar jantung yang dengan QRS kompleks yang lebar yang
sering terjadi. Efek sampingnya tidak diketahui sebabnya; kontrol VT
termasuk efek antikolinergik, mual, dengan hemodinamik stabil apabila
muntah, diare, dan aritmia.2 kardioversi tidak berhasil, sangat
b. Obat golongan 1C terdisosiasi sangat berguna terutama bila fungsi ventrikel
lambat dari kanal Na+ (10-20 detik) dan kiri menurun; sebagai obat tambahan
menekan kuat konduksi pada miokard. pada kardioversi supraventrikular
Flekainid terutama digunakan sebagai takikardia atau paroksismal
profilaksis fibrilasi atrium paroksismal, supraventrikular takikardi; dapat
tetapi mempunyai efek inotropik negatif digunakan untuk terminasi takikardia
dan bisa menyebabkan aritmia atrial multifokal atau ektopik dengan
2
ventrikular yang serius. Berdasarkan fungsi ventrikel kiri yang masih baik;
penelitian yang dilakukan Sung Soon dapat digunakan untuk kontrol denyut
Kim, MD dkk pada pasien mereka, jantung pada atrial fibrilasi atau atrial
flekainid ini berhasil mencegah flutter bila terapi lain tidak efektif.5-6
terulangnya takikardia supraventrikular
nonreentrant dengan mempertahankan Simpulan
konduksi jalur cepat yang terus berlanjut 1. Obat yang efektif pada aritmia
selama tindakan lanjutan jangka supraventrikular (kanan atas), yaitu:
panjang.11 adenosin, digoksin, verapamil.
c. Obat Golongan III Bekerja dengan 2. Obat yang efektif pada aritmia ventrikular
memperlambat repolarisasi dan (kiri bawah), yaitu: obat golongan 1B yang
memperpanjang potensial aksi serta terdiri dari lidokain.
periode rerfrakter pada semua jaringan

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 252


Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

3. Obat yang efektif pada kedua jenis aritmia 9. Rani Sukmawati dkk. Pengenalan Pola
supraventrikular dan ventrikular, yaitu: a) Aritmia Kontraksi Ventrikel Dini pada
obat golongan 1A yang terdiri dari Elektrokardiogram dengan Jaringan Syaraf
disopiramid, kuinidin, b) obat golongan 1C Tiruan menggunakan Fitur Interval RR,
yang terdiri dari flekainid, c) obat Golongan Gradien Gelombang R, dan QR. JURNAL
III yang terdiri dari amiodaron. Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02.
4. Masing-masing jenis obat untuk 2014.
penanganan aritmia mempunyai efek 10. Cathleen S. Kalangi. Gambaran aritmia
samping dan potensi terjadinya interaksi pada pasien penyakit jantung koroner di
obat jika dikonsumsi bersamaan dengan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
jenis obat lain yang berbeda. Oleh karena periode 1 Januari 2015 – 31 Desember
itu perlu diperhatikan penggunaan jenis 2015. Jurnal e-Clinic (eCl) Vol. 04, No. 02.
obat bagi penderita aritmia dengan cara 2016.
mendeteksi juga jenis penyakit lain yang 11. Sung Soon Kim, MD. Paroxysmal
diderita selain aritmia. Nonreentrant Supraventricular
Tachycardia Due to Simultaneous Fast and
Daftar Pustaka Slow Pathway Conduction in Dual
1. Robert Priharjo. Teknik Dasar Pemberian Atrioventricular Node Pathways. lACC Vol.
Obat, Halaman 1. Penerbit Buku 10, No.2 August 1987:456-61. St. Louis,
Kedokteran EGC. Missouri.
2. Michael. J. Neal. At a glance: 12. Tatro, S.D., 2008, Drug Interaction Facts,
FARMAKOLOGI MEDIS Edisi ke-lima. EMS Wolters Kluwer Healts, United State of
(Erlangga medical series). PT. Gelora America.
Aksara Pratama. 2006. 13. Anisa Dewi Soleqah. Identifikasi Potensi
3. Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja. Obat-obat Interaksi Antibiotik dengan Obat Lain Pada
penting, khasiat, penggunaan, dan efek- Terapi Pneumonia di DR. Moewardi
efek sampingnya Edisi ke-enam. Jakarta: PT Surakarta Tahun 2014-2015. Surakarta:
Gramedia. 2007. Fakultas Matematika dan Ilmu
4. DiMarco JP, Gersh BJ, Opie LH. Pengetahuan Alam Universitas Sebelas
Antiarrhythmic drugs and strategy. In Opie Maret. 2016.
Drug of the Heart (Sixth Edition). WB 14. Sandika Dwi Putri. Artikel detikHealth;2010
Saunders: Philadelphia, 2005; p.236- 42. [Diakses tanggal 15 Desember 2017, 09.37
5. Starry H. Rampengan. Amiodarin sebagai WIB]. Tersedia dari:
Obat Anti Aritmia dan Pengaruhnya https://health.detik.com/read/2010/07/1
terhadap Fungsi Tiroid. Jurnal Biomedik, 5/155818/1400000/769/adenosine.
Vol. 03, No. 02. 2011; 84-94. 15. Lika Aprilia Samiadi direview oleh Hello
6. Hazinski MF, Cummins RO, Field JM, Sehat Medical Review Team. 2016.
editors. Handbook of Emergency Cardio- [Diakses tanggal 15 Desember 2017, 09.57
vascular Care for Healthcare Providers WIB]. Trsedia dari:
(ACLS). American Heart Association. https://hellosehat.com/obat/digoxin/.
2000;55. 16. Raditya Iswandana dkk. Formulasi
7. Syafiq Hasan Futhuri. Gambaran Penderita Nanopartikel Verapamil Hidroklorida dari
Aritmia yang Menggunakan Pacemaker di Kitosan dan Natrium Tripolifosfat dengan
Rumah Sakit Binawaluya Cardiac Center Metode Gelasi Ionik. Jurnal Farmasi
2008-2009. Jakarta: Program Studi Indonesia. Vol. 06 No. 04. 2013.
Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah; 17. Hemanshu SS, Kakuji T, dan Yie WC.
2009. Transdermal controlled delivery of
8. Andi Kurniajaturiatama. Interaksi Obat verapamil: Characterization of in vitro skin
pada Pasien Jantung Ruang Rawat Inap permeation. International Journal of
ICCU RSUP Fatmawati Periode September- Pharmaceutics 1992; 86: 167-173.
November 2012. JAKARTA: UIN Syarif 18. Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM
Hidayatullah;2012. RI. [Diakses tanggal 15 Desember 2017,
21.57 WIB]. Tersedia dari:

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 253


Ina Rendayu, Asep Sukohar | Pemilihan Jenis Obat Antiaritmia yang Tepat untuk Penyembuhan Pasien Aritmia

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-
sistem-kardiovaskuler-0/22-aritmia/221-
antiaritmia/aritmia-ventrikel.
19. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. 6 ed. Jakarta:
EGC; 2006. p. 1112-21.

Majority | Volume 7 | Nomor 3 | Desember 2018| 254

Anda mungkin juga menyukai