Maksud
Memberikan pertolongan pertama pada saat terjadi kecelakaan dan juga untuk
tetap mempertahankan diri sendiri agar tetap prima selama melakukan perjalanan.
Tujuan
1. Mencegah terjadinya bahaya maut
2. Mencegah terjadinya rasa sakit yang berlebihan pada korban dan tetap
mempertahankan kesehatan pribadi
3. Mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut
4. Mencegah terjadinya cacat tubuh akibat kecelakaan yang tidak terawat dengan baik
5. Memberikan perasaan tenang/mengurangi rasa takut dan gelisah pada korban
kecelakaan
6. Mencegah terjadinya kematian karena korban tidak terawatt dengan baik
7. Prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan
8. Bertindak cepat dan berhati-hati
9. Analisa situasi yang sebaik-baiknya
3. Pertolongan
Pertolongan yang hendak diberikan sebaiknya telah direncanakan sebelumnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hal ini sangat berguna agar korban tidak mengalami
shock. Namun bila korban dalam keadaan shock. Namun bila korban dalam keadaan
shock sebaiknya segera diatasi agar tidak lebih fatal.
2. Shock
Shock adalah keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar didalam pembuluh
darah sangat kurang.
Gejala shock adalah kelanjutan dari lena, yaitu ;
a. Penderita merasa mual, lemas dan mata berkunang-kunang
b. Penderita pucat dan dingin
c. Nadi cepat (lebih dari 100 kali) dan lemah denyutnya
d. Pernafasan cepat dan dangkal
e. Bila keadaan berlanjut penderita jadi pingsan
Cara menolongnya
a. Penderita dibaringkan ditempat yang segar
b. Tenangkan penderita
c. Coba hentikan semua pendarahan yang ada
d. Pakaian yang menyempit dilonggarkan
3. Pingsan
Hilangnya kesadaran diri, dapat disebabkan oleh berbagai macam hal.
a. Pingsan biasa
Biasanya disebabkan karena berdiri terlalu lama diterik matahari, bekerja atau
bepergian dengan perut kosong, terlalu lelah, kurang tidur, tidak tahan melihat darah
( biasanya pada penderita kekurangan sel darah merah/anemia)
Tindakan pertolongannya
Baringkan korban pada tempat datar dan teduh
Letakkan kepala lebih rendah dari kaki kira-kira 30 cm
Buka atau longgarkan pengikat tubuh seperti ikat pinggang atau BH pada wanita
Jika korban muntah hendaknya kepala dimiringkan kekanan agar muntah tidak masuk ke
saluran pernafasan
Kompres kepala korban dengan kain basah yang dingin
Berikan aroma amoniak dibawah hidung korban
b. Karena panas
Terjadi pada orang normal yang bekerja pada tempat yang panas dalam waktu lama,
dengan tanda-tanda keringat mengalir cukup banyak dan pertolongannya jika korban
sadar minumkan garam encer atau oralit, penanganan selanjutnya sama dengan pingsan
biasa
c. Karena matahari
Kondisi ini lebih berat dari pada pingsan karena panas, hal ini timbul karena kemampuan
tubuh berkeringat kurang, menurun sehingga panas tubuhpun tidak dapat diturunkan
Tanda-tandanya
Keringat yang keluar berhenti secara tiba-tiba, udara disekitar dirasakan lebih panas
Wajah tampak merah dengan nafas yang semakin cepat dan dangkal
Kulit terasa kering dan suhu tubuh meningkat hingga 40-41 derajat celcius
Tubuh terasa lemah, sakit kepala, tidak dapat berjalan dengan tegak dan pingsan pada
stadium gawat
Tindakan pertolongannya
Baringkan korban ditempat teduh dengan banyak angin
Kompres korban dengan kain basah yang dingin
Lakukan pemijatan pada kaki dan tangan agar tubuhnya tidak menggigil
Setelah korban sadar dan suhu tubuh menurun hingga 38 derajat celcius segera dibawa
kerumah sakit
d. Karena lapar
Bisanya terjadi karena kekurangan zat gula dalam darah/tubuh sebagai energy, hal ini
hany dapat diketahui dari pernyataan orang dekat yang mengetahuinya dengan pasti
bahwa korban tidak makan dalam beberapa hari.
Gejalanya
Tubuh terasa dingin dan berkeringat
Kondisi tubuh melemah dan tidak bertenaga, mata berkunang-kunang kemudian pingsan
Tindakan pertolongannya
Berikan minuman yang hangat dan manis kepada korban atau penderita
Usahakan agar tetap sadar, jangan biarkan korban tidur
Jika pakaian yang dikenakan basah segera diganti yang kering dan hangat
Masukkan penderita dalam kantong tidur (sleeping bag) dan letakkan botol berisi air
hangat untuk membantu memanaskan kantong tidur
Jika kantong tidir dimungkinkan untuk dua orang sebaiknya berikan kontak langsung
antara kulit si korban dengan rekannya yang sehat
Setelah sadar berikan korban makanan yang manis karena hidrat arang cepat
menghasilkan panas
4. Luka
Rudapaksa yang mengenai anggota tubuh yang secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan kerusakan jaringan tubuh atau gangguan fungsi ;
a. Luka tertutup
Memar
Terjadi karena tumbukan benda tumpul pada jaringan lunak
Tanda-tandanya
Terlihat bengkak, berwarna merah kebiruan jika pembuluh darah yang terkena, terasa
sakit apabila ditekan.
Tindakan pertolongannya
Kompres dengan air dingin/es, setelah 1 jam baru dapat dikompres dengan air hangat,
jika memar local dapat diberikan macam-macam obat gosok, untuk mencegah sakit
dapat diberikan antalgin.
Keseleo
Suatu keadaan dimana persendian keluar dari sendinya. Hal ini disebabkan karena
tarikan, dorongan, dll.
Tanda-tandanya
Pergerakan terbatas, terasa nyeri, bentuk sendi tidak sama dengan sendi satunya, sendi
terlihat membengkak, dapat menimbulkan shock jika teramat sakit.
Tindakan pertolongannya
Istirahatkan sendi yang terkilir dan letaknya harus lebih tinggi dari jantung, dapat
dikompres dengan air panas dan diurut dengan arah ke jantung, dibalut dengan balut
tekan, berikan bidai pada sendi yang keluar, sewaktu akan mengembalikan sendi yang
keluar harap berhati-hati karena dapat mengakibatkan penekanan syaraf.
b. Luka terbuka
Lecet/scratch
Luka ini disebabkan karena bersinggungan dengan benda kasar / lama tergosok
Tanda-tandanya:
Terlihat penggembungan yang berisi air / lecet di kaki.Terlihat luka-luka kecil dikulit
akibat duri,kayu,dll
Tindakan pertolongannya
Bersihkan luka dengan larutan pembersih dan steril,seperti betadine,boor water,dll.
Kemudian berikan obat merah / Betadine 10 %
Luka gigitan
Yaitu luka yang disebabkan akibat gigitan binatang buas, berbisa maupun serangga.
Luka karena gigitan binatang buas dapat dimasukan dalam golongan luka tusuk.
2. Luka bakar Tk 2 gejalanya kulit sangat merah, rasa nyeri bengkak. gelembung berisi
cairan kuning, pertolongannya rendam di air bersih. Tutup dengan kain bersih/steril.
Beri balutan longgar bila ada obat anti nyeri. Beri minum.
a. Heat Cramps
Disebabkan karena hilangnya sebagian besar NaCL melalui keringat
Gejala dan tandanya
Kram atau kejang otot
Kesadaran baik
Kulit pucat
Suhu tubuh masi normal
Penanganan
Penderita dibaringkan terlentang ditempat yangt dan nyaman
Beri minum air garam secukupnya
Pijat otot yang tegang untuk mengurangi nyeri otot
Jangan melakukan kompres panas
b. Heat Echaustion
Disebabkan kegagalan tubuh terhadap pelebaran pembuluh darah yang terjadi akibat
lingkungan yang bersuhu tinggi.
Gejala awal; lemah, pusing, nyri kepala, gangguan penglihatan dan kejang otot ringan.
Gejala lanjut; gelisah, kesadaran menurun, suhu tubuh dan denyut nadi normal, pupil
mata melebar, kulit memucat, dingin lembab tetapi banyak berkeringat,tekanan darah
menurun.
Penanganan
Penderita dibaringkan terlentang ditempat yang sejuk dengan kepala lebih rendah,
pakaian dilonggarkan
Bila penderita tidak sadar berilah rangsang hingga kondisi stabil
Beri minum air dingin (suhu normal)
Tindakan pertolongan :
a. Tidurkan korban setengah duduk uantuk penderita tanpa luka terbuka dan luka terbuka
melintang dan tidurkan korban terlentang untuk penderita aluka terbuka membujur.
b. Bila ada luka terbuka, tutup dengan kasa streril.
c. Jangan diberi minum
d. Usus yang keluar tidak boleh dimasukkan kembali kedalam rongga perut.
Patah Tulang
1. Tanda-tanda patah tulang
a. Bagian yang patah membengkak
b. Daerah yang patah nyeri bila ditekan
c. Terjadi perubahan bentuk pada anggota badan yang patah
d. Anggota bagian yang patah mengalami gangguan fungsi
4. Tujuan pembidaian
a. Mencegah pergerakan/pergeseran dari ujung tulang yang patah
b. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah
c. Mengurangi rasa nyeri
d. Mempercepat penyembuhan
6. Syarat-syarat pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya.
b. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur terlebih
dahulu pada anggota badan korban yang sehat.
c. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum dipasang.
e. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tulang yang patah.
f. Kalau memungkinkan anggota badan gerak tersebut ditinggikan setelah bidai.
g. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat lain yang mengikat harus dilepas.
Penyakit Dalam
Yang dimaksut penyakit dalam disini adalah penyakit yang sering ditemukan
dalam perjalanan dan dapat ditanggulangi sendiri.
1. Mimisan
Pendarahan pada hidung dapat disebabkan karena jatuh, panas terik atau tekanan
darah tinggi
Tanda-tandanya:
Tiba-tiba keluar darah segar dari hidung tanpa didahului dengan batuk atau muntah.
Tindakan pertolongan :
Penderita didudukan dengan kepala tertunduk agar darah tidak terhisap ke paru-paru.
Berikan tekanan pada hidung ( tepatnya daerah antara tulang hidung dan tulang rawan
) dengan jari searah lubang hidung berdarah. Hal ini di lakukan selama 5 – 10 menit.
2. Keracunan
Racun merupakan suatu bahan dimana ketika diserap oleh organism hidup dapat
membunuh atau melukainya. Racun dapat diserap melalui pencernaan, hisapan,
intraverna, kulit atau melalui jalan lainnya. Reaksi yang timbul mungkin seketika itu
juga, cepat, lambat atau kumulatif.
Tandanya :
Wajah pucat dan kebiruan, muntah dan buang-buang air serta badan terasa lemas.
Tindakannya :
Usahakan untuk mengeluarkan kembali makanan yang telah di makan, berikan norit,
atau beras yang telah di tumpuk namun sebelumnya disangrai (goreng tanpa minyak)
sampai gosong(susu air kelapa).
Bila keadaan mendesak dapat pula menelan arang bersih yang telah ditumbuk halus,
jika buang-buang air saja berikan oralit dan banyak minum air tawar. Keracunan
makanan kaleng yang telah kadaluarsa dapat berakibat fatal, maka hendaknya makanan
kaleng dipanaskan dahulu hingga mendidih.
3. Diare
Biasanya disebabkan karena makanan/minuman yang tidak bersih.
Tandanya :
Perut terasa sakit mules, kadang disertai muntah-muntah tubuh tertasa lemas dan
pandangan berkunang-kunang.
Tindakannya :
Berikan oralit setiap kali muntah atau buang-buang air.
4. Kejang atau keram
Kejang otot dapat dapat terjadi karena berbagai sebab diantaranya temperature yang
terlalu panas /terlalu dingin, terlalu letih, sakit/demam tinggi.
Tandanya :
Pasien terlihat kesakitan, otot yang kejang terlihat mengembung. Otot keras dan sangat
nyeri sewaktu diraba.
Tindakannya :
Kejang otot karena letih dapat diatasi dengan meregangkan otot tersebut.
Kejang pada otot betis diatasi dengan bertumpu pada ujung kaki kemudian sentakkan
tumit ke bawah.
Kejang otot perut penderita dibuat gerakan sit-up, gosok otot yang kejang mamakai
obat gosok dengan cara menggosokkan seperti memijit / mengurut, kearah jantung.
Kejang akibat demam, biasanya ditemukan pada anak kecil, (usia dibawah 6 tahun)
pertolongannya adalah dengan memasukkan sebuah sendok kedalam mulut dan biarkan
ia menggigit sendok (terlebih dahulu sendok sudah dilapisi kain sapu tangan). Kemudian
kompres kepalanya dengan kain basah, kalau perlu seluruh tubuh dimasukkan ke dalam
bak agar tubuh terasa dingin dan segera dibawa kerumah sakit.